"Sila ngga boleh gitu. Itu pilian dari tuhan sil.Kmu ngga boleh Menolak nya. Aku iklas Sil jika memang kamu harus sama yang lain. Sadi itu lebih pantas buat kamu daripada aku. Sadi lebih segalanya dari aku. Aku mau berterimakasih banget sama kamu sil,udah mau mengisi hari hari aku selama ini. Ya walaupun akhirnya kamu ngga sama aku,tapi aku yakin kamu pasti akan bahagia sama sadi . Aku pamit ya Sil , Assalmualaikum." Isi pesan terakhir dari Tono yg membuat sila benar benar merasa hancur sehancur hancurnya.
Ketika sila akan mebalas pesan tersebut tiba tiba profil Tono menghilang. Dan ternyata nomor sila sudah di blokir oleh Tono.Tambah hancur lagi hati sila. Sila pun menatap pamanya dengan penuh kebencian. Sedangkan yg di tatap hanya memasang wajah pura pura tak tau apa apa.
"Kenapa si kamu Sil. Liatin paman kaya gitu,kaya liat setan aja." Ucap paman yang sedikit ngeri dengan tatapan Sila.
"Kenapa paman bilang sama Tono hah?!! " Ucap Sila dengan penuh amarah.
"Emang paman bilang apa sama dia." Ucap paman pura pura sok polos.
"Semuanyaa! Paman udah bilang semuanya sama Tono kan." Ucap Sila dengan menahan emosi.
" Ya kan lebih cepat tau lebih baik. Lagian cepat atau lambat kamu bakalan putus sama dia kan." Ucap paman dengan santai nya tanpa memperdulikan Sila yang sudah mulai memerah karena marah.
"Paman kok tega banget sama sila. Salah sila tu apa si, sampai sampai jodoh aja paman yg ngatur. Sila pngen sama pilihan Sila sendiri paman." Ucap Sila melemah karena mulai frustasi dengan keadaan.
"Udahlah Sil kamu nurut aja sama paman. Sadi itu orangnya baik. Kamu itu bakalan terjamin hidupnya kalau sama dia." Ucap paman berusaha meyakinkan Sila.
"Ya kalau paman suka banget sama Sadi, kenapa ngga paman aja yg nikah sama sadi. Kenapa harus sila yang jadi korbanya." Ucap Sila kembali kesal.
"Udahlah tinggal nurut aja apa susahnya sih. Toh ini juga buat kebaikan kamu." Ucap nya.
Sila memutuskan untuk diam. Ngga ada gunanya juga sila berdebat dengan pamanya karna sudah pasti sila yang akan kalah.
8 jam perjalanan akhirnya sila dan pamanya sampai di kampung halaman. Sesampainya di rumah, Sila mengucapakan salam kepada semua orang yang sudah menunggu termasuk neneknya. Tetapi Sila hanya mengucap salam saja dan langsung masuk ke kamarnya tanpa berbicara lagi.
Nenek pun bingung dengan sikap Sila yang tidak seperti biasanya .Akhirnya nenek menanyakanya kepada subo paman Sila.
"Sila kenapa subo?" Tanya nenek. "Kamu marahi ya." Sambungnya yang mencurigai Subo memarahi Sila.
" Ya soalnya sila tadinya ngga mau pulang mak. Katanya di ngga mau nikah sama Sadi. Tapi aku paksa dia buat pulang .Dia marah marah mulu mak di bus ,katanya bener bener ngga mau sama Sadi" Ucap paman mengadukanya.
"Laj kok ngga mau. Kenapa?" Tanya nenek.
"Ya katanya dia belum mau nikah mak. Masih pngen kerja katanya. Juga dia ngga mau kalo nikah bukan dengan pilihanya sendiri." Ucap paman menjelaskan.
"Ini pasti karena dia dekat dekat dengan Tono." Ucap nenek.
"Iya mak. Karena aku kan udah bilang sama Tono buat jauhin Sila. Tapi kayaknya Tono mengadu kepada Sila. Makanya Sila marah marah mulu sama aku." Ucap paman.
"Halah gara gara bocah itu. Mendingan Sadilah daripada Tono. Tono itukan pengangguran. Sedangkan Sadi ,sudah menjadi pegawai bank sekrang. Jelas lebih bisa si sadi yang nafkahin Sila daripada si Tono itu."
"Ya aku udah jelasin kaya gitu maksama sila,tapi dia malah marah marah,malah suruh aku aja yg nikah sama Sadi. Sinting kali ya itu anak." Ucap paman.
"Ya udah ngga papa. Pelan pelan aja. Yang penting sekrang Sila udah pulang. Nanti juga kalo udah perkenalan sila pasti mau,itu karna sila belum kenal aja jadi ngga mau" Ucap nenek
"Iya mak bener itu."
Sila mendengar semua percakapan itu dari balik pintu. Ternyata ,di rumah ini tidak ada yg memihak sila. Semua pasti akan memaksa sila untuk menerima lamaran itu.Sila sangat marah.Dia ingin sekali bertemu mamanya dan akan memarahinya karna sudah meninggalkanya bersama keluarga neneknya. Tapi, jangankan alamat rumahnya,nomor telfonya aja sila ngga punya.
Sila benar benar merasa sendiri. Ngga ada yg bisa sila lakukan. Sila merasa hidup sila benar benar di kendalikan orang lain.
"ya tuhan kenapa hidupku seperti ini,dosa apa yg pernah aku buat sampai sampai kau menghukumku seperti ini" Batin Sila dalam hati.
Bersambung.....
🌷🌷🌷🌷🌷🌷**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments