Felicie terkejut begitu membuka mata, ternyata ia bangun kesiangan. Ia tidak mau, Aaron tahu kalau ia tidak pulang semalaman dan menginap di apartment milik Felicie. Bisa berbahaya kalau sampai Aaron mengetahuinya.
Nanti, tidak ada lagi tempat rahasia Felicie. Tempat yang selalu memberikan ketenangan jika ia sudah mulai kelelahan menghadapi Bagas dan keluarganya. Tempat ia beristirahat dengan nyaman sepulang kerja jika malas pulang ke rumah. Tempat ia bisa dengan bebas memandangi foto kedua orang tuanya. Tempat ia membuat semua rencana dengan tenang dan tempat ia bisa meletakkan semua barang miliknya dengan aman tanpa harus khawatir akan di rampas oleh Bagas dan keluarganya seperti selama ini.
Setelah dengan buru - buru membersihkan diri, Felicie bergegas untuk segera pulang.
Tapi ia memastikan dulu bahwa tempat penyimpanan uangnya dan barang - barang berharga miliknya aman. Setelah yakin semuanya aman, ia pun keluar dari apartment. Dengan memesan taksi online kini Felicie sedang menuju apartment milik Aaron.
Setelah tiba di depan apartment Aaron, ia pun menekan kode masuk di pintu. Syukurnya ia kemarin sempat mengingat nomer kode saat Aaron menekan kodenya di depan Felicie, kalau gak bisa berabe, kemungkinan sekarang ia bakalan gak bisa masuk ke dalam.
Felicie menarik nafas lega begitu masuk, karena ia tidak melihat keberadaan Aaron. Perlahan ia naik ke lantai atas menuju kamarnya. Tetapi langkahnya terhenti saat akan membuka pintu kamar nya, ia mendengar suara ******* yang bersahutan di kamar itu. Felicie yang mendengarnya merasa jijik.
Ia tahu, pasti semalam Aaron pulang membawa seorang wanita.
Felicie sebenarnya tidak perduli, dia mau bawa sepuluh ataupun seribu wanita ke apartment ini, tapi kenapa harus melakukannya dikamar Felicie, kenapa bukan di kamar Aaron saja. Apalagi di kamar itu, Felicie masih menyimpan sebagian uangnya di koper. Ia tidak mungkin bisa membawanya keluar sekaligus.
Sambil menahan rasa marah di hatinya, Felicie menendang pintu kamar itu dengan keras, hingga pintu pun terbuka. Rasanya ia ingin muntah sekarang, begitu melihat dua manusia yang sedang bergelut tanpa sehelai benangpun ada di badan mereka. Bahkan saat tahu pintu sudah terbuka dan melihat kehadiran Felicie di kamar ini, mereka tetap melanjutkan kegiatan memuakkan itu sampai selesai.
" Binatang, menjijikkan ... " ucap Felicie dengan keras.
Tanpa menutup tubuhnya sama sekali, Aaron bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Felicie yang berdiri di depan pintu kamar.
Sedangkan wanita yang bersama Aaron hanya melihat Felicie dengan senyum sinis di mulutnya.
" Apa, Lo bilang, binatang, menjijikkan ? " ucap Aaron dengan wajah datar.
" Ya, kalian itu bertingkah seperti binatang ! " jawab Felicie kini dengan wajah datarnya.
" Lo gak ada hak buat marah sama gue. Apa Lo gak ingat isi perjanjian kita. " ujar Aaron sinis
" Heh, biar Lo tau ya, gue gak peduli mau Lo tidur dengan seribu wanita sekalipun. Tapi jangan di kamar gue, jijik gue ! " jawab Felicie murka.
" Terserah gue mau ngelakuin dimana aja, mau di kamar ini, di ruang tamu atau di dapur sekalipun. Apartment ini punya gue, jadi Lo gak ada hak buat ngelarang gue." ucap Aaron mulai emosi karena melihat wajah Felicie yang memandangnya dengan tatapan jijik dan merendahkan.
" Hei, gue gak ada ngelarang Lo.
Udah gue bilang, gue gak peduli.
Tapi apa elo gak punya uang buat bayar hotel sampai harus ngelakuinnya di sini. Kalo Lo gak punya uang bisa minta sama gue, gue akan pinjamin ke elo." ucap Felicie lalu masuk ke kamar. Ia mengambil kopernya dan berjalan keluar dari kamar.
" Woi, Lo mau kemana ? Setelah menganggu kegiatan gue, sekarang Lo mau pergi begitu aja." Aaron langsung menahan tangan Felicie.
