"Tidak ada Adam, jangan dengarkan ayah mu," ucap Fanny.
"Kata ayah mau membuat adik, aku mau adik," kata Adam.
"Adam tidak bisa membuat adik, nanti kalau adik nya sudah jadi Adam akan di beritahu. Dimana paman Ryan? kamu pergi meninggalkan nya??"
"Paman Ryan mendengkur, Adam tidak bisa tidur," kata nya dengan wajah yang terlihat kesal.
"Adam ingin tidur dengan ayah dan mamah.."
"Oke Adam tidur dengan ayah dan mamah," ucap Austin.
Fanny langsung menatap Austin, ini tidak benar..
"Cup.." Austin malah mencium wajah Fanny.
"Ayah mencium mamah, ayah menikah dengan mamah??"
"Pak, Adam jadi salah paham," ucap Fanny.
"Iya sayang, ayah dan mamah akan menikah," kata Austin.
"Yeaa ayah dan mamah akan menikah. Kata ayah kalau menikah, mamah akan jadi mamah Adam sungguhan.." Adam melompat dan langsung memeluk mereka berdua.
"Kita kan memang akan menikah," bisik Austin.
Dan pada akhirnya malam ini mereka bertiga tidur bersama sama. Adam tidur di antara Austin dan Fanny, tetapi Austin tetap bisa melihat wajah cantik Fanny yang sangat luar biasa.
Pagi hari nya. Austin sudah siap untuk berangkat bekerja. Ini sudah pukul 8 pagi, Fanny dan Adam belum bangun dari tidur mereka. Austin tidak masalah karena ia juga akan pergi bekerja dengan Ryan.
"Aku ingin bekerja, nanti sore kembali, jangan kemana-mana," bisik Austin pada Fanny.
"Hmmmm." Fanny membuka mata nya saat mendengar suara bisikan Austin.
"Ada apa pak," tanya Fanny.
"Aku akan pergi bekerja, jangan kemana mana ya, nanti sore aku akan kembali," jawab Austin.
"Oh oke pak."
Austin mendekati wajah Fanny dan mencium kening nya. Kalau sudah mulai jatuh cinta ya pasti begini.
Fanny hanya diam mendapatkan kecupan itu kalau ia bereaksi Austin pasti akan lebih berani lagi.
Austin pun keluar dari dalam kamarnya.
"Austin Adam pindah ke kamar mu?"
"Iya, tadi malam dia pindah ke kamar ku, itu karena kau mendengkur begitu keras, dia jadi ke bangun dan langsung pindah, padahal ya aku dan Fanny akan membuat adik untuk Adam."
"Uhuk uhuk uhuk..." Ryan tersedak minuman yang ia minum.
"Kau serius? secepat itu,'' tanya Ryan yang sedikit tidak percaya, karena Fanny dan Austin baru dekat satu hari ini, sudah mau main unboxing saja."
"Ah kau tidak tau aku saja, aku sudah sangat berpengalaman merayu wanita, aku sudah menikah 4 kali ya tidak mungkin aku gagal. Ya memang kau lebih tampan dari ku, tapi aku memiliki pesona yang jauh dari mu," jawab Austin dengan sangat sombong.
"Bagus lah. Kau cepat menikah dan aku cepat menyusul," ucap Ryan.
Mereka berdua pun berangkat ke tempat kerja, semakin cepat berangkat semakin cepat selesai dan semakin cepat pulang, Austin sudah mulai mabuk cinta yang membuat nya harus terus berdekatan dengan Fanny.
Di kamar Fanny sudah tidak bisa tidur lagi, ia hanya mengusap wajah Adam yang sangat mirip dengan ayah nya. Kalau dia menikah dengan Austin pasti anak nya nanti tidak jauh jauh seperti wajah Adam. Memang sangat cepat untuk nya, tetapi ntah kenapa ia sangat sulit menolak permintaan Austin, hati nya seperti menerima apa saja yang Austin katakan dan lakukan.
"Mungkin karena aku sudah merasakan kehangatan dan kenyamanan keluarga ini, aku tidak tau apa yang akan terjadi nanti semoga saja ini semua jalan yang terbaik," ucap Fanny.
Fanny kembali menghayal yang tidak tidak, ia akan menjadi istri ke lima Austin, sejujurnya ia cukup takut jika diri nya tidak seperti istri Austin sebelum nya, mana tau bodi nya atau kecantikan nya tidak seperti istri istri Austin sebelum nya.
