Godaan Pelakor Belia

Godaan Pelakor Belia

Bab 1 : Om Gagah

“Om Gagah!”

Ariel membuka pintu apartemen malam itu, dia terkejut mendapati pria yang tiga bulan ini menjadi kekasihnya nampak kacau. Tidak ada bau minuman keras yang tercium dari tubuh pria itu, tapi dada Gagah naik turun seperti menahan sesuatu yang hampir meledak dari dalam sana.

“Om sendirian? Apa sama mas Roni?”

Pertanyaan gadis berumur sembilan belas tahun itu tidak dijawab oleh Gagah - pria matang berumur tiga puluh lima tahun yang menjadi sugar daddy-nya. Gagah melangkahkan kaki masuk lantas menutup pintu apartemen yang sudah sebulan ini ditempati oleh Ariel.

“Om Gagah, apa terjadi sesuatu?”

Ariel menangkup pria tampan di hadapannya. Matanya memindai setiap pahatan wajah Gagah yang memang sangat gagah. Sesuai namanya, pria itu memiliki tubuh tegap, perut dengan enam kotak layaknya roti sobek, dan lengan yang kekar.

“Ariel!”

Ariel mengedip saat Gagah memanggilnya seperti itu, bulu mata lentiknya yang natural membuat Gagah terpesona. Wajah ayu dan kecerdasan gadis belia itu membuatnya sampai berpaling dari Meta – wanita yang sudah dia nikahi selama tujuh tahun, bahkan sudah memberinya seorang putra yang sangat mirip dengannya.

“Iya … Om.”

Gagah tak mengeluarkan kata-kata lagi, sebenarnya dia baru saja bertengkar hebat dengan Meta sebelum pergi ke sana - ke markas perselingkuhannya dan Ariel. Sebuah apartemen mewah yang dia beli secara diam-diam.

Gagah meraba tangan Ariel yang masih menyentuh pipinya, dia mengusap punggung tangan gadis itu lembut setelahnya berkata, ”Aku ingin memilikimu seutuhnya, Riel.”

“Bukankah aku memang milik Om? Meski hanya kekasih gelap, tapi Om tahu aku sangat mencintai Om.”

Dusta. Ya, Ariel berdusta, dia tidak akan bisa mencintai seorang pria dengan sangat mudah. Enam bulan ini dia memang sengaja mendekati Gagah, dan tiga bulan sudah mereka menjalin kisah kasih terlarang. Gadis itu berniat menghancurkan rumah tangga pria itu. Ariel ingin balas dendam, membuat orang yang sudah menyebabkan orangtuanya meninggal merasakan penderitaan.

Gagah mengangguk, dia menunduk menekuri jemari kakinya sebelum Ariel mengalihkan tangan dari pipi ke tangannya. Pria yang digadang-gadang akan menjadi wali kota termuda di kotanya itu pun mengangkat kepala.

“Benarkah kamu mencintaiku? Atau mendekatiku hanya karena status, pekerjaan dan apa yang aku miliki sekarang?”

Sorot mata Gagah menuntut jawaban. Ia sejatinya juga bingung kenapa bisa jatuh cinta ke gadis belia ini. Namun, ini lah cinta. Bagi Gagah cinta terkadang memang buta, jika tidak, sudah pasti dia tidak akan menuruti apa keinginan Meta dan mertuanya selama ini.

“Om, aku mencintai Om.”

Ariel kembali mengulang ucapannya. Mata indahnya bersirobok dengan mata Gagah. Tak lama, secara impulsif pria itu menautkan bibir mereka. Ariel pun membuka sedikit mulut untuk meraup oksigen sebanyak paru-parunya bisa menampung, dia sadar Gagah tidak akan melepaskan pagutan bibir mereka sampai dia meremas pinggang atau mendorong dada pria itu menjauh.

Gagah menunduk, perbedaan tinggi badan mengharuskan dia melakukan itu agar Ariel merasa nyaman saat berciuma. Gagah menangkup pinggang sang sugar baby, langkah kaki mereka terayun seiring dengan bunyi decapan bibir yang beradu, hingga tubuh Ariel membentur meja pajangan dan Gagah pun menahan dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain masih menempel di pinggang ramping Ariel.

Terkadang Gagah masih tak habis pikir, bagaimana bisa gadis yang dia yakini tidak pernah berciuman dengan laki-laki seperti Ariel berani mendekatinya yang notabene pria beristri. Namun, kembali lagi bahwa cinta itu buta. Ariel bagi Gagah seperti oase di padang pasir, mengisi kekeringan hati karena biduk rumah tangganya yang sudah tak lagi harmonis dengan Meta.

“Om!” Ariel mendorong tubuh Gagah. Dadanya naik turun memompa oksigen ke paru-paru.

