Episode 16

" Males banget sebenarnya gue harus pulang ke apartment nya bandot tua itu. Mana gue belum tahu lagi, kamar yang mana buat gue." gumam Felicie setelah bersiap - siap untuk keluar dari hotel.

Walau perasaan enggan menderanya, tapi Felicie tetap memutuskan untuk pulang. Dia juga gak bisa berlama - lama di luar. Felicie gak ingin Tuan William nanti mengetahuinya.

Setelah check out dari hotel, Felicie lalu menaiki sebuah taksi yang akan membawanya pulang.

Sementara itu Zico yang sudah stay dari pukul tujuh, di parkiran hotel ... begitu melihat Felicie keluar dan menaiki taksi, segera mengikuti dari belakang.

Di perusahaan, Tommy yang kini bersama Aaron masih sibuk mengurusi berkas - berkas yang akan di gunakan buat meeting.

Jadi Tommy belum sempat berbicara mengenai apa yang di pesankan Felicie padanya.

Aaron yang sebenarnya ingin menanyakan tentang Felicie, berusaha menahan, karena ia harus berkonsentrasi untuk meeting nanti. Apalagi, nanti Daddy nya akan datang. Tiba - tiba ponsel Aaron berdering, melihat nama Giselle yang tertera di sana, ia pun mengangkatnya.

" Halo, sayang ... ada apa ? " jawab Aaron begitu menggeser tombol panggilan, sambil melirik Tommy.

Tommy yang melihat Aaron menerima telepon dari Giselle, langsung menghentikan kegiatannya. Ia berdiri di depan Aaron untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

" Lo, keluar dulu ... gue mau ngobrol bentar sama Giselle." perintah Aaron pada Tommy, karena ia tidak ingin Tommy mendengar obrolannya.

" Gak bisa ... gue tetap disini, kerjaan kita masih banyak. Nanti kalau gue keluar, Lo lama teleponan nya. " bantah Tommy.

" Itu Tommy, ya honey ... kamu lagi sibuk, ya ... maaf, honey. Kalau gitu nanti aku telepon lagi deh ..." sahut Giselle manja.

" Gak ... aku lagi gak sibuk." jawab Aaron berbohong.

Tommy langsung melototkan matanya begitu mendengar jawaban yang di berikan Aaron pada Giselle.

" Benar, kamu lagi gak sibuk. Aku takut ganggu, loh ... " ucap Giselle.

" Benar, kamu mau ngomong apa sayang ? " tanya Aaron.

" Hmm ... itu, tapi kalau kamu sibuk gak jadi aja, deh ... " Giselle pura - pura ingin membatalkan keinginannya.

" Gak, sayang ... aku lagi gak sibuk. Katakan aja apa yang mau kamu omongin. " kata Aaron.

Tommy rasanya ingin memutuskan sambungan telepon itu. Ia begitu heran melihat Aaron.

Bisa - bisanya menerima Giselle kembali setelah ia pergi begitu saja meninggalkan Aaron tanpa memberitahunya. Apalagi, wanita ular itu sudah menerima uang yang banyak dari Tuan William, agar tidak bersama Aaron lagi.

" Hmm ... aku cuma ingin tanya, nanti jadi kan kamu membawa aku ke apartment yang kamu belikan buat aku ? " tanya Giselle dengan suara yang di buat menggoda.

" Untung kamu ingatin aku, sayang

aku meeting hari ini, nanti aku suruh aja orang buat jemput kamu di hotel terus langsung di bawa ke apartment. Maaf, sayang ... aku lupa kalau nanti siang ada jadwal meeting. Nanti setelah selesai urusan di perusahaan, aku langsung menemui mu " jawab Aaron merasa bersalah karena gak bisa menemani Giselle.

Giselle yang mendengar jawaban dari Aaron merasa kecewa. Padahal dia ingin memanfaatkan saat ini untuk bisa tidur bersama Aaron. Agar dia bisa segera hamil, jadi Giselle bisa menjerat Aaron dengan kehamilannya. Ia tahu, kalau dengan cara biasa, ia pasti tidak akan bisa bersama Aaron.

Tuan William tidak akan pernah mengijinkannya, karena ia sudah mengetahui keburukan Giselle.

Ternyata selama dia berhubungan dengan Aaron, Tuan William menyelidiki semua tentang Giselle.

" Ya, udah gak papa ... tapi benar ya .. begitu kamu selesai

di perusahaan, langsung ke apartment kan honey ... " Giselle sengaja mengalah agar Aaron berfikir dia sangat pengertian. Apalagi memang ia harus sedikit bersabar, setelah Aaron mendapatkan semua milik Tuan William ... gak akan ada lagi yang bisa mengancamnya.

" Tentu saja, sayang ... aku pasti kesana." jawab Aaron senang karena Giselle mau mengerti kesibukannya.

" Kalau gitu aku tutup dulu ya, aku mau check out dulu ... " ucap Giselle.

" Okey, sayang ... hati - hati, ya ... "

kata Aaron.

Setelah sambungan telepon terputus, Tommy langsung duduk di meja kerja Aaron.

" Ngapain sih Lo, masih berhubungan dengan Giselle ? " tanya Tommy kesal.

" Memangnya kenapa ... ? Kami masih saling mencintai, dia juga udah minta maaf ke gue. Kali ini dia janji gak akan pergi lagi. Giselle juga ingin menikah dengan gue. Jadi setelah, gue menceraikan gadis tengil itu, gue akan menikahi Giselle." jawab Aaron serius.

" Bukankah gue udah bilang tentang siapa Giselle dan apa aja yang dilakukannya di belakang Lo selama ini. Tapi, kenapa Lo tetap gak percaya sama omongan gue ?" ujar Tommy dengan wajah marah.

" Ya, jelaslah gue gak percaya sama Lo ... Lo sama Zico kan memang gak pernah suka dengan Giselle. Giselle itu wanita yang baik dan lembut. Selama gue berhubungan dengan dia, kami belum pernah sekalipun melakukan hubungan ranjang. Giselle selalu menolak, dia bilang kalau itu akan di berikan nya pada saat menikah. Paling kami cuma ciuman aja." Aaron membantah dengan nada keras.

" Ah, terserahlah ... nanti Lo sendiri yang bakalan menyesal karena gak mau dengar omongan gue sama Zico." ucap Tommy gak perduli lagi. Tommy udah capek mengingatkan Aaron. Dia tetap keras - kepala dan selalu merasa benar.

" Gue gak akan pernah menyesali sudah mencintai Giselle. " jawab Aaron yakin.

" Ya, semoga Lo benar. Oya, sebelum gue lupa, gue mau menyampaikan pesan dari Felicie, istri Lo ... hari ini dia akan pulang ke apartment, dia gak mau gue jemput jadi dia pulang sendiri.

Terus dia mengatakan, dia akan kembali bekerja dan mengajar anak - anak di sanggar. Jadi, setiap hari Felicie akan pulang malam dan selama tiga bulan ini dia cuma numpang tidur aja di tempat Lo, hingga akhirnya kalian bercerai. " Ujar Tommy lega setelah menyampaikan pesan dari Felicie.

Dahi Aaron langsung berkerut begitu mendengar yang disampaikan Tommy.

" Kenapa kening, Lo berkerut ?

Bukankah bagus, jadi Lo dan Felicie gak akan pernah ketemu walaupun tinggal di tempat yang sama. Jadi waktu tiga bulan yang Lo tentukan, gak akan terasa. Mungkin bisa ketemu lah tapi cuma pagi hari, karena pasti kalian samaan keluarnya dari apartment." kata Tommy datar.

" Kenapa dia harus kerja ? " Aaron akhirnya mengeluarkan suaranya.

" Ya, buat cari uang lah. Felicie kan juga harus menghidupi dirinya. Apalagi dia tahu, waktu kalian hanya tiga bulan saja. Jadi, kalau dia tidak bekerja, siapa yang akan bertanggung - jawab padanya nanti. " ucap Tommy menjelaskan pada Aaron.

