Bertemu kembali eps 04

"Waalaikumsalam tono. Kamu mau kemana? Rapi amat." Tanya pamanku kepada Tono setelah menjawab salam nya.

"Mau ngajak Sila Jalan kang. Sila nya ada kan." Jawabnya.

"Ada di dalam. Mau bukber ya?" Tanyanya lagi.

"Iya kang. Kok kang subo tau?" Tanya balik Tono.

"Ya taulah, orang kemarin sila ngomong minta izin pergi bukber." Kata pamanku menjelaskan.

"Oh iya kang, bener . Itu aku yang ngajak. Ngga papa kan kang. "

"Ya ngga papa. Terserah kalian." Kata paman yang tidak terlalu perduli.

"Iya kang terimakasih." Ucap Tono karena merasa mendapat izin.

"Oh ya kang, boleh minta tolong panggilin sila . Soalnya mau berangkat sekrang ini,takut keburu sore." Ucap Tono dengan sopan nya.

"Lah nyuruh nyuruh, kamu ngga liat aku lagi sibuk begini . Panggil aja sendiri." Ucap paman tanpa mengalihkan pandanganya dari motor butut nya.

"Tolong lah mas, aku ngga enak sama nenek kalau mau manggil manggil." Ucap Tono.

"Ah kamu, ganggu orang aja. Sila ! Sila!" Teriak paman memanggil namaku. "Buruan keluar! Udah di tungguin Tono di depan" Ucap nya lagi

"Iya ,, ada apa sih paman manggil manggil." Ucap ku yang belum melihat Tono yang sudah menunggunya.

"Itu, udah di tungguin." Kata pamanku sambil menunjuk tono yang sudah berdiri di dekat motornya.

"Oh kamu udah datang ya. Bentar ya mas, aku ambil tas dulu." Ucap ku sambil melangkah masuk untuk mengambil tas selempang kecil.

"Iya Sila"

Dan hanya beberapa detik untuk mengambil tas nya, aku segera keluar kembali setelah berpamitan dengan nenek.

"Aku berangkat ya nek." Ucap ku sambil mencium telapak tangan nenek.

"Iya sil hati hati ya ." Ucap nenek.

"Iya nek." Ucap ku

Aku pun keluar rumah dan segera mendekati Tono. "Yuk mas Tono, aku udah siap." Ucap ku.

"Oh iya ayuk. Tapi, pakai helm mu dulu." Ucap Tono sambil menyerah kan helm yang sengaja ia bawa dari rumah nya .

"Emang nya mau bukber dimana mas? Kok pake helm segala." Tanya ku penasaran.

"Ya,nanti kita cari tempatnya sambil Jalan Sil. Sekarang pake dulu helm nya." Ucap nya.

"Iya deh." Ucap Sila akhirnya menurut saja.

"Ya udah Sil, Ayok naik." Ucap Tono sambil arah mata nya menunjukan jok di belakang Tono.

"Iya mas." Ucap ku.

Aku pun segera menaiki motor Tono, dan Tono juga segera menjalankan motor nya. Tono mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Dan sesekali melihat kekiri dan kekanan mencari tempat makan yang akan di jadikanya tempat bukber nya bersama Sila .

Namun Tono berubah fikiran. Sebelum Tono melanjutkan mencari tempat untuk bukbernya, ia malah memberhentikan motornya dan memarkirkanya di parkiran tempat wisata perkebunan teh.

"Waaah ini tempatnya mas . Indah banget. Tapi, disini kaya ngga ada tempat makan deh mas. Terus bukbernya gimana." Kata Sila takjub tapi juga heran karena di sekelilingnya tidak ada rumah makan satu pun.

"Iya sil. Nanti, kita lanjut cari tempat nya lagi. Sekarang kita main dulu di sini. Lagian kan, waktu magrib masih lama. Jadi, nanti kita masih keburu cari tempatnya. Kamu suka ngga di sini?" Tanya Tono.

"Oh gitu. Aku suka banget tempat kaya gini mas. Apa lagi kalau ketengah situ. Pasti bagus kalau foto disana. Boleh ngga mas kalau kita ketengah?" Tanya ku kepada mas tono.

"Boleh lah Sil. Ini kan tempat wisata. Masa iya ngga boleh ke tengah. Ayok kalau mau ketengah." Ajak mas Tono.

"Iya mas ayok!" Ajak ku juga langsung berjalan tanpa melepas helm yang aku kenakan terlebih dahulu.

"Hei, Lepas dulu dong helm nya. Masa mau pake helm terus." Ucap mas tono sambil menahan senyum nya.

"Oh iya sampai lupa aku , hehe." Ucap ku sambil menepuk jidat ku sendiri dan dengan wajah yang memerah karena menahan malu.

"Aduh gimana sih ini , kok susah banget." Kata Sila sambil berusaha membuka kancing helm yang menurut Sila sangat keras.

"Sini aku bukain." Ucap Tono dengan sepontan membukakan kancing helm yang Sila kenakan. Dan saat itu juga mata dua insan itu bertemu dan saling pandang untuk beberapa detik.

Namun, Sila pun menyadarkan dirinya. Dan mengalihkan tatapan itu ke arah lain karena wajahnya yang mulai memerah seperti kepiting rebus.

"ehmm,, udah belum mas." Ucap Sila sambil menyadarkan Tono yang masih terus menatap nya.

" Oh iya udah nih. Gini doang masa kamu ngga bisa." Kata tono yang tersadar dan langsung merasa gugub.

"Tadikan emang susah mas,udahlah ayuk kita ketengah." Ajaku antusias dan juga sedikit mencairkan suasana.

"Iya iya." Ucap Tono.

Akhirnya mereka segera masuk ke area perkebunan. Mereka harus menyusuri jalan kecil di antara tumbuhan teh itu untuk bisa sampai ke tengah perkebunan.

Masih berlanjut ya teman teman....T**olong dukung karya author yang amatir ini ..Terimakasih yang udah mau baca . Happy reading ya teman teman.🙏🙏🙏😊**

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!