Bekerja

Di perjalanan pulang dari Fanaklub, Emily bertanya "Lea bukankah kamu ingin bekerja? Bagaimana jika kita coba melamar jadi pelayan di tempat makan SOBA? Katanya pengunjung di sana bos-bos besar, orang-orang kaya, setiap kita mengantar makanan akan diberi tips uang yang cukup besar."

SOBA adalah salah satu anak cabang tempat makan yang ternama di kota A. Pengunjungnya sangat banyak, sabtu minggu selalu membutuhkan tenaga kerja lebih, banyak gadis-gadis bekerja paruh waktu di sana.

"Baiklah ... kita coba sabtu nanti melamar ke sana!" jawab Lea menatapi sahabatnya yang tersenyum manis ke arahnya.

Emily mengangguk tanda setuju.

*

Di aparteman itu tercium bau makanan yang menusuk hidung, membuat air liur tidak tahan untuk menetes. Lea membuka sepatu, mengganti dengan sendal rumah yang biasa ia kenakan.

Ia tidak tahan "Mama ... masak apa mah? Wanginya enakkkk!"

Puji Lea melangkah kedapur, segera memeluk Tania dari belakang.

"Hei ... anak nakal. Jam segini baru pulang!" Tania berhenti sejenak, memutar kepala menatap Lea dengan heran.

Lea menjawab "Tadi main dulu bersama Emily!"

"Mandi dulu sayang ... terus makan." bujuk Tania memanjakan anaknya.

"Makan dulu, baru mandi." balasnya sambil mencicipi udang goreng yang ada di sampingnya.

Tania memukul tangan anaknya, sambil berkata "Hus ... cuci tangan dulu nanti sakit perut!"

"Baiklah, aku mandi dulu supaya nanti peluk Mamanya enak, tidak bau!"

Lea segera berjalan ke kamarnya. Membuka baju dan mandi.

-

Di meja makan terhidang beberapa macam makanan kesukaan Lea.

Ia berkata kepada Tania

"Ma, sabtu besok aku mau coba melamar di Rumah Makan Soba bersama Emily!"

Tania mendengarnya, dengan sedih ia menjawab

"Sayang ... mengapa bekerja? Uang kita masih cukup untuk biaya sekolah kamu beberapa tahun lagi."

"Mungkin cukup sampai kamu lulus. Setelah kamu lulus nanti, kamu bisa bekerja di perusahaan, jadi sekarang kamu tidak harus bekerja paruh waktu di sana."

Hati seorang ibu sedih melihat anaknya yang harus bekerja. Lea sudah terbiasa di manjakan olehnya, nanti harus bekerja, disuruh ini itu oleh atasannya. Rasanya Tania tidak rela.

Sekolah jurusan Manajemen Bisnis yang Lea ambil, berharap setelah lulus kuliah nanti ia bisa bekerja di kantoran, ruangan yang berAC duduk manis di depan meja. Bukan bekerja sebagai pelayan di rumah makan.

"Hanya sabtu dan minggu Ma, itu juga bersama Emily. Jika kita terus mengandalkan uang tabungan, kedepannya kita tidak mempunyai uang lagi bagaimana? Gaji paruh waktu memang tidak seberapa, tapi lumayan kan buat jajan dan uang bensin Lea?" jelasnya kepada Tania.

Lea menyadari, biaya hidupnya mengandalkan uang tabungan peninggalan Papa, jika nanti uang tabungan itu menipis dan ada pengeluaran besar yang mendadak, bagaimana? Dari mana ia harus mendapatkan uang?

"Baiklah mama setuju, asal kamu senang." jawab Tania sambil mengelus-elus punggung tangan anaknya.

Tania mengalah saja demi anak .... Yang penting dia bahagia.

*

Hari sabtu pun tiba.

Itu berarti hari dimana Lea dan Emily berencana untuk melamar ke rumah makan Soba.

"Baik, kalian silahkan bekerja di sini! Segera ganti pakaian kalian, seragamnya saya akan berikan."

"Sabtu minggu memang pengunjung sangat banyak, mungkin akan sedikit lelah." ucap Manajer itu menjelaskan.

"Tidak masalah, namanya bekerja ya harus lelah. Jika ingin santai, ya di rumah saja. Hehe!" balas Emily spontan.

