Episode 19

" Lo, bisa bangkit gak, bro ... " tanya Elbert pada Zico.

" Ya, bisalah ... cuma gini doang." jawab Zico gengsi.

" Oh, baguslah ... jadi gue gak perlu capek bantuin Lo." ujar Elbert cuek lalu meninggalkan Zico sendiri di lantai.

Zico pun bangkit dari lantai sambil meringis menahan sakit di pinggangnya.

Felicie yang sudah selesai berganti pakaian lalu menghampiri Zico. Ia pun memapah badan Zico, tanpa mengatakan sesuatu.

Elbert yang melihat hanya bisa menahan emosi di hatinya, lalu

dengan cepat, ia segera menghampiri mereka.

" Biar gue aja, Feli ... Lo pasti capek banget." kata Elbert lalu menggantikan posisi Felicie memapah Zico.

" Hmm ... " ucap Felicie singkat, dan menyerahkan Zico pada Elbert. Ia lalu berjalan menjauh dari mereka.

" Kog Lo gantiin, sih ..." ujar Zico keberatan dengan suara pelan.

" Gue gak mau Lo bersentuhan dengan Felicie. Dia cuma punya gue." jawab Elbert cuek.

" Heh, jangan kepedean Lo, bro ...

emangnya Felicie mau sama Lo ?"

tanya Zico emosi gak terima dengan perkataan Elbert.

" Sekarang memang belum, tapi gue yakin ... gue akan segera mendapatkan hatinya Felicie." jawab Elbert serius.

" Apa Lo tahu, semua tentang Felicie ... ? " tanya Zico.

" Bukan urusan Lo, gue tahu apa gak . Bahkan jika saat ini, ia sudah punya suami, gue gak perduli.

Gue akan merebutnya." jawab Elbert datar , tapi ucapannya mengisyaratkan akan sesuatu.

Zico terdiam mendengar jawaban Elbert. Ia jadi penasaran, siapa sebenarnya Elbert ini. Kenapa kata - katanya seperti mengatakan kalau ia sudah tahu,

Felicie sudah memiliki suami.

Tapi, bagaimana mungkin dia bisa tahu, sedangkan pernikahan Felicie hanya di hadiri keluarga saja dan dilakukan tertutup.

Zico yang awal jumpa dengan Elbert hanya menganggap, dia hanya anak muda biasa yang pecicilan dan sekedar iseng menganggu Felicie waktu di cafe hotel. Tapi setelah mendengar perkataannya sekarang, Zico merasa Elbert bukanlah sosok biasa seperti yang di pikirkan nya.

" Hahaha ... omongan Lo, seakan mengatakan kalau Felicie sudah punya suami. Jangan bercanda, bro ... " tanya Zico memancing Elbert.

" Gue gak ada ngomong, Felicie punya suami ... gue cuma bilang jika Feli punya suami, Lo gak bisa bedain, heh ... " ujar Elbert menghina Zico.

Zico membenarkan perkataan Elbert. Ia memang hanya mengatakan jika bukan punya.

Berarti dia memang belum tahu, kalau Felicie sudah menikah.

" Sorry ... " akhirnya kata Zico.

Elbert hanya tersenyum smirk mendengar ucapan Zico.

" Biar gue yang nganterin Lo pulang. " kata Felicie begitu mereka tiba di dekat mobil.

Zico langsung senang mendengar perkataan Felicie.

" Tapi, Feli ... " ucap Elbert keberatan, tapi terhenti karena dipotong oleh Felicie.

" Dia gak mungkin bawa mobil sendiri. Lo bisa lihat, kondisinya lebih parah dari Lo kemarin." sela Felicie gak ingin di bantah.

Zico tersenyum ke arah Elbert yang sedang melihatnya dengan tatapan kesal.

" Ya, udah ... tapi gue ikutin Lo dari belakang ya, Feli ... biar pulangnya bareng gue." ujar Elbert mengalah.

