Tommy dan Zico yang berhasil menyusul Felicie, segera menghentikannya. Kini mereka duduk di lobby hotel.
" Ada apa, kalian berdua mau ketemu sama gue ? " tanya Felicie dan menatap keduanya dengan dingin.
" Gini, Felicie ... Karena Aaron gak mau kalian bertengkar kaya tadi. Jadi dia menyuruh kami untuk menjemput kamu." jawab Tommy menjelaskan.
" Kenapa gue harus pulang ? Jijik gue harus tinggal di tempat yang sama dengan bandot tua mesum, itu ... " umpat Felicie datar.
" Hahaha ... maaf. " Tommy tak dapat menahan ketawanya mendengar Felicie menjuluki Aaron dengan sebutan bandot tua mesum. Sedangkan Zico hanya tersenyum.
" Iya, tindakan yang di lakukan Aaron sama kamu itu memang salah. Tapi bagaimanapun saat ini status kalian masih suami - istri.
Dia tidak ingin sampai Tuan William mengetahuinya. Jika Tuan William sampai tahu, nanti kalian berdua yang rugi." ucap Tommy mencoba melunakkan hati Felicie.
Selagi Tommy bicara dengan Felicie, Zico dengan serius memandangi wajah Felicie.
Felicie memikirkan apa yang di katakan Tommy ada benarnya juga. Tapi saat ini, dia belum ingin pulang. Selain kejadian di rumah dan di kolam renang tadi, ia juga masih ingin menenangkan dirinya agar jangan sampai emosi dan membuat rencananya berantakan.
Jadi sebaiknya hari ini, ia harus menghindar dulu dari Aaron.
" Hmm ... baik, gue akan pulang tapi bukan hari ini melainkan besok. Gue belum ingin melihat wajah bandot tua mesum itu dan tolong sampaikan pada dia, gue mau pindah dari kamar yang menjijikkan itu. Satu lagi, gue masih harus tetap kerja seperti biasa dan melatih anak - anak di sanggar bela diri. Jadi, setiap hari gue akan keluar dari apartment dan pasti pulangnya malam. Sesuai perjanjian, dia tidak berhak melarang apapun yang ingin gue lakukan. Jadi, intinya gue di apartment cuma numpang buat tidur saja selama tiga bulan ini.
Bisa, anda sampaikan ucapan saya ini dengan bandot tua itu." ujar Felicie panjang dengan intonasi dan wajah datar.
" Baik, nanti saya sampaikan semua yang kamu katakan pada Aaron. " jawab Tommy cepat, karena ia tahu pasti Felicie masih ingin menenangkan dirinya setelah kejadian hari ini.
" Hmm ... Terima kasih. Kalau begitu karena urusan kita sudah selesai, gue mau kembali ke kamar dan besok saya akan pulang sendiri, jadi anda tidak perlu datang apalagi menjemput gue. " ujar Felicie bangkit dari duduknya.
" Felicie, bisakah kita berteman ?
Jangan takut, saya tidak ada maksud jelek, hanya ingin mengenal kamu lebih dekat saja." ujar Zico yang sejak tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan Felicie dan Tommy.
Felicie yang tadi sudah ingin melangkah menghentikan gerakannya, lalu berbalik lagi dan menatap Zico dengan dingin.
" Maaf, anda adalah Pengacara dan temannya si bandot tua itu, jadi gue rasa kita tidak mungkin bisa berteman. Kalian pasti sama saja dengan dia." jawab Felicie datar.
" Apa yang kamu katakan benar, saya dan Tommy memang sahabatan dengan Aaron tapi bukan berarti sikap dan sifat kami sama dengannya. " Zico membantah perkataan Felicie.
" Terserah ... gue hanya terbiasa sendiri. " jawab Felicie dingin.
" Tapi, kamu bisa mencobanya mulai sekarang untuk memiliki seorang teman." Zico terus berusaha melunakkan hati Felicie.
" Hmm ... sepertinya saat ini gue belum membutuhkannya. Permisi .... " jawab Felicie tak perduli lalu perlahan berjalan meninggalkan Zico dan Tommy.
Tapi baru beberapa langkah ia berjalan, Felicie harus menghentikan langkahnya karena ia kembali bertemu dengan Aaron, pria menyebalkan itu dan kali ini bersama seorang wanita lagi.