" Tapi waktu menikah, gue kan ngasi dia uang mahar satu milyar.

Gadis itu bisa menggunakan uang itu buat buka usaha atau meneruskan pendidikannya." Aaron memberikan alasannya.

" Mungkin dia punya alasan tertentu sehingga belum mempergunakannya. Dia nginap di hotel juga pasti memakai uang itu." Tommy membela Felicie

Aaron memikirkan apa yang di katakan Tommy ada benarnya.

" Hmm ... kalau begitu, terserah gadis tengil itu aja, gue gak mau ambil pusing. Yang penting dia pulang, gue gak mau tiba - tiba Daddy datang, dia gak ada di rumah. " ucap Aaron dingin.

" Pasti, sekarang Felicie udah di apartment Lo ... " kata Tommy, lalu langsung keluar dari ruangan Aaron.

Aaron hanya terdiam begitu mendengar perkataan Tommy.

Sementara itu, kini Felicie sudah berada di toko buku, tempatnya bekerja. Setelah meletakkan koper dan barang - barangnya begitu saja di lantai atas, di apartment Aaron.

Zico yang masih tetap mengikuti Felicie, tersenyum kecil melihat gadis kecil itu terlihat begitu serius saat sedang bekerja. Setelah tahu, lokasi tempat Felicie bekerja, Zico memutuskan untuk pergi.

Aaron dan Tommy, yang sudah selesai meeting segera kembali ke ruangannya. Aaron merasa lega karena, Daddy nya tidak jadi datang. Mendadak Tuan William harus pergi ke negara I******, untuk mengecek perusahaannya karena ada sedikit masalah dan yang membuat Aaron semakin senang, karena kemungkinan Daddy nya agak lama berada disana baru kembali ke negara ini.Jadi ia bisa segera pergi menemui Giselle dan gak perlu khawatir ketahuan Tuan William.

" Gue mau pulang sekarang. Lo urus dulu hal - hal menyangkut perusahaan. Giselle pasti udah nunggu gue. " ucap Aaron saat membereskan peralatannya.

" Hmm ... terserah Lo, deh ..." jawab Tommy malas.

Aaron dengan semangat segera melangkahkan kaki keluar dari ruangannya. Bahkan ia gak melihat wajah Tommy yang sangat kesal melihat kepergian Aaron.

Sedangkan Felicie yang masih sibuk melayani pelanggan toko buku tempat ia bekerja, tidak mengetahui kalau ia sedang di perhatikan oleh seorang pria.

Pria itu terlihat sangat gembira karena bisa bertemu lagi dengan Felicie. Kemarin, dia hanya sempat mengetahui nama Felicie saja. Perlahan ia mendekati Felicie yang baru saja selesai melayani pelanggan.

" Hai, masih ingat dengan gue ? " tanya pria itu begitu berdiri di hadapan Felicie.

Felicie yang sedang membereskan buku - buku yang berantakan, mengangkat wajahnya. Ia seperti pernah melihat pria di depannya ini tapi Felicie lupa dimana.

" Gue yang waktu itu ngajak kamu kenalan di cafe hotel. Terus ada dua orang pria yang ngaku sebagai kakak kamu." pria itu mencoba mengingatkan Felicie.

" Oh ... " sahut Felicie yang sudah mengingatnya.

" Gue senang bisa ketemu kamu lagi. Seperti yang gue katakan kemarin, gue ingin berteman dengan Lo. Jadi, please jangan buru - buru pergi. " ucap pria itu begitu melihat Felicie ingin melangkah meninggalkannya.

" Gue lagi kerja ... " sahut Felicie datar.

" Oh, maaf ... gue gak akan ganggu Lo. Tapi bolehkan, kalau gue nunggu Lo di luar sampai Lo selesai kerja. Gue janji, gak akan berbuat yang aneh - aneh. Serius, gue beneran mau berteman dengan Lo. " ucap pria itu dengan wajah serius.

Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, Felicie langsung pergi kembali ke pekerjaannya.

Pria tersebut hanya tersenyum melihat sikap Felicie yang acuh.

Tapi justru itu yang membuatnya tertarik sejak melihat Felicie di lobby hotel. Ia pun menanyakan jadwal pulang pada salah satu karyawan toko buku. Setelah tahu Felicie pulang jam berapa, ia pun melangkah keluar.

Felicie melirik ke arah pria itu begitu melihatnya jalan keluar.

Ia gak percaya begitu melihat, pria itu beneran menunggu di dalam mobilnya.

" Nekad juga, nih cowok." gumam Felicie.

" Felicie, siapa cowok tadi ? ganteng banget ... pacar Lo, ya ? " tanya salah satu teman kerjanya.

" Bukan, gue baru aja kenal." jawab Felicie.

" Oh, bukan pacar, Lo ... tapi kelihatannya cowok itu serius deh mau berteman sama Lo ... liat aja sampe bela - belain nunggu Lo di mobil."

" Gak ada kerjaan kali ... " sahut Felicie cuek.

" Gak mungkinlah ... lihat aja tongkrongannya. Pakaian yang di pakainya barang bermerk. Belum lagi mobil sportnya ... Udah ganteng, kaya lagi." ucap teman Felicie sambil menatap ke arah luar.

" Ambil aja kalau Lo mau ... " kata Felicie gak masalah.

" Kalau cowok itu mau sama gue, gue gak akan nolak. Tapi masalahnya dia sukanya sama Lo." ujar temannya lagi.

" Udah, ah ... ribet Lo." Felicie lalu meninggalkan temannya menuju tempat ia sering membaca buku, jika pengunjung sedang tidak terlalu banyak.

Felicie, selalu menggunakan waktu di saat toko tidak terlalu ramai untuk membaca buku.

Ketika jam kerjanya sudah hampir selesai, Felicie melihat ke arah luar. Ternyata cowok itu masih tetap betah menunggu di dalam mobil.

" Stress kali nih, cowok ... masa beneran nunggu sampai gue pulang kerja. " ucap Felicie pelan.

Begitu Felicie keluar dari tempat kerjanya, pria itu langsung keluar dari mobil dan menghampiri Felicie.

" Hai, Felicie ... boleh ngobrol bentar, gak ... ? " tanya pria itu sopan.

" Gue harus ngajar sebentar lagi.

Jadi gak ada waktu buat ngobrol." jawab Felicie dingin.

" Oh, kalau gitu gue antar ya ... " ucap pria itu menawarkan dirinya.

" Gak usah ... gue bisa sendiri." jawab Felicie.

" Please Felicie, kemarin Lo udah bersedia buat berteman sama gue. Gue hanya sebentar di negara ini, cuma tiga bulan doang.

Sejak datang ke sini, gue belum mengenal seorangpun. Gak tahu kenapa, sejak lihat Lo di hotel, gue sangat ingin mengenal Lo dan menjadi teman." pria itu menjelaskan maksudnya.

" Please, Lo boleh patahin tangan gue, kalau Lo lihat sikap gue yang gak benar. " ujar pria itu meyakinkan Felicie.

" Hmm ... baiklah. Tapi Lo yakin mau ikut sama gue ? " tanya Felicie akhirnya setelah merasa yakin melihat kesungguhan di mata pria ini.

" Yakin ... yakin banget. " jawab pria ini senang karena berhasil meyakinkan Felicie.

" Okey, Lo bisa ikut dengan gue." ajak Felicie

" Thanks, Felicie ... " ucap pria ini cepat.

Felicie langsung masuk ke mobil begitu pintu mobil terbuka.

Di sepanjang perjalanan menuju sanggar tempat Felicie mengajar, pria ini terus berusaha mengajak Felicie untuk mengobrol, walaupun hanya sesekali di tanggapi. Ia gak perduli dan tetap merasa senang karena memiliki kesempatan untuk mengenal Felicie lebih dekat.

**********************************

Terpopuler

Comments

Nurhasanah

Nurhasanah

cwe y bgni bgt,,bs apa nie lm2 sk sm aron,biasa y kan cwe y yg kalem2,lki y yg arogan

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!