Bab 17 : Menghajar Pelakor

Karena sudah mendapatkan alamat apartemen yang Gagah datangi dari Roni. Hari berikutnya Meta benar-benar mendatangi apartemen. Tak main-main Roni juga memberitahu nomor unit yang ditinggali Ariel, tentu saja Meta datang karena ingin tahu siapa yang sebenarnya didatangi oleh suaminya.

Meta datang dengan amarah berapi-api, hatinya bergemuruh karena rasa kesal. Akibat seseorang yang didatangi Gagah, dia dan suaminya harus bertengkar setiap hari. Sebenarnya semua juga berawal dari dirinya yang mudah terpancing amarah, hingga membuat Gagah akhirnya geram.

Kini Meta sudah berada di depan unit apartemen Ariel, dia langsung menekan bel berulangkali. Wanita itu tak sabar ingin melihat dan mengetahui siapa yang tinggal di sana.

Ariel yang saat itu memang sedang berada di apartemen sudah menduga jika yang datang pasti Meta. Dia pun sudah menyiapkan hati, lantas berjalan ke arah pintu dan membuka. Ariel melihat Meta yang kini berdiri di hadapannya.

“Maaf, cari siapa?” tanya Ariel berpura-pura tidak tahu.

Meta cukup terkejut melihat Ariel, dia ingat kalau gadis itu adalah tukang bersih-bersih di panti yang pernah didatanginya dan Gagah.

“Oh … jadi kamu!” Meta langsung mendorong dan menerobos masuk ke apartemen.

Mengetahui status Ariel sebelumnya, membuat Meta semakin yakin jika Ariel menggoda suaminya, hingga diberi kemewahan dan kini tinggal di sana. Meta berpikir mana mungkin gadis miskin seperti Ariel bisa tinggal di apartemen semewah itu.

Ariel sengaja tak melawan, bahkan saat Meta mendorongnya gadis itu hanya diam, hingga dia jatuh ke lantai.

Meta begitu marah dan geram karena Gagah memiliki simpanan gadis yang jelas lebih muda dan cantik darinya. Dia lantas berjongkok dan menampar Ariel yang berada di lantai, geram dan mencoba meluapkan kekesalannya pada gadis itu.

Ariel masih diam, eskpresi wajahnya datar dan tak menunjukkan rasa sakit atau marah. Padahal dalam hatinya dia menahan rasa sakit teramat dalam. Ingin rasanya dia membalas perlakuan Meta, tapi memilih diam karena tentu saja memiliki rencana lain di balik semua ini.

Meta semakin geram karena Ariel hanya diam, lantas menjambak rambut gadis itu, menarik begitu kuat hingga membuat Ariel mendongak dan memejamkan mata, merasakan perih di kulit kepala.

“Sialan! Dasar wanita murahan! Beraninya kamu menggoda suamiku, hah!” bentak Meta dengan terus menarik rambut Ariel.

Di sisi lain. Roni baru sampai dan melihat adegan Meta yang tengah menganiaya Ariel. Dia panik ketika melihat Ariel yang seolah pasrah, lantas mencoba melerai dengan menarik tangan Meta untuk menjauhkan wanita itu dari Ariel.

“Sabar, Bu!” Roni mencoba melepas Meta dari Ariel.

Meta terkejut melihat Roni di sana, tapi hanya menyangka jika pria itu di sana karena membuntuti dirinya.

“Lepas! Jangan mencegahku!” Meta berusaha menyingkirkan tangan Roni dari lengannya. Satu tangan masih terus menarik rambut Ariel dan semakin kuat.

“Bu, jangan begini!” Roni masih berusaha melerai.

“Lepas, Ron! Akan aku hancurkan wanita rendahan ini!” amuk Meta semakin geram.

Meta menepis tangan Roni dengan kasar, sebelum kemudian kembali menampar Ariel hingga beberapa kali.

Roni semakin miris melihat Ariel yang diam dan terus mendapatkan penganiayaan dari Meta, dia harus memikirkan cara untuk menghentikan kebrutalan istri Gagah.

“Dasar wanita rendahan! Kamu hanya akan menjadi batu sandungan untuk karier dan hidup Gagah! Dasar tak tahu diri! Aku bunuh kamu!” amuk Meta sambil terus menjambak dengan sesekali menampar.

Ariel masih diam menerima setiap perlakuan dari Meta, bahkan wajahnya kini sudah memar di kanan dan kiri karena tamparan Meta yang bertubi.

Roni kembali mencoba melerai, menarik kedua lengan Meta hingga tangan wanita itu terlepas dari rambut Ariel. Dia lantas menjauhkan Meta.

“Lepas, Ron! Aku belum puas memberinya pelajaran!” sembur Meta dengan wajah beringas, kedua telapak tangannya bergerak seolah siap mencakar dan menghancurkan wajah Ariel.

“Bu, Anda harus tenang. Bagaimana jika ada yang melihat Anda seperti sekarang? Apa pandangan mereka terhadap Anda?” Roni berbisik mencoba membujuk agar Meta mau berhenti menganiaya Ariel.

Emosi Meta sedikit mereda ketika mendengar ucapan Roni, tapi tatapannya masih tertuju ke arah Ariel dengan kobaran api penuh amarah.

Roni melihat Meta sedikit tenang, dia lega karena usaha menakut-nakuti wanita itu berhasil.

“Lebih baik kita segera pergi dari sini, Bu. Tinggalkan saja wanita itu,” bisik Roni kembali membujuk.

Meta masih geram dan sebenarnya belum puas menghajar Ariel, tapi demi menjaga nama baiknya, membuat Meta akhirnya memilih menuruti ucapan Roni untuk pergi dari sana. Dia pun melepas kedua tangan dari cengkraman tangan Roni yang menahannya, merapikan rambut dan mengatur emosinya dengan terus menatap Ariel.

“Ingat! Jika kamu berani merayu suamiku lagi, akan aku pastikan kamu mendapatkan balasan yang lebih dari ini!” ancam Meta, kemudian menendang kaki Ariel sebelum melangkah pergi.

Roni benar-benar miris melihat kondisi Ariel, tapi tentunya tidak bisa langsung membantu karena di sana ada Meta. Bantuan yang bisa diberikan hanyalah membuat Meta menjauh dari sang keponakan. Roni pun kemudian ikut pergi dari apartemen Ariel, jangan sampai Meta mencurigainya jika dia berlama-lama di sana.

Ariel masih terduduk di lantai, merasakan kedua pipi yang panas, belum lagi kulit kepala yang terasa begitu perih, rambutnya acak-acakan karena perbuatan Meta.

***

Roni mengekor pada Meta, kembali mengingatkan agar Meta tidak lagi gegabah dalam bertindak.

“Saya hanya takut ada yang melihat, dan nantinya membuat reputasi Anda dan Pak Gagah hancur, Bu.” Roni mencoba menakut-nakuti saat keduanya sampai di basement apartemen.

Meta mendesau frustasi dan mengguyar kasar rambut ke belakang, satu tangannya berkacak pinggang, lantas dia menoleh dan menatap Roni.

“Jangan katakan apa pun pada suamiku tentang kejadian ini!” perintah Meta.

Roni mengangguk tanda mengiakan perintah wanita itu.

“Sial! Wanita itu benar-benar membuat tekanan darahku naik!” umpat Meta kesal, lantas berjalan ke mobil untuk segera meninggalkan tempat itu.

Roni menyeringai melihat Meta yang tampak kesal, lantas kembali ke mobilnya dan kini sudah duduk di belakang kemudi. Setelah memastikan Meta pergi, Roni pun mengeluarkan ponsel dan mendial nomor Gagah.

“Pak, gawat!” Roni bicara seolah terkejut dengan hal yang terjadi.

“Gawat apanya?” tanya Gagah dari seberang panggilan.

“Itu, Bu Meta datang ke apartemen. Dia menghajar Ariel habis-habisan, saya juga tidak menduga kalau Bu Meta tahu tempat tinggal Ariel. Saat saya datang, Ariel sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan. Maaf Pak karena saya kurang hati-hati hingga kecolongan, bahkan tidak tahu jika Bu Meta ternyata masih memata-matai kita,” ungkap Roni meyakinkan. Dia berpura panik dan terkejut juga dengan hal yang terjadi.

“Apa?” Kini suara Gagah terdengar meledak karena terkejut dan panik, hingga pria itu tiba-tiba mengakhiri panggilan begitu saja.

Roni menatap layar ponsel di mana panggilan itu telah berakhir, menyeringai sebelum kemudian terlihat begitu senang. Rencana yang disusun Ariel sepertinya berhasil, mereka semakin dekat dengan tujuan menghancurkan Meta.

