“Aku milik Mas Gagah, jadi lakukan apa yang Mas mau.”
Beberapa menit baru saja berlalu, tapi Ariel sudah fasih memanggil Gagah dengan sebutan ‘mas’. Gadis itu terkurung di bawah tubuh kekar sang suami, matanya memejam saat jemari Gagah mengusap lembut pipi dan mendaratkan ciuman di kening. Bibir pria itu menyusuri leher Ariel yang putih bersih, menghidu aroma yang tak pernah dia cium sebelumnya. Bersama gadis itu, Gagah merasakan kedamaian, ada ruang di hatinya yang kosong, yang tidak bisa diisi oleh apapun dan Ariel bisa mengisi.
Gadis yang dia temui pertama kali di panti asuhan itu membuat Gagah seperti menjadi sosok pelindung, satu rasa yang tidak pernah Gagah dapatkan semenjak menikah dengan Meta. Wanita itu terlalu mandiri. Sebagai anak pengusaha kaya raya, Meta memang selalu mendapatkan apa yang diinginkan, sehingga Gagah merasa tidak pernah dibutuhkan.
Bersama Ariel, Gagah mendapat apa yang dia inginkan sebagai pria. Gadis itu di matanya sangat rapuh, butuh perlindungan serta kasih sayang, dan yang terpenting Ariel selalu bisa menjadi pendengar yang baik. Berbeda dari Meta yang tak pernah minat mendengarkan cerita dan keluh kesahnya, Ariel akan selalu antusias dan bahkan bertanya apakah dia punya cerita hari itu untuk dibagi.
Tiga bulan mereka menjalin cinta terlarang, dan sebulan ini Gagah meminta Ariel tinggal di apartemen yang dia beli memang khusus diperuntukkan sebagai rumah keduanya. Tak hanya pandai menyenangkan hati Gagah, Ariel juga pandai memasak, dia bahkan sangat menyukai masakan gadis itu, tapi ada satu hal yang belum dia tahu. Apa Ariel juga pandai menggoyang ranjang? mari dibuktikan!
Gagah tersenyum, istri kecilnya ini sudah pasti amatir. Wajah Ariel terlihat pucat seperti menahan rasa takut, dan Gagah tahu gadis itu sedang grogi. Ariel mengatupkan bibir rapat-rapat saat Gagah mencium ceruk leher lagi. Gagah menggigit cuping telinga Ariel dengan lembut, hingga gadis itu menggeliat.
“Apa yang harus aku lakukan?”
Pertanyaan polos lagi-lagi meluncur dari bibir ranum Ariel. Gagah pun menghentikkan aksi memberikan rangsangan ke tubuh gadis itu agar siap sebelum dia masuki.
“Apa kamu takut?” goda Gagah.
“Aku belum pernah melakukan ini, Mas.”
“Ya, memang kamu tidak boleh melakukan ini selain denganku, kamu pikir aku akan rela jika kamu melakukan ini dengan sembarang pria?” Gagah membenturkan keningnya ke dahi Ariel, tak ayal gadis itu mengaduh kesakitan tapi sedetik kemudian tertawa.
Ariel menatap netra Gagah yang sedang memindai paras cantiknya. Ia benar-benar tak menyangka untuk menghancurkan kehidupan Meta Pradana dia sampai harus melakukan ini. Apa mungkin dia harus hamil anak Gagah agar semakin membuat rumah tangga pria ini berantakan? Atau haruskah dia menemui wanita itu dan secara terang-terangan berkata dia selingkuhan suaminya? Ariel belum punya jawaban, dia hanya membuat gambaran garis besar cara balas dendam tanpa mengantisipasi hal ini. Gagah jatuh cinta kepadanya, pria itu bahkan menikahinya lebih dulu untuk mendapatkan keperawanannya.
“Mas Gagah, apa Mas nanti akan meninggalkanku?”
Pertanyaan itu spontan Ariel ucapkan. Ia tatap manik Gagah yang masih mengurung tubuhnya. Bagian atas badan mereka sudah tak terhalang, dan Ariel bisa merasakan dingin AC menyapu permukaan kulit.
“Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, tapi mungkin kamu yang akan meninggalkanku jika karir dan usahaku hancur,” jawab Gagah.
"Mana mungkin? aku mencintai Mas."
“Kalau begitu, aku minta kamu bersabar. Kita pasti akan menikah secara legal nanti.”
Ariel mengangguk, dia merasa Gagah benar-benar tulus, hingga saat pria itu merengkuh tubuhnya, Ariel pun membelas pelukan Gagah tak kalah erat. Gagah kembali menyapu leher Ariel dengan lidah dan mulai mengecupi dengan posesif. Pria itu sengaja menggesekkan dadanya ke dada sang istri.
