Episode 14

"Kamu, suka steak nya, Felicie ? " tanya Tommy yang kini sudah berada di dalam sebuah cafe, di mall.

" Ya ... " jawab Felicie singkat.

" Felicie, saya boleh bertanya sesuatu sama kamu ? " tanya Zico.

" Tanya apa ? "

" Apa yang kamu lakukan setelah berpisah dengan Aaron ? " Zico menatap Felicie dengan rasa ingin tahu pada jawaban Felicie.

" Iya, Felicie ... apa, kamu akan melanjutkan pendidikan mu ? "

tanya Tommy yang ikut penasaran.

" Hmm ... yang pasti, gue akan bebas, dan bisa melakukan apapun yang gue inginkan, karena terlepas dari pernikahan kontrak itu." jawab Felicie dingin lalu menatap dengan datar kepada Zico dan Tommy.

Zico dan Tommy, hanya bisa menghela nafas pelan mendengar jawaban Felicie, yang sangat dingin. Yah, memang benar, apa yang di ucapkan nya. Apalagi usianya masih sangatlah muda, Felicie pasti ingin melakukan banyak hal.

" Baiklah, kita tidak usah membicarakan hal ini lagi. Bagaimana kalau setelah selesai makan, kita bertiga pergi nonton ?" Zico mengalihkan pembicaraan.

Ia gak mau Felicie tiba - tiba memutuskan untuk tidak mau berteman dengan mereka lagi jika Zico dan Tommy terlalu banyak bertanya padanya.

" Gue gak bisa. Bukankah tadi gue udah bilang kalau ada yang ingin gue beli di sini, makanya gue bersedia ikut bersama kalian." jawab Felicie menolak ajakan Zico.

Memang, Felicie mau menerima pertemanan yang di tawarkan oleh mereka tapi bukan berarti ia langsung bisa menuruti semua keinginan mereka. Walau bagaimanapun Felicie, tetap harus menjaga jarak dengan mereka berdua. Felicie tidak ingin mereka menggagalkan semua rencana yang sudah di susun dengan sangat rapi.

" Oh, baiklah, mungkin lain kali kita bisa pergi bersama lagi, ... " ujar Zico sambil mengembangkan senyumnya.

Felicie tidak menjawab perkataan Zico, ia hanya melihat tanpa ekspresi sambil tetap mengunyah makanannya.

Sedangkan Zico dan Tommy, saling melirik satu sama lain. Sikap Felicie, pada mereka masih sangat dingin. Sama dengan saat awal mereka bertemu. Tapi mereka memakluminya, mungkin Felicie belum terlalu percaya pada mereka berdua, karena bagaimanapun Zico dan Tommy adalah temannya Aaron.

Saat mereka masing - masing dengan pikiran nya sendiri, tiba - tiba Aaron dan Giselle masuk ke dalam cafe. Aaron memeluk pinggang Giselle dengan mesra.

Felicie yang duduk membelakangi mereka belum mengetahuinya.

Sedangkan Zico dan Tommy yang melihat kedatangan Aaron dan Giselle, langsung pura - pura tidak melihat.

Giselle yang sejak masuk ke cafe ini, sudah melihat Zico, Tommy dan seorang gadis langsung menghampiri, walau ia tahu mereka sengaja pura - pura tidak melihat Aaron dan Giselle. Aaron yang belum sadar ada kedua temannya dan Felicie di cafe ini karena sibuk melihat ponselnya, tetap mengikuti langkah Giselle yang menuju sebuah meja. Begitu semakin dekat, ia baru menyadari kalau yang di datangi oleh Giselle adalah Zico, Tommy dan Felicie.

Tapi Aaron sudah tidak bisa menghindar.

" Hai, semua ... kita ketemu lagi. Kalian makan disini juga ?" sapa Giselle manja sementara ia semakin merapatkan tubuhnya kepada Aaron.

" Ya ... " jawab Tommy singkat.

Sedang Zico tidak menjawab, hanya menganggukkan kepalanya.

Felicie yang baru saja selesai makan, menoleh ke arah datangnya suara. Ia segera menutupi rasa terkejutnya begitu melihat Aaron dan wanita yang bertemu di hotel tadi. Terlihat wanita itu sangat banyak menenteng belanjaan di tangannya. Setelah berhasil menutupi rasa terkejut di matanya, Felicie kembali dengan ekspresi dinginnya.

Aaron yang melihat Felicie sempat menoleh padanya, kembali merasakan gelisah. Ia merasa seperti sedang ketahuan berselingkuh.

" Siapa gadis cantik ini ? Pacarnya Zico ... ? " tanya Giselle dengan nada di buat ramah.

Aaron langsung terkesiap mendengar perkataan Giselle.

" Ayo, sayang kita duduk di sana saja. Bukankah tadi kamu bilang ingin makan ? " Aaron sengaja mengajak Giselle agar segera pergi dari hadapan mereka bertiga. Ia tidak suka dengan pertanyaan yang di ajukan Giselle.

" Ya, gadis cantik ini akan segera menjadi pacar gue. Gue masih berusaha untuk mendapatkan hatinya." ucap Zico datar, ia tak perduli jika habis ini Felicie marah dengannya. Ia sengaja berkata seperti itu, agar Giselle tidak bertanya lagi.

Wajah Aaron dan Felicie sama - sama terkejut mendengar yang di katakan Zico. Walau Felicie tidak suka, tapi ia tidak membantahnya.

Saat ini, ia malas berdebat ... hanya ingin segera pergi dari sini.

Felicie benar - benar muak melihat sikap Aaron yang sok bersikap manis di depan wanita ini.

Sementara Aaron, tanpa disadarinya mengepalkan tangan kirinya, karena tangan kanannya masih memeluk pinggang Giselle.

Ia menatap tajam pada Zico dan Felicie. Tapi Zico malah membalas dengan tatapan datar.

Sedangkan sikap Felicie seakan tidak perduli.

" Wow, berita yang sangat mengejutkan ... seorang Zico yang di kenal selalu bersikap acuh pada seorang wanita, kali ini malah berniat ingin mengejar hati gadis cantik ini. Berarti dia benar - benar sangat spesial. " kata Giselle semangat dan tak menghiraukan ajakan Aaron.

" Ya, dia memang seorang wanita yang sangat spesial, berbeda dengan wanita lain yang hanya ingin memanfaatkan kekayaan orang lain demi kepuasannya sendiri." jawab Zico sinis, menyindir Giselle.

Tommy hanya mengulum senyum, mendengar ucapan Zico.

Sedang Giselle raut wajahnya langsung berubah. Ia tahu Zico sedang menyindirnya.

Aaron yang mendengar ini, merasa kesal. Ia tidak menerima Zico memuji Felicie seperti itu.

Rasanya saat ini, ingin sekali ia menarik Felicie lalu membawanya pulang ke apartment, sehingga Zico tidak memiliki kesempatan untuk mendekatinya lagi.

" Gue udah selesai, bisa sekarang kita pergi ? " ucap Felicie menghentikan lamunan Aaron.

Zico dan Tommy langsung melihat ke arah Felicie yang sudah bersiap - siap untuk bangkit dari duduknya.

" Baiklah, sebaiknya kita memang pergi saja, saya merasa sudah merasa sumpek di tempat ini. Tiba - tiba gue mencium bau busuk di cafe ini. " ujar Zico lagi - lagi menghina Giselle.

" Ya, Lo benar Zico ... gue mendadak mual, nih ... " Tommy mendukung perkataan Zico.

Giselle langsung memerah wajahnya mendengar hinaan yang di lontarkan Zico dan Tommy padanya.

" Honey ... " rengek Giselle manja pada Aaron. Ia ingin Aaron membelanya.

Mendengar ini sekarang justru Felicie yang ingin muntah.

" Hahaha ... ternyata bandot tua ini suka dengan wanita model seperti ini. Apa, dia kekasihnya ?

Ah, ngapain juga gue perduli ! "

batin Felicie bertanya dan menjawab sendiri.

" Yuk, Felicie ... kita pergi sekarang. Bukankah tadi kamu bilang ingin membeli sesuatu." ujar Zico menatap Felicie.

" Ya ... " jawab Felicie singkat.

" Ayo ... " ajak Zico dan Tommy.

" Sorry, kami duluan, bro ... " ucap mereka pada Aaron.

Felicie hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah dingin dan datarnya pada Giselle dan Aaron.

Lalu mereka bertiga melangkah keluar dari cafe. Aaron menatap mereka bertiga dengan perasaan berkecamuk di hatinya hingga tidak terlihat lagi bayangan ketiganya.

" Sejak kapan, gadis tengil itu akrab dengan Zico dan Tommy ? " tanya Aaron kesal dalam hati.

" Honey, ayo kita makan. Aku udah lapar banget, nih ... " kata Giselle manja sambil menarik tangan Aaron yang masih tetap mematung melihat ke arah pintu keluar cafe.

" Honey .... kamu lihat apa, sih ...?"

Giselle merengek lagi dengan Aaron dengan suara agak keras.

" Eh, kamu lapar, ya ... ya, udah kamu pesan aja yang ingin kamu makan." jawab Aaron masih tetap kepikiran dengan mereka bertiga.

