Bertemu kembali eps 11

"Ya udah Sila, ayo cepetan kita pulang sekarang. Takut ngga dapet tiket nanti. Inikan udah sore." Ucap paman paman menyuruh Sila cepat supaya mereka tidak tertinggal oleh bu. Karena mereka akan menaiki bus untuk pulang.

" Apa sih paman ini. Udah maksa, nyepet nyepetin lagi. Aduhh ternyata paman senyebelin itu ya." Ucap Sila merasa sangat kesal.

"Udah ngga usah banyak ngomong. Cepetan!" Ucap nya lagi.

Sila hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar dan hanya bisa menuruti perkataan pamanya itu.

Ketika hendak keluar tiba tiba nyonya memanggil.

"Sila tunggu! " Panggil nyonya sambil sedikit berlari menuruni tangga dan mendekati Sila.

"Iya nyonya. Ada apa ya." Tanya Sila dengan heran.

" Ini kamu melupakan gaji kamu bulan ini." Ucap nyonya sambil memberi amplot berisi uang.

" Eh iya nyonya terimakasih. Tapi kok, uangnya banyak banget nya. Saya kan bulan ini belum genab sebulan bu. Baru setengah bulan." Tanya Sila heran.

"Iya ngga papa Sil. Saya kasih satu bulan full sama ini bonus buat kamu. Ya hitung hitung buat hadiah pernikahan kamu." Ucap nyonya sambil memberikan bonusnya.

" Ya ampun nyonya ngga usah repot repot. Saya kan juga belum tentu jadi nikah nya. Ngga usah bonusnya nya ini aja gaji saya udah lebih." Ucap Sila menolak karena merasa tidak enak.

"Kamu ngga boleh ngomong gitu. Udah terima aja. Siapa tau bermanfaat nanti." Ucap nyonya menyodorkan uang nya kepada Sila.

"Bermanfaat bangetlah nya kalau duit mah. tapikan aku pulang kampung belum tentu jadi nikah. Siapa tau si Sadi itu terima dan mau membatalkan lamaranya pas aku tolak" Batin Sila dalam hati.

"Ngga usah lah nya. Ini aja insya allah udah cukup." Ucap Sila tetap menolak.

" Ngga,, Pokoknya kamu harus terima. Kamu kan juga udah lumayan lama kerja sama saya." Ucap nyonya tetap memaksa Sila untuk menerima uang itu. Karena yang sudah merasa cocok dan senang kepada Sila.

" Ya udah nya saya terima uangnya. Terimakasih banyak ya nya, jadi ngrepotin nyonya." Ucap Sila merasa sangat berterimakasih.

" Ngga repotlah sil. Orang saya yg mau ngasih. Ya udah kamu hati hati di jalan ya. Kalo udah sampai kabarin saya yah." Ucap nyonya sambil mengantar kami kedepan. Begitu juga dengan bu Inah.

" Iya nya. Bi Inah. Saya permisi dulu. Assalamualaikum." Ucap Sila pamit.

"Iya waalaikumsallam." Ucap mereka serempak.

Taksi yang di naiki Sila dan paman nyapun akhirnya berjalan menuju terminal. Karena mereka tidak naik travel jadi mereka menuju terminal untuk naik bus. Sesampainya di terminal, paman langsung membeli tiket nya dan mereka langsung masuk ke bus untuk pulang.

Di perjalanan Sila mengabari Tono tentang apa yang sudah dan yang akan terjadi melalui pesan watsapp.Karena cinta pertama dan yg ada di hati Sila itu hanya Tono menurutnya.

"Hai mas. Lagi apa?" Tanya Sila mulai mengirim pesan.

"Hai Sila. Aku lagi ngga ngapa ngapa in. Kamu lagi apa?" Tanya nya balik membalas pesan Sila.

"Aku lagi pulang kampung mas." Balas Sila dengan jujur.

"Oh yaa.. Serius kamu Sil." Balas Tono . "Kok kamu ngga ngasih tau aku dulu kalo mau pulang kampung." Lanjutnya lagi di pesan itu.

"Iya mas. Soalnya mendadak dan buru buru banget tadi. Jadi ngga sempet buat kabarin kamu dulu tadi." Balas Sila memberi alasan.

"Emang ada acara apa Sila. Kok mendadak banget pulang nya?" Balasnya.

Sila pun bingung. Bagaimana ia akan menjelaskanya kepada Tono tentang lamaranya.Takut mas tono marah. Tapi kalau tidak jujur malah pasti tambah marah.Lama Sila berfikir, tiba tiba Tono mengirim pesan yang membuat Sila mendadak lemas dan gemetar.

"Apa kamu pulang karena lamaranya si Sadi ya Sil?" Isi pesan itu.

Deeeeggggg!!!! Pertanyaan dari Tono membuat dada sila sesak bagai tak bisa bernafas. "Kok mas Tono Tau?" Tanya Sila dengan heran. Kenapa Tono sudah tau. Padahal kan sila belum memberi tau kan hal ini kepada Tono.

"Iya. Aku tau karena paman kamu yang bilang Sil." Balasnya.

Ternyata biangnya adalah paman. Sontak Sila menoleh dan menatap tajam kearah paman. Sedangkan yg di tatap hanya memasang wajah bingung.

"Jadi kamu sudah tau semuanya mas." Tanya Sila memastikan.

"Iya Sil." Balasnya.

"Ngga usah di dengerin omongan paman ya mas. Aku akan usahain supaya Sadi membatalkan lamaranya." Ucap Sila meyakinkan Tono.

" Ngga papa Sil. Mas iklas jika memang kamu harus bersama orang lain. Terima saja Sadi, karena memang dia yang pantas buat jadi suami kamu Sil." Balas Tono.

"Ngga gitu mas. Sika akan menolak lamaran Sadi. Sila cuma mau sama mas Tono." Balas Sila.

BERSAMBUNG....

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!