Jamuan Makan Malam

Willy tersenyum puas melihat Lea yang kini tepat diatas tubuhhya. Ia menahan pinggangnya supaya tidak kabur.

"Lepaskan Willy! Apa yang kamu lalukan?"

Lea panik dibuatnya. Ia berusaha bangkit berdiri dengan mengangkat badannya, tapi tidak bisa, pinggangnya dipeluk dengan erat oleh tangan kekar Willy.

Willy hanya tersenyum melihatnya.

"Willy kamu gila! Lepaskan aku"

Lea terus memukul-mukul dada Willy.

"Hey... Kamu tau kenapa aku menelponmu? Malam ini ada jamuan makan malam Di Hotel Wilson" ucap

Willy pada gadis yang berada di atas badannya.

Lea masih panik dengan posisi canggung ini, ia terbodoh sejenak dan menjawab

"Perjamuan apa?"

Willy: " Perayaan pembukaan proyek mereka... Aku dan kamu diundang malam ini, aku telpon dari tadi kamu tidak menjawab"

"Aku kan sudah bilang tadi aku sibuk" Jawab Lea malu.

"Sekarang posisi seperti ini tidak sibuk ya?" ucap Willy menggoda.

Wajah Lea memerah.

"Apanya yang tidak sibuk! Cepat turunkan aku" ia berusaha melepaskan diri.

Tiba-tiba Willy menurunkan Lea dari tubuhnya duduk tegak disofa dan lanjut berkata

"Malam ini jam 8 aku jemput kamu. dimana alamat rumahmu?".

Jantung Lea masih dag dig dug tidak karuan, ai masih bengong tidak merespon perkataan Willy.

Willy yang diabaikan, tidak senang.

"Hey!!! Lea, kamu mendengarkan aku berbicara tidak?"

"Eh... Ya dengar-dengar hehe" Lea senyum sok manis untuk menutupi kesalahannya.

Willy: "Apa yang aku katakan?"

Lea bingung sejenak, tapi tetap berusaha menjawab

"Nanti makan malam di Hotel Wilson"

"Aiisshhh... Wanita ini, Membuat kesabaranku habis"

Dengan gerakan cepat Willy memegang kedua pipi Lea dan menciumnya.

Lea kaget dibuatnya, ia membelalakan matanya, pandangannya jatuh pada wajah besar Willy yang menempel pada wajahnya

Lea mencoba melepaskan tapi kekuatannya tidak cukup besar untuk melawan. Akhirnya ia memilih pasrah dan menerima.

Beberapa menit kemudian.

"Willy lepaskan aku" Lea terengah-engah mencoba melepaskan diri, takut tiba-tiba Nathan atau Emily masuk kesini.

Akhirnya dua tubuh itu terpisah oleh jarak.

Lea kembali ke meja kerjanya dan Willy duduk santai di sofa, ia berkata

"Lea... Dimana alamat rumahmu? Nanti jam 8 aku jemput"

"Yaa nanti aku Kirim lewat SMS" jawabnya singkat.

.

disore hari Lea meminta izin pada Nathan untuk pulang lebih awal. Ia harus bersiap-siap untuk menghadiri perjamuan makan nanti malam.

Sebelum sampai rumah ia ke toko baju dulu untuk membeli satu buah gaun. Gaun yang ia pilih hanya gaun sederhana yang terlihat Elegan dan manis. Cocok untuk bentuk tubuh Lea yang tinggi dan ramping.

Tepat jam 8 malam, mobil Willy sudah menunggu dibawah gedung Apartemen. Ia menelpon Lea untuk memberitahukan bahwa dia sudah menunggu dibawah.

Willy: "harus segera turun dalam 5 menit"

Klik...

Telpon dimatikan

"Aishhh... Pria gila! Masa 5 menit?"

Tania heran dan bertanya

"Ada apa? Apa dia sudah menunggu dibawah?"

Dengan kesal Lea menjawab

"Iya... Harus turun dalam 5 menit. Apa dia gila? 5 menit itu habis untuk aku berjalan dari pintu rumah ke pintu Lift"

Tania: "Ya sudah... Cepat pergi"

"Bye... Bye... Baby Leoonnn. Mami berangkat dulu ya sayang. Baik-baik sama oma yaaa" pamit Lea pada bayi mungil itu.

Lea berjalan dengan langkah besar menuju tempat parkir, walau ia tidak perduli dengan ancaman Willy, Tapi ia tetap merasa tegang, takut terlambat dan lewat waktu yang ditentukan.

Benar saja, iya masuk kedalam mobil langsung disambut dengan kata-kata sinis Willy

"Terlambat 2 menit"

"Willy... Cuma 2 menit, segini juga aku sudah bersusah payah berjalan dengan terburu-buru sampai kaki aku sakit... Awwwww" ucapnya sambil melepaskan sepatu hak tingginya dan mengelus-elus kaki yang merah.

"Kenapa pakai sepatu murah kayak gitu... Jadinya sakit" ucap Willy dengan datar sambir mengemudikan mobilnya menuju Hotel Wilson.

"Willy.... " teriak Lea kesal.

"Masa sepatu 40 juta kayak gini dibilang murah. Dasar brengsek"

Lea: "Ini bukan masalah sepatu, tapi kamu yang kejam nyuruh aku turun dalam waktu 5 menit"

"Aku tidak terbiasa menunggu" ucap Willy masih dengan tampang datarnya.

"Kamu sendiri yang mau menjemputku, kalau kamu tidak rela, aku juga bisa pergi sendiri dengan mobilku ke Hotel Wilson" Lea tidak mau kalah.

"...."

Willy tidak menjawab. Hanya fokus pada jalan yang ada didepannya.

Perjalanan selama 30 menit itu hanya ditemani suara musik dari dalam mobil. Kedua orang ini tidak ada yang bersuara satu sama lain. Sampai pada lokasi acara masih sama kuat tidak ada yang bersuara.

"Siapa yang mau bicara sama kamu" gumam Lea dalam hati.

Ia terus berjalan memasuki gedung hotel di lantai 3 tempat perjamuan.

Disana Lea langsung mencari tempat duduk sendiri yang jauh dari lalu-lalang orang

"Pokoknya tidak ingin berbicara dengan Willy... Titik"

Apalagi kaki kirinya sakit, ia tidak ingin kemana-mana.

Mau makan tidak harus pergi mencari, nanti ada Pelayan yang berkeliling untuk memberi makanan.

Lea duduk manis disana dengan tenang. tiba-tiba ada pria yang menyapanya

"Hai... Lea!"

Lea mendongak menatapnya dan menyadari orang itu adalah....

"Hai... Evan?" iya... Dia adalah Evan sang Dosen ganteng tahun itu.

"Boleh aku duduk disini?" tanyanya sopan.

"Silahkan" jawab Lea sambil memberikan senyum indahnya bak bunga mekar dimusim semi.

"Lama tidak bertemu" ucap Evan basa-basi.

"Iya... Kurang lebih sudah satu tahun kita tidak bertemu" jawab Lea.

Evan: "Kamu apa kabar sekarang? Selama cuti 1 tahun aku belum pernah lagi melihatmu"

Lea: "Iya... Waktu itu aku ada urusan... Kamu dimana sekarang, masih di Universitas itu?"

Evan: "Tidak... Sudah pindah, tidak lagi mendosen, sekarang fokus bekerja disebuah perusahaan swasta dikota C".

Walau dulu Lea dan Evan hanya sebatas murid dan Guru, tapi mereka cukup dekat. Setelah candaan Lea waktu hari pertama Evan mengajar, sejak saat itu mereka jadi dekat satu sama lain.

Lea penasaran

"Oh... Kamu sengaja ke kota A untuk menghadiri acara jamuan malam ini?"

"Iya... Aku diundang mewakili perusahaanku" jawab Evan malu.

