Di dalam kamar hotel, Adam dan Ryan sudah duduk manis di ruang makan menunggu Austin dan Fanny pulang. Saat mereka berdua masuk wajah Adam langsung berubah senang seketika.
"Ayam mamah, lama sekali," ucap Adam.
"Maaf sayang, ayah membawa banyak makanan untuk kita. Kamu tidak membuat paman Ryan takut kan," tanya Austin.
"Dia sudah tidak nakal lagi seperti biasa nya,'' ujar Ryan.
Fanny mengeluarkan semua makanan yang mereka beli agar mereka segera cepat makan. Adam yang memang sangat suka dengan Sushi langsung mengambil nya menggunakan tangan nya langsung, ia tidak bisa memakai sumpit seperti yang lainnya.
"Austin kita tidak jadi melakukan pertemuan malam ini, besok pagi jam 9 ganti nya, sekarang mereka ada keperluan yang mendadak," ujar Ryan.
"Oh ya sudah kita bisa menggunakan waktu malam ini untuk berjalan jalan, tak ada yang perlu di pusingkan,'' kata Austin.
Ia malah senang malam ini tidak ada pekerjaan karena malam ini ia ingin menghabiskan waktu nya bersama dengan Adam dan Fanny.
Setelah selesai makan, Austin mengeluarkan barang barang yang ia beli tadi, semua mendapatkan barang tanpa ke tercuali termasuk Ryan. Walaupun apa yang AUstin berikan pada Ryan juga tak berguna untuk nya.
"Aku mau itu," ucap Adam.
"Sayang itu punya kakak, kamu kan sudah ada, untu apa lagi."
"Ayah aku mau itu," rengek Adam.
"Ini untuk kamu." Dengan senang hati Fanny memberikan nya pada Adam, ia bukan tidak menghargai pemberian Austin tetapi seperti nya Adam lebih memerlukan nya dari diri nya.
"Fanny..."
"Tidak papa pak, nanti kalau dia sudah bosan, pasti di lupakan nya nanti aku bisa mengambil nya lagi.'' kata Fanny.
"Sayang kamu benar-benar ya.." Terkadang Austin juga geram sendiri dengan kelakuan anaknya, ya tetapi mau bagaimana lagi, nama nya juga anak kecil.
Pukul 8 malam mereka semua sudah siap untuk pergi jalan jalan. Austin berencana mengajak mereka semua ke pusat perbelanjaan, biasa nya wanita sangat suka jika di ajak belanja. Mungkin dengan begini Fanny akan lebih tertarik pada nya.
"Ayah aku mau yang itu," ucap Adam.
"Itu, Ryan..."
"Siap siap.. Ayo Adam kita membeli apa yang kamu inginkan." Ryan sudah tau apa yang harus ia lakukan, Demi kesuksesan Austin memberikan ibu baru untuk Adam.
"Ayo," ucap Austin.
"Adam bagaimana," tanya Fanny.
"Adam bersama orang yang tepat, jangan khawatir kan dia," jawab Austin.
"Oh begitu, kita mau kemana," tanya Fanny.
"Jalan jalan saja dulu, katakan apa yang kamu inginkan," ucap Austin.
Austin menggenggam tangan Fanny dan membawa nya berkeliling tempat itu. Ia memanfaatkan waktu ini untuk membuat nya semakin dekat dengan calon mamah Adam.
''Kita ke sana," ucap Austin.
''Pak kenapa menggenggam tangan saya, saya jadi malu."
"Malu kenapa? tidak ada yang kenal kita di sini untuk apa kamu malu," kata Austin.
"Oh iya, aku membawa mu kesini tapi belum izin dengan orang tua mu," ucap Austin.
"Tenang saja pak, saya sebatang kara, tak akan ada yang mencari saya."
"Begitu ya, maaf ya aku membuat mu sedih," kata Austin.
"Hahaha tidak papa pak, saya tidak sedih kok, kalau saya menikah nanti saya tida perlu repot, tidak akan ada yang menghalangi saya."
"Jangan berkata seperti itu ah, kau membuat ku jadi tidak enak, aku yakin nanti kau akan bersama dengan pria yang tepat, ntah aku ataupun orang lain aku yakin pria itu bisa membuat mu bahagia,'' ucap Austin.
Fanny tidak bisa mengelak, Austin benar benar seperti pria idaman nya, ia sudah mulai tertarik dengan Austin dari waktu ke waktu. Tidak bisa menutup kemungkinan Austin pria yang Austin maksud Austin sendiri.
"Hey kenapa termenung begitu," ucap Austin.
"Tidak papa pak, saya hanya memikirkan apa yang bapak katakan tadi."
"Hahaha kamu memikirkan ku sebagai pria itu," tanya Austin.
"Ih bapak sangat percaya diri."
"Percaya diri itu harus, apalagi aku tampan," ucap Austin.
"Masih tampanan mas Ryan," ujar Fanny.
Malam terus berlalu mereka semua kembali ke hotel setelah membawa banyak belanjaan, Adam juga sudah tertidur di pelukan Ryan. Saat di kamar hotel, Ryan membawa Adam tidur dengan nya, ia tidak di suruh oleh siapapun, tanggung saja kalau menyerahkan Adam pada merea berdua padahal Adam sudah tertidur di pelukan nya.
"Balkon kamar ku yuk," ucap Austin.
Belum Fanny menjawab iya, Austin sudah menarik Fanny. Seperti nya Austin sudah mulai ganas pada Fanny.
"Aku mempunyai sesuatu untuk mu," ucap Austin sambil memberikan sesuatu itu pada Fanny.
"Apa ini pak, kayak nya enak," tanya Austin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
febby fadila
pak bos mulai bucinya 😂
2024-11-28
0
Erna M Jen
yang lagi bucin..
2025-02-23
0
Anies Redjeki
bos yg lg bucin nih
2022-08-01
1