Hari semakin malam. Fanny memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, ia akan ke kampus besok untuk menyerah kan tugas terakhir nya. Sementara itu dua pria itu masih duduk di tempat yang sama.
"Hey kau cocok dengan nya," ucap Ryan.
"Ah kau, dia mana mau dengan ku, aku duda anak satu. Pernah gagal menjalan rumah tangga 4 kali," kata Austin.
"Dia tau itu," tanya Ryan.
"Hahaha aku sudah memberitahu nya, tapi dia ntah konek atau tidak dengan apa yang aku katakan tadi," jawab Austin.
"Sekarang begini saja, kau mau tidak dengan nya??"
"Aku tidak tau..."
"Ha!! kenapa tidak tau? kau yang menjalani harus yakin dong. Coba saja kau pikir, Fanny itu sangat baik, dia bisa mengurus Adam dengan sangat baik, bahkan dapat mengerti diri mu."
"Ya kalau aku mau pun, dia tidak mau dengan ku," kata Austin.
"Kau pria Austin, kenapa kau lemah sekali si. Kejar lah dia, jangan seperti ini," ucap Ryan.
"Kalau dia malah lari dari ku bagaimana??"
"Tidak mungkin lah, kau dekati dia secara perlahan. Sambil kau dekati dia, kau yakinkan hati mu, aku yakin kalau kalian berjodoh dengan nya Adam dapat adik," kata Ryan.
"Kenapa kau yang paling bersemangat," ucap Austin.
"Hahaha kau ada ada saja, kalau kau menikah aku akan mudah untuk mencari jodoh," kata Ryan.
Beberapa hari telah berlalu, hari ini mereka akan pergi ke Jepang untuk perjalanan bisnis. Fanny dan Adam sudah di bandara menunggu Ryan dan Austin yang masih belum datang. Mereka berdua berangkat lebih dulu dari Austin dan Ryan, hal itu karena Ryan dan Austin harus ke kantor untuk mengambil beberapa berkas penting.
"Mamah, mamah mamah sangat cantik," ucap Adam.
"Ssttt jangan begitu sayang, malu dengan orang lain," kata Fanny.
"Hehehe mamah atau kakak ya.."
"Terserah kamu sayang," ucap Fanny sambil mencium wajah Adam.
"Mamah tidak mencium ayah," tanya Adam.
"Tidak sayang tidak boleh," jawab Fanny.
"Kenapa tidak boleh," tanya Adam.
"Kan mamah dengan ayah kamu bukan suami istri, kami tidak menikah. Sudah inti nya tidak boleh sayang," jawab Fanny.
Austin dan Ryan pun sampai di bandara, mereka berdua langsung mendekati Fanny dan Adam yang telah menunggu mereka sejak tadi.
"Maaf menunggu lama," ucap Austin.
"Ayah ayo cepat."
"Iya Adam ayo kita pergi sekarang."
Di dalam pesawat Austin dan Fanny duduk berdampingan agar Adam bisa tidak rewel. Awalnya Adam duduk dengan Austin di dekat kaca, tetapi ia berpindah ke arah Fanny yang terlihat lebih nyaman.
"Fanny," ucap Austin.
"Iya Pak? ada yang bisa saya bantu??"
"Kalau aku memanggil mu bukan berarti aku membutuhkan bantuan mu. Bagaimana kuliah mu? bisa cuti kan??"
"Hehehe saya memang cuti sebulan pak, jadi bebas saja," kata Fanny.
"Bagus lah, kalau lama di sana kan juga tidak perlu khawatir."
"Mamah cium ayah," bisik Adam.
Fanny langsung memberikan tatapan ke arah Adnan. Adam hanya menyengir kuda mendapatkan tatapan itu.
"Apa yang di katakan," tanya Austin.
"Tidak ada pak," jawab Fanny yang tidak mungkin memberitahu yang sebenarnya.
"Adam Jangan kemana mana." Fanny menarik Adam ke pangkuan nya, ia sudah kau kabur saja dari nya.
"Jangan nakal," ucap Austin.
Ryan hanya tersenyum melihat mereka bertiga. Sudah seperti suami istri yang mengawasi anak nya yang sangat nakal.
Kurang lebih 7 jam perjalanan mereka ke Jepang Sesampainya di Jepang sudah pasti mereka langsung ke hotel untuk beristirahat. Mereka hanya pesan satu hotel agar lebih mudah saja. Satu hotel dengan 3 kamar tidur, yang sudah sangat cukup untuk mereka.
"Mau dengan ayah." Adam berlari masuk ke dalam kamar Austin.
"Kau istirahat saja dulu," ucap Austin sambil masuk ke kamar nya.
"Sebenarnya kau dan Austin itu sangat cocok loh," ucap Ryan.
"Ha???"
"Iya kalian berdua sudah seperti suami istri. Austin ingin mendekati mu karena kau sangat cocok dengan Adam tetapi dia takut kalau kau menolak nya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Erna M Jen
wah om rian to the poin aja..
2025-02-23
0
febby fadila
wait ryan ember banget si 😂😂😂😂😂😂
2024-11-28
0
febby fadila
wait ryan ember banget si 😂😂😂😂😂😂
2024-11-28
0