" Singkirkan tangan Lo yang men - jijikkan itu dari tangan gue. " ucap Felicie menatap Aaron dengan marah.
" Gak, gue gak akan melepaskan tangan gue. Lo jangan sok suci, Lo sendiri dari mana, jam segini baru pulang ? Gak pulangkan Lo semalam ? " ucap Aaron gak kalah marah.
" Helooo ... bukan urusan Lo. Mau gue pulang atau gak. Kita punya kehidupan masing - masing, jadi jangan mencampuri urusan gue." jawab Felicie sambil menghentakkan tangannya dengan keras dari tangan Aaron hingga terlepas.
Wajah Aaron memerah menahan rasa marah mendengar jawaban Felicie. Ia segera menahan badan Felicie dengan cara memeluknya.
Tangan Aaron gak sengaja menyentuh tonjolan di dada Felicie, yang membuatnya merasa takjub karena tonjolan itu begitu besar dan kenyal.
Felicie yang sudah emosi sejak tadi,apalagi sekarang Aaron berani menyentuh tubuhnya, akhirnya membanting tubuh Aaron kelantai dengan keras.
Wanita ****** yang bermalam dengan Aaron langsung menjerit ketakutan begitu melihat Aaron yang dengan mudah dijatuhkan Felicie. Dengan buru - buru ia mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai kamar.
Aaron yang posisinya masih belum dalam posisi yang siap, saat Felicie membantingnya , meringis kesakitan.
Felicie lalu jongkok di depan Aaron dan memandangnya tatapan remeh.
" Eh, Lo ingat kontrak kita, tidak ada sentuhan sama sekali. Sementara tangan Lo yang menjijikkan ini sudah berani menyentuh badan gue. Apa Lo mau, tangan ini gue patahin sekarang ? Gue ingatkan sama Lo, sekali lagi elo berani lancang sama gue, gue gak akan segan - segan buat Lo cacat. Paham, Lo .. !!! " ancam Felicie dengan dingin.
" Oya, gue pergi sekarang, gue akan balik kemari kalau Lo buatin kamar lain buat gue. Gue jijik tidur di kamar mesum itu dan satu lagi, pakai baju Lo dulu, gue mau muntah liatnya." ucap Felicie lagi sambil melangkah pergi dari Aaron.
Felicie tersenyum saat membelakangi Aaron, ia sebenarnya tahu di lantai atas masih ada dua kamar lagi yang bisa di tempati nya. Tapi Felicie sengaja melakukan ini, selain ia memang jijik melihat kelakuan Aaron di kamarnya, Felicie ingin menyelamatkan kopernya dan segera memindahkan ke apartment nya agar lebih aman.
Aaron yang mendengar perkataan Felicie yang begitu menghinanya hanya bisa menatap kepergian Felicie dengan mata marah.
Aaron yang masih merasa sakit di badannya karena di banting Felicie tadi, melampiaskan rasa marah pada wanita yang sejak semalam bertempur dengannya.
" Ngapain Lo masih disini ****** ?
Pergi Lo ... !!! " usir Aaron sambil melemparkan uang ke badan wanita itu.
Buru - buru wanita itu keluar dari kamar Felicie, ia memang ingin segera pergi dari sini tapi karena belum mendapatkan bayaran dari Aaron, terpaksa ia harus menunggu sampai Aaron dan Felicie selesai bertengkar.
" Brengsek, berani sekali gadis tengil itu menghina gue. " ucap Aaron marah lalu masuk ke kamar Felicie.
Ia duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan bekas pertempurannya dengan wanita ****** tadi. Tempat tidur Felicie sangat berantakan. Melihat ini Aaron menghela nafas dengan kasar. Entah mengapa, ia merasa sedikit merasa bersalah pada Felicie.
Ia lalu bangkit menuju kamarnya dan berjalan dengan pelan menahan sakit. Ia ingin mandi untuk membersihkan tubuhnya yang mulai terasa lengket.
Begitu selesai mandi, Aaron segera menghubungi Tommy dan menyuruhnya datang ke apartment. Selain menyuruh membawa tukang pijat, ia juga meminta Tommy mencari tahu keberadaan Felicie sekarang.
Tidak lama, Tommy datang bersama tukang pijat. Aaron kesakitan ketika tubuhnya di tekan dengan kuat oleh tukang pijat.
Setelah jam tubuhnya di siksa, akhirnya selesai dan Aaron bisa bernafas lega.
" Lo, beneran di banting sama Felicie ? " tanya Tommy gak percaya begitu hanya tinggal mereka berdua.
