Bertemu Kembali eps 16

Menjelang pernikahan. Ketika semua sedang sibuk dengan kegiatanya masing masing,ada yang pasang tenda,ada yang mempersiapkan hidangan dan lain sebagainya,Sila malah tampak begitu murung.Di hari yg seharunya menjadi hari bahagianya malah justru ini adalah hari yang paling menyedihkan bagi Sila

Memang sih, ayah dan ibu sila sudah datang untuk ikut merayakanya .Karna sebelumnya paman sila sudah mencari danmemberitahunya terlebih dulu. Tetapi, Sila tetap merasa sedih karena dia akan menikah dengan orang yang tidak dia cintai. Ibu sila memperhatikan Sila yang sedari tadi terlihat murung dan segera menghampirinya.

"Sila,kamu kenapa? Inikan hari bahagiamu. Kenapa kamu malah sedih begini nak" Ucap ibu Sila sambil memegang punda Sila lembut.

"Ngga papa bu, Sila cuma ngga nyangka aja, akhir hidup sila ternyata bersama orang yang bukan sila cintai." Ucap Sila tanpa menoleh kearah ibu.

"Itukan karna kamu belum kenal sama dia Sil. Nanti juga kalau kamu udah nikah sama dia pasti lama lama kamu bisa menerimanya." Ucap ibu berusaha meyakinkan Sila.

"Bu Sila ngga mau nikah sama Sadi bu. Ibu tolong bilangin nenek , Sila ngga mau lanjutin pernikahan ini bu. Sila kan udah ada ibu sekarang,pasti nenek akan mengalah jika ibu membela aku bu." Ucap Sila memohon kepada ibu nya supaya bisa membujuk nenek nya untuk membatalkan pernikahan ini.

"Sila maafin ibu nak. Bukanya ibu ngga mau bantu kamu. Tapi kamu kan di besarkan sama nenek Sil. Ibu tidak bisa membantah keputusan nenek. Karena nenek kamu sudah merasa punya hak atas kamu ,karna nenek kamu yang sudah mengurus kamu dari kecil nak." Ucap Ibu Sila yang membuat hatik Sila sangat hancur. Harapan terakhirnya tak mampu menolongnya dari pernikahan ini.

"Ini semua memang salah ibu. Kenapa ibu tega ninggalin aku bu. Sampai akhirnya aku berakhir seperti ini ,kenapa?! kenapa bu?!" Ucap Sila tak bisa menahan emosi nya.

"Iya Sil, ini memang salah ibu. Ibu minta maaf Sil. Ibu ninggalin kamu karena ibu tidak mau membawa kamu hidup menderita di luar sana. Setidaknya kalau hidupmu sama nenek kamu aman Sil." Ucap ibu Sila sambil berlinang air mata karena merasa bersalah telah meninggalkan anak nya itu.

"Aman kata ibu? Ibu ngga tau aja ,setiap hari mentalku di hancurkan sama mereka bu. Semua kata kata yang menyakitkan mereka keluarin tanpa peduliin aku sakit apa ngga. Itu semua karna ibu ninggalin beban buat mereka bu. Aku benar benar benci sama ibu" Ucap Sila sambil berlalu pergi meninggalkan ibu nya.

"Apa memang keputusan aku meninggalkan Sila bersama nenek nya salah ya. Kenapa dia sebegitu nya membenci ku. Kenapa hatiku sangat sakit mendengar putriku sendiri sangat membenciku." Batin ibu dengan air mata yang terus mangalir. Ibu sila memutuskan untuk menemui nenek untuk membicaran hal ini. Ia ingin membantu Sila untuk membatalkan pernikahnya.

" Mah." Panggil ibu Sila kepada nenek setelah ia menemuinya.

"Iya Nad. Kenapa?" Tanya nenek kepada Nadia ibu nya Sila setelah mendengar panggilan dari anak nya.

"Maaf sebelumnya mah. Apakah ngga sebaiknya pernikahan Sila di batalkan saja .Sila terlihat tidak menyukai dengan pernikahanya mah." Ucap Nadia dengan nada yang sangat hati hati.

"Di batalin??. Enak banget ya kamu kalo ngomong. Persiapan sudah 80% selesai ,kamu bilang batalin. Kamu gila ya Nad." Ucap nenek dengan perasaan yang langsung marah.

"Bukan gitu mah. Pernikahan itu kan bukan hal yang main main mah. Harus di persiapakan dengan matang. Dan calon pengantinya juga harus saling menyukai.Jika berumah tangga dengan tidak saling menyukai,bagaimna rumah tangga itu akan di bangun, dan cukup aku aja mah yg mamah jodohkan jangan anaku juga mah, Nadi mohon." Ucap Nadia,karena nadia juga jijodohkan dulu. Tetapi pernikahan itu terpaksa berakhir karena suatu hal.

"Halah ngga semua orang di jodohkan akan berakhir kaya kamu.Ada juga yang langgeng. Siapa tau sila akan langgeeng sama Sadi. Dan siapa tau juga Sila akan menyukai Sadi setelah ia kenal lama sama Sadi." Ucap nenek tetap dengan pendirianya.

"Mah Nadi mohon mah. Kasian Sila." Ucap ibu Sila memohon.

"Kamu itu ngga usah ikut campur Nad. Kamu kan udah serahin Sila sama mamah waktu kamu pergi. Ya udah keputusan sila semua ada di tangan mamah. Mending kamu diam saja dan ikuti saja acaranya." Ucap nenek tanpa menghiraukan perasaan Nadia yang sangat hancur karena ucapanya. Ia merasa sangat tidak berguna sebagai ibu nya Sila karena tidak bisa membatunya.

"Kenapa mamah sekejam ini . Aku menyesal ninggalin Sila sama mamah, kalau akhirnya mamah merusak mental dan hatinya." Ucap ibu Sila sambil terisak.

"Ya salah kamu juga ngapain kamu ninggalin anak ke mamah. Kamu kan sudah nyerahin sila ke mamah. Ya jadi kamu udah ngga hak apapum atas Sila." Ucap nenek penuh kemenangan.

Ibu Sila memutuskan untuk diam. Karena berdebat dengan ibu nya pun ngga ada gunanya, karena pasti akan kalah juga. Akhirnya ibu Sila memutuskan untuk kedapur membatu yang lain membuat hidangan,walau sebenaranya hatinya sangat sakit karena ucapan dari ibu nya.Tapi dia harus bisa berusaha menutupinya.

Bersambung......

Maaf yah temen temen telat up. Karena badan ngga fit jadi mikirnya ketunda dan baru bisa nulis sekarang,happy reading teman teman🌷🌷🌷🌷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!