Hanya wanita yang ini berbeda dengan wanita murahan yang di bawanya ke apartment, ia terlihat lebih anggun dan berkelas. Felicie dengan wajah dinginnya, bahkan tidak melihat Aaron sama sekali.
Aaron yang tidak menyangka, akan bertemu dengan Felicie di lobby merasa gelisah.
Ia tidak ingin, Felicie bersikap brutal seperti yang di lakukannya di apartment. Terlebih lagi, Aaron tidak mau sampai Giselle curiga dan mengetahui kalau sebenarnya ia sudah menikah dan sekarang istri Aaron, Felicie tepat berdiri di hadapan mereka.
Tommy dan Zico yang juga melihat keberadaan Aaron bersama Giselle, langsung menghampiri.
" Kalian kog bisa di hotel ini ? " tanya Aaron lupa kalau ia yang memberi perintah pada Tommy untuk menjemput Felicie.
" Hee ... gue mau menemui Felicie." Zico yang menjawab pertanyaan Aaron dengan datar.
Wajah Aaron langsung berubah memerah, ia baru ingat kalau menyuruh Tommy menjemput Felicie. Karena konsentrasinya sejak tadi hanya tertuju pada Giselle yang masih bergelayut manja di lengannya.
" Oh ... " jawabnya singkat untuk menutupi rasa gelisah nya.
" Seharusnya kami yang bertanya sama Lo, Lo ngapain ada disini dan kog bisa bersama Giselle.
Bukankah dia udah pergi dari sini sejak lama ... terus kenapa dia sekarang dia bisa ada disini lagi ?"
kali ini Tommy yang bertanya dengan wajah tidak suka.
" Hai, Tom, Zico ... apa kabar ?
Iya, gue baru aja tiba hari ini dan meminta Aaron untuk datang ke hotel, karena banyak yang ingin kami bicarakan setelah lama gak bertemu dan sekaligus melepas rindu. Bukankah, kalian tahu kalau kami saling mencintai selama ini."
Giselle sengaja menjawab seperti itu, karena dia tahu kalau Tommy dan Zico tidak pernah menyukai Aaron berhubungan dengan Giselle.
Felicie yang mendengar perkataan yang di ucapkan Giselle, kembali meneruskan langkahnya dan bersikap tak perduli. Ia memang beneran gak perduli dan merasa itu bukan urusannya. Jadi lebih baik ia menuju kamarnya.
" Felicie ... " Zico berjalan cepat menyusul Felicie, setelah menatap kearah Aaron dan Giselle.
Tommy yang masih berdiri di depan Aaron dan Giselle menghela nafas dengan kasar.
Ia tidak menyangka kalau Aaron mau menerima Giselle, wanita ular yang hanya berpura - pura bersikap baik dan polos di depan Aaron ... padahal kenyataannya Giselle hanya seorang wanita ****** dan murahan, setelah wanita ular ini pergi meninggalkan Aaron tanpa memberitahu sedikit pun. Karena ulah yang di lakukannya, hal inilah yang membuat Aaron berubah dan jadi bersikap angkuh, kasar dan suka bermain dengan para wanita.
Makanya Tommy dan Zico sangat tidak menyukai Giselle.
" Zico, tunggu ... gue ikut." Tommy berteriak memanggil Zico yang kini sudah berjalan di samping Felicie.
Tanpa mengatakan apapun pada Aaron, Tommy lalu berlari menyusul Zico dan Felicie.
Aaron yang melihat ini, hanya bisa menatap dengan perasaan gelisah. Saat ini ia jadi serba - salah. Gak mungkin dia meninggalkan Giselle sendiri.
Aaron juga tidak suka melihat sikap Felicie yang tadi terlihat tidak perduli, bahkan ia tidak menatap Aaron sama sekali waktu pergi.
" Honey ... biarkan saja mereka. Mungkin itu pacarnya Zico, dan sedang bertengkar makanya Zico menyusulnya. Sebaiknya kita pergi, aja ... " ucap Giselle manja sambil memeluk pinggang Aaron.
Wajah Aaron menegang mendengar perkataan Giselle yang mengatakan jika Felicie pacarnya Zico. Hati kecilnya entah mengapa tidak bisa menerima. Ia lalu melepas pelukan yang di lakukan Giselle.
