Episode 9

Badan Felicie terasa segar saat terbangun dari tidurnya. Begitu melihat jam, ia terkejut ternyata sudah pukul tujuh malam.

Ternyata lama juga dia tertidur.

Setelah membersihkan diri, ia pun keluar dari kamar untuk mencari makanan. Perutnya udah mulai keroncongan karena lapar. Dari tadi pagi, ia hanya makan sedikit. Ia bahkan tidak sempat makan di acara pernikahannya.

Ia melihat isi kulkas, ternyata yang ada hanya telur, tahu, tempe, tauge dan udang, beserta printilan seperti bawang dan cabe, selebihnya tidak ada bahan makanan yang bisa di pergunakan buat di masak.

"Katanya orang kaya, isi kulkasnya cuma ini, doang ... dasar pelit. " omel Felicie sambil menyiapkan bahan untuk memasak.

Felicie lalu membuat tumis tahu dicampur tauge dan sambal udang yang pedas, karena Felicie sangat menyukainya.

Karena begitu asyiknya menikmati sambal udang yang di buatnya, Felicie tidak menyadari kalau Aaron sudah berdiri di belakangnya sedari tadi. Aaron bahkan mendengar omelan yang di ucapkan Felicie.

" Emangnya orang kaya gak boleh lupa ngisi lemari es ? " ucap Aaron sinis lalu berjalan mendekati Felicie, dan kemudian menarik kursi tepat di samping Felicie.

Felicie menghentikan kegiatan makannya. Ia tak menyangka kalau Aaron mendengar omelan nya tadi. Untuk menutupi rasa gugup, Felicie pun bangkit dan pindah ke kursi yang paling ujung.

Melihat ini, Aaron kembali bangkit dan kali ini memilih kursi yang tepat di depan Felicie

" Gak usah ngomel, saya jarang di sini. Yang suka belanja itu, pelayan yang datang kerumah ini buat membersihkan apartment.

Itu belanjaan dia." ucap Aaron sinis.

" Satu lagi, kalau kamu mau makan enak, bisa beli atau pesan sekalian yang banyak. Di bawah itu, ada cafe." sambung Aaron lagi dengan marah.

" Mana gue tahu, kalau di bawah ada cafe. Gue baru di apartment ini." jawab Felicie cuek.

Ia memutuskan gak perlu bersikap formal lagi pada Aaron, di sini hanya ada mereka berdua. Jadi ia bisa berbuat sesuka hati.

" Eh, kamu itu gak di ajarin tata krama, sama orang tua kamu, ya.. Kalau bicara sama yang lebih tua itu harus lebih sopan. " ucap Aaron mendelik kan matanya kepada Felicie.

Mendengar nama orang tuanya di bawa - bawa membuat Felicie langsung emosi.

" Eh, kalo ngomong itu pake otak.

Jangan bawa - bawa orang tua gue. Mereka sudah meninggal, jadi gak tahu apa - apa. Katanya udah tua, tapi tingkah Lo kaya anak - anak." ujar Felicie dingin lalu berjalan meninggalkan Aaron sendirian di meja makan.

Aaron tertegun begitu mendengar perkataan Felicie, ia baru menyadari kalau omongannya tadi telah menyinggung perasaan Felicie. Sebenarnya ia tidak bermaksud berkata seperti tadi, karena ia juga tahu rasanya tidak memiliki orang tua lagi.

Aaron yang sudah di tinggalkan mommy nya sejak beberapa tahun yang lalu juga merasa sangat kehilangan, apalagi Felicie yang tidak memiliki keduanya. Ia yang biasa bersikap angkuh dan selalu merasa benar mendadak iba melihat Felicie. Felicie yang usianya masih sangat muda sudah tidak bisa merasakan

kasih - sayang dari kedua orang tuanya lagi.

Tapi karena sifat Aaron yang egois dan keras - kepala, dengan cepat ia menghilangkan perasaan bersalahnya pada Felicie.

" Ah, sial ... ngapain juga gue harus mikirin perasaan gadis tengik itu. Mendingan gue keluar bersenang - senang. " ucapnya kesal.

Ketika ia ingin berjalan kembali menuju kamar untuk membersihkan dirinya, tiba - tiba rasa penasaran datang begitu saja melihat makanan yang dimasak Felicie. Ia yakin gadis tengil itu tidak pandai memasak, jika melihat sikapnya yang bar - bar tadi.

Karena penasaran, Aaron mengambil sedikit makanan yang ada di meja. Tapi ia terkejut ketika merasakan makanan itu begitu enak. Padahal hanya dengan bumbu yang seadanya. Ia melihat ke arah atas, setelah yakin tidak melihat bayangan Felicie lagi, Aaron mengambil piring dan segera makan. Ia yang sudah lama tidak merasakan makanan seperti ini makan dengan lahap.

Ia baru berhenti setelah sadar bahwa makanan yang di masak Felicie sudah habis di lahapnya.

" Ternyata, enak juga masakan si tengil itu. Tapi nanti dia marah gak ya kalau tau makanannya gue abisin ? Ah, ngapain juga gue harus peduli dia marah apa gak !

Mending gue mandi dan pergi melakukan kegemarannya. Udah seminggu ini gue harus bersikap baik di depan Daddy, tidak boleh bermain dengan wanita karena mau menikah. Tapi sekarang Daddy nya pasti tidak akan tahu dan sudah tidak berhak melarang Aaron lagi karena selain sudah menuruti kemauan daddy untuk menikahi gadis kecil itu, mereka juga sudah tidak tinggal serumah lagi. " Aaron tertawa senang, lalu segera melangkah menuju kamarnya.

" Brengsek, dasar laki - laki gak punya otak ! " umpat Felicie marah di dalam kamar.

Karena kesal, Felicie mengganti baju tidur dengan baju nya saat datang ke sini tadi. Ia mau pergi ke apartment nya saja dan tidur di sana biar tidak harus melihat wajah pria menyebalkan itu.

Ia membuka koper dan mengambil sejumlah uang dan di masukkan ke ransel miliknya. Ya, ia akan melakukan ini selama beberapa hari, memindahkan secara perlahan uang yang dia punya ke apartment Felicie, sehingga saat waktunya tiba ia dengan mudah pergi dari sini.

Setelah selesai, ia menatap puas ranselnya yang kini sudah berisi uang. Ketika ia ingin keluar dari kamar, Felicie melihat Aaron juga keluar dari kamarnya, buru - buru ia masuk ke kamar lagi. Felicie tidak ingin, Aaron mengetahui ia pergi dari apartment ini, apalagi dia pasti curiga jika melihat ransel yang di bawa Felicie.

Aaron yang sempat melihat Felicie tadi keluar kamar, kemudian masuk lagi sedikit mengerutkan keningnya.

" Apa yang ingin di kerjakan gadis tengil itu ? " tanyanya heran.

" Ah, tapi apa peduliku. Yang penting aku bisa keluar sekarang untuk bersenang - senang." Aaron membantah sendiri perkataannya.

Aaron lalu berjalan dan segera menuju lantai satu. Setelah menghubungi Tommy, asisten sekaligus sahabat, agar menemuinya di tempat yang biasa mereka datangi, Aaron pun melangkah keluar dari apartment.

Tapi sebelum melangkah keluar, ia sempat melihat ke arah kamar Felicie, pintu kamar Felicie tertutup rapat.

" Pasti, gadis itu tidur lagi setelah kekenyangan." gumam Aaron.

Setelah merasa tidak mendengar lagi langkah kaki Aaron, Felicie dengan pelan membuka pintu kamarnya. Ia tidak mau, tiba - tiba Aaron muncul di hadapannya.

Siapa tahu, ia hanya berpura - pura pergi agar bisa menangkap Felicie yang ingin keluar.

" Ah, tapi ngapain juga gue peduli. Bukankah dalam kontrak yang di buatnya, kami tidak berhak mencampuri urusan masing - masing." dengan cepat Felicie membantah argumennya sendiri.

Felicie tersenyum senang setelah melihat tidak ada bayangan Aaron yang mendekatinya. Dengan langkah ringan, ia lalu membuka pintu apartment dan pergi.

Sementara itu, Aaron yang sudah tiba di club' tempat ia biasa nongkrong bersama temannya, memasuki ruangan vip, ruangan yang khusus untuk mereka yang di kenal sebagai pengusaha - pengusaha sukses dan terkenal.

Tak lama muncul Tommy, dan Zico di ruangan itu.

" Gila, Lo ya bro ... bukannya malam pertama, malah enak - enak nongkrong di sini." ucap Tommy sambil tertawa.

" Pala Lo malam pertama, gak selera gue sama gadis kecil itu. "

jawab Aaron datar.

" Isteri Lo bohay kaya gitu bisa gak selera. Buta mata, Lo ? " lanjut Tommy.

" Bagus, Aaron memang tidak boleh menyentuh Felicie, itu ada tertulis di kontrak. Jadi, gue bisa dapat perawan nya begitu Aaron menceraikan Felicie." ucap Zico serius.

" Lo, serius mau nikahi Felicie kalau gue cerai ama dia ? " tanya Aaron menatap Zico.

