Bertemu kembali eps 07

"Oh iya paman hampir lupa Sil. Tadi kan, paman ketemu sama sadi . Lalu, kita nongkrong nongkrong bentar . Terus Sadi ngomong sama paman . Katanya,dia mau minta nomor kamu, tapi tadi paman ngga bawa hp. Jadi paman belum kasih nomer nya." Ucap paman. Sadi adalah teman sebaya paman. Seumuran paman sadi belum menikah. Sedangkan paman sudah menikah lama. Namun belum di kasih keturuan sama tuhan.

"Loh emang mau buat apa Sadi minta nomor Sila paman?" Tanya Sila heran.

" Ya ngga tau. Mau buat kepentingan kali Sil." Ucap paman seperti orang polos.

" Jangan di kasih lah paman. Males nanti malah di salah gunain lagi." Ucap Sila berhati ti.

"Ya udah terserah kamu. Lagian paman juga belum sempet kasih nomor nya."

"Ya nanti,kalo sadi minta lagi jangan di kasih ya paman. Sila minta tolong bnget ."

"Ya kita liat aja nanti gimana." Ucap paman sambil terus menghabiskan makanan nya.

"Iiiish" Sila hanya bisa mendengus kesal.

Makan bersama akhirnya selesai. Sila pamit untuk kembali mempacking baju bajunya. Sila tidak terlalu menganggab serius ucapan paman nya. Ia hanya menganggab nya sebagai lelucon.

...----------------...

Keesokan hari nya . Hari keberangkatan Sila akhirnya tiba. Tono yang katanya akan datang sebelum jam tiga sore nyatanya ia malah datang lebih cepat dari dugaan Sila.

"Kita LDR ran nih Sil." Ucap Tono menggenggam tangan Sila sambil duduk di teras rumah Sila untuk menunggu mobil travel nya datang.

"Iya mas. Ngga papalah yang penting komitmen dan saling percaya aja. " Ucap Sila meyakinkan Tono.

" Iya sil. Aku percaya sama kamu." Ucap Tono sambil menyenderkan kepala nya di bahu Sila.

Beberapa menit kemudian Travel penjemputan akhirnya datang. Sila pun memanggil neneknya dan paman bibinya untuk berpamitan.

" Nenek,bibi,paman Mobil travel nya udah dateng. Sila mau berangkat dulu ya."Ucap Sila sambil menggeret koper nya keluar teras, Namun dengan cepat Tono mengambilnya untuk membantu.

"Iya sil. Kamu, ati ati ya di jalan" kata nenek bibi dan paman setelah Sila mencium tangan mereka.

"Mas tono, aku berangkat dulu ya." Ucap Sila ketika hendak masuk ke dalam mobil karena Tono yang berdiri di samping pintu mobil itu.

" Iya sil, hati hati kamu ya di jalan. Kabari aku kalau kamu udah sampai disana." Ucap nya sambil mengelus pucuk kepala Sila

" Iya mas. Ya udah kalo gitu aku permisi ya mas. Assalamualaikum ya semua." Ucap Sila sambil menoleh kearah nenek dan paman nya.

"Iya waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.

Akhirnya mobil yang membawa sila pun berangkat.Menempuh perjalanan selama 8 jam dan mobil itupun sampai di tempat tujuan.

"Alhamdulillah udah sampai di sini lagi." Ucap bersemangat.

"Seneng amat neng kamu balik lagi kesini,kaya pulang kampung aja." Ucap sopir travel itu yang merasa heran kepada Sila yang begitu antusias.

"Harus seneng dong mang,disinikan tempat aku memulai hidupku ya lebih baik mang."Ucap Sila.

" Oh gitu ya neng. Ya udah deh neng turun, kan udah sampe."Ucap sopir travel itu ketika melihat Sila yang belum juga turun sedangkan mobil sudah berhenti sedari tadi.

"Ah iya pak, Hampir lupa saya." Ucap Sila yang di balas keukeuhan oleh sopir travel itu.

Sesampainya Sila di rumah majikanya, dia disambut hangat oleh bu inah.Karena bu inah sudah terlebih dulu datang dari berliburnya juga.

Dan sila memulai pekerjaanya kembali seperti biasa.

Sila bekerja hari demi hari. Dan tak terasa sudah 7 bulan sila bekerja,dan 7 bulan juga sila berhubungan jarak jauh dengan Tono.

Sampai suatu ketika ada seseorang yg datang di kehidupan sila. Yang merubah hidup dan nasib sila menjadi hancur.

Teman paman sila yang bernama sadi itu ternyata tidak melupakan sila. Ia menelfon Sila karna nomor yg memintanya dari paman Sila.

Dret! Dret! Ponsel Sila bergetar tanda ada panggilan masuk. Sila mengambil ponselnya dan melihat nama si penelfon. Tapi ternyata panggilan itu dari nomor yang tidak di kenal. Karena penasaran Sila pun menekan tombol hijau untuk menjawab nya.

"Hallo." Ucap Sila pada si penelfon.

"Hallo Sila. Apa kabar?" Jawab si penelfon itu.

"Siapa ya?" Tanya Sila yang tidak mengenali suara Sadi.

"Sadi Sil. Teman paman mu." Ucap nya.

"Loh mas sadi? Dapat nomorku dari mana"Tanya Sila sedikit kesal karena merasa privasinya di ganggu.

"Ngga penting lah aku dapat nomor kamu dari mana. Yang penting sekarang kamu lagi apa?" Bukanya menjawab, Sadi malah berbalik tanya.

"Bukan urusan kamu aku lagi apa." Ucap Sila kesal dan langsung memutuskan panggilan itu sepihak. Lalu Sila beralih menelfon Tono untuk mempertanyakan hal ini kepada Tono.

"Hallo Sila, Ada apa?" Tanya Tono setelah panggilan telfon tersambung.

"Hallo mas Tono. Aku lagi kesel nih. Masa sadi barusan telfon aku. Dapat nomor ku dari mana coba. Apa, kamu yang kasih mas." Ucap Sila asal menuduh Tono.

"Loh, ngapain aku kasih nomor kamu ke orang lain Sil. Kamu kan pacar aku. Mungkin Sadi dapet nomer kamu dari paman kamu Sil." Ucap Tono.

"Oh iya kali ya. Maaf ya mas aku jadi seudzon sama kamu. Soalnya aku kesel banget. Aku kan ngga suka kalo privasi ku banyak yang tau." Ucap Sila meminta maaf.

"Iya Sila ngga papa. Udah kamu ngga usah tanggepin dia. Mending kamu fokus aja sama pekerjaan kamu."

"Mmm iya deh." Ucap Sila.

Panggilan pun berhenti. Sila menuruti Tono untuk tidak menanggapai Sadi dan hanya akan fokus dengan pekerjaanya saja.

Bersambung......

Masih berlanjut ya temen temen. Ini udah mau mendekati konflik konflik percintaan. Tolong bantu vote sebanyak banyaknya yaa

terimakasih❤❤

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!