Hari ke hari, minggu keminggu, dan bulan kebulan Leayumi Food terus memperlihatkan kenaikan omset yang bagus.
Keberhasilan ini tidak lepas dari campur tangan Nathan selaku Manajer dan juga Emily selaku Asisten Manajer.
Emily membantu Nathan di sesuaikan dengan jadwal dia sekolah, pulang sekolah atau bahkan sebelum sekolah, Emily selalu meluangkan waktu membantu Nathan di Leayumi Food.
Sampai tidak terasa Lea sudah memasuki usia 9 bulan ke hamilan.
Dengan perut yang besar, lebih besar dari ibu hamil pada umumnya, Lea masih sering datang ke Leayumi Food. Walau dengan omelan Emily yang melarangnya untuk datang.
"Ibu hamil, sebaiknya di rumah saja. Nanti malah merepotkan kita di sini " ucap Emily bercanda.
Sontak saja membuat Lea marah.
Maklum ibu hamil lebih sensitif.
Lea dengan nada marah berkata
"Hey ... apanya yang aku merepotkan kalian? Aku hanya duduk saja dan melihat kok! Tidak akan merepotkan kalian."
"Iya ... iya .... Bumil, nanti kalau perutnya sakit mau lahiran baru deh merepotkan kita-kita di sini." sambil tertawa Emily menggoda.
Entah sugesti atau apa, beberapa jam kemudian perut Lea merasa tidak nyaman. terus tidak nyaman.
Sampai mengeluarkan banyak keringat di dahinya.
Nathan yang melihat ke anehan di diri Lea, bertanya dengan panik
"Lea ... ada apa denganmu? Apa kamu sakit? Mana yang sakit ... heummm?"
Nathan begitu cemas padanya.
Lea terus meringis
"Entahlah ... perutku sakit."
Nathan semakin panik, ia langsung memanggil Emily
"Emily sini ... hubungi ambulan, Lea sakit! Cepat."
Nathan dengan sayang terus mengelus-elus punggung Lea yang berdaging itu, membuat Lea sedikit nyaman.
"Sabar ya ... Sebentar lagi ambulan datang!" tambahnya.
Nathan begitu perhatian padanya.
.
10 menit kemudain ambulan datang, Nathan membawa Lea masuk ke dalam mobil di temani Emily.
Tidak lupa Emily segera menghubungi Tania dengan panik.
Emily menghubungi Marina, asisten majikan sang pemilik bayi atas permintaan Lea.
.
Di ruang bersalin, Lea terus meringis kesakitan, di temani asisten majikan, Dokter kandungan yang selama ini memeriksa Lea dan beberapa perawat.
"Ayob... Lea pintar! Kamu kuat! Tarik nafasss .... hembuskan .... " Dokter Sani terus memberi arahan kepada Lea, ia merasakan kontraksi yang teramat sakit.
"Aaaa ... Dok ... tidak kuattt sakitttt .... " teriak Lea.
"Mmmmm ...." Lea.
"Owaa ... Owaaa ... " tangisan bayi.
Dokter Sani menarik nafas dengan lega.
"Berhasil .... Sayang .... Bayi laki-laki."
Sebelum Lea melihatnya, satu perawat utusan majikan langsung mengambil bayi itu dari tangan Dokter Sani, seolah tidak membiarkan Lea melihat dan menyentuh bayi itu.
Segera Asisten rumah tangga sang majikan mengikuti perawat itu keluar ruang bersalin menuju ke ruang khusus yang sudah di siapkan.
Para dokter dan suster sudah siap merawat bayi yang baru lahir itu.
Di ruang Lea bersalin, Dokter Sani membantu Lea untuk melahirkan satu bayi lagi.
Dari awal sudah mengetahui bahwa Lea mengandung anak kembar, Lea meminta Dokter Sani untuk merahasiakan ini dan meminta untuk melahirkan bayi ini secara diam-diam.
Sani selaku Adik kandung Tania sangat menjaga rahasia ini. Ia berjanji akan membantunya sampai akhir.
Dan ....
"Aooaa ... Aoaaa .... " tangisan bayi.
Suara tangisan bayi yang sedikit kecil membuat Lea terharu, ia memeluk dan mencium bayi kecil itu dengan sayang.
Ia tadi tidam sempat melihat bayi pertamanya, dan sekarang bisa puas memeluk mencium dan menatap dalam bayinya.
*
Satu bulan telah berlalu, Lea di Restoran sebuah Mall terbesar di kota A, sedang menunggu dengan tenang.
Lea tahu apa yang akan di bicarakan kali ini dengan Asisten rumah tangga sang majikan itu.
"Nona Lea .... Maaf membuat anda menunggu." ucapnya dengan sopan.
"Tidak nyonya ... saya juga baru sampai." jawab Lea membungkukan badan dengan sopan.
Keduanya duduk berhadapan di meja.
Lea sesekali meminum Jus buah kesukaannya sambil menunggu Marina berbicara.
Tiba-tiba, Marina berkata
"Nona Lea, sesuai dengan kesepakatan kita dalam surat kontrak yang telah kita tandatangani tempo hari, setelah melahirkan, pihak kami akan mengirim sisa uang ke rekeningmu dan tadi pagi saya sudah mentransfernya ke rekening mu."
"Kamu bisa mengeceknya sekarang."
"Selain itu, setelah kamu melahirkan dengan selamat dan sekarang bayinya juga sehat, kerja sama kita berakhir."