" Sayang ... kog, pelukanku di lepas, sih ? " tanya Giselle dengan manja.
" Eh, maaf ... gak enak dilihatin banyak orang, ... " Aaron memberi alasan, padahal saat ini ia merasa risih karena teringat perkataan Giselle tadi.
" Oh, kirain kamu udah gak cinta sama aku lagi. Jadi, sekarang kita bisa pergi kan ? Aku ingin terus bersama kamu mulai detik ini." rayu Giselle dengan wajah menggoda.
" Baiklah ... kita pergi." Aaron akhirnya hanya bisa mengatakan itu.
Karena saat ini, ia benar - benar gak fokus. Pikirannya masih tertuju pada Felicie dan kedua sahabatnya. Terlihat dengan jelas, kalau Tommy dan Zico tidak suka melihat Aaron bersama Giselle.
Sedangkan Aaron tidak suka melihat Felicie yang mengacuhkannya.
" Honey, kog malah melamun, sih ... ? " tegur Giselle lembut dengan menyentuh tangan Aaron.
" Eh, gak ... aku gak melamun.
Ayo, ... " ucap Aaron begitu tersadar dari lamunannya.
Dengan perasaan senang, Giselle pun lalu menggenggam tangan Aaron dengan mesra, lalu berjalan melangkah keluar dari hotel.
Aaron hanya mengikuti kemauan Giselle, ia balas menggenggam tangan Giselle.
Sementara itu, Felicie yang masih tetap diam dan tidak menoleh sedikit pun pada Zico dan Tommy, terus berjalan menuju kamarnya.
Begitu telah sampai di depan pintu, ia segera menghentikan langkahnya dan melihat Zico.
" Gue mau istirahat, sebaiknya kalian berdua pergi dari sini. Besok gue pasti pulang." ucap Felicie.
" Felicie ... aku beda dengan Aaron. Jadi, izinkan aku untuk berteman dengan kamu. Aku hanya ingin kita bicara dengan santai. Anggap saja kita bertemu bukan karena Aaron dan aku serius mengatakan ini." Zico menatap mata Felicie dengan mata lembut.
" Ya, Felicie ... kami hanya ingin bersahabat dengan kamu. Tidak ada maksud apa - apa." Tommy juga ikut mengatakan hal yang sama seperti Zico.
Felicie memikirkan perkataan Zico dan Tommy, mereka memang terlihat tidak sama dengan Aaron yang angkuh. Sejak pertama ketemu di ruangan Aaron, mereka juga bersikap baik.
" Baiklah ... gue setuju berteman dan akan kasi kesempatan buat kalian berdua." akhirnya Felicie memutuskan menerima permintaan mereka setelah memikirkannya dengan matang.
" Wow ... benarkah ? Terima kasih ... Jadi karena sekarang kita udah menjadi teman, kamu mau gak ikut keluar bersama kami ? " tanya Tommy semangat.
" Terima kasih, Felicie ... " ucap Zico tersenyum.
" Hmm ... sama - sama. Sebenarnya gue juga belum ngantuk. Memangnya Lo mau ngajak gue pergi, kemana ? " tanya Felicie pada Tommy.
" Ke mall ... di sana ada sebuah cafe yang steak nya sangat lezat." jawab Tommy.
" Hmm ... okey. Tapi, bentar, gue ambil tas dulu sama ganti sepatu, sekalian ada yang mau gue beli nanti di sana." ucap Felicie.
" Okey, kami akan menunggu kamu." jawab Tommy semangat.
Felicie lalu masuk kedalam kamarnya, ia sengaja tidak menutup pintu agar mereka bisa melihat kalau Felicie hanya sendirian di hotel ini. Setelah ia mengambil tasnya, lalu mengganti sendal dengan sepatu, Felicie pun keluar dari kamar dan segera menguncinya.
Mereka bertiga berjalan dan keluar dari hotel, lalu menuju mobil Zico di parkiran .Setelah Zico membuka pintu mobil, Felicie pun duduk di belakang. Sedangkan Zico menyetir dan Tommy duduk di sampingnya.
**********************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nurhasanah
rambut felice d gnti wrn htm atw coklat key,,gk sk rambut pirang,ini kan indonesia cerita,
2023-08-24
0
Neneng Neneng
lanjut thor
2022-08-06
0