" Ya, Lo kan tahu, gue gak pernah main - main sama omongan yang udah gue ucapkan. Jadi, gue harap Lo benar - benar melakukan apa yang udah Lo buat di dalam kontrak. Bahkan setelah Felicie tanda - tangan, Lo minta gue nambahin di kontrak itu, yaitu siapa yang melanggar isi dalam kontrak perjanjian harus membayar denda sebanyak dua milyar. Lo, harus ingat itu ! " jawab Zico dengan wajah serius.

" Lo emang benar - benar gila, ya bro ... bisa - bisanya Lo nambahin isi perjanjian tanpa di ketahui Felicie. Sekarang Lo yang rugi, karena gak bisa menyentuh bini Lo sedikitpun ... hahaha." ucap Tommy mentertawakan nasib Aaron.

" Siapa juga yang mau menyentuh gadis tengil itu. Belum satu hari gue tinggal serumah sama dia, udah kesal aja gue di buatnya." sahut Aaron dengan wajah kesal mengingat kejadian di meja makan tadi.

" Hah, emang apa yang di buat Felicie, hingga seorang Aaron William bisa kesal seperti ini ? " tanya Tommy penasaran.

" Sial ... dia ngatain gue pelit ! " umpat Aaron makin bertambah kesal.

" Hah ... hahahaha." langsung terdengar suara tertawa dari mulut Tommy dan Zico.

" Pelit ? Kog bisa .. ? " tanya Tommy lagi.

" Dia kelaparan, terus ketika mau masak buat dia makan, ngeliat isi lemari es gue kosong dia ngomong " katanya orang kaya, tapi isi kulkasnya cuma ini doang, dasar pelit " ... coba, gimana gue gak kesal ! Padahal Lo berdua kan tahu, selama gue tinggal di mansion, gue cuma ke apartment kalo pengen bobo bareng sama cewek yang gue pesan. Mana tau, gue urusan isi lemari es." Aaron menjelaskan dengan mimik marah.

" Hahahaha ... benar juga. Jadi sekarang gadis kecil itu lagi ngapain ? " tanya Zico.

" Mana gue tau, tadi waktu gue mau pergi, dia masih di kamarnya." sahut Aaron gak peduli.

" Oh ... kasihan juga Felicie sendirian di apartment, apa gue kesana aja buat nemani dia ? " gumam Zico.

" Gak usah gila, Lo ... sekarang ini status Felicie masih isteri gue.

Jadi Lo belum boleh mendekati dia, nanti kalau gue udah cerai, Lo baru boleh deketin dia. Paham, Lo ... ! " ucap Aaron dingin.

" Sabar, bro ... Zico cuma becanda doang. Lagian, gak mungkin juga kami deketin Felicie saat dia masih berstatus sebagai istri Lo." Tommy berusaha menyebarkan Aaron yang kelihatan mulai emosi.

" Kenapa Lo harus emosi ? Bukankah elo yang mau di buat dalam perjanjian kalau tidak boleh mencampuri urusan masing - masing selama tiga bulan ini ! "

ucap Zico mengingatkan salah satu isi kontrak pada Aaron.

Mendengar hal ini, Aaron bertambah emosi. Gak tahu kenapa ia gak bisa terima dengan perkataan Zico. Walaupun ia tidak menyangkal yang di katakan nya itu benar. Aaron yang ingin isi dalam kontrak di buat seperti itu, karena ia masih ingin hidup bebas seperti biasa.

" Bro, dari tadi gue kog belum lihat cewek yang Lo pesan ? " tanya Tommy sengaja mengalihkan agar Aaron tidak bertambah emosi.

Benar saja begitu mendengar perkataan Tommy, wajah Aaron langsung berubah. Ia terlihat semangat, lalu menyuruh Tommy menghubungi manajer agar segera membawakan wanita ke ruangan ini. Biasanya, Aaron dan teman - temannya hanya memakai barang yang baru masuk. Aaron tidak pernah mau jika sudah bekas dipakai orang lain. Karena bagaimanapun ia tidak ingin kena penyakit kelamin yang bisa membahayakan dirinya. Aaron masih ingin sehat agar bisa memiliki anak dari wanita yang di cintai nya, yang ia tahu akan segera kembali dalam waktu tiga bulan ini.

**********************************

Terpopuler

Comments

Nurhasanah

Nurhasanah

jgn2 wanita y yg luar negri lg selingkuh,ky novel2 yg udah2😁😁

2023-08-24

0

Eko Sulistianingsih

Eko Sulistianingsih

semangat

2022-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!