Bertemu kembali eps 02

Sontak aku pun menoleh karena terkejut.

"Panggil dia nyonya." Katanya sedikit berbisik.

"Oh iya bu, maaf saya ngga tau." Kataku ikut berbisik juga.

"Ngga papa bi, dia kan baru masuk ke rumah ini,jadi pasti dia belum mengerti." Kata ibu bos memaklumi.

"Oh baik nya, maaf."

"Namamu sila ya?" Tanya ibu bos mulai meng interviwe ku.

"Iyaa bu....Eeeh nyonya, maaf." jawabku terbata karena lidahku yang belum terbiasa.

"Umur berapa kamu skrang Sil?" Tanyanya lagi.

"Saya sekarang berumur 17 tahun nya." Jawabku lancar.

"Ooh masih muda ya. Kenapa ngga lanjut kuliah aja Sil, umur mu kan masih muda begitu?" Si ibu bos bertanya lagi.

"Biyaya Kuliah mahal nya. Keluarga saya ngga mampu buat membiyayai nya. Makanya saya ingin bekerja supaya bisa membiyayai kehidupan saya sendiri nya." Jawabku sambil menahan air mata karena sedih mengingat kehidupanya bersama keluarga nenek nya.

"Oh gitu ya. Walaupun umurmu masih muda,tapi fikiran kamu sudah dewasa ya Sil. Ya sudah nanti kamu, biar di ajarin bi inah ya cara krjanya gimna. Sekarang bi inah anter dulu dia kekamarnya. Biar dia istiraihat dulu. Perjalanan yang jauh pasti membuat nya lelah." Kata ibu bos menyuruh wanita yg bernama Inah itu untuk mengantar ku beristirahat.

"Siap buk." Jawabnya tanpa membantah, dan langsung membawaku menujur kamar yang akan di tempati oleh ku.

"Ayo neng kita ke kamarmu dulu." Ajaknya kepadaku dengan ramah.

"Iya bu." Jawabku sambil mengikuti langkah kaki bi Inah.

"Nah Sila, kamarmu disini ya,kamu istirahat dulu,nanti tak panggil lagi. Ibu mau ke dapur dulu." Katanya sambil menunjuk kamar yg hanya muat untuk satu orang itu.

"Iya bu, terimakasih ya." Jawabku.

Akupun masuk ke kamar dan duduk di atas tempat tidur,lalu aku mengambil ponselku dan berfoto dan mengunggahnya di fecebook, karena itu kebiasaanku yang selalu mengabadikan semua hal di fecebook.

(Alhamdulillah, akhirnya sudah sampai juga di tempat baru. Semangat untuk masa depan!) Caption ku dalam foto itu.

...----------------...

Hari berganti hari,bulan berganti bulan,dan akhirnya hampir 1 tahun sila di perantauan. Di setiap harinya sila selalu meng abadikan kegiatan keseharianya di fecebook. Seperti hari ini, karena Sila dan bi Inah mempunyai waktu luang, jadi Sila mengajak bi Inah untuk berfoto dan akan di abadikanya di fecebooknya.

"Eh bu Inah. Mupung semua pekerjaan udah beres, kita foto dulu yuk." Ajak Sila kepada bu Inah.

"Gak usah lah neng, ibu malu,ibu juga ngga pernah foto foto begitu. " Jawab bu inah menolak, karena merasa malu dengan pantulan wajahnya yang ada di layar benda pipih itu.

"Ayoklah bu, kali ini aja,masa selama ini sila di sini, ngga ada foto sama bu Inah buat kenang kenangan sama sekali. Nanti kalo semisal sila keluar kerja dari sini kan Sila ngga ada foto kenangan nya sama ibu." Kataku sedikit memaksa.

"Ya neng jangan keluar kerja dari sini laah neng ,nanti kalo neng keluar, ibu sendirian lagi dong. Lagian ibu udah cocok dengan kamu Sila. Begitu juga dengan nyonya." Kata bu Inah memohon.

"Ya makanya dong bu,ayo kita foto." Ajakku mengeyel.

"Ya udah ,tapi satu kali ini aja ya neng,ibu malu soalnya." Kata bu Inah yang akhirnya pasrah karena Sila yang terus mengeyel.

"Iya bu, Sila janji."

Akhirnya,merekapun berfoto bersama,dan sila segera menguplodnya di fecebook. Dan beberapa menit setelah foto itu terunggah, ada sebuah komentar masuk mengomentari foto mereka.

Kluting!!!

Akupun segera mengambil ponselku ketika aku mendengar bunyi kluntingan itu yang ternyata itu adalah bunyi sebuah komentar. Dan akupun segera membuka isi komentar itu.

"Cantik!" Isi komentar itu.

"Terimakasih." Balasku pada akun yang telah mengomentari fotonya itu.

Tiba tiba, ada sebuah pesan inbok masuk ke mesengger Sila.

Klunting!! Ponsel Sila kembali berbunyi.

"Sila kamu apa kabar?? Sepertinya kamu betah di situ??" Tanyanya di pesan itu.

"Alhamdulillah baik mas tono. Iya nih , Alhamdulillah aku betah di sini." Jawabku kepada mas tono,iya dia adalah tono ,sila mengenalinya karna mereka satu kampung,tapi tidak terlalu dekat.

"Kamu kapan pulang Sil?" Tanyanya lagi.

"Mungkin lebaran mas, lebaran kan juga sebentar lagi." Balasku.

" Oh gitu ya, ya udah kamu betah betahin sampai lebaran yah sil, dan juga kamu harus terus semangat kerjanya." Tulisnya di pesan itu yang berupa kata kata untuk menyemangatiku.

"Iya mas, pastinya aku akan terus bersemangat." Balasku sambil terheran.

"Kenapa mas tono mnyemangatiku,memangnya kita sedekat itu ya dulu,perasaan ngga deh." Kataku bergumam karena heran dengan sikap Tono.

Tak ku ambil pusing pesan dari mas tono itu,aku letakan ponselku karena sudah tak ada balasan lagi dari Tono. Lalu akupun melanjutkan pekerjaanku kembali.

...----------------...

Keesokan harinya, mas tono kembali meng inbok Sila.

"Hai Sila!" Isi pesan inbok tersebut.

"Iya mas tono? Ada apa?" Balasku bertanya.

"Kamu lagi apa sekarang Sil?" Tulisnya bertanya.

"Lagi santai aja nih mas, Soalnya pekerjaan udah beres." Balasku.

"Oh gitu,, Udah makan belum kamu Sil?" tanyanya lagi di pesan itu.

"Belum sih,karena belum terlalu laper,jadi cuma di ganjel sama minum susu aja tadi." Jawabku apa adanya.

**Bersambung....

Happy Reading Teman Teman

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!