Lea: "Wah... Hebat kamu sekarang"

Mereka tertawa bersama melepas kerinduan selama setahun lebih tidak bertemu.

Di tengah kerumunan orang yang saling sapa, ada sepasang mata hitam yang terarah pada Lea dan Evan. Dibalik wajah tampannya, tersimpan aura gelap didalam mata itu.

Lea menyadari ada yang menatapnya dari kejauhan, ia melirik sekilas dan mengabaikannya.

"Berani-beraninya dia mengabaikanku. Pantas mati" gumam Willy dalam hati.

Ia berjalan menghampiri Lea dan menyapa

"Halo... Apa saya menganggu kalian?"

Evan dengan cepat merespon

"Eh... Tidak tidak...."

Willy dengan penuh wibawa bertanya

"Lea... Apa kamu tidak memperkenalkan aku kepada temanmu?"

Lea melotot. "Apa-apaan dia... So akrab, bukannya kita sedang perang dingin"

Tapi demi menjaga citra baik didepan Evan, Lea memperkenalkan

"Willy... Perkenalkan ini Evan, temanku"

Willy mengulurkan tangan dan berkata

"Aku Willy kekasih Lea. Senang bertemu denganmu"

Lea kembali melotot pada Willy

"Orang ini pasti sengaja, memperkenalkan diri segala"

"Sekalian kasih tau Evan... Kekasih palsu!"

Lea benar-benar kesal dibuatnya.

Benar saja, Evan terkejut mendengarnya. Tapi cepat-cepat ia merespon dengan wajah ramah

"Halo... Saya Evan"

Mereka bersalaman

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

ini Willy gimana sih, apa tanya tidak ingin tahu latar belakang ibu dari anaknya Jully Gu.

2023-04-12

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

evan biar gak bisa ganggu kmu lea.

