Bab 6. Misi Dua Hari Lagi.

"Hei, Elric ... bisa bicara sebentar?"

Nathan menghentikan langkah Elric yang baru saja menuruni tangga dan hendak melangkah keluar rumah.

"What's up (ada apa)?" tanya Elric seraya memperbaiki posisi tas punggungnya yang sedikit miring.

"Kau mau jadi bintang tamu di konser Hellbound dua minggu mendatang di Madison Square?" tawar Nathan.

"Kenapa aku?" tanya Elric seraya menaikkan kedua alisnya.

"Konsep saja. Seperti dulu saat umurmu sembilan tahun dan bermain gitar di panggung Hellbound."

"Aku tidak mau melakukannya lagi," sahut Elric. Ia melanjutkan langkahnya meninggalkan Nathan.

"Ayolah, El," bujuk Nathan setengah berseru. Ia mengejar langkah puteranya itu hingga keluar rumah.

"No way (tidak mungkin)!" sergah Elric.

"Kenapa? Dulu kau suka sekali melakukannya."

Elric membalikkan badannya dan menatap Nathan dengan tatapan tajam. "Lain dulu, lain sekarang," ujarnya.

"Memangnya apa masalahnya?" tanya Nathan keheranan.

"Masalahnya karena aku tidak mau ikut konsermu," sahut Elric seraya berlalu dari hadapan Nathan.

"Hei! Kau mau ke mana? Bukankah ini akhir pekan? Apa masih ada sekolah di akhir pekan?" tanya Nathan heran.

"Apa aku harus minta izin padamu kalau ingin keluar rumah?" Elric balik bertanya tanpa menoleh ke arah ayahnya itu.

"Kalau kau mau pergi ke suatu tempat, setidaknya Pablo bisa mengantarmu, El!"

Elric terbahak ironis. "Kau saja yang menikmati jasa Pablo. Kau yang menggajinya, bukan?"

"What (apa)?" Nathan mengangkat kedua tangannya seraya memandang punggung Elric yang mulai menjauh. "Ada apa dengan anak itu?" gumamnya sambil menggelengkan kepala. Setelah sosok Elric tidak terlihat lagi dalam jangkauan pandangnya, Nathan pun akhirnya masuk kembali ke dalam rumah.

Sementara Elric, ia naik kereta bawah tanah menuju East Harlem seperti janjinya pada Noah dan Ryan pagi itu. Michael juga sedang menunggunya di sana.

Sampai di area padat penduduk East Harlem, ia memutuskan untuk membeli beberapa kaleng bir meskipun harus melalui perdebatan panjang dengan kasir supermarket yang mencoba untuk menaati peraturan bahwa anak seumurannya belum diizinkan untuk membeli minuman beralkohol.

Kesal, Elric keluar dari supermarket dengan wajah cemberut. Dan kekesalannya bertambah ketika melihat dari kejauhan, gadis yang membuat hidungnya patah dan sampai sekarang masih sedikit menyisakan memar, berjalan ke arahnya sambil membaca sebuah buku catatan. Emma, gadis itu, sepertinya tidak menyadari ada Elric yang sedang menunggunya mendekat untuk membuat perhitungan.

Elric berdiri menghadang di depan Emma, membuat gadis itu hampir saja menabraknya. "Hei, kau cari masalah, ya?!" hardiknya kesal seraya menatap sengit pada Elric.

"Gadis gila! Kau ingat aku?" Elric menunjuk dirinya sendiri tepat dihidungnya yang masih sedikit memar.

"Owh ...." Emma terkekeh. Rupanya anak ini adalah korban salah sasaran kepala tangannya beberapa hari lalu ketika ia hendak menghajar Noah dan adiknya. Namun, Emma tidak menyesal sama sekali mematahkan hidung remaja berambut panjang di hadapannya itu. Emma yakin, ia juga tidak kalah brengseknya dengan Noah.

Emma melipat kedua lengan ke depan dadanya. Ia mengangkat dagu memasang wajah galaknya. Ia tidak takut meskipun anak ini sepertinya hendak membalaskan dendamnya.

"Hidung patah, harus dibayar serupa," ujar Elric seraya menunjuk muka Emma.

"So (Jadi)?" tantang Emma.

"Jadi ...."

Bughh.

Tanpa aba-aba, kepalan tangan Elric sudah mendarat di wajah Emma. Membuat gadis itu terpekik dan berteriak kesakitan. Sementara orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka tidak memedulikan keributan itu. Sepertinya mereka sudah biasa menyaksikan perkelahian anak-anak muda di area itu.

Emma memegangi hidungnya. Meskipun tidak sampai patah dan mengeluarkan darah, pukulan Elric cukup membuat bagian hidung dan sekitarnya terasa pegal bukan main.

"Kau ini cari mati, ya!" teriak Emma geram. Ia menjambak rambut Elric dan menariknya hingga pemuda itu tersungkur. "Mau kupatahkan lagi hidungmu? Dasar anak sia lan!" makinya seraya memukuli punggung Elric dengan membabi buta.

Emma baru berhenti ketika Elric mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Dasar anak bodoh! Pergi sana!" usir Emma seraya mendorong punggung Elric menjauh.

"Dasar gadis gila!" maki Elric sembari memijit punggungnya sendiri.

"Panggil aku gila sekali lagi aku patahkan lehermu!" hardik Emma seraya melotot ke arah Elric.

"Lain kali aku pasti akan membuat perhitungan lagi denganmu!" ancam Elric dengan wajahnya yang memerah menahan amarah.

"Ha ha!" Emma tertawa mengejek. Sementara Elric langsung mengacungkan jari tengah padanya, lalu melangkah pergi meninggalkan gadis itu.

"Anak bodoh!" gerutunya seraya mendorong pintu supermarket.

Akhir-akhir ini, Emma sangat sulit mengontrol emosinya ketika ada sesuatu yang mengganggunya. Pagi-pagi sekali ia sudah mendengar pertengkaran kedua orang tuanya gara-gara ayahnya pulang pagi dalam keadaan mabuk. Ibunya marah dan tidak terima. Tak ayal lagi, seisi apartemen pun menjadi gaduh. Lalu Emma yang terkejut dan terpaksa bangun dari tidurnya, harus menahan sakit kepala karena kurang tidur. Meskipun begitu, ia tidak bisa memejamkan matