"Oh ya sudah aku pergi, kalian bersenang-senang lah, aku sedang tidak enak badan," ucap Austin dan pergi meninggalkan cafe itu. Memang ia tak ada niat untuk meneruskan perjodohan ini. Itu sebabnya ia langsung menanyakan siapa yang Indah pilih. Ia duda anak satu, sangat sulit wanita menerima nya dan anak nya begitu juga dengan diri nya, sangat sulit mencari wanita yang cocok untuk nya dan juga anak nya. Setiap hal yang harus ia lakukan harus berhubungan dengan Adam.
Austin kembali ke rumah, ia melupakan es krim yang Adam minta. Adam yang melihat ayah nya sudah kembali langsung berlari dan menagih apa yang ia minta.
"Mana es krim ku ayah," tanya Adam.
"Aduh ayah lupa sayang," jawab Austin.
"Ahkkk ayah, aku mau es krim, Adam kesal dengan ayah." Adam langsung berlari ke arah Fanny.
"Kakak mau es krim," ucap Agam.
"Adam besok saja ya, ayah sedang tidak enak badan," bujuk Austin.
"Adam tidak berbicara dengan ayah."
"Hmmm kita buat sendiri bagaimana," tanya Fanny.
"Kita bisa membuat nya," tanya Adam.
"Bisa dong," jawab Fanny.
"Ayah ikut," kata Austin.
"Ayo kita buat es krim bersama." Adam menarik Fanny dan Austin ke dapur. Mata Austin tertuju pada Fanny. Ia benar-benar dapat mengerti anak nya, dan sudah pasti diri nya.
"Terima kasih," ucap Austin.
"Untuk apa pak," tanya Fanny.
"Terimakasih telah mengerti apa yang Adam mau, dan terimakasih telah mengerti ku," jawab Austin.
Fanny bingung dengan apa yang Austin katakan, otaknya belum sampai ke sana.
"Bagaimana cara membuat nya," tanya Adam yang membuyarkan apa yang Fanny pikirkan.
"Kakak sudah membeli banyak bahan bahan makanan, salah satu nya bahan-bahan membuat es krim. Kita pakai cara yang mudah saja ya," jawab Fanny.
Fanny menggunakan cara yang pernah diajarkan saat ia SD dulu. Dengan hanya menggunakan dua mangkuk berukuran berbeda, ia juga memerlukan es batu dan garam dapur.
Pertama tama Fanny menyeduh bubuk es krim sampai larut. Selagi menunggu larut, ia menyiapkan alat lain nya.
"Apa yang bisa aku bantu," tanya Austin.
"Itu pak, dua mangkuk ukuran berbeda satu besar dan satu kecil, kalau bapak juga ingin mencoba nya bisa ambil 4," jawab Fanny.
Austin mengambil apa yang Fanny katakan. Kemudian ia juga mengambil es batu yang cukup banyak, ia hanya menebak saja pasti membuat es krim memerlukan es batu.
"Wah ayah pintar," ucap Adam.
"Hahaha ayah memang pintar sayang," kata Austin.
"Isi mangkuk yang besar dengan es batu ya pak setelah itu taburkan garam dapur."
"Oke.."
Fanny membagi dua bubuk es krim yang sudah larut ke dalam dua mangkuk yang memiliki tutup. Setelah ke dua nya sudah terisi tutup dengan rapat agar tidak muncrat kemana-mana saat di putar.
"Sudah ni, apalagi lagi," tanya Austin.
"Asin," ucap Adam.
"Sayang nama nya garam, kenapa kamu makan coba." Austin mengambil air dan memberikan nya pada Adam.
"Hahaha kamu sangat menggemaskan," ucap Fanny.
"Kalau semua nya sudah selesai, masukan mangkuk yang sudah ditutup ini ke dalam mangkuk besar yang sudah berisi es batu dan garam. Setelah itu putar dengan kencang selama 15 menit," jelas Fanny.
"Aku aku aku mau coba..." Adam melompat lompat karena ia tidak sampai.
Fanny mengangkat Adam ke atas meja dan membiarkan Adam memutarnya. Sedangkan Austin sudah memutarnya sejak tadi. Ia tidak mau kalah saing dengan Adam.
"Pegal juga," ucap Austin.
"Hahaha bapak kuat sekali."
"Ya jelas dong, kalau tidak kuat bagaimana Adam bisa jadi."
"Jadi Adam di buat dengan cara seperti ini yah," tanya nya.
"Terus putar sayang, kamu harus memutarnya agar cepat jadi," ucap Fanny yang mengalihkan pembicaraan.
"Seperti nya aku salah berbicara," batin Austin.
Karena sudah 15 menit mereka berdua pun berhenti. Milik Austin sudah sangat padat menjadi es krim yang seperti nya sangat enak. Sedangkan milik Adam dan Fanny masih belum jadi.
"Ya punya ku gagal, aku mau punya ayah," ucap Adam.
"Yasudah ini saja sudah cukup kok," kata Austin.
Fanny mengambil mangkuk baru dan mengeluarkan es krim yang sudah jadi ke dalam mangkuk itu.
"Ayo kita makan di sana," ucap Fanny.
Mereka bertiga duduk di sofa bersama, sudah seperti pasangan yang sangat bahagia.
"Enak," ucap Adam.
"Kau pintar sekali," kata Austin.
"Hehehe saya hanya tau pak," ucap Fanny.
Ntah keberanian dari mana tangan Austin bergerak memegang wajah Fanny, hal itu membuat Fanny terkejut sekali. Jantung nya dengan Austin sama sama berdetak dengan sangat kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
febby fadila
waaaaa abang duda mulai nackal ini 😂😂😋
2024-11-28
1
Erna M Jen
sudah ada tanda tanda jatuh cinta nih pak duda...😃😃
2025-02-23
0
❁્᭄͜͡🐈⚞ል☈⚟ᝰ
cie... cie..
2022-07-25
0