2022-11-16

0

0316 Toiyibah,S,Pd.

0316 Toiyibah,S,Pd.

Willi ce mnuru ,gimana kbr anak yg dibawa Willi

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dosen baru
2 Bekerja
3 Daftar
4 Tanda tangan kontrak
5 Cuti sekolah
6 Melahirkan Bayi Kembar
7 Baby Leon
8 Tuan Muda Gu
9 Ganti Rugi
10 Gosip
11 Semakin Kacau
12 Kekasih
13 Jamuan Makan Malam
14 Cemburu
15 Arena Bermain
16 Ke Kota C
17 10 Menit
18 Bertemu Evan
19 Pantai Muasir
20 Amarah Willy
21 Habis Gelap Terbitlah Terang
22 Dinner Romantis
23 Pesta Ulang Tahun
24 Perjodohan
25 Tangisan
26 Pemabuk yang Merepotkan
27 Berkelahi
28 Misi Rendra
29 Bersandiwara
30 Manajer Evan
31 Dokter Sani
32 Berinisiatif Mencariku
33 Menepati Janji
34 Petani Strawberry
35 Ingin Bertemu Jully
36 Jebakan Ayuna
37 Mandi Air Dingin
38 Balas Dendam
39 Klarifikasi
40 Gosip yang Mengerikan
41 Mobil Bekas
42 Kehancuran Grup Shu
43 Bersama Baby Jully
44 Hati yang Retak
45 Rebutan Papi
46 Hari Terakhir
47 Mobil dari Rendra
48 Menikah
49 Lupa
50 Surat Perjanjian
51 Curiga
52 Maaf
53 Babak Pertama
54 Babak Kedua
55 Berlibur
56 Pantai Malio
57 Menemui Keluarga Besar Gu
58 Sebuah Tamparan
59 Berpisah
60 Ralfi
61 Wanita Hebat
62 A 222 NIA
63 Tebakan yang Salah
64 Tidak Tega
65 Ide Gila
66 Kota H
67 Willy Menemukannya
68 Canggung
69 Tidak Ada Kata Menyerah
70 Kucing Liar
71 Masih Marah
72 Gadis 1 Miliar
73 Geri Zan
74 Hadiah untuk Jully
75 Ulang Tahun
76 Perlombaan
77 Hadiah Cincin
78 Anak Geri Zan
79 Willy Vs Ralfi
80 Pulang
81 Kedatangan Arin
82 Ketakutan Emily
83 Nathan
84 Mencari
85 Serangan
86 Berendam 1
87 Berendam 2
88 Melepaskan
89 Casandra Tan
90 Toilet
91 Sakit
92 Infeksi
93 Tamu
94 Takdir di Masa Lalu
95 Salah Strategi
96 Damai dengan Ralfi
97 Karma
98 Hotel Jingga
99 Bersatu
100 Bucin
101 Karma Juno
102 Willyam
103 Bayaran yang Setimpal
104 Fakta Terungkap
105 Cucu Kembar
106 Senjata Makan Tuan
107 Emily vs Evan
108 Liburan Bersama
109 2 Wanita Bertengkar
110 Dua Misi Gagal
111 Indahnya Kota di Malam Hari
112 Marah
113 Sasaran yang Salah
114 Surat
115 Serangan Pihak Lea
116 Melunak Hati Arin
117 Penuh Cinta
118 Awal Mula Willy Jatuh Cinta
119 Menunggu Hari Esok
120 Menghancurkan Surat Kontrak
121 Penyesalan Arin
122 Menukar Kebahagiaan
123 Rencana Kejutan dari Arin
124 Hadiah Pesta Pernikahan
125 Surprise Party
126 Honeymoon ke Paris
127 PENGUMUMAN
128 Extra Part 1
129 Extra Part 2
130 Extra Part 3
131 Extra Part 4
132 Extra Part 5
133 Mengandung Anak Willy Lagi!
134 Lanjut Sajalah Yaaaaa!
135 Periksa Kehamilan Bersama.
136 Kebohongan
137 Soba
138 Hadiah untuknya.
139 Emosi
140 Marah Besar
141 Berbohong Demi Dia
142 Cemburu Juno
143 Penolong
144 Carissa Hamil
145 Kedatangan Ayuna
146 Marah Lagi
147 Gagal Pergi
148 Shira dan Nathan
149 Mencarinya
150 Membawa Anak-Anak
151 Damai
152 Lea Turun Tangan
153 Juno 'Tak Berdaya
154 Melahirkan Bayi Kembar Perempuan
155 Juno Merasa Malu
156 Si Kembar Wey dan Ley
157 Menjadi Kakak Yang Baik
158 Ada Masalah di Leayumi Food
159 Menunggu
160 Ingin Menjadi Pilot
161 Penjahat
162 Hadiah?
163 Pagi Yang Cerah
164 Mantu Kesayangan?
165 Juno, Presdir Gu? Oh ... tidak!
166 Merindukanmu!
167 Si Kembar Yang Merepotkan
168 Ley Sakit
169 Panti Jompo?
170 Buaya Ada Di Darat
171 Malam Pertama
172 Selesai
