"Kakak simpan ya," ucap Fanny.
"Tapi kan itu milik ku, kenapa kakak mengambil nya??"
"Ini bukan mainan sayang, ini tidak boleh kamu mainkan," jelas Fanny.
"Begitu ya, kata ayah kok boleh," tanya Adam.
"Apa ayah sudah melihat nya??" Fanny tidak yakin Austin mengizinkan Adam bermain dengan benda seperti ini.
"Tidak, ayah hanya mengatakan boleh tanpa melihat nya," jawab Adam.
"Pantas saja, ayah tidak melihat nya itu sebabnya ayah mengatakan boleh, sebenarnya tidak boleh. Dari pada kamu bermain dengan benda berbahaya ini lebih baik kita main kuda kudaan," kata Fanny.
"Mau mau mau.. Kakak yang jadi kuda nya," ucap Adam dengan sangat bersemangat.
Pukul 10 malam Adam sudah sangat mengantuk dan Fanny sudah sangat lelah, anak ini benar-benar sangat aktif sekali, tak ada yang bisa mengalahkan ke aktif annya. Fanny membawa Adam ke kamar nya untuk beristirahat karena besok anak ini juga harus sekolah.
"Kamu berkeringat, bersih bersih dulu yuk," ucap Fanny.
Fanny melepaskan pakaian Adam sampai anak ini tidak memakai apa apa, kalau anak kecil Fanny tidak masalah, mereka sangat bersih dan suci tidak seperti pria dewasa.
"Apa yang kamu lakukan," tanya Fanny yang melihat adam mengusap ngusap burungnya yang kecil.
"Melakukan seperti ayah," jawab Adam.
Fanny terkejut dengan hal ini, otak anak ini sudah terpengaruh dengan hal yang tidak baik. Fanny yang mengambil jurusan psikologi merasa harus memperbaiki nya sebelum rusak.
"Jangan lakukan itu lagi ya, itu tidak baik," ucap Fanny.
"Kenapa, rasa nya geli," kata Adam.
"Itu tidak baik sayang, kamu hanya boleh melakukan apa yang kakak katakan ya."
Setelah memakai pakaian Adam kembali dan menidurkan nya. Fanny memilih langsung membicarakan masalah ini dengan Austin, ini sangat penting dan tak boleh di anggap sepele.
"Iya ada apa, dia sudah tidur kan," tanya Austin.
"Ini milik bapak." Fanny mengembalikan ****** yang dia ambil dari Adam tadi.
"Dari mana kau mendapatkan nya," tanya Austin yang sangat terkejut.
"Jangan tanya saja pak, tanya Adam, dimana dia mendapatkan nya," jawab Fanny..
"Ini dari Adam? kau serius," tanya Austin yang benar-benar sangat terkejut.
"Dari Adam. Dan satu lagi pak, saya tidak tau apa yang bapak lakukan di depan Adam sampai Adam mengusap ngusap alat kelamin nya. Maaf saya lancang, tapi itu demi kebaikan nya, saya kuliah di jurusan psikologi dan saya sangat tau hal buruk apa yang mengancam nya."
"Tapi saya tidak pernah melakukan hal seperti itu di depan nya, apa Ryan yang tidak sengaja, maaf aku benar-benar minta maaf," kata Austin.
"Jangan meminta maaf pada saya pak, pada Adam yang mungkin sudah terpengaruh dengan hal buruk Maafkan saya yang sudah sangat lancang pada bapak, saya hanya ingin Adam tidak terjerumus ke hal yang salah."
"Iya aku sangat mengerti,
aku mohon lakukan yang terbaik untuk Adam, aku tak ingin Adam terpengaruh hal buruk," ucap Austin.
"Baik pak, sekali lagi maaf." Fanny pergi meninggalkan Austin, kalau seperti ini Fanny tidak takut dengan Austin, ia melakukan hal yang benar, tetapi kalau ia melakukan hal yang salah baru laj ia takut. Mungkin hanya malam ini dia berani memarahi Austin, besok pagi pasti sudah berbeda lagi.
"Hadeh kenapa dia galak sekali, tapi untung saja ada dia, kalau tidak pasti Adam sudah terpengaruh dengan hal yang tidak baik."
Austin kembali masuk ke dalam kamar nya, ia melanjutkan hal yang sempat tertunda, ia hanya ingin yang terbaik untuk Adam.
Pagi hari nya, Austin terbangun karena Adam yang sudah melompat lompat di atas ranjang nya. Ia melihat Adam sudah rapi dengan pakaian sekolah nya.
"Pagi sayang." Austin menarik Adam dan mencium wajahnya.
"Pagi ayah," ucap Adam.
"Bagaimana kamu suka dengan kakak itu," tanya Austin, ia ingin mendengar pendapatan anak nya, kalau menurut nya Fanny sangat galak.
"Suka suka," jawab Adam.
"Dia tidak galak dengan mu," tanya Austin.
"Tidak, kakak seperti ibu guru di sekolah," jawab Adam.
"Berarti hanya dugaan ku saja Fanny galak, mungkin hanya kemarin Fanny takut kalau aku memberikan pengaruh buruk untuk Adam," batin Austin.
"Dimana kakak," tanya Austin.
"Sedang memasak sarapan untuk ku," jawab Adam.
"Oh begitu, ya sudah kamu tunggu di sini, ayah mau mandi dulu," kata Austin.
"Ayah mau mandi," tanya Adam.
"Iya sayang, kamu jangan berbuat apa-apa ya, duduk dengan benar," jawab Austin.
"Ih ayah tidak malu," ucap Adam saat melihat Austin hanya memakai celana d*lam saja
"Kalau dengan Adam saja tidak malu, kan Adam anak ayah," jawab Austin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
febby fadila
anak sama ayah sama sja 😂😂😂
2024-11-28
0
Tiwiey
ga fanny aja yang kaget aku pun kaget🤦🏼♀️
2022-08-01
4
❁્᭄͜͡🐈⚞ል☈⚟ᝰ
Benar" yakk ayah Austin ini 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤣🤣🤣🤣🤣
2022-07-22
2