"Apa yang kau pikirkan Fanny, ya kalau kalian adi menikah, kau sangat percaya diri sekali si menikah dengan pria seperti Austin, ya walaupun dia yang mengajak ku menikah lebih dulu," batin Fanny.
"Mamah.. Dimana ayah ku?"
"Ayah sedang bekerja sayang, kamu dengan mamah di rumah," kata Fanny.
"Mamah melihat apa?"
Fanny langsung menutup handphone nya, ia tidak mau Adam tau kalau ia suka melihat pria seksi di handphone nya.
"Tidak ada sayang, sekarang ayo kita mandi.'
Fanny membawa Adam ke kamar mandi, ia terkejut melihat si kecil yang bangun, ini sangat normal bagi pria.
"Pati milik ayah nya raksasa, milik nya saja sudah seperti itu.."
"Fanny apa yang kau pikirkan, kau kenapa jadi mesum begini si," batin Fanny. Otak nya hari ini sangat tidak singkron kerena ajakan menikah Austin.
''Mamah kenapa," tanya Adam.
"Tidak ada sayang," jawab Fanny.
Selama bekerja Austin tidak melupakan anak dan calon istri nya, ia meminta orang untuk mengirim sarapan dan makan siang, tak lupa makanan penunjang lainya, untuk makan malam ia sudah pulang ke rumah, jadi ia yang akan membawa nya.
"Akhirnya," ucap Austin.
"Selamat bos, proyek jutaan dolar ini berhasil, akhirnya semua yang kita kerjakan selama ini berhasil."
"Hahaha iya, aku sangat senang sekali, aku sudah ingin beristirahat, begitu juga dengan mu kan?"
"Kau sangat benar, aku sudah bosan dengan permintaan ayah dan mamah ku, mereka meminta ku untuk menikah."
"Harta memang sangat penting tetapi istri juga sama sama penting, ya sudah kau bisa mencari istri setelah ini, toh setelah ini kita tidak harus setiap hari ke perusahaan," ucap Austin.
"Kau sudah enak ada pandangan, Fanny sudah positif menjadi istri mu, aku yang bingin pandangan belum jelas, siapa yang mau aku nikahi."
"Hahaha sabar saja ya, kalau sudah waktu nya pasti jodoh itu akan datang," ucap Austin.
Sore hari nya mereka berdua pun kembali ke hotel, yang awal nya mau beberapa hari mengurus pekerjaan jadi nya hanya setengah hari saja. Setelah ini mereka bisa berjalan jalan dengan sangat bebas.
''Ayah," ucap Adam.
"Sayang, dimana mamah?"
"Di dalam kamar, baju nya basah terkena minuman."
"Jangan nakal sayang, nanti mamah mu lari lagi karena mu, ya sudah Adam main dengan paman Ryan, ayah mau menemui mamah," ucap Austin.
"Fanny." Austin masuk ke dalam kamar Fanny.
"Pak jangan masuk saja lagi ganti," ucap Fanny.
Austin semakin di larang akan ia lakukan, ia menuju ruang ganti Fanny, mulut nya langsung berbentuk huruf O saat melihat Fanny. Meskipun sudah memakai pakaian yang cukup lengkap tubuh seksi Fanny tidak bisa tertutupi.
"Seksi," ucap Austin.
"Bapak...."
"Kamu sangat seksi Fanny," mata Austin benar-benar tidak bisa teralihkan dengan tubuh Fanny.
Fanny benar-benar sangat kesal. Ia berjalan mendekati Austin, tangan nya bergerak menampar wajah Austin. Tetapi Austin cepat menangkap tangan Fanny. Ia membalik tubuh Fanny dan langsung memeluk nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
❁્᭄͜͡🐈⚞ል☈⚟ᝰ
umur paud udah bisa bangun 🙈
2022-07-25
0
❁્᭄͜͡🐈⚞ል☈⚟ᝰ
itu Mulu ucapan mu Riyan... sudahlah jangan gila dengan ambisi konyol mu, maka kamu bisa menikah lebih dulu🤔
2022-07-25
0
❁્᭄͜͡🐈⚞ል☈⚟ᝰ
ini mulut lemesh banget sih ayah 😭🤣🤣🤣
2022-07-25
0