Seperti yang Austin katakan pada nya, sebelum pukul 2 Fanny dan supir rumah pergi menjemput Adam di sekolah nya, ia sangat setuju dengan Austin yang memasukan Adam ke sekolah paut, mengingat Adam yang tidak mempunyai mamah yang mendidik nya, sekolah bisa menggantikan posisi mamah Adam meskipun tak akan sama jika di didik oleh mamah kandung.
Ia rasa Adam juga seperti tidak ada beda nya dengan anak anak yang memiliki orang tua lengkap. Tak ada kesedihan atau wajah murung di Adam, malahan Adam benar benar sangat aktif dan sedikit lebih nakal, hampir sepanjang hari nya di habiskan untuk bermain saja.
"Kakak..." Adam berlari memeluk Fanny, ia benar benar sangat cocok dengan Fanny.
"Itu mamah nya Adam." Teman teman nya langsung membicarakan mereka berdua.
Hal ini membuat Fanny takut Adam bersedih, tetapi malahan Adam tak memperdulikan nya sama sekali, ia malah memainkan mainan di tangan nya yang ia bawa dari sekolah.
"Dia memliki tingkat kecuekan yang sangat tinggi, aku yakin kalau besar nanti dia akan tumbuh menjadi manusia yang sangat cuek sekali," batin Fanny.
Fanny membawa Adam masuk ke dalam mobil.
"Kakak kita mau pulang atau ke tempat ayah?"
"Kita pulang, pertama kamu harus mandi, ke dua kamu makan siang, ke tiga tidur siang."
"Mainnya kapan," tanya Adam.
"Setelah tidur siang, setelah itu kita akan main, ita akan mewarnai gambar, bermain kuda kudaan dan lain lain," ucap Fanny.
Hari ini Austin memilih pulang cepat dari biasa nya, perjodohan yang mamah nya katakan tadi membuat kepala nya sangat pusing sekali, ia memerlukan istirahat yang panjang di rumah. Ryan juga ikut dengan Austin, ia penasaran dengan babysiter Adam yang kata Austin cukup cantik, kalau bujang tua memang suka mencari wanita yang mana tau bisa ia nikahi.
"Jangan membuat nya takut, Adam sudah sangat cocok dengan nya," kata Austin.
"Aku tanya, Adam yang cocok atau jangan jangan kau yang cocok," ucap Ryan.
"Jika membuat ku semakin pusing lebih baik kau tak usah ikut ke rumah ku," ujar Austin.
"Hahaha jangan begitu lah, aku kan hanya bercanda," ucap Ryan.
Jika sedang pusing Austin memang seperti ini, Ryan tak kaget lagi. Saat perceraian nya dengan para istri nya dulu Austin sempat hampir gila karena tak mampu mengendalikan emosi nya, ia 4 kali gagal berumah tangga. Untung saja ada Adam yang memberikan energi positif untuk Austin.
Sesampai nya di rumah, Ryan harus menelan kekecewaan karena ia tidak bisa melihat Fanny langsung, Fanny sedang menemani Adam tidur siang.
"Rasakan, kau banyak tingkah," ucap Austin.
"Nanti juga dia akan keluar," kata Ryan yang memilih menunggu Fanny di ruang keluarga.
"Aku ke kamar." Austin memutuskan untuk tidur saja, tidur membuat nya merasa jauh lebih baik.
Tak lama orang yang Ryan tunggu keluar juga dari kamar Adam. Tetapi sayang nya Ryan malah sudah tertidur dengan lelap. Fanny mengerutkan dahi nya saat melihat pria tampan yang tengah tertidur dengan nyenyak nya.
"Mungkin saja teman pak Austin," ucap Fanny.
Selagi Adam tidur ia masuk ke dalam kemar nya untuk menyelesaikan tugas akhir semester ini. Setelah semua nya di selesaikan besok Fanny dapat libur selama satu bulan lama nya, hal itu jujur membuat Fanny merasa sangat lega. Ia bisa fokus dengan pekerjaan nya memperbaiki otak Adam yang sempat kotor.
"Kenapa badan ku jadi tidak enak seperti ini," ucap Austin.
Ia berjalan turun dari lantai atas untuk memanggil Ryan, ia ingin Ryan memijat nya. Tetapi saat melihat Ryan tengah tertidur dengan lelap membuat Austin mengurungkan niat nya, membangunkan Ryan saat sedang lelap lelap nya sangat mustahil untuk nya. Yang ada kepala nya semakin pusing. Austin memutuskan ke dapur untuk membuat teh hangat, kalau memang tak mempunyai istri memang sangat tidak enak, semua nya di lakukan sendiri.
"Bapak," ucap Fanny yang melihat Austin tengah berkutik di dapur. Ia baru saja ingin mengambil air minum.
"Sedang apa pak, saya saja," ucap Fanny.
"Hmmm kau sudah menidurkan Adam. Aku sedang membuat teh hangat, tidak papa sebentar lagi siap," kata Austin.
"Apa Adam sebelum nya tidak pernah tidur siang, sangat sulit membuat nya tidur," ucap Fanny.
"Tidak, dia hanya bermain saja. Bagaimana belanjaan tadi, sudah kan," tanya Austin.
"Sudah pak, saya juga membeli keperluan dapur untuk sarapan," jawab Fanny.
"Uang nya, aku ganti ya."
"Tidak pak, uang sisa tadi masih banyak, jadi dari pada saya gunakan untuk keperluan sendiri lebih baik untuk keperluan banyak orang," kata Fanny.
"Fanny mau jadi sekaligus menjadi pelayan di rumah ini," tanya Austin.
"Maksudnya pak??"
"Begini kamu seperti nya pintar memasak, kamu cukup berbelanja dan memasak saja untuk ku dan Adam, untuk bersih bersih setiap sore nya ada pelayan khusus yang datang."
"Gaji mu hanya naikan dua kali lipat, awal nya kan 15 juta sekarang 30 juta kalau kau mau," ucap Austin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Muftia Arisanti Muftia Arisanti
gaji 30 jette 1 bln apa nyebokin, sikat gigi, juragane, tor..adakah loker art gaji segitu tor..nnti andaykan ada hubungi akun ku ya tor, jangan lupa diskrisikan, syarat2 nya dg ditel..aku tunggu🤣🤣🤣👌✌🙏
2025-02-15
1
febby fadila
waaaa 30 juta aku juga mau pak duda 😄😄😄
2024-11-28
0
Ida Blado
,sebulan 30jt,,,setahun saya bisa bangun rumah mewah
2022-11-20
1