" Baiklah ... kita duduk disana aja ya, honey ... " Giselle menunjuk ke arah strategis, yang tidak terlalu banyak di lewati pengunjung cafe, agar ia bisa melancarkan aksinya untuk terus merayu Aaron agar mau secepatnya menikahi Giselle.

" Ya ... " jawab Aaron singkat lalu berjalan ke arah yang di maksud Giselle.

Sambil duduk menunggu pesanan datang, Aaron masih tetap memikirkan perkataan Zico yang ingin menjadikan Felicie, menjadi pacarnya.

" Honey, sejak kepergian mereka ... aku lihat kamu kaya gak konsen begini. Sebaiknya kamu gak usah terlalu mikirin temanmu, honey ... yang menjalani hubungan ini adalah kita. Kita saling mencintai, jadi mereka gak berhak melarang kamu agar tidak berdekatan denganku. Aku sangat mencintaimu, sama dengan kamu yang juga sangat mencintaiku." ucap Giselle panjang sambil mengelus wajah Aaron dengan lembut.

Aaron berusaha mencerna perkataan Giselle, tapi tetap saja ia masih kepikiran dengan perkataan Zico. Apalagi tadi ia tidak mendengar bantahan dari mulut gadis tengil itu. Apa, gadis tengil itu memang berniat menerima Zico sebagai pacarnya.

" Honey, kamu dengar kan apa yang ku katakan ? " ucap Giselle lagi, hingga membuyarkan yang sedang di pikirkan Aaron.

" Tentu saja aku dengar, sayang ..."

jawab Aaron berbohong.

Ia tidak ingin mengecewakan Giselle yang terlihat begitu mencintainya. Ia juga melihat sifat Giselle kini sudah berubah, lebih baik tidak lagi egois seperti dulu.

" Kirain kamu gak dengar saat aku bicara. " ujar Giselle senang.

" Mana mungkin aku gak mendengarkan kamu bicara." Aaron menjawab dan berusaha mengembangkan senyumnya, agar Giselle tidak curiga kalau sebenarnya ia tadi tidak begitu mendengarkan omongan Giselle.

" Aku semakin mencintaimu, honey dan aku sudah gak sabar ingin segera menikah dengan kamu. Apa sebaiknya kita menikah bulan ini saja, honey ? " tanya Giselle menatap wajah Aaron dengan tatapan cinta.

" Apa, menikah ?" tanya Aaron kaget.

" Ya, honey ... menikah. Kog, kamu kaya kaget gitu, sih ... " rengek Giselle sambil memasang wajah cemberut.

" Maaf, maaf sayang ... aku hanya gak menyangka kamu mau menikah secepat ini. Bukankah dulu kamu belum ingin cepat - cepat menikah. Kamu bilang, masih ingin bebas dan mengejar karier." ujar Aaron bingung harus menjawab apa pada Giselle.

" Itu dulu, honey ... sekarang aku udah siap menikah dengan kamu.

Aku gak mau berpisah lagi denganmu. " ucap Giselle berusaha meyakinkan Aaron agar dia percaya, lalu segera menikahinya.

" Oh, tapi apa kamu sudah memikirkannya dengan serius ? " tanya Aaron masih berusaha agar Giselle merubah keputusannya.

" Tentu saja, honey ... sebelum aku pulang ke negara ini, aku sudah memikirkannya dengan matang.

Aku sangat menyesali keputusanku yang dulu, meninggalkanmu demi karier, ternyata selama disana aku terus memikirkan kamu. Setiap hari aku sangat merindukan kehadiran dirimu ada di sampingku. Makanya aku pulang dan ingin segera menikah denganmu." rayu Giselle.

Aaron langsung berdenyut kepalanya, ia bingung harus mengatakan alasan apa lagi yang akan di katakan nya pada Giselle.

Ia hanya harus bertahan dua bulan ini dengan Felicie, walau perjanjian kontrak mereka sampai tiga bulan. Tapi ia tidak mungkin menceraikan Felicie secepat ini, apalagi ada ancaman dari daddynya. Jika ia tidak mampu bertahan selama dua bulan ini dengan gadis tengil itu, Aaron tidak akan mendapatkan apapun dari daddynya.

" Honey, kenapa kamu jadi diam seperti ini ? Apa kamu tidak mau menikah denganku ? Apa selama aku pergi, kamu sudah mencintai wanita lain ? " Giselle memberondongnya dengan banyak pertanyaan.

" Bukan, bukan begitu sayang ... kamu pasti tahu, kalau aku sangat ingin menikah denganmu, tapi saat ini waktunya tidak tepat." ujar Aaron akhirnya.

" Maksud kamu belum tepat ?

Apa kamu beneran sudah punya wanita lain, setelah aku pergi atau jangan - jangan bahkan kamu sudah menikah ? " tanya Giselle dengan wajah marah.