" Iya, gadis tengil itu memang bar - bar. " jawab Aaron kembali kesal begitu teringat perbuatan Felicie padanya.
" Hahahaha ... kog bisa Lo kalah sama dia ? " tanya Tommy heran.
Baru saja Aaron ingin cerita kejadian yang menimpanya, terdengar suara pintu apartment dibuka.
" Siapa itu, kog bisa masuk ke apartment gue ? " tanya Aaron heran.
" Zico, tadi sebelum kesini gue telepon dia." sahut Tommy santai.
" Ngapain Lo nyuruh dia kemari." ucap Aaron gak senang.
" Dia mau lihat benar gak, Lo dibuat KO sama Felicie." jawab Tommy enteng.
" Hahahaha .... jadi Lo beneran kalah sama Felicie, bro ? " ucap Zico langsung tertawa begitu masuk ke kamar Aaron.
" Brengsek lo berdua. Bukannya prihatin sama gue, datang malah ngeledek gue." umpat Aaron kesal.
" Hahaha ... abis gue gak nyangka Lo bisa kalah sama gadis kecil itu." ucap Zico masih tertawa.
" Umurnya aja yang kecil, tenaganya kaya gorila." umpat Aaron.
" Ceritain kenapa Lo bisa jadi kaya gini, bro ? " tanya Zico.
" Iya, bro ... Lo cerita sekarang." ucap Tommy mendukung ucapan Zico.
Walau masih kesal dengan kedua sahabatnya, Aaron akhirnya menceritakan semua kejadian yang menimpanya.
" Hahahaha ... pantas aja Lo di banting sama Felicie, emang kelakuan lo menjijikkan. Udah tahu itu kamarnya Felicie, elo malah ngelakuin di sana. Wajar, dia marah sama Lo." kata Zico mendukung yang di lakukan Felicie pada Aaron.
" Iya, bro ... Lo benar - benar kelewatan, kenapa gak di kamar Lo aja buat gituannya. Wajar dong Felicie marah. Gue aja jijik kalau kamar gue di buat gituan sama orang lain." ucap Tommy juga mendukung Felicie
" Sialan ... Lo berdua kog malah mendukung gadis tengil itu. Gue kan lagi mabuk, mana gue tahu kalo salah masuk kamar. " ucap Aaron gak senang karena kedua sahabatnya malah menyalahkan dia.
" Emang Lo yang salah." ucap Zico lagi.
Aaron melihat Zico dengan wajah kesal, tapi ia malas berdebat lagi.
Sekarang yang penting, ia ingin tahu kemana perginya Felicie.
" Jadi sekarang Lo harus secepatnya menemukan Felicie, Tom ... gue gak mau kalau Daddy sampai tahu ia pergi dari apartment. " Aaron memberi perintah pada Tommy.
" Gak bisa ... kita harus ke perusahaan sekarang. Apa Lo lupa, kalau hari ini Tuan William mau menyerahkan perusahaan sepenuhnya buat Lo ? " ucap Tommy mengingatkan Aaron.
" Sial ... karena cewek brengsek itu gue sampai lupa hari ini harus menemui Daddy. Bisa gak jadi, Daddy menyerahkan semuanya sama gue kalau sampai telat datang ke perusahaan." ucap Aaron marah lalu dengan buru - buru mengganti pakaiannya.
" Ayo, sekarang kita segera ke perusahaan. Gue gak mau sampai Daddy yang datang duluan. Bisa gagal usaha gue selama ini. ucap Aaron lagi.
" Jadi Felicie, gimana ? " tanya Tommy.
" Nanti aja ... sekarang yang paling penting ke perusahaan dulu." jawab Aaron.
" Okey ... " jawab Tommy.
Mereka bertiga segera melangkah keluar meninggalkan apartment agar bisa secepatnya tiba di perusahaan.
Visual Zico
Visual Tommy
**********************************
* Mohon dukung terus Author ya ...
" Jangan lupa Like, Koment, Vote dan Hadiah yang banyak ... 😘
* Berikan komentar yang membangun agar Author lebih semangat untuk berkarya.
* Maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan kata.🙏🙏
* Terima kasih ... 🙏😘😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Susi Susiyati
menjijikkan bgt sie kak si aron,,,, dihhhh
2024-02-08
0
Nurhasanah
zico y kapten amerika lg,,tommy y lembek keliatan y gk gagah😁😁
2023-08-24
0
Zha Ummi Albarr
lanjut thor
2022-08-06
0