Bertemu kembali eps 13

Tubuh sila gemetar hebat, saat tau sadi dan keluarganya sedang datang menuju rumah sila untuk melamar sila. Sila hanya mengurung dirinya di kamar. Ingin sekali sila kabur. Tapi, karna kamar sila yg rapat dan tak mempunyai jendela, jadi sila tidak bisa melakukan aksi melarikan diri.

"Sila ayo buka pintunya. Kamu harus ganti baju. Nanti rombongan dari keluarga sadi keburu dateng. Ayo cepetan buka pintunya!"Teriak nenek dari balik pintu.

"Ngga nek sila ngga mau. Sila belum mau nikah.Sila juga ngga mau nikah sama sadi nek" Ucap Sila menolak dari balik pintu yang belum di bukanya.

"Kamu itu dari kecil nenek yang ngerawat sampai kamu sebesar ini. Masa masalah penting kaya gini kamu ngga mau nurut sama nenek. Mau jadi apa kamu kalau omongan orang tua ngga kamu dengerin. Sadi itu baik,mapan,dan bisa nafkahin kamu. Rugi kamu kalau ngga menerima lamaran Dia.Kesempatan bagus ngga datang dua kali Sila. " Paksa nenek yang terus meyakinkan Sila .

"Tolonglah nek. Sila ngga mau. Sila belum mau nikah nek." Ucap Sila tetap keukeuh dengan pendirianya.

"Dasar kamu ya,ngga tau terimakasih . Waktu kecil waktu kamu sakit siapa yang ngurusin kalau bukan ,nenek! Ibumu itu mana pernah ngurusin kamu. Udah gede bukanya nurut malah jadi kurang ngajar kaya gini. Kamu tinggal nurut aja apa susahnya sih. Hitung hitung balas budi sama nenek karena nenek udah ngerawat kamu." Kata kata nenek yang membuat mental sila benar benar down.Sila berfikir apa nenek ngga iklas merawatnya,sampai nenek bisa mengatakan hal itu pada Sila.

"Ya tuhan,, apa aku semembebankan itu di keluarga ini. Kenapa nenek sampai tega mengatakan hal itu padaku." Batin Sila dalam hati.

Akhirnya sila pun mengalah. Sila mau membuka pintu dan mau mengganti bajunya. Tapi dengan tatapan kosong . Sila hanya menurut saja dengan apa yang di suruh nenek,kata kata nenek benar benar membuat Sila sakit dan membuat nya tak bisa berbuat apa apa. Ketika sila sedang memakai bajunya dengan di temani nenek,sila bertanya kepada nenek.

"Apa Sila terlalu menjadi beban buat nenek selama ini?" Tanya Sila pada nenek tanpa memandang kearah nenek.

"Ya kamu fikir aja Sila. Bertahun tahun kamu hidup sama nenek. Yang seharusnya nenek udah ngga mengurus anak kecil, tapi malah masih nyebokin,nyuapin kamu karena ibumu itu yang sudah meninggalkan kamu sama nenek. Tapi kamu malah ngga mau nurut sama nenek. Kamu mau membatah ucapan nenek. kamu itu seharusnya bersyukur, karena masih ada nenek yang mau merawat kamu. Kalau ngga ada nenek yang mau ngerawat kamu ,kamu pasti ngga hidup sampai sekrang. Makanya ,harusnya kamu berterimakasih sama nenek." Ucap nenek yang mampu membuat Sila mengalirkan air matanya. Sila merasakan sakit yang begitu dalam di hatinya karena mendengar semua ucapan nenek.

"Ya Sudah nek, Sila akan menurut sama nenek. Sila akan ganti semua apa yg udah nenek kasih buat Sila.Maafin sila juga kalau selama ini sila ngrepotin nenek. " Ucap Sila sambil terus meneteskan air mata.

"Ya udah kamu tinggal terima aja lamaran nya si sadi. Nenek ngga minta yang aneh aneh Sil." Ucap nenek.

Lamaran pun di mulai setelah Sadi dan keluarganya sampai di rumah Sila. Sila dengan terpaksa harus menerima lamaran Sadi. Dan pernikahan akan segera di lakukan. Ketika sedang menentukan tanggal pernikahan ,Sila akhirnya memberanikan diri membuka suara.

"Ma..maaf semua. Gimna kalau pernikahanya di adakan satu tahun lagi. Sila mau kerja dulu satu tahun lagi untuk menikmati masa muda Sila. Sila mohon." Ucap Sila memohon. Karena rencana Sila, ketika Sila boleh bekerja dulu sebelum akhirnya menikah. Sila akan pindah dari tempat kerja yang lama dan tidak akan memberi tau alamatnya kepada siapapun. Dan pernikahan ini pasti akan di batalkan ketika Sila tidak pulang.

Tetapi paman Sila sepertinya mengetahui rencana Sila. Dia mengatakan untuk mempercepat pernikahanya supaya tidak banyak halangan nantinya.

"Sila ngga baik kalau kamu mau kerja dulu. Nanti jadi ada banyak setan nya. Justru pernikahan itu lebih cepat lebih baik di lakukan. Ya kan Sadi." Ucap paman dengan menyikut lengan Sadi.

"Ah iya dong.Lagian masa udah mau nikah masih kerja aja. Kamu jangan khawatir. Aku pasti akan mampu menafkahi kamu Sila." Ucap Sadi dengan sombongnya. " Gimana kalau pernikahan di adakan 2 bulan lagi" Lanjutnya.

"Hah!! 2 bulan Lagi?? Apa tidak terlalu cepat?" Tanya Sila kaget dengan ucapan Sadi yang mempercepat tanggalnya.

" Ya ngga lah. Kalau kelamaan itu nanti jadi banyak halanganya." Ucap Sadi.

"Ya itu bener." Ucap nenek dan ibunya Sadi serempak.

Akhirnya pernikahan akan di adakan 2 bulan lagi . Karena sila menolak pun pasti tidak akan di dengarkan.

**Bersambung ......

🌷🌷🌷🌷🌷**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!