Ariel sudah pasrah, dia sadar harus melakukan ini demi balas dendamnya. Jika boleh dia bahkan ingin membuat Meta sampai mati karena sudah menyebabkan kematian orangtuanya. Nyawa, dibayar nyawa. Ariel mendesah di sela pikiran jahatnya ke Meta, dia seperti tidak bisa mengendalikan diri saat Gagah menciumi puncak dadanya dan meremas sisi satunya. Ariel mendongak menatap langit-langit kamar, dengan tubuh bagian bawah menggeliat karena sensasi aneh yang dia rasakan.
Gagah pun semakin terpacu, dia menurunkan kepala dan mulai menciumi perut Ariel, matanya kini tertuju pada bagian bawah tubuh sang istri. Gagah turun dari atas ranjang, dia membuka celananya setelah itu milik Ariel. Pemandangan bagian tubuh gadis itu membuatnya semakin nafsu. Gagah mengangkat bokong Ariel dan dengan sekali tarik berhasil meloloskan penutup bagian bawah palung Ariel yang sempit. Pria itu menempatkan diri di depan sana dengan berlutut dan memandangi wajah istrinya yang terlihat malu-malu.
“Kamu tahan ya! sedikit sakit, tapi percayalah hanya sebentar.”
Ariel merapatkan bibir dan terlihat sangat tegang, dia penasaran ingin melihat apa yang dilakukan Gagah, tapi pria itu menggeleng lalu mengusap pipinya. Gagah memintanya untuk tidak melihat. Namun, Ariel tetap saja penasaran, hingga Gagah memilih menyambar bibir dan memberikan lumaatan lembut, sementara tangannya perlahan membimbing keperkasaannya untuk menerobos palung Ariel yang sangat sempit.
“Emm …. “ Ariel merasa aneh, sesuatu yang asing menyentuh palungnya dan itu membuatnya kaget. Ia bahkan memundurkan pinggang sampai Gagah melepaskan pagutan bibir mereka.
“Tidak apa-apa! santai saja, jangan tegang!”
“Tapi sakit Mas.”
“Hanya sebentar …. “
Ariel memekik tertahan, dia merasa ditekan dan kesakitan saat Gagah menerobos palungnya dengan sekali hentakan. Sebentar yang pria itu ucapkan barusan hanya lah cara untuk mengalihkan perhatian.
Sudut mata Ariel basah, tangannya mencengkeram lengan kiri Gagah erat. Ia sadar bahwa palung sudah terkoyak, mahkotanya yang berharga sudah dia berikan ke Gagah.
“Ariel milikmu benar-benar menggigit.” Gagah mulai menggerakkan pinggang, dia menumbuk pelan bersamaan dengan rintihan halus yang keluar dari bibir Ariel.
“Mas!”
Ariel sekuat tenaga menahan rasa aneh yang menyerang, tapi Gagah tidak mau menghentikan aksinya. Pria itu memeluk tubuh sang istri sambil terus menumbuk pelan. Lama-kelamaan Ariel merasa terbiasa dengan benda aneh yang sedang bersarang di palungnya, bahkan dia merasa ada getaran aneh yang sedang merambat di sekujur tubuh saat Gagah mengerang kenikmatan, sambil terus memuji bahwa palungnya begitu sempit dan mencengkeram erat.
“Keluarkan saja!” goda Gagah saat menyadari Ariel menggigit bibir bawah agar tidak mengerang.
Gadis itu merasakan sensasi aneh, ada rasa nyaman, sakit juga nikmat yang dia rasakan di waktu yang bersamaan, hingga seperti kehilangan atas kendali diri, Ariel pun mulai mengeluarkan ujaran kenikmatan. Dia bahkan ikut mengangkat pinggul seolah ingin mengimbangi tumbukan yang Gagah berikan.
“Yes baby, kamu memang pintar,” puji Gagah saat Ariel melingkarkan kaki ke pinggangnya.
Gadis yang enam bulan lalu masih polos itu, kini sudah bisa menggoyang ranjang dan parahnya dengan suami orang yang dia rebut secara sadar.
"Mas Gagah."
_
_
_
...Novel ini ikut lomba KONFLIK RUMAH TANGGA dengan mengambil sudut pandang pelakor. Mohon dukungan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Najwa_auliarahma
mas gagah segagah nama nya 😂
2022-12-15
1
Nila Lutfiyah
mas gagah yg menggagahi anak perawan🤣
2022-10-30
3
Idku Nursaman
hareudang ah ah ah yes
2022-10-23
3