173 Hore! Punya Adik Bayi Lagi ....
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Dosen baru
2
Bekerja
3
Daftar
4
Tanda tangan kontrak
5
Cuti sekolah
6
Melahirkan Bayi Kembar
7
Baby Leon
8
Tuan Muda Gu
9
Ganti Rugi
10
Gosip
11
Semakin Kacau
12
Kekasih
13
Jamuan Makan Malam
14
Cemburu
15
Arena Bermain
16
Ke Kota C
17
10 Menit
18
Bertemu Evan
19
Pantai Muasir
20
Amarah Willy
21
Habis Gelap Terbitlah Terang
22
Dinner Romantis
23
Pesta Ulang Tahun
24
Perjodohan
25
Tangisan
26
Pemabuk yang Merepotkan
27
Berkelahi
28
Misi Rendra
29
Bersandiwara
30
Manajer Evan
31
Dokter Sani
32
Berinisiatif Mencariku
33
Menepati Janji
34
Petani Strawberry
35
Ingin Bertemu Jully
36
Jebakan Ayuna
37
Mandi Air Dingin
38
Balas Dendam
39
Klarifikasi
40
Gosip yang Mengerikan
41
Mobil Bekas
42
Kehancuran Grup Shu
43
Bersama Baby Jully
44
Hati yang Retak
45
Rebutan Papi
46
Hari Terakhir
47
Mobil dari Rendra
48
Menikah
49
Lupa
50
Surat Perjanjian
51
Curiga
52
Maaf
53
Babak Pertama
54
Babak Kedua
55
Berlibur
56
Pantai Malio
57
Menemui Keluarga Besar Gu
58
Sebuah Tamparan
59
Berpisah
60
Ralfi
61
Wanita Hebat
62
A 222 NIA
63
Tebakan yang Salah
64
Tidak Tega
65
Ide Gila
66
Kota H
67
Willy Menemukannya
68
Canggung
69
Tidak Ada Kata Menyerah
70
Kucing Liar
71
Masih Marah
72
Gadis 1 Miliar
73
Geri Zan
74
Hadiah untuk Jully
75
Ulang Tahun
76
Perlombaan
77
Hadiah Cincin
78
Anak Geri Zan
79
Willy Vs Ralfi
80
Pulang
81
Kedatangan Arin
82
Ketakutan Emily
83
Nathan
84
Mencari
85
Serangan
86
Berendam 1
87
Berendam 2
88
Melepaskan
89
Casandra Tan
90
Toilet
91
Sakit
92
Infeksi
93
Tamu
94
Takdir di Masa Lalu
95
Salah Strategi
96
Damai dengan Ralfi
97
Karma
98
Hotel Jingga
99
Bersatu
100
Bucin
101
Karma Juno
102
Willyam
103
Bayaran yang Setimpal
104
Fakta Terungkap
105
Cucu Kembar
106
Senjata Makan Tuan
107
Emily vs Evan
108
Liburan Bersama
109
2 Wanita Bertengkar
110
Dua Misi Gagal
111
Indahnya Kota di Malam Hari
112
Marah
113
Sasaran yang Salah
114
Surat
115
Serangan Pihak Lea
116
Melunak Hati Arin
117
Penuh Cinta
118
Awal Mula Willy Jatuh Cinta
119
Menunggu Hari Esok
120
Menghancurkan Surat Kontrak
121
Penyesalan Arin
122
Menukar Kebahagiaan
123
Rencana Kejutan dari Arin
124
Hadiah Pesta Pernikahan
125
Surprise Party
126
Honeymoon ke Paris
127
PENGUMUMAN
128
Extra Part 1
129
Extra Part 2
130
Extra Part 3
131
Extra Part 4
132
Extra Part 5
133
Mengandung Anak Willy Lagi!
134
Lanjut Sajalah Yaaaaa!
135
Periksa Kehamilan Bersama.
136
Kebohongan
137
Soba
138
Hadiah untuknya.
139
Emosi
140
Marah Besar
141
Berbohong Demi Dia
142
Cemburu Juno
143
Penolong
144
Carissa Hamil
145
Kedatangan Ayuna
146
Marah Lagi
147
Gagal Pergi
148
Shira dan Nathan
149
Mencarinya
150
Membawa Anak-Anak
151
Damai
152
Lea Turun Tangan
153
Juno 'Tak Berdaya
154
Melahirkan Bayi Kembar Perempuan
155
Juno Merasa Malu
156
Si Kembar Wey dan Ley
157
Menjadi Kakak Yang Baik
158
Ada Masalah di Leayumi Food
159
Menunggu
160
Ingin Menjadi Pilot
161
Penjahat
162
Hadiah?
163
Pagi Yang Cerah
164
Mantu Kesayangan?
165
Juno, Presdir Gu? Oh ... tidak!
166
Merindukanmu!
167
Si Kembar Yang Merepotkan
168
Ley Sakit
169
Panti Jompo?
170
Buaya Ada Di Darat
171
Malam Pertama
172
Selesai
173
Hore! Punya Adik Bayi Lagi ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!