“Ariel, maukah kamu menjadi milikku seutuhnya malam ini? Roni sedang memanggil penghulu ke sini, aku ingin menikah siri denganmu.”

“Om!”

Ariel ketakutan, tapi untuk mundur sekarang jelas tidak bisa dia lakukan, tujuannya mendekati Gagah belum tercapai. Ia sudah mendapatkan cinta dan kepercayaan Gagah, tapi belum menghancur leburkan orang yang membuat hidupnya berantakan.

“Roni akan menjadi walimu, bukankah kamu bilang dia adik almarhum ayahmu?”

Ariel membeku, dia tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah menerima permintaan Gagah. Meski hanya untuk menjadi pemuas nafsu pria itu, tapi Ariel merasa cukup lega karena Gagah memikirkan menikahinya terlebih dulu meski secara siri. Setidaknya dia bukan pelacuur. Ya, dia hanya pelakor tapi bukan wanita yang bisa sembarangan digagaahi pria.

***

Dua jam kemudian, semuanya berakhir. Gagah menutup pintu apartemen setelah memastikan ke Roni bahwa acara malam itu tidak akan bocor ke telinga orang lain. Pria itu menoleh Ariel yang duduk dengan celana jeans dan kemeja berwarna putih dengan aksen renda di dada. Sebagai gadis, tentu saja Ariel menginginkan sesuatu yang indah dan meriah di hari pernikahannya. Namun, Ariel tidak bisa mendapatkannya malam itu. Ia bahkan tidak mendapatkan cincin pernikahan dari Gagah. Pria yang kini berstatus suaminya secara agama.

Ariel duduk dengan ke dua tangan bertumpu pada paha. Ia menatap Gagah yang juga mengenakan kemeja berwarna putih seperti dirinya. Pria itu berlutut di depannya lalu meraih jemari lentiknya.

“Aku berjanji akan menikahimu secara resmi nanti, bisakah sampai hari itu kamu bersabar untuk menunggu?” tanya Gagah dengan suaranya yang sedikit bergetar. Ariel tahu bahwa Gagah ragu.

“Om tenang saja! aku tahu posisiku,” ucap gadis belia yang baru saja menginjak usia sembilan belas tahun lima bulan yang lalu itu.

“Kenapa memanggilku Om?”

“Lalu, aku harus memanggil apa?” Ariel tersenyum, dia tak menampik bahwa dadanya berdetak tak karuan saat berada di dekat Gagah. “Ah … Bang Gagah, atau Mas Gagah?” candanya.

“Sayang, panggil aku sayangku!” titah Gagah.

“Baik, sayangku.” Ariel tersenyum lebar. “Mulai sekarang aku akan memanggil kamu suamiku mas Gagah sayang.”

Gagah tertawa, apa lagi saat Ariel membiarkannya menyentuh pipi dan mengusap bibir gadis itu. Kejantanannya mulai bereaksi, dia ingin menjadikan Ariel benar-benar miliknya secara utuh malam ini.

Perlahan Gagah meraih kancing kemeja Ariel, membukanya satu persatu hingga nampak jelas penutup dada berwarna nude milik gadis itu. Ariel tersenyum grogi, tangannya bahkan gemetar. Gagah yang menyadarinya langsung menggenggam erat. Pria itu memajukan kepala lantas mengangsurkan bibir. Ia menyesap manisnya bibir Ariel yang berwarna merah muda. Rasanya lembut dan kenyal, Gagah sampai tak bisa membayangkan bagaimana rasa inti tubuh istri sirinya itu yang akan membawanya terbang menembus surga dunia sebentar lagi.

“Om … ah … maksudku sayang, apa yang harus aku lakukan?” tanya Ariel bingung. Gagah membopong tubuhnya yang seringan kapas masuk ke dalam kamar.

“Seperti apa yang biasanya kita lakukan, tapi kali ini kita akan melepas seluruh pakaian kita dan mungkin kamu akan sedikit merasa sakit.”

Terpopuler

Comments

Najwa_auliarahma

Najwa_auliarahma

Elah kemana aja aku selama ini, baru tau Na punya karya baru, mana sampai end pula ..