Terpopuler

Comments

Nila Lutfiyah

Nila Lutfiyah

serasa pengen jambak si metatolet

2022-10-31

2

Idku Nursaman

Idku Nursaman

lanjut

2022-10-24

2

dewi

dewi

baru kali ini q dukung perselingkuhan... huuh gawat ni

2022-10-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Om Gagah
2 Bab 2 : Hidup Berubah
3 Bab 3 : Pencitraan
4 Bab 4 : Ujaran Kenikmatan
5 Bab 5 : Dari Mana?
6 Bab 6 : Simpanan
7 Bab 7 : Pandangan Masa Depan
8 Bab 8 : Wanita Malam?
9 Bab 9 : Sudah Menikah
10 Bab 10 : Tatapan Aneh
11 Bab 11 : Rencana Cemerlang
12 Bab 12 : Pertengkaran
13 Bab 13 : Dibully
14 Bab 14 : Meta Curiga
15 Bab 15 : Bermesraan Kembali
16 Bab 16 : Foto Punggung
17 Bab 17 : Menghajar Pelakor
18 Bab 18 : Bagaimana Melawan?
19 Bab 19 : Ego Yang Besar
20 Bab 20 : Akan Kurebut
21 Bab 21 : Lebam
22 Bab 22 : Membeli Kesombongan
23 Bab 23 : Kangen
24 Bab 24 : Setengah-Setengah
25 Bab 25 : Gadis Jujur
26 Bab 26 : Berubah Menjadi Berani
27 Bab 27 : Racun
28 Bab 28 : Tikus Putih
29 Bab 29 : Hasil Uji Coba
30 Bab 30 : Semakin Menjerat
31 Bab 31 : Menutupinya Dari Papa
32 Bab 32 : Menginginkan
33 Bab 33 : Memberontak
34 Bab 34 : Niatan Bercerai
35 Bab 35 : Talak
36 Bab 36 : Simpanan
37 Bab 37 : Gosip
38 Bab 38 : Marah
39 Bab 39 : Obat
40 Bab 40 : Gombal
41 Bab 41 : Tiga Kali Sehari
42 Bab 42 : Mata-Mata
43 Bab 43 : Dipecat
44 Bab 44 : Tentukan Pilihanmu
45 Bab 45 : Menjaga Nama Baik
46 Bab 46 : Status
47 Bab 47 : Takut Menambah Beban
48 Bab 48 : Dibawa Ke Suatu Tempat
49 Bab 49 : Mengangkat Sebagai Anak
50 Bab 50 : Berani Mengakui
51 Bab 51 : Mertua Vs Mantu
52 Bab 52 : Keputusan Pisah
53 Bab 53 : Jujur ke Bu Niken
54 Bab 54 : Meta Hilang Kendali
55 Bab 55 : Luka
56 Bab 56 : Gosip Perselingkuhan
57 Bab 57 : Klarifikasi
58 Bab 58 : Gugatan Cerai
59 Bab 59 : (Bukan) Anak Kandung
60 Bab 60 : Jatuh Cinta
61 Bab 61 : Tujuan Sebenarnya
62 Bab 62 : Menanyakannya Ke Puti
63 Bab 63 : Hamil
64 Bab 64 : Jujur
65 Bab 65 : Tutupi Saja Hal Itu
66 Bab 66 : Mual
67 Bab 67 : Menceritakan ke Claudia
68 Bab 68 : Tak Percaya
69 Bab 69 : Siap Menerima
70 Bab 70 : Ditinggalkan
71 Bab 71 : Meratap Sendiri
72 Bab 72 : Menyalahkan Diri
73 Bab 73 : Ingin Pergi
74 Bab 74 : Pergi
75 Bab 75 : Yang Terbaik
76 Bab 76 : Meski Menyembunyikan
77 Bab 77 : Mencari Ariel
78 Bab 78 : Dikejar Preman
79 Bab 79 : Menemukan Ariel
80 Bab 80 : Mengurus Homestay
81 Bab 81 : Pria Baik Hati
82 Bab 82 : Mikurame
83 Bab 83 : Pertanyaan Rehan
84 Bab 84 : Roni Ingkar Janji
85 Bab 85 : Dihujat Ibu-ibu
86 Bab 86 : Tawaran
87 Bab 87 : Jangan Pergi Lagi!
88 Bab 88 : Menikah Pura-pura
89 Bab 89 : Alasan
90 Bab 90 : Percaya Padaku!
91 Bab 91 : Periksa Kandungan
92 Bab 92 : Sudah Gila
93 Bab 93 : Rehan - Arumi
94 Bab 94 : Maksud Mas?
95 Bab 95 : Dengarkan Aku!
96 Bab 96 : Siapa Dia?
97 Bab 97 : Dia Benar Istriku
98 Bab 98 : Patah Hati
99 Bab 99 : Kebohongan Lagi
100 Bab 100 : Gila
101 Bab 101 : Melampiaskan Pada Anak
102 Bab 102 : Tersungkur
103 Bab 103 : Nyawa Ariel Terancam
104 Bab 104 : Kehilangan
105 Bab 105 : Menuntut
106 Bab 106 : Mengakui Semuanya
107 Bab 107 : Apa Aku Benar?