Membuat ia disenggol tangannya oleh Lea.

Lea bergumam dalam hati

Anak ini, jika berbicara ... selalu saja seenaknya.

Tiba-tiba Emily tersadar, tidak seharusnya dirinya bercanda dalam keadaan seperti ini.

"Eh maaf Pak, iya kami paham, kami akan bekerja dengan sungguh- sungguh!"

"Bagus! Silahkan berganti pakaian." ucap Manajer sambil memberikan 2 buah seragam kepada Lea dan Emily.

*

Dua hari dilalui dengan sangat lelah, Emily mengeluh.

"Capeeeeee nyooooo!" sambil merebahkan badan di kursi mobil samping Lea.

"Kan kamu yang bilang, kalau bekerja harus lelah, kalau mau santai, ya di rumah saja!" ledek Lea pada sahabatnya yang kini pucat pasi.

"Tapi uang yang kita dapatkan memang lumayan, hehe .... Gaji perhari di tambah uang tips, satu meja memberi tips 50rb x 20 meja! waaaaah .... " kini rasa lelah di wajah Emily menghilang tatkala menghitung uang yang ia dapatkan dari pekerjaannya..

Menghitung-hitung uang yang ia dapatkan hari ini, membuat wajah pucatnya kembali ada rona merah.

"Benar, benar, tidak sia-sia 2 hari ini kita mengeluarkan seluruh tenaga dan pikiran .... Hehe!"

Lea juga senang, memegang uang 2 hari ia bekerja.

Ada kebanggan tersendiri yang melintasi hatinya.

Bisa menghasilkan uang rasanya sangattttttt menyenangkan.

Dengan semangat 45 Lea berteriak "Sampai jumpa minggu depan Soba!"

Ia segera menginjak gas mobil dan pergi meninggalkan tempat parkir, kedua gadis itu bersorak dengan gembira.

*

Waktu tidak terasa sudah berlalu 2 bulan. Hari sabtu seperi ini pengunjung benar-benar sangat banyak, membuat Lea merasa kelelahan.

"Lea antar ini ke meja 121." Perintahnya kepada Lea.

Lea segera mengambil nampan yang berisi mangkok mie super pedas dengan minuman yang berwarna biru.

Ia berkata "Baik!"

Lea berjalan melewati meja-meja yang terisi, tiba-tiba ada sosok berbaju krem yang berdiri di depannya dan menghalangi jalannya.

Lea yang belum siap menahan beban di tangannya tanpa sengaja menjatuhkan nampan itu, diiringi suaran pecahan yang sangat nyaring.

Brenggggg ............

Mangkok mie dan gelas itu pecah berserakan, warna merah kuah mie bercampur dengan warna biru menciptakan warna yang menarik.

Tapi tidak dengan warna merah di setelan jas krem milik sang badan itu.

Pria itu dengan kejam berteriak

"Hey .... Punya mata tidak? Bekerja yang benar ... kalau tidak bisa bekerja sebaiknya kamu pergi saja, keluar dari tempat ini. Karyawan sepertimu hanya akan membuat perusahaanku bangkrut!"

Lea tertegun sejenak, mencerna kata-kata yang baru saja pria ini ucapkan, tanpa sadar air matanya menetes.

Lea yang memiliki postur tubuh ideal dengan tinggi badan 170 cm, pada saat ini ia hanya seperti seorang anak kecil berumur 6 tahun yang dimarahi oleh orang tua. Menangis tanpa menghiraukan puluhan pasang mata yang menatap lekat kepadanya.

Ia berkata "Maaf"

"Apa, maaf? Hanya maaf saja? Kalau kata maaf saja berlaku, penjara penuh!" ucapnya masih dengan kejam.

Manajer yang mendengar keributan segera menghampiri. Seolah melihat hantu ... ia bergetar segera membungkukan badan.

"Maaf Pak Presdir Willy, ini karyawan baru kita. Hari ini pengunjung sangat banyak, mungkin dia kelelahan sehingga tenaganya kurang baik, tidak bisa memegang nampan sehingga terjatuh." Manajer mencoba membela Lea.

Pak manajer, apanya yang tenaga aku kurang baik? Jelas-jelas tadi dia yang tiba-tiba menghalangi jalanku!" gumam Lea dalam hati.