Jantung Aaron langsung berdegup kencang mendengar Giselle mengatakan tentang pernikahannya.

" Honey, jawab pertanyaan ku ! "

kata Giselle dengan kesal.

" Tentu saja itu tidak benar, sayang ... aku masih terus mencintai kamu dan menunggumu pulang. Bahkan aku sudah tahu jika kamu akan kembali dalam waktu tiga bulan ini, lalu aku berencana tidak akan pernah melepaskan kamu lagi, tapi ternyata kamu pulang lebih cepat dari perkiraan ku." jawab Aaron masih dengan jantung yang berdetak kencang.

" Jika memang begitu, kenapa kamu sepertinya berat untuk menikahi ku secepatnya ?" tanya Giselle masih kesal.

" Itu karena aku belum bisa menikahi kamu dalam waktu dua bulan ini atau paling lama tiga bulan." Aaron mencoba membuat Giselle mengerti.

" Kenapa begitu ? Katakan alasannya ? " Giselle sudah mulai tidak sabar.

" Itu, karena Daddy memberi syarat ... aku tidak boleh menikah dalam waktu dekat , karena harus fokus pada perusahaan.

Daddy ingin melihat keseriusanku memimpin perusahaan tiga bulan ini, dan jika aku berhasil baru Daddy akan menyerahkan perusahaan dan semua asetnya padaku." Aaron terlihat gelisah ketika mengatakan kebohongan pada Giselle. Ia tidak ingin Giselle curiga dengan alasan yang di berikan nya.

Giselle langsung membelalakkan matanya dengan lebar begitu mendengar jawaban yang di berikan Aaron. Ia sangat senang, itu berarti dia akan jadi pemilik semua aset Tuan William yang tidak akan habis sampai tujuh turunan. Giselle harus sabar, ia tidak akan mendesak Aaron lagi untuk menikahinya dalam waktu dekat ini. Ia akan bersabar menunggu waktu tiga bulan ini.

Karena setelah itu, ia akan jadi orang terkaya di negara ini.

" Honey, kenapa kamu gak bilang dari tadi kalau alasannya karena itu. Tentu saja aku bersedia menunggu kamu, aku akan sabar hingga kamu mendapatkan semuanya. Aku pasti mendukung keinginanmu." ujar Giselle kembali dengan manja.

Aaron merasa lega ketika mendengar Giselle, mempercayai perkataannya.

" Benarkah, kamu akan sabar menunggu selama tiga bulan ini, sayang ? " tanya Aaron bahagia.

Sekarang ia bahkan tidak mengingat sedikitpun mengenai pernikahannya dengan Felicie.

Aaron menjadi seperti orang yang buta, karena perasaan cintanya yang besar pada Giselle. Apalagi, wajah Giselle yang cantik dan lembut kini sedang menatapnya dengan penuh cinta.

" Tentu saja, honey. Aku akan menunggumu. " ucap Giselle lalu mengecup mesra bibir Aaron.

Aaron yang mendapat kecupan dari Giselle, langsung menarik tubuh Giselle kedalam pelukannya.

" Terima kasih, sayang ... " ucap Aaron senang.

Giselle hanya menganggukkan kepalanya menjawab perkataan Aaron. Saat ini, ia lagi menikmati pelukan hangat dari Aaron.

Kini, ia benar - benar bertekad tidak akan melepaskan Aaron sedetikpun dan tidak akan membiarkan siapapun yang akan menghalangi tujuannya.

" Ayo, sekarang kita makan dulu sayang, setelah itu aku akan mengantarkan kamu kembali ke hotel. Besok, baru kamu akan pindah ke apartment yang sudah aku belikan untukmu." Aaron berkata lembut sambil menatap wajah Giselle dengan sayang.

" Baiklah, honey ... " jawab Giselle bahagia dan memberikan senyuman terbaiknya begitu mendengar Aaron sudah membelikan apartment untuknya.

Aaron ikut bahagia melihat senyuman indah yang tercetak di bibir seksi milik Giselle.

**********************************

* Mohon dukung Author terus, ya ... agar lebih semangat dalam menulis.

" Baca juga cerita Author lainnya, yaitu "Cinta dan Dendam Audrey" 😍😍😍

* Terus support author dengan memberikan like, komentar yang positif, vote dan hadiah yang banyak ... 😘😘😘🙏

* Buat yang sudah membaca dan memberikan dukungannya pada Author, saya ucapkan Terima kasih ..... 🙏🙏🙏😍😍😘😘

Terpopuler

Comments

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

itu si aron bikin orang emosi banget ya ngak ada hati sama sekali ,,,,,,,,,emang bener tu bandot tua

2023-02-09

0

Neneng Neneng

Neneng Neneng

semangat thor

2022-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!