" Gak usah, Lo langsung pulang aja. Elo pasti capek jugakan. Nanti gue pulang sendiri aja naik taksi." tolak Felicie.

" Tapi ini udah malam, Feli ... kalau gak ada taksi lagi gimana ? " Elbert masih berusaha meyakinkan Felicie.

" Lo gak usah khawatir. Jam segini masih banyak taksi yang seliweran. Udah, gue pergi dulu ..."ujar Felicie lalu mengambil kunci mobil dari tangan Zico.

Elbert hanya bisa menghela nafas dengan kasar mendengar penolakan dari Felicie. Dengan tatapan marah ia menatap Zico.

Sementara Zico, tersenyum dengan wajah mengejek Elbert.

Felicie lalu memapah Zico masuk ke dalam mobil. Setelah menghidupkan mesin mobil, Felicie segera melaju meninggalkan Elbert.

Elbert hanya bisa menatap dengan perasaan kesal, hingga mobil itu hilang dari pandangannya.

" Makasih, Feli ... " kata Zico sambil melihat ke arah Felicie yang sedang menyetir.

" Hmm ... " jawab Felicie singkat.

" Rumah Lo, dimana... ? " tanya Felicie.

Zico pun menyebutkan alamat apartmentnya pada Felicie.

Setelah itu, ia mencoba mengajak Felicie ngobrol.

" Felicie, aku boleh nanya sesuatu ? " tanya Zico dengan suara lirih karena menahan sakit.

" Hmm ... " jawab Felicie tanpa menoleh pada Zico.

" Sejak kapan kamu dekat dengan

pria tadi ? " tanya Zico.

" Baru aja, kenapa ? " jawab Felicie balik bertanya.

" Gak, aku cuma heran aja. Soalnya kemarin di hotel kan baru ketemu, terus sekarang aku lihat kalian udah dekat." ucap Zico memberi alasannya bertanya.

" Oh, biasa aja. Terus masalahnya di mana ? " tanya Felicie datar.

" Gak ada, sih ... apa aku bisa dekat juga dengan kamu, Felicie ?"

tanya Zico sambil melihat Felicie.

" Sebaiknya Lo istirahat, kalau terlalu banyak bicara, nanti luka di mulut Lo, semakin perih." ujar Felicie tanpa menjawab pertanyaan Zico.

Zico yang sebenarnya menunggu jawaban Felicie, merasa senang karena ternyata Felicie perduli juga padanya. Akhirnya ia memutuskan untuk diam, agar tidak membuat Felicie gak suka padanya.

Sementara itu Elbert melampiaskan amarahnya di - mansion, dengan memarahi pelayan yang tidak tahu apa kesalahannya.

" Tuan muda, kenapa ya ... ?

Kog pulang langsung marah - marah kaya gitu ? " ucap salah satu pelayan.

" Iya, padahal tadi waktu keluar dari mansion, kelihatan senang banget. " ujar pelayan yang lain.

" Apa bertengkar dengan pacarnya, ya ... ? ".

" Kaya nya kamu benar, deh ... ".

" Sudah, jangan menggosipkan Tuan Muda, apa kalian mau di pecat, jika di dengar kepala pelayan ? ".

" Eh, kepala pelayan dimana sekarang ? ".

" Lagi di panggil Tuan Muda."

" Oh, kayanya dugaan ku benar, Tuan Muda pasti sudah punya pacar. Biasanya kan Tuan Muda tinggal di sini paling lama cuma empat hari, terus balik ke luar negeri. Tapi kemarin, aku sempat mendengar asisten Tuan Muda mengatakan pada kepala pelayan, mungkin Tuan Muda akan tinggal lebih lama di mansion dari pada biasanya."

" Sepertinya kamu benar, deh ... kadang kalau lagi pulang ke negara ini, malah Tuan Muda memilih menginap di hotel dari pada di mansion."

" Tuh kan .... benar dugaan ku.

Pasti Tuan Muda sekarang punya pacar , jadi memutuskan untuk tinggal lebih lama di sini."

" Aduh, kalau memang benar Tuan Muda sudah punya pacar, berarti kita gak ada kesempatan lagi dong untuk jadi pacarnya."

" Sst ....diam, kepala pelayan sedang jalan kemari. "

Mereka langsung menghentikan pembicaraan mereka mengenai Elbert yang di panggil Tuan Muda oleh mereka.

" Kalian kenapa pada kumpul di sini, apa pekerjaan kalian hanya bergosip saja ? " tanya kepala pelayan dengan wajah datar.

" Sekarang, kembali kerjakan tugas kalian, sebelum Tuan Muda bertambah marah lalu memecat kalian semua."

" Baik, Bu .... " jawab para pelayan yang usianya masih muda sekitar dua puluh tahunan, sambil melangkah pergi meninggalkan kepala pelayan sendiri.

" Apa yang terjadi dengan Tuan Muda ? Kenapa dia bisa marah seperti ini ? Padahal aku bahagia melihatnya sudah sedikit berubah, tidak terlalu dingin seperti dulu. " tanya kepala pelayan dalam hati.

Yah, memang ... sejak Elbert pertama kali melihat Felicie, dia sudah jatuh cinta padanya. Elbert sengaja membuat sikapnya seperti pecicilan jika berada di luar ... tapi bagi orang sekitarnya, yang sudah lama mengenal Elbert. Dia dikenal dengan sikapnya yang sangat dingin, sama seperti Felicie. Makanya ia bisa menyukai Felicie, karena Elbert seperti melihat dirinya di diri Felicie.

Sementara itu Felicie sudah berada di apartment Zico, setelah ia selesai membantu mengobati luka di wajah Zico, Felicie pun ingin beranjak pulang.

" Kamu pulang sekarang ? " tanya Zico pelan, ia masih berharap Felicie di sini menemaninya.

" Ya, sudah malam. Besok gue harus kerja lagi." jawab Felicie.

" Bisakah, sebentar lagi kamu pulangnya ? Tommy lagi di jalan, biar nanti dia yang mengantarkan kamu pulang." ujar Zico memandang wajah Felicie dengan lembut.

" Gak usah, gue ingin cepat sampai di apartment. Kebetulan teman Lo lagi gak ada di apartment, jadi gue bisa bebas sendirian di sana." jawab Felicie menolak permintaan Zico

" Oh, jadi kamu akan pulang sekarang, gak nunggu Tommy dulu ? " Zico masih berusaha menahan Felicie.

" Ya, kamu juga sebaiknya istirahat agar cepat sembuh.

Maaf, jika gue buat Lo jadi kaya gini." ujar Felicie dengan raut wajah menyesal.

" Justru aku senang, dengan keadaanku begini, kamu jadi memperhatikanku. " jawab Zico tersenyum.

" Hmm ... ya, sudah. Gue pulang sekarang." ujar Felicie.

" Baiklah, kamu hati - hati." akhirnya Zico terpaksa mengijinkan Felicie pulang, karena ia tetap gak bisa menahannya.

" Ya ... " jawab Felicie singkat, lalu berjalan membuka pintu apartment Zico dan keluar.

Sepeninggal Felicie , Zico diam mematung di sofa. Ia ingin Felicie tetap berada disini menemaninya, tapi ia juga sadar itu tidak mungkin. Felicie masih jadi milik Aaron, sahabatnya. Ia sudah sangat tidak sabar menunggu waktu tiga bulan. Terlalu lama menurutnya.

Sedangkan Felicie yang sekarang sudah berada di dalam taksi, menuju apartment Aaron baru menyadari. Dia belum juga menaruh uangnya ke bank, karena kesibukannya.

" Besok, gue harus pergi pagi - pagi dari apartment sebelum Elbert datang, agar bisa ke apartment gue lalu pergi ke Bank.

Ya, besok gue harus ngelakuin itu." batin Felicie.

**********************************

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!