108 Bab 108 : Sudah Membaik
109 Bab 109 : Sisa Waktu
110 Bab 110 : Terima Kasih (TAMAT)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1 : Om Gagah
2
Bab 2 : Hidup Berubah
3
Bab 3 : Pencitraan
4
Bab 4 : Ujaran Kenikmatan
5
Bab 5 : Dari Mana?
6
Bab 6 : Simpanan
7
Bab 7 : Pandangan Masa Depan
8
Bab 8 : Wanita Malam?
9
Bab 9 : Sudah Menikah
10
Bab 10 : Tatapan Aneh
11
Bab 11 : Rencana Cemerlang
12
Bab 12 : Pertengkaran
13
Bab 13 : Dibully
14
Bab 14 : Meta Curiga
15
Bab 15 : Bermesraan Kembali
16
Bab 16 : Foto Punggung
17
Bab 17 : Menghajar Pelakor
18
Bab 18 : Bagaimana Melawan?
19
Bab 19 : Ego Yang Besar
20
Bab 20 : Akan Kurebut
21
Bab 21 : Lebam
22
Bab 22 : Membeli Kesombongan
23
Bab 23 : Kangen
24
Bab 24 : Setengah-Setengah
25
Bab 25 : Gadis Jujur
26
Bab 26 : Berubah Menjadi Berani
27
Bab 27 : Racun
28
Bab 28 : Tikus Putih
29
Bab 29 : Hasil Uji Coba
30
Bab 30 : Semakin Menjerat
31
Bab 31 : Menutupinya Dari Papa
32
Bab 32 : Menginginkan
33
Bab 33 : Memberontak
34
Bab 34 : Niatan Bercerai
35
Bab 35 : Talak
36
Bab 36 : Simpanan
37
Bab 37 : Gosip
38
Bab 38 : Marah
39
Bab 39 : Obat
40
Bab 40 : Gombal
41
Bab 41 : Tiga Kali Sehari
42
Bab 42 : Mata-Mata
43
Bab 43 : Dipecat
44
Bab 44 : Tentukan Pilihanmu
45
Bab 45 : Menjaga Nama Baik
46
Bab 46 : Status
47
Bab 47 : Takut Menambah Beban
48
Bab 48 : Dibawa Ke Suatu Tempat
49
Bab 49 : Mengangkat Sebagai Anak
50
Bab 50 : Berani Mengakui
51
Bab 51 : Mertua Vs Mantu
52
Bab 52 : Keputusan Pisah
53
Bab 53 : Jujur ke Bu Niken
54
Bab 54 : Meta Hilang Kendali
55
Bab 55 : Luka
56
Bab 56 : Gosip Perselingkuhan
57
Bab 57 : Klarifikasi
58
Bab 58 : Gugatan Cerai
59
Bab 59 : (Bukan) Anak Kandung
60
Bab 60 : Jatuh Cinta
61
Bab 61 : Tujuan Sebenarnya
62
Bab 62 : Menanyakannya Ke Puti
63
Bab 63 : Hamil
64
Bab 64 : Jujur
65
Bab 65 : Tutupi Saja Hal Itu
66
Bab 66 : Mual
67
Bab 67 : Menceritakan ke Claudia
68
Bab 68 : Tak Percaya
69
Bab 69 : Siap Menerima
70
Bab 70 : Ditinggalkan
71
Bab 71 : Meratap Sendiri
72
Bab 72 : Menyalahkan Diri
73
Bab 73 : Ingin Pergi
74
Bab 74 : Pergi
75
Bab 75 : Yang Terbaik
76
Bab 76 : Meski Menyembunyikan
77
Bab 77 : Mencari Ariel
78
Bab 78 : Dikejar Preman
79
Bab 79 : Menemukan Ariel
80
Bab 80 : Mengurus Homestay
81
Bab 81 : Pria Baik Hati
82
Bab 82 : Mikurame
83
Bab 83 : Pertanyaan Rehan
84
Bab 84 : Roni Ingkar Janji
85
Bab 85 : Dihujat Ibu-ibu
86
Bab 86 : Tawaran
87
Bab 87 : Jangan Pergi Lagi!
88
Bab 88 : Menikah Pura-pura
89
Bab 89 : Alasan
90
Bab 90 : Percaya Padaku!
91
Bab 91 : Periksa Kandungan
92
Bab 92 : Sudah Gila
93
Bab 93 : Rehan - Arumi
94
Bab 94 : Maksud Mas?
95
Bab 95 : Dengarkan Aku!
96
Bab 96 : Siapa Dia?
97
Bab 97 : Dia Benar Istriku
98
Bab 98 : Patah Hati
99
Bab 99 : Kebohongan Lagi
100
Bab 100 : Gila
101
Bab 101 : Melampiaskan Pada Anak
102
Bab 102 : Tersungkur
103
Bab 103 : Nyawa Ariel Terancam
104
Bab 104 : Kehilangan
105
Bab 105 : Menuntut
106
Bab 106 : Mengakui Semuanya
107
Bab 107 : Apa Aku Benar?
108
Bab 108 : Sudah Membaik
109
Bab 109 : Sisa Waktu
110
Bab 110 : Terima Kasih (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!