2022-12-15

1

Vevy Dyana

Vevy Dyana

namanya kenapa gagah y boleh tau knp ? 🤣

2022-11-03

2

Vevy Dyana

Vevy Dyana

uhhh namanya gagahhh

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Om Gagah
2 Bab 2 : Hidup Berubah
3 Bab 3 : Pencitraan
4 Bab 4 : Ujaran Kenikmatan
5 Bab 5 : Dari Mana?
6 Bab 6 : Simpanan
7 Bab 7 : Pandangan Masa Depan
8 Bab 8 : Wanita Malam?
9 Bab 9 : Sudah Menikah
10 Bab 10 : Tatapan Aneh
11 Bab 11 : Rencana Cemerlang
12 Bab 12 : Pertengkaran
13 Bab 13 : Dibully
14 Bab 14 : Meta Curiga
15 Bab 15 : Bermesraan Kembali
16 Bab 16 : Foto Punggung
17 Bab 17 : Menghajar Pelakor
18 Bab 18 : Bagaimana Melawan?
19 Bab 19 : Ego Yang Besar
20 Bab 20 : Akan Kurebut
21 Bab 21 : Lebam
22 Bab 22 : Membeli Kesombongan
23 Bab 23 : Kangen
24 Bab 24 : Setengah-Setengah
25 Bab 25 : Gadis Jujur
26 Bab 26 : Berubah Menjadi Berani
27 Bab 27 : Racun
28 Bab 28 : Tikus Putih
29 Bab 29 : Hasil Uji Coba
30 Bab 30 : Semakin Menjerat
31 Bab 31 : Menutupinya Dari Papa
32 Bab 32 : Menginginkan
33 Bab 33 : Memberontak
34 Bab 34 : Niatan Bercerai
35 Bab 35 : Talak
36 Bab 36 : Simpanan
37 Bab 37 : Gosip
38 Bab 38 : Marah
39 Bab 39 : Obat
40 Bab 40 : Gombal
41 Bab 41 : Tiga Kali Sehari
42 Bab 42 : Mata-Mata
43 Bab 43 : Dipecat
44 Bab 44 : Tentukan Pilihanmu
45 Bab 45 : Menjaga Nama Baik
46 Bab 46 : Status
47 Bab 47 : Takut Menambah Beban
48 Bab 48 : Dibawa Ke Suatu Tempat
49 Bab 49 : Mengangkat Sebagai Anak
50 Bab 50 : Berani Mengakui
51 Bab 51 : Mertua Vs Mantu
52 Bab 52 : Keputusan Pisah
53 Bab 53 : Jujur ke Bu Niken
54 Bab 54 : Meta Hilang Kendali
55 Bab 55 : Luka
56 Bab 56 : Gosip Perselingkuhan
57 Bab 57 : Klarifikasi
58 Bab 58 : Gugatan Cerai
59 Bab 59 : (Bukan) Anak Kandung
60 Bab 60 : Jatuh Cinta
61 Bab 61 : Tujuan Sebenarnya
62 Bab 62 : Menanyakannya Ke Puti
63 Bab 63 : Hamil
64 Bab 64 : Jujur
65 Bab 65 : Tutupi Saja Hal Itu
66 Bab 66 : Mual
67 Bab 67 : Menceritakan ke Claudia
68 Bab 68 : Tak Percaya
69 Bab 69 : Siap Menerima
70 Bab 70 : Ditinggalkan
71 Bab 71 : Meratap Sendiri
72 Bab 72 : Menyalahkan Diri
73 Bab 73 : Ingin Pergi
74 Bab 74 : Pergi
75 Bab 75 : Yang Terbaik
76 Bab 76 : Meski Menyembunyikan
77 Bab 77 : Mencari Ariel
78 Bab 78 : Dikejar Preman
79 Bab 79 : Menemukan Ariel
80 Bab 80 : Mengurus Homestay
81 Bab 81 : Pria Baik Hati
82 Bab 82 : Mikurame
83 Bab 83 : Pertanyaan Rehan
84 Bab 84 : Roni Ingkar Janji
85 Bab 85 : Dihujat Ibu-ibu
86 Bab 86 : Tawaran
87 Bab 87 : Jangan Pergi Lagi!
88 Bab 88 : Menikah Pura-pura
89 Bab 89 : Alasan
90 Bab 90 : Percaya Padaku!
91 Bab 91 : Periksa Kandungan
92 Bab 92 : Sudah Gila
93 Bab 93 : Rehan - Arumi
94 Bab 94 : Maksud Mas?
95 Bab 95 : Dengarkan Aku!
96 Bab 96 : Siapa Dia?
97 Bab 97 : Dia Benar Istriku
98 Bab 98 : Patah Hati
99 Bab 99 : Kebohongan Lagi
100 Bab 100 : Gila
101 Bab 101 : Melampiaskan Pada Anak
102 Bab 102 : Tersungkur
103 Bab 103 : Nyawa Ariel Terancam
104 Bab 104 : Kehilangan
105 Bab 105 : Menuntut
106 Bab 106 : Mengakui Semuanya
107 Bab 107 : Apa Aku Benar?
108 Bab 108 : Sudah Membaik
109 Bab 109 : Sisa Waktu