Oh ternyata ini Pemilik Tempat ini! Presdir Willy? tambah Lea.

Ya ... namanyan Willy Gu. Presdir muda dari sebuah perusahaan besar di kota A.

Tiba-tiba Lea mendongakan kepalanya, melihat pria tampan yang memarahinya, ia berseru dalam hati

Eh ... bukankah dia pria yang ada di Klub waktu itu? Sang Tuan Muda yang Terhormat?

Lea langsung mengepalkan tinjunya. Urat-urat biru keluar dari dalam tubuhnya. Lea melihat sekilas noda mie yang ada pada jas yang melekat di tubuh pria itu.

Jika dari awal aku tahu itu dia, sekalian saja aku siram kuah mienya ke kepala dia, supaya otaknya normal

Lea seketika tidak lagi menangis, sekarang ia sangat marah padanya.

Tiba-tiba suara pria itu terdengar, dengan tegas berkata

"Pecat dia."

Tanpa ampun Lea langsung di pecat.

Lea mendengarnya, ia tanpa mengucapkan sepatah kata pun segera membungkuk hormat dan berjalan keluar.

Ia berjalan menuju tempat parkir, masuk ke dalam mobil dan segera menginjak gas mobilnya.

Lea sengaja menjalankan mobilnya dengan pelan, ia melirik ke arah SOBA, matanya bertatapan dengan mata tajam Willy, lalu segera pergi meninggalkan tempat itu.

Di dalam Soba, Willy melihat wanita cantik itu menatapnya dengan tajam dari dalam mobil. Ia bertanya kepada Manajernya

"Apa dia bekerja mengendarai mobil itu?"

Willy heran, ada karyawan paruh waktu yang mengendarai mobil mahal seperti dia. Membuat ia berpikir yang tidak-tidak

Paling hanya simpanan Bos kaya!

"Iya pak Presdir." Jawab Manajer itu gugup.

Dari belakang, Emily panik. Ia mencoba beberapa kali menelepon Lea, tapi tidak ada jawaban.

Mencoba lagi akhirnya Lea menjawab

"Hallo!"

"Lea, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Emily cemas.

"Ya ... aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir." jawabnya pelan. Ia sangat tidak bersemangat saat ini.

"Baiklah ... aku bekerja dulu! Nanti pulang kerja aku segera menemuimu!" ucap Emily sedikit gugup, takut atasannya melihat dia menelpon.

Terpopuler

Comments

Ig:rhya_94

Ig:rhya_94

aku kembali thor, tahun lalu aku baca novel ini, ceritanya bagus..

2023-11-28

0

Sur Anastasya

Sur Anastasya

lnjut🥰🥰🥰🥰

2023-05-18

0

Asih Ningsih

Asih Ningsih

wah ujung2nya sellu brtengkar awas aja ya will kli kmu jatuh cinta ama lea.

2022-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dosen baru
2 Bekerja
3 Daftar
4 Tanda tangan kontrak
5 Cuti sekolah
6 Melahirkan Bayi Kembar
7 Baby Leon
8 Tuan Muda Gu
9 Ganti Rugi
10 Gosip
11 Semakin Kacau
12 Kekasih
13 Jamuan Makan Malam
14 Cemburu
15 Arena Bermain
16 Ke Kota C
17 10 Menit
18 Bertemu Evan
19 Pantai Muasir
20 Amarah Willy
21 Habis Gelap Terbitlah Terang
22 Dinner Romantis
23 Pesta Ulang Tahun
24 Perjodohan
25 Tangisan
26 Pemabuk yang Merepotkan
27 Berkelahi
28 Misi Rendra
29 Bersandiwara
30 Manajer Evan
31 Dokter Sani
32 Berinisiatif Mencariku
33 Menepati Janji
34 Petani Strawberry
35 Ingin Bertemu Jully
36 Jebakan Ayuna
37 Mandi Air Dingin
38 Balas Dendam
39 Klarifikasi
40 Gosip yang Mengerikan
41 Mobil Bekas
42 Kehancuran Grup Shu
43 Bersama Baby Jully
44 Hati yang Retak
45 Rebutan Papi
46 Hari Terakhir
47 Mobil dari Rendra
48 Menikah
49 Lupa
50 Surat Perjanjian
51 Curiga
52 Maaf
53 Babak Pertama
54 Babak Kedua
55 Berlibur
56 Pantai Malio
57 Menemui Keluarga Besar Gu
58 Sebuah Tamparan
59 Berpisah
60 Ralfi
61 Wanita Hebat
62 A 222 NIA
63 Tebakan yang Salah
64 Tidak Tega
65 Ide Gila
66 Kota H
67 Willy Menemukannya
68 Canggung
69 Tidak Ada Kata Menyerah
70 Kucing Liar
71 Masih Marah
72 Gadis 1 Miliar
73 Geri Zan
74 Hadiah untuk Jully
75 Ulang Tahun
76 Perlombaan
77 Hadiah Cincin
78 Anak Geri Zan
79 Willy Vs Ralfi
80 Pulang
81 Kedatangan Arin
82 Ketakutan Emily
83 Nathan
84 Mencari
85 Serangan
86 Berendam 1
87 Berendam 2
88 Melepaskan
89 Casandra Tan
90 Toilet
91 Sakit
92 Infeksi
93 Tamu
94 Takdir di Masa Lalu
95 Salah Strategi
96 Damai dengan Ralfi
97 Karma
98 Hotel Jingga
99 Bersatu
100 Bucin
101 Karma Juno
102 Willyam
103 Bayaran yang Setimpal
104 Fakta Terungkap
105 Cucu Kembar
106 Senjata Makan Tuan
107 Emily vs Evan
108 Liburan Bersama
109 2 Wanita Bertengkar
110 Dua Misi Gagal
111 Indahnya Kota di Malam Hari
112 Marah
113 Sasaran yang Salah
114 Surat
115 Serangan Pihak Lea
116 Melunak Hati Arin
117 Penuh Cinta
118 Awal Mula Willy Jatuh Cinta
119 Menunggu Hari Esok
120 Menghancurkan Surat Kontrak
121 Penyesalan Arin
122 Menukar Kebahagiaan
123 Rencana Kejutan dari Arin
124 Hadiah Pesta Pernikahan
125 Surprise Party
126 Honeymoon ke Paris
127 PENGUMUMAN
128 Extra Part 1
129 Extra Part 2
130 Extra Part 3
131 Extra Part 4
132 Extra Part 5
133 Mengandung Anak Willy Lagi!
134 Lanjut Sajalah Yaaaaa!
135 Periksa Kehamilan Bersama.
136 Kebohongan
137 Soba
138 Hadiah untuknya.
139 Emosi
140 Marah Besar
141 Berbohong Demi Dia
142 Cemburu Juno
143 Penolong
144 Carissa Hamil
145 Kedatangan Ayuna
146 Marah Lagi
147 Gagal Pergi
148 Shira dan Nathan
149 Mencarinya
150 Membawa Anak-Anak
151 Damai
152 Lea Turun Tangan
153 Juno 'Tak Berdaya
154 Melahirkan Bayi Kembar Perempuan
155 Juno Merasa Malu
156 Si Kembar Wey dan Ley
157 Menjadi Kakak Yang Baik
158 Ada Masalah di Leayumi Food
159 Menunggu
160 Ingin Menjadi Pilot
161 Penjahat
162 Hadiah?
163 Pagi Yang Cerah
164 Mantu Kesayangan?
165 Juno, Presdir Gu? Oh ... tidak!
166 Merindukanmu!
167 Si Kembar Yang Merepotkan
168 Ley Sakit
169 Panti Jompo?
170 Buaya Ada Di Darat
171 Malam Pertama
172 Selesai
173 Hore! Punya Adik Bayi Lagi ....