"Mulai detik ini kita tidak saling terkait. Untuk kedepannya sudah tertulis di surat kontrak bahwa kamu selaku wanita Rahim Pengganti tidak boleh menemui anak ini selamanya, dalam bentuk dan alasan apapun. Paham?"
Setelah mendengan Asisten itu berkata panjang Lebar, akhirnya Lea mengangguk dan berkata
"Baik ... saya mengerti."
Mereka saling berjabat tangan dan berpamitan satu sama lain.
Lea berjalan ke arah tempat parkir dengan elegan, berbalut busana yang bermerek. Dengan body rampingnya, tidak ada yang menyangka ia wanita yang baru melahirkan.
Di usianya yang hampir menginjak usia 20, ia terlihat semakin dewasa dan elegan, tidak lagi Lea yang seperti gadis remaja di tahun kemarin.
Memasuki mobilnya, Lea menyalakan mesin mobil dan menginjak Gas dengan tenang.
Ia lega, akhirnya perjanjian itu sudah berakhir, tidak lagi harus bertemu dengan utusan sang majikan. Lea merasa sangat lega.
Teringat ada bayi kecil yang menunggunya di rumah, ia segera mengemudikan mobil dengan semangat.
Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. tiba-tiba ada mobil yang berhenti mendadak di depan Lea, membuat ia menginjak rem dengan cepat.
Cciiiitttt ....
Ccciiittttt ....
Suara dua rem mobil bersamaan membuat para pejalan kaki menjerit histeris dan berteriak.
Braakkkkk ....
Tiba-tiba terdengar suara benturan yang sangat keras membuat Lea yang berada di dalam mobil terguncang.
Menyadari ada masalah dengan mobilnya, Lea buru-buru memberhentikan mobilnya di sisi kiri jalan.
Ia turun dari mobil di ikuti suara teriakan seorang Pria dari belakang mobilnya.
"Brengsek! Mengendarai mobil itu yang benar! Punya sim tidak? Berhenti sembarangan."
Lea berjalan mengikuti arah sumber suara. Itu tepat berada di belakang mobilnya.
Lea melihat mobil belakangnya rusak cukup parah, ia dengan marah berkata
"Hey ... siapa yang tidak benar mengemudiakn mobil?Anda atau saya? Anda yang menabrak mobil saya malah anda yang berteriak kepada saya?"
"Cih ... Pria macam apa anda?" dengan nada meremehkan.
Dengan Marah pria itu berteriak, seolah tidak mau kalah
"Jika tadi kamu tidak berhenti secara mendadak, saya juga tidak akan menabrak mobil kamu."
"Wah wah .... Anda tidak paham ya? Jika di depan berhenti mendadak, Anda dalam keadaan laju mobil yang biasa itu masih bisa terhindarkan, sepertinya Anda melaju dengan kecepatan tinggi sampai mobil saya rusak parah seperti ini." Lea terus menggunakan bahasa seperti itu untuk mengejeknya.
"Kamu .... "
Sebelum pria itu melanjutkan kata-katanya dengan mengepalkan tinju yang ia sembunyikan, terdengar Asistennya berkata
"Tuan Willy, tidak ada waktu lagi, sudah terlambat."
Asisten itu melirik jam di tangannya dengan panik.
Lea mendengar nama Willy.
Merasa tidak asing, ia terus mengingat-ingat
Ohh .... Yaa .... Dia adalah pemilik SOBA, yang waktu itu aku di permalukan dan di pecat.
Urat-urat biru di wajah cantik Lea mulai terlihat, kemarahan dan kekesalannya selama hampir setahun yang lalu, teringat kembali.
Ia berkata dengan nada mengejek
"Tuan yang terhormat, seperinya anda sibuk!"
"Masalah mobil tidak apa-apa, saya bisa memperbaikinya sendiri jika Anda tidak mampu bertanggung jawab untuk memperbaikinya."
Selesai berbicara, Lea berbalik badan dan pergi meninggalkan Presdir Willy yang mukanya sudah merubah menjadi pucat pasi. Merasa terhina dan di rendahkan oleh wanita ini.
"Hey .... Tunggu." teriak Willy.
Tapi mobil itu melaju dengan kencang seolah tidak ingin mendengar Willy berbicara.
.
Di dalam mobil, Lea tertawa bahagia menyaksikan pria itu marah dan di permalukan oleh dirinya.
"Hahaha ... Rasakan pembalasanku."
Di sisi lain, Willy dengan marah terus menatap kepergian mobil Lea.
"Siallll .... "
Sambil memaki ia berjalan menuju pintu mobilnya dan berkata pada Asistennya
" Jalan .... Bukankah kita sudah terlambat?"
"Baik .... "ucap Asistennya, takut.
Di dalam mobil, Willy terus memikirkan wanita tidak masuk akal tadi, ia merasa mengenali wajahnya, rasanya tidak asing. Tapi di mana?
Tiba-tiba ia merasa jantungnya berdetak sangat cepat.
Ada apa denganku? Mengapa jantungku berdetak sangat cepat? Apa aku kurang minum?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Sur Anastasya
mngkinkhwily adlh BPK dr bayi kmbary Lea lnjut🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-18
0
Asih Ningsih
iya jgn wiill lah yg memberi benihnya ke lea.
2022-11-15
0
Putri Aisyah
apakah Willy ayah biologis anak nya???
2022-10-13
0