"Terus... Menurut kamu sebaiknya kita bagaimana? Gosip ini sungguh menganggu kehidupanku. Tempat usahaku juga jadi sarang gosip orang-orang, banyak yang datang untuk makan sekaligus bergosip tentang pemilik tempat ini"
Lea melirik pada Willy, dan ingin mengejeknya
"Tapi kamu... Bagimu ini tidak akan ada pengaruhnya sama sekali, toh pria hebat sepertimu berganti wanita itu bukan hal yang aneh. Di gosipkan dengan banyak wanita juga hal biasa. Nambah satu nama juga tidak masalah kan?"
Willy naik darah mendengarnya, ia bukan pria seperti itu... Berani-beraninya wanita ini menyamakan dirinya dengan pria kotor seperti itu.
Dengan nada marah Willy menjawab
"Hey... Jaga ucapanmu... Siapa yang tidak terpengaruh? Jelas-jelas ini sangat mencoreng nama baikku. Selama ini belum ada gosip aku dekat dengan wanita. Sekalinya diterpa isu miring... Ehhhh malah dengan wanita tidak masuk akal sepertimu"
mulai lagi perdebatan sengit antara Tom dan Jery.
Lea juga marah mendengar kata-kata si hantu ini
"Apa? Aku? Tidak masuk akal? Kamu yang tidak masuk akal... Memegang tangan wanita yang tidak dikenal... Sampai membuat orang salah faham. Pria macam apa kamu berprilaku seperi itu"
Keributan mereka berdua benar-benar membuat pengunjung penasaran. Semakin banyak orang yang menonton dari balik pintu kaca itu dan makin banyak pula omset pendapatan hari ini. Benar-benar bencana membawa berkah.
Willy yang tidak mau kalah terus berbicara
"Hey... Kamu yang jangan salah faham. Kita bukan tidak saling kenal dan aku hanya memegang tanganmu, bukan sebuah aib juga. Tidak usah Baper"
Lea melotot menatap tak percaya pada pria konyol di depannya
"Hanya katamu? Itu bukan hanya dipegang tangan, tapi faktanya beritanya meluas membuat semua orang salah faham dan bukan aku yang Baper" Lea gemes dibuatnya.
ia menambahkan
"Dan juga Tuan Willy yang terhormat, ini benar-benar sebuah aib bagiku. Aku seorang wanita terhormat harus tertangkap kamera dipegang oleh tangan kotormu itu. Aku juga ti........."
Sebelum kata tidak sudi selesai ia ucapkan, kata-katanya sudah tertelan masuk kedalam perutnya. Mulutnya membeku disegel oleh bibir dingin pria itu. Seolah Willy ingin menghukumnya, ia dicium tanpa ampun.
Siapa suruh wanita ini bicara sembarangan. Benar-benar wanita bertempramen buruk.
Awalnya Lea juga tidak ingin membuat ini menjadi berat, toh ini hanya sebuah gosip biasa bukan sebuah sekandal yang memalukan. Tapi melihat Willy yang terus berbicara dia pun ingin terus melawannya dan tidak ingin kalah didepannya. Tapi lagi-lagi ini senjata makan tuan. Lea hanya pasrah dan otaknya menjadi kosong.
Entah waktu berlalu berapa menit dalam kesunyian itu. Tiba-tiba suasana menjadi tegang tatkala Nathan masuk tanpa mermisi
"Apa yang kalian lakukan?"
Sontak membuat Lea kaget dan mendorong badan Willy dengan tenaga penuh membuat Tuan Willy terdorong setengah berbaring di sofa.
Lea dengan gugup berkata "Nathan...? Sejak kapan kamu disini?"
Wajah putihnya memancarkan rona merah seperti buah apel. Membuat orang ingin memetiknya.
Nathan mengerutkan kening menatap lekat pada Lea yang Malu itu. Ada hawa panas yang menyerang isi hatinya.
"Bukan aku yang sejak kapan disini... Tapi mereka" ia menunjuk ke pintu kaca itu
"Sejak kapan mereka menyaksikan kemesraan kalian?"
Benar saja... Pengunjung Leayumi Food menatap tajam pada pemandangan dibalik pintu itu.
Lea menepuk jidatnya sendiri
"Sialllll... Pria ini... Pantas mati" dengan lirikan tajam Lea menyerang mata hitam Willy, seolah ingin mencabik-cabik isi didalam nya.
"Ini semakin buruk" tambah Nathan dan beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.
Tiba-tiba Willy berdiri dan merapikan setelan jasnya, sambil melihat jam ditangannya
"Aku ada rapat hari ini, harus pergi dulu. Masalah ini besok kita bicarakan lagi"
"Hey apanya yang dibicarakan besok? Kamu yang membuat ini semakin keruh, malah ingin langsung pergi" maki Lea pada Willy.
Tapi itu tidak membuat Willy menghentikan langkahnya. Dengan elegan Willy keluar dari ruangan Lea dan berjalan menuju pintu keluar, menerima berbagai macam tatapan orang-orang dengan wajah tenang.