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Dosen baru
2
Bekerja
3
Daftar
4
Tanda tangan kontrak
5
Cuti sekolah
6
Melahirkan Bayi Kembar
7
Baby Leon
8
Tuan Muda Gu
9
Ganti Rugi
10
Gosip
11
Semakin Kacau
12
Kekasih
13
Jamuan Makan Malam
14
Cemburu
15
Arena Bermain
16
Ke Kota C
17
10 Menit
18
Bertemu Evan
19
Pantai Muasir
20
Amarah Willy
21
Habis Gelap Terbitlah Terang
22
Dinner Romantis
23
Pesta Ulang Tahun
24
Perjodohan
25
Tangisan
26
Pemabuk yang Merepotkan
27
Berkelahi
28
Misi Rendra
29
Bersandiwara
30
Manajer Evan
31
Dokter Sani
32
Berinisiatif Mencariku
33
Menepati Janji
34
Petani Strawberry
35
Ingin Bertemu Jully
36
Jebakan Ayuna
37
Mandi Air Dingin
38
Balas Dendam
39
Klarifikasi
40
Gosip yang Mengerikan
41
Mobil Bekas
42
Kehancuran Grup Shu
43
Bersama Baby Jully
44
Hati yang Retak
45
Rebutan Papi
46
Hari Terakhir
47
Mobil dari Rendra
48
Menikah
49
Lupa
50
Surat Perjanjian
51
Curiga
52
Maaf
53
Babak Pertama
54
Babak Kedua
55
Berlibur
56
Pantai Malio
57
Menemui Keluarga Besar Gu
58
Sebuah Tamparan
59
Berpisah
60
Ralfi
61
Wanita Hebat
62
A 222 NIA
63
Tebakan yang Salah
64
Tidak Tega
65
Ide Gila
66
Kota H
67
Willy Menemukannya
68
Canggung
69
Tidak Ada Kata Menyerah
70
Kucing Liar
71
Masih Marah
72
Gadis 1 Miliar
73
Geri Zan
74
Hadiah untuk Jully
75
Ulang Tahun
76
Perlombaan
77
Hadiah Cincin
78
Anak Geri Zan
79
Willy Vs Ralfi
80
Pulang
81
Kedatangan Arin
82
Ketakutan Emily
83
Nathan
84
Mencari
85
Serangan
86
Berendam 1
87
Berendam 2
88
Melepaskan
89
Casandra Tan
90
Toilet
91
Sakit
92
Infeksi
93
Tamu
94
Takdir di Masa Lalu
95
Salah Strategi
96
Damai dengan Ralfi
97
Karma
98
Hotel Jingga
99
Bersatu
100
Bucin
101
Karma Juno
102
Willyam
103
Bayaran yang Setimpal
104
Fakta Terungkap
105
Cucu Kembar
106
Senjata Makan Tuan
107
Emily vs Evan
108
Liburan Bersama
109
2 Wanita Bertengkar
110
Dua Misi Gagal
111
Indahnya Kota di Malam Hari
112
Marah
113
Sasaran yang Salah
114
Surat
115
Serangan Pihak Lea
116
Melunak Hati Arin
117
Penuh Cinta
118
Awal Mula Willy Jatuh Cinta
119
Menunggu Hari Esok
120
Menghancurkan Surat Kontrak
121
Penyesalan Arin
122
Menukar Kebahagiaan
123
Rencana Kejutan dari Arin
124
Hadiah Pesta Pernikahan
125
Surprise Party
126
Honeymoon ke Paris
127
PENGUMUMAN
128
Extra Part 1
129
Extra Part 2
130
Extra Part 3
131
Extra Part 4
132
Extra Part 5
133
Mengandung Anak Willy Lagi!
134
Lanjut Sajalah Yaaaaa!
135
Periksa Kehamilan Bersama.
136
Kebohongan
137
Soba
138
Hadiah untuknya.
139
Emosi
140
Marah Besar
141
Berbohong Demi Dia
142
Cemburu Juno
143
Penolong
144
Carissa Hamil
145
Kedatangan Ayuna
146
Marah Lagi
147
Gagal Pergi
148
Shira dan Nathan
149
Mencarinya
150
Membawa Anak-Anak
151
Damai
152
Lea Turun Tangan
153
Juno 'Tak Berdaya
154
Melahirkan Bayi Kembar Perempuan
155
Juno Merasa Malu
156
Si Kembar Wey dan Ley
157
Menjadi Kakak Yang Baik
158
Ada Masalah di Leayumi Food
159
Menunggu
160
Ingin Menjadi Pilot
161
Penjahat
162
Hadiah?
163
Pagi Yang Cerah
164
Mantu Kesayangan?
165
Juno, Presdir Gu? Oh ... tidak!
166
Merindukanmu!
167
Si Kembar Yang Merepotkan
168
Ley Sakit
169
Panti Jompo?
170
Buaya Ada Di Darat
171
Malam Pertama
172
Selesai
173
Hore! Punya Adik Bayi Lagi ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!