110 Bab 110 : Terima Kasih (TAMAT)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 : Om Gagah
2
Bab 2 : Hidup Berubah
3
Bab 3 : Pencitraan
4
Bab 4 : Ujaran Kenikmatan
5
Bab 5 : Dari Mana?
6
Bab 6 : Simpanan
7
Bab 7 : Pandangan Masa Depan
8
Bab 8 : Wanita Malam?
9
Bab 9 : Sudah Menikah
10
Bab 10 : Tatapan Aneh
11
Bab 11 : Rencana Cemerlang
12
Bab 12 : Pertengkaran
13
Bab 13 : Dibully
14
Bab 14 : Meta Curiga
15
Bab 15 : Bermesraan Kembali
16
Bab 16 : Foto Punggung
17
Bab 17 : Menghajar Pelakor
18
Bab 18 : Bagaimana Melawan?
19
Bab 19 : Ego Yang Besar
20
Bab 20 : Akan Kurebut
21
Bab 21 : Lebam
22
Bab 22 : Membeli Kesombongan
23
Bab 23 : Kangen
24
Bab 24 : Setengah-Setengah
25
Bab 25 : Gadis Jujur
26
Bab 26 : Berubah Menjadi Berani
27
Bab 27 : Racun
28
Bab 28 : Tikus Putih
29
Bab 29 : Hasil Uji Coba
30
Bab 30 : Semakin Menjerat
31
Bab 31 : Menutupinya Dari Papa
32
Bab 32 : Menginginkan
33
Bab 33 : Memberontak
34
Bab 34 : Niatan Bercerai
35
Bab 35 : Talak
36
Bab 36 : Simpanan
37
Bab 37 : Gosip
38
Bab 38 : Marah
39
Bab 39 : Obat
40
Bab 40 : Gombal
41
Bab 41 : Tiga Kali Sehari
42
Bab 42 : Mata-Mata
43
Bab 43 : Dipecat
44
Bab 44 : Tentukan Pilihanmu
45
Bab 45 : Menjaga Nama Baik
46
Bab 46 : Status
47
Bab 47 : Takut Menambah Beban
48
Bab 48 : Dibawa Ke Suatu Tempat
49
Bab 49 : Mengangkat Sebagai Anak
50
Bab 50 : Berani Mengakui
51
Bab 51 : Mertua Vs Mantu
52
Bab 52 : Keputusan Pisah
53
Bab 53 : Jujur ke Bu Niken
54
Bab 54 : Meta Hilang Kendali
55
Bab 55 : Luka
56
Bab 56 : Gosip Perselingkuhan
57
Bab 57 : Klarifikasi
58
Bab 58 : Gugatan Cerai
59
Bab 59 : (Bukan) Anak Kandung
60
Bab 60 : Jatuh Cinta
61
Bab 61 : Tujuan Sebenarnya
62
Bab 62 : Menanyakannya Ke Puti
63
Bab 63 : Hamil
64
Bab 64 : Jujur
65
Bab 65 : Tutupi Saja Hal Itu
66
Bab 66 : Mual
67
Bab 67 : Menceritakan ke Claudia
68
Bab 68 : Tak Percaya
69
Bab 69 : Siap Menerima
70
Bab 70 : Ditinggalkan
71
Bab 71 : Meratap Sendiri
72
Bab 72 : Menyalahkan Diri
73
Bab 73 : Ingin Pergi
74
Bab 74 : Pergi
75
Bab 75 : Yang Terbaik
76
Bab 76 : Meski Menyembunyikan
77
Bab 77 : Mencari Ariel
78
Bab 78 : Dikejar Preman
79
Bab 79 : Menemukan Ariel
80
Bab 80 : Mengurus Homestay
81
Bab 81 : Pria Baik Hati
82
Bab 82 : Mikurame
83
Bab 83 : Pertanyaan Rehan
84
Bab 84 : Roni Ingkar Janji
85
Bab 85 : Dihujat Ibu-ibu
86
Bab 86 : Tawaran
87
Bab 87 : Jangan Pergi Lagi!
88
Bab 88 : Menikah Pura-pura
89
Bab 89 : Alasan
90
Bab 90 : Percaya Padaku!
91
Bab 91 : Periksa Kandungan
92
Bab 92 : Sudah Gila
93
Bab 93 : Rehan - Arumi
94
Bab 94 : Maksud Mas?
95
Bab 95 : Dengarkan Aku!
96
Bab 96 : Siapa Dia?
97
Bab 97 : Dia Benar Istriku
98
Bab 98 : Patah Hati
99
Bab 99 : Kebohongan Lagi
100
Bab 100 : Gila
101
Bab 101 : Melampiaskan Pada Anak
102
Bab 102 : Tersungkur
103
Bab 103 : Nyawa Ariel Terancam
104
Bab 104 : Kehilangan
105
Bab 105 : Menuntut
106
Bab 106 : Mengakui Semuanya
107
Bab 107 : Apa Aku Benar?
108
Bab 108 : Sudah Membaik
109
Bab 109 : Sisa Waktu
110
Bab 110 : Terima Kasih (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!