Bertemu kembali eps 17

Pernikahan berlangsung. Tamu undangan mulai berdatangan. Dan ijab qobul di mulai .Akhirnya Sila pun sah menjadi seorang istri.Namun di sepanjang acara, Sila sama sekali tidak mengeluarkan suara atau sekedar tersenyum. Dia hanya memurungkan wajahnya dan melamun sampai acara pernikahan pun selesai.

Malamnya setelah acara pernikahan, semua anggota keluarga pun berkumpul. Dari keluarga Sadi dan dari keluarga Sila. Mereka membicarakan acara tadi siang.

"Alhamdulillah ya acaranya lancar,tanpa suatau halangan apapun." Ucap nenek Sila terlihat sangat bahangi.

"Iya ya. Alhamdulillah banget. Dan alhandulillahnya juga Sila mau sama Sadi. Jadi, dia skarang udah punya istri. Udah ngga jadi perjaka tua lagi hahah." Ucap ibunya Sadi membuat lelucon.

"Ah ibu apa apaan sih." Ucap Sadi yang merasa malu.

"Namanya juga jodoh Bu Marni. Siapa tau emng Tuhan nahan Sadi biar ngga nikah nikah. Jadinya kan biar Sadi nunggu Sila cukup umur untuk bisa menikah. Kalau Tuhan ngga jodohin Sila sama Sadi. Pasti si Sadi ngga nikah sama Sila kan Bu. Pasti si Sadi udah nikah sama orang lain." Ucap nenek .

"Iyaa ya Bu hahaha." Ucap ibu Sadi dengan penuh canda tawa.

Sila dan ibu nya hanya bisa terdiam sambil menahan kesedihan mereka.Sila hanya bisa tersenyum getir melihat kehebohan mereka.Nasi sudah menjadi bubur. Walaupun Sila tidak menyukainya,tapi nyatanya pernikahan ini sudah selesai di lakukan.Sekarang Sila harus bersiap dengan kehidupan baru nya yang sebagai seorang Istri.

Hari semakin larut. Perkumpulan antar kluarga pun mulai membubarkan diri mereka masing masing. Begitu juga dengan Sila dan Sadi yang pulang kerumah Sadi bersama ibu Marni. karena memang Sadi tinggal bersama ibu nya.

Sesampai nya di rumah Sadi, karena hari yang sudah malam jadi, mereka langsung masuk ke kamar masing masing.Ibu Sadi sengaja langsung masuk kamar karena tidak mau mengganggu acara mereka berdua.

Padahal dalam hati Sila, seujung kukupun dia belum siap menempel kan nya ke pada pria yang kini telah menjadi suaminya itu.

"Sila ." Panggil Sadi kepada Sila,sambil memegang punggung sila dengan lembut dari belakang dan hendak mencium tengkuk leher Sila. Karena kini mereka berdua telah berada di kamar mereka.Sontak sila pun kaget dan spontan menjauh dari Sadi.

"Naaf mas Sadi. Kegiatan tadi siang membuat badan Sila terasa sangat capek.Sila pngen langsung tidur aja boleh ya."Ucap Sila terpaksa berbohong.

Sila terpaksa berbohong karena Sila belum siap memberikan harta paling berharganya kepada orang yang bukan sila cintai. Nahkan mungkin tidak akan pernah siap.

"Oh ya udah ngga papa.Kalau kamu capek kamu tidur aja ya." Ucap Sadi dengan manisnya.

"Iyaa." Ucap Sila tanpa menoleh kepada Sadi dan menuju ranjang untuk tidur setelah ia membersihkan dirinya.

...----------------...

Keesokan harinya , Sila bangun pagi untuk membantu ibu mertuanya berkegiatan di dapur. Walaupun Sila tidak menerima Sadi di hatinya. Tetapi,dia akan tetap menghormati mertuanya seperti menantu menantu lain di luar sana.

"Selamat pagi bu." Sapa Sila kepada ibu mertuanya yang telah terlebih dulu berada di dapur.

"Oh tuan putri udah bangun ya. Nyenyak ya pasti tidur nya sampai jam 6 aja baru bangun." Ucap ibu mertuanya sedikit Ketus.

Jleb!!! Hati sila sedikit kaget.Dia tidak melihat jam ketika hendak keluar tadi. Karena Sila pikir dia sudah bangun pagi.Karena acara pernikahan kemarin membuat sila benar benar merasa lelah. Tidurnya pun sangat nyenyak sampai sampai ia lupa dengan waktunya.

Tetapi yang membuat sila heran, kenapa ibunya Sadi terasa sangat ketus kepadanya. Perkara bangun jam enam. Padahal jam enam kan belum terlalu siang menurut Sila.Apa mungkin di kluarga ini tidak boleh bangun sampai jam enam pagi. Dalam hati sila bermonolog.

"Udah ngga usah bengong aja. Pagi pagi kok bengong aja sih.Mending kamu nyuciin panci panci yang kemarin bekas buat masak masak aja sana. " Ucap ibu mertuanya itu dengan nada yang sangat jutek.

Sila akhirnya tersadar dari lamunanya." Ah ii iya bu .Maaf saya bangunya kesiangan bu . Kayanya saya kecapean gara gara acara kemarin." Ucap Sila yang tidak mendengar ucapan ibu mertuanya itu karena melamun.

"Saya ngga nanya itu. Saya nyuruh kamu buat nyuciin panci panci kotor yang ada di bekalang." Ucap Ibu mertuanya tambah ketus lagi.

"Oh maaf bu Sila ngga kedengeran tadi." Ucap Sila yang tertambah lagi rasa gemetarnya .

" Budeg kamu ya. Ya udah sana kamu nyuciin panci pancinya sekarang. cepetan." Ucap ibu mertuanya dengan raut wajah yang terlihat kesal.

" Iya bu." Ucap Sila sambil berlalu pergi untuk segera melaksanakan tugas dari mertuanya itu.

Bersambung........

Happy reading ya teman teman🌷🌷🌷🌷🌷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!