*
Keadaan benar-benar semakin kacau. Berita semakin mengada-ada walau dengan bukti yang nyata.
"Presdir Willy meluangkan waktu istirahat kantornya untuk menemui kekasihnya di Leayumi Food"
Berita ini disertai foto Willy yang memasuki ruang pribadi Lea.
Dan beberapa foto dibalik pintu Kaca itu.
Ada juga yang memajang foto mereka berciuman dengan tulisan
"Perlakuan hangat Presdir Willy"
"Ternyata Presdir Willy tidak sedingin yang di beritakan selama ini"
Lea yang membacanya geram dibuatnya
"Apanya yang perlakuan hangat, jelas-jelas itu perlakuan kejam" Ya... Itu sebuah hukuman dari Willy.
Hari ini Lea malas pergi ke Restoran. Malas juga pergi ke kampus. Ia hanya ingin dirumah menemani Baby Leon.
"Lea... Kenapa mukanya ditekuk gitu. Tidak mau ke Restoran, tidak ke kampus, dirumah juga malah seperti gembel rambut berantakan muka ditekuk" tanya Tania pada putri semata wayangnya.
Tania tau dan menyimak tiap hari perkembangan Gosip anaknnya di media sosial dan berita. Ada harapan dimatanya, dari lubuk hati yang terdalam itu bukan hal buruk ia senang kalau seandainya benar putrinya menjalin kasih dengan Presdir Willy yang kaya dan tampan itu. siapa yang tidak menginginkan punya menantu seperti Presdir Willy.
Tapi tampaknya anaknya tidak begitu senang.
Lea dengan malas menjawab
"Aku mau bermalas-malasan hari ini"
"Hey... Anak gadis tidak boleh malas... Nanti susah cari jodoh loh" balas Tania bercanda.
"Mama... Gadis apaan" Lea melirik pada bayi mungil yang tertidur lelap di hadapannya
"Adakah gadis yang punya bayi lucu seperti ini?" candanya lagi pada Tania.
Hahaha.... suara tertawa pecah disana. Ada kehangatan dihati Lea, ia bersyukur masih memiliki mama seperti Tania dan lebih bersyukur lagi memiliki bayi Lucu seperti Baby Leon.
"Daripada kamu dirumah seperti ini mending main keluar... Supaya otakmu tidak bodoh" ucap Tania penuh sayang.
"Mama... Siapa yang bodoh? Memangnya mau mama punya anak bodoh?" jawabnya kesal.
"Kalau tidak bodoh lalu apa? Terus memikirkan berita kamu dan Willy. Harusnya kamu senang bisa bersama dengan orang seperti Willy. Sudah hebat tampan lagi" Tania senang membayangkan ini.
"Ih... Apanya yang patut disenangi dari pria aneh seperti itu" jawab Lea ketus. Seolah malas membahas tentang Willy.
"Awas ya nanti... Benci bisa jadi cinta" goda Tania pada Lea.
Lea: "Mamaaaaaaaaa...."
*
Di FanaKlub, duduk dua wanita cantik dengan tenang sambil sesekali meneguk minuman berwarna merah itu.
Emily: "Lea... Semenjak gosip itu menyebar, Leayumi Food pusat dan cabang dikota C omsetnya terus meningkat. Harusnya kamu senang bukan malah pusing seperti ini.
Lea melebarkan matanya menatap tajam pada Emily
"Emily... Kamu bahagia diatas penderitaan orang lain"
"Lea... Kamu segitu kesalnya pada dia... Dulu karena di Klub tahun itu... Terus karena dia memecatmu dan mempermalukanmu terus masalah mobil... Apalagi masalah mobil sudah diganti biaya kerusakannya 5x lipat. Harusnya dendamu sudah berakhir" ucap Emily mengingatkan.
"Entah lah... Aku juga tidak mengerti, kadang tidak benci-benci juga. Tapi kalau berhadapan dengannya emosiku selalu tidak terkendali" Jawab Lea pasrah seolah tidak ada tenaga lagi untuk berbicara.
"Lea... Sepertinya kamu ada rasa, kepadanya" Emily ragu mengatakannya.
Lea menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya. Seolah minuman anggur ini membuat otaknya menjadi sadar
"Ya mungkin... Setiap kali dia mendekat, jantungku serasa mau loncat keluar. Setiap dia berdebat denganku seolah aku juga tidak mau kalah dan tidak ingin terlihat lemah dihadapannya" ia terdiam sejenak
"apakah itu suka?"
Emily: "Bisa jadi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
ya jelas itu rasa suka, tapi ingin diperlakukan lembut bukan malah dijelekin apalagi direndahkan, maunya disanjung teruuusss dan diperhatiin itu cinta namanya Lea .
2023-04-12
0
ulilwafa
😁😁😁
2022-09-08
0
Sriwati
tar kena karma baru tau rasa deh lea, jangan terlalu benci
2022-06-27
0