"Loh, kenapa ngga makan nasi Sil. Memang nya kamu ngga takut sakit perut yah." Balasnya di pesan itu.
"Nggalah mas,aku udah biasa kok. Soalnya kalo pagi pagi belum tentu pengen makan nasi. Lagian mas Tono ngapain nanya nanya terus." Balasku kesal dan juga heran kenapa mas tono begitu mempedulikanya.
"Ya ngga papa sih Sil. Aku cuma takut aja kamu sakit. Oh ya nanti aku chat kamu lagi ya. Sekarang aku mau ngerjain sesuatu dulu. Bye Sila." Balasnya lagi yg membuat aku semakin heran dengan sikap Tono.
"*I*ni orang kenapa sih" Batinku dalam hati.
...----------------...
Menjelang lebaran pun tiba,akhirnya sila pun akan meninggalkan perantauan,dan pulang ke kampung halamannya, dimana ia tinggal bersama keluarga nenek dan paman nya. Walaupun di tempat itu Sila tidak pernah mendapatkan kasih sayang, tapi kemana lagi Sila akan pulang jika tidak kembali kerumah itu,karena Sila yang tidak mengetahui keberadaan kedua orang tua nya.
"Akhirnya bu inah, hari ini datang juga,aku udah ngga sabar mau ketemu nenek." Kataku sangat senang dan antusias.
"Iya Sil, ibu juga udah ngga sabar mau ketemu anak dan cucu ibu. Nanti lebaran neng sila datang ya kerumah ibu,biar nanti ibu masak opor yang banyak." Kata bu inah
"Iya bu, tapi insya allah ya ,soalnya Sila ngga bisa janji. Takutnya Sila ada halangan jadi ngga bisa datang ketempat ibu." Kataku tanpa janji.
"Iya neng, tapikan di usahain dulu supaya bisa datang ketempat ibu."
"Iya bu ,Semoga aja Sila bisa datang ke tempat ibu."
"Iya neng"
...----------------...
Akhirnya , Sila pun pulang ke kampung halamanya dan berkumpul kembali bersama keluarga neneknya. Dan untung sekarang mereka tidak terlalu jahat lagi kepada Sila. Setelah Sila pulang dari perantauan Sila di perlakukan lebih manusiawi sekarang. Karena sila memberikan banyak thr untuk paman dan bibinya,begitupun neneknya. Sila memberikan setengah dari gajinya yg selama ini sila tabung .
"Makasih ya sila,kamu kasih nenek segini banyak. Emngnya kamu masih punya simpanan Sil, kalau semua uangnya kamu kasih ke nenek?" Tanya nenek dengan nada lembut setelah menerima uang dari Sila.
"Nenek tenang aja. Uang yg sila tabung sila bagi dua sama nenek. Jadi,Sila masih menyimpan setengah tabungan Sila." Jawabku sambil tersenyum. Sila merasa bahagia karena nenek nya sudah tidak seketus dulu. Ya walaupun itu semua karena uang Sila.
"Ya udah kalo gitu sil. Kamu simpan uang itu baik baik. Buat masa depanmu. Nenek kan udah tua sil,udah ngga bisa cari uang. Nanti kalo waktunya kamu di lamar orang kamu sudah punya tabungan sil.Takutnya kalau kamu ngga sambil nabung sekarang ,nenek ngga bisa membiayai pernikan kamu kalau sudah waktunya nanti." Kata nenek dengan suara yang di buat sangat lembut.
"Iya nek. Lagian sila belum mikir sampai situ nek. Sila masih pngen nikmati masa masa seperti ini dulu." Kataku memerah karna malu.
Tiba tiba, ponselku bergetar dan berbunyi tanda ada pesan masuk.
Klunting!!!! Ponsel itu berbunyi dan Sila segera membuka isi pesan tersebut.
"Hai Sila,, Kamu udah pulang kampung ya?" Isi pesan itu yg tak lain adalah dari Tono. Orang yang akhir akhir ini selalu menanyakan kabar Sila.
" Iya mas. Kok ,mas Tono tau kalo aku udah pulang kampung?" Balasku heran.
"Iya sil, tadi aku denger dari paman kamu. Oh ya sampai rumah jam berapa emang nya Sil." Balasnya.
" Kemarin sore mas,jam limaan kayanya." Balasku.
"Oh gitu. Oh ya besok kamu ada acara apa Sil."
"Ngga ada acara apa apa mas. Memang nya kenapa?" Balasku.
"Kita bukber yuk Sil." Ajaknya di balasan itu.
"Bukber sama siapa mas?" Balasku bertanya.
"Yaa,,kita aja berdua Sil. Tapi sebelum bukber kita jalan jalan dulu . Kemana kek gitu. Nanti aku traktir deh." Balasanya.
"Ngga papa kali yah. Nenek kan udah ngga kaya dulu lagi. Pasti sekarang di bolehin kalau minta izin. Kan aku juga punya uang sendiri. Lagian, di rumah juga bosan kalau ngga ngapa ngapain." Kataku dalam hati.
"Ya udah deh mas aku mau. Mau berangkat jam berapa besok?" Balasku bertanya.
"Nanti kamu siap siap aja jam tiga sore. Nanti aku jemput kamu." Balasnya.
"Ya udah deh mas,aku tunggu besok." Balasku.
"Oke Sil,,siaapp.."
Setelah itu sudah tak ada balasan lagi dari mereka berdua karena sudah berkesepakatan.
...----------------...
Keesokan harinya, tepat pukul tiga sore,Tono datang untuk menjemput sila. Sesampainya di depan rumah Sila, ada paman sila yg sedang berada di depan rumah sambil membenarkan motor bututnya yang mungkin sedang mogok.Paman reflek menoleh ke arah Tono karena mendengar suara motor Tono yang berhenti tepat di depan rumah nya.
"Assalamualaikum kang subo." Ucap Tono memberi salam kepada paman Sila setelah mematikan mesin motornya.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments