Episode 20

Feliece yang sedang senang karena telah menyetor uang nya ke bank, segera menapaki jalan untuk menuju halte bus.

Kali ini ia akan mengurus hal penting lainnya demi masa depannya.

Sementara itu Zico yang tidak melihat Felicie di tempat ia biasa menunggu untuk menjemputnya, merasa gelisah. Sejak tadi ia sudah menghubungi nomer ponsel Felicie, tapi tidak aktif juga.

' Feli, kenapa gak datang, apa dia gak berangkat kerja ? Apa dia masih ketiduran, karena semalam pulang kemalaman atau dia terpaksa menginap di tempat Zico, karena dia memaksa nya ?"

begitu banyak pertanyaan yang terjadi di benak Elbert.

Elbert kembali menghubungi nomer ponsel Felicie, tapi lagi - lagi belum aktif.

Ia lalu memerintah anak buahnya, untuk mencari tahu di mana keberadaan Felicie sekarang.

" Tuan, nona Felicie baru saja keluar dari bank dan sekarang sedang menuju kantor imigrasi." jelas orang yang di suruh Elbert.

" Imigrasi ? ikuti dia dan lihat apa yang sedang di lakukannya. " perintah Elbert.

" Baik, Tuan ... ".

Elbert segera memutuskan sambungan teleponnya kemudian memacu mobil sportnya ke - sebuah tempat.

Sedangkan saat ini Tommy harus kelimpungan karena mengerjakan semua kerjaan yang di tinggalkan Aaron.

" Sialan ... dia enak - enakan pergi liburan dengan wanita ular itu sementara gue harus mengerjakan semua ini. " umpat Tommy kesal.

" Hei, kenapa Lo, terus kenapa elo semalam gak jadi datang ke tempat gue ... ? " Zico yang baru saja tiba di perusahaan langsung bertanya pada Tommy.

"Sorry, bro ... gue gak bisa datang semalam, ini karena wanita ular itu memaksa Aaron buat pergi liburan, jadi gue harus mengerjakan semua kerjaan Aaron yang di tinggalkannya." sahut Tommy kesal masih sibuk melihat berkas di depannya.

" Oh, Aaron pergi liburan kemana, Tom ... ? " tanya Zico lagi.

" Paris, biasalah ... pasti wanita ular itu akan memoroti Aaron lagi.

Tapi sayangnya Aaron terlalu bodoh karena cinta, jadi gak bisa melihat kalau wanita ****** itu hanya memanfaatkannya saja." Tommy menjawab pertanyaan Zico.

" Oh, Lo udah dapat semua bukti mengenai wanita ****** itu ? " tanya Zico sambil duduk di sofa dengan perlahan, karena badannya masih pada sakit.

" Sudah, tapi gue masih berusaha untuk menasehati Aaron dulu, jika dia gak mau dengar juga omongan gue sama Lo, baru gue memberikan semua bukti itu padanya." Ketika Tommy bangkit dari duduknya, baru ia melihat wajah Zico.

" Eh, kenapa muka Lo... bro ? Kog bonyok gitu ... " Tommy terlihat terkejut.

" Makanya gue semalam nyuruh Lo datang ke apartment , tapi Lo nya gak bisa. " ucap Zico kesal.

" Gue kan udah bilang sorry, bro ...

sibuk banget gue. Jadi siapa yang buat Lo kaya gini ? " Tommy menanyakan lagi, karena penasaran siapa yang bisa buat Zico bonyok seperti ini.

" Felicie ... jadi gue ikut ke sanggar bela diri tempat dia ngajar, terus dia ngajak gue buat jadi lawan tandingnya. Ya, gue mau dong ...

gue kirain, dia cuma bisa bela diri yang biasa - biasa aja ternyata Felicie beneran jago, bro ... gue di banting sampai beberapa kali." Zico menjelaskan kejadiannya pada Tommy.

Tommy gak bisa menahan ketawanya mendengar penjelasan Zico. Ia tahu jika Felicie bisa bela diri, tapi Tommy gak menyangka bisa sehebat ini. Zico aja yang punya basic bela diri, bisa di kalahkan semudah ini oleh Felicie. Pantes aja Aaron bisa kesakitan waktu itu.

" Lo jangan ketawa bro ... Lo coba aja sendiri." wajah Zico terlihat kesal.

" Hahaha ... sorry, bro .. gue gak kurang kerjaan kaya Lo. Sayang wajah gue yang ganteng ini jadi bonyok kaya gitu." Tommy mentertawakan Zico lagi.

" Sialan, Lo ... ". umpat Zico.

Sementara itu, Felicie yang sedang asyik bekerja di kejutkan oleh kedatangan Vina dan Vera, yang datang ke toko buku ini.

Felicie sengaja mengelak, agar tidak kelihatan oleh mereka. Felicie bukan takut, hanya malas meladeni mereka berdua. Yang ada nanti malah ribut.

Tapi rupanya Vina masih sempat melihat wajah Felicie. Ia dan Vera pun bergegas menghampiri.

" Wah, gak nyangka gue ... ternyata hidup Lo emang beneran menderita ya nikah sama Aaron ...

hahaha ." Vina langsung menghina Felicie dengan senang setelah berada di dekat Felicie.

" Mungkin Aaron gak ngasi dia uang, mbak ... jadi dia cari uang sendiri buat beli makanan . " Vera

menambahkan hinaan buat Felicie.

Felicie diam saja, karena malas ribut. Ia masih ingin bekerja disini, setidaknya sampai beberapa bulan ini. Jika tidak, Felicie sudah memberi pelajaran buat mereka berdua.

" Kasihan, ya ... mana kemarin gue ketemu suami Lo bareng cewek lagi, di hotel pula. " Vina mencoba memancing kemarahan Felicie.

" Kaya nya seumur hidup Lo harus merasakan penderitaan deh, tapi gue senang, sih ... dan gue harap Aaron segera ceraiin Lo, biar hidup Lo makin gak jelas. " pancing Vina terus dengan kata - kata menghina Felicie.

Sebenarnya Felicie gak terpancing sama sekali dengan perkataan Vina tapi kalau terus di diemin kayanya bakalan gak selesai - selesai.

" Lo, kemari mau beli sesuatu atau cuma mau ngomong doang, jangan - jangan elo yang gak punya duit buat beli barang di sini.

Kalau gak punya duit, biar gue pinjemin." balas Felicie menghina Vina dengan dingin, akhirnya.

" Hei, Lo jangan bertingkah ... miskin aja belagu ... kasian deh, Lo ." umpat Vina marah.

" Ini, nih ... miskin teriak miskin. Kalau gue sih, gak papa di katakan miskin dan harus kerja buat menghidupi kehidupan gue. Yang penting gue nyari uangnya dengan cara halal, dari pada punya banyak uang tapi uangnya milik orang lain atau hasil menjual diri ... mana jual dirinya sama laki orang lagi. Ih, murahan banget." dengan wajah menghina, Felicie menatap Vina dan Vera.

" Kamu ... " Vina gak bisa melanjutkan kata - katanya, karena ada beberapa pengunjung yang mulai memperhatikan mereka. Wajah Vina dan Vera memerah menahan malu dan marah. Pasti pengunjung yang lain mendengar perkataan Felicie tadi.

Tanpa melanjutkan kata - katanya lagi, mereka pun segera keluar dari tempat Felicie bekerja.

Elbert mendatangi tempat kerja Felicie setelah mendapat berita dari anak buahnya bahwa sekarang Felicie sudah berada di sana.

Ia tersenyum dari pintu melihat Felicie yang sedang sibuk melayani pelanggan. Felicie tidak menyadari jika Elbert sedang memperhatikan nya dari luar. Elbert memutuskan tidak menemui nya hari ini, karena ia harus melakukan sesuatu yang sangat penting.

Tak terasa jam kerja Felicie telah berakhir, ia pun bergegas keluar.

Dahinya mengernyit ketika tidak melihat Elbert di sana. Biasanya dengan senyum, ia menyambut kehadiran Felicie. Ia lalu mengecek ponsel, baru ia sadar ternyata ia belum mengaktifkan kembali ponselnya, sejak pagi tadi. Ketika ia mengaktifkan, Felicie begitu banyak melihat panggilan tak terjawab dari Elbert.

Bahkan ada beberapa chat yang di kirimkan olehnya.

Felicie mengembangkan senyum melihat isi chat dari Elbert.

Ia begitu khawatir karena tidak menemukan keberadaan Felicie.

Felicie membalas salah satu chat dari Elbert, yang mengatakan ia baik - baik saja dan sekarang sedang menuju sanggar seperti biasa.

Setelah selesai mengirimkan chat darinya, Feliece menuju halte bus tempat ia menunggu seperti biasa.

Ketika ia sudah berada di dalam bus, Felicie mendapatkan chat balasan dari Elbert, ia mengatakan kalau dalam beberapa hari ini ia tidak bisa datang menemui Felicie, karena ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan. Entah kenapa Felicie seperti merasa ada yang kurang dengan ketidak hadiran Elbert.

Ia menghela nafas kasar, lalu turun dari bus setelah sampai ke tujuannya.

" Ternyata sepi juga gak ada si pengacau itu ." gumam Felicie pelan saat sedang mengganti pakaiannya.

Setelah selesai melatih anak - anak di sanggar, Felicie pun kembali menghela nafas karena harus pulang sendiri, tidak seperti kemarin ada Elbert yang mengantarnya. Di dalam perjalanan biasanya mulut Elbert selalu mengajaknya berbicara, walau ia menanggapinya sesekali tapi Elbert tetap gak perduli hingga Felicie merasa sedikit terhibur, karena merasa ada yang menemaninya.

" Ah, apa - apaan ini. Gue gak boleh tergantung dengan orang lain. Gue biasa sendiri dan akan tetap seperti itu. " ucap Felicie pada dirinya sendiri sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartment Aaron.

Felicie lumayan merasa tenang, karena menyadari ia sendiri di apartment ini tanpa ada Aaron, si bandot mesum itu.

Ia segera menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena seharian beraktifitas di luar. Felicie segera melupakan perasaan tidak nyamannya karena mengingat tentang ketidak hadiran Elbert tadi setelah membasuh badannya dengan air.

Setelah puas membersihkan dirinya, ia lalu memakai pakaiannya. Karena sekarang Aaron tidak ada di apartment, ia berani memakai celana pendek dan tank top nya, agar lebih nyaman saat tidur nanti.

Selama beberapa hari di sini, ia memakai piyama dengan lengan panjang. Walau gak nyaman ia harus tetap memakainya.

Felicie tidak mau, Aaron melihat tubuhnya jika mengenakan pakaian kegemarannya saat tidur.

Sambil menonton televisi, Felicie menikmati coklat hangat dan cemilan yang di beli nya tadi sepulang kerja. Tak terasa matanya mulai berat, tanpa sadar ia tertidur di atas sofa dengan pulas nya.

**********************************

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Episode 128
130 Episode 129
131 Episode 130
132 Episode 131
133 Episode 132
134 Episode 133
135 Episode 134
136 Episode 135
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Episode 128
130
Episode 129
131
Episode 130
132
Episode 131
133
Episode 132
134
Episode 133
135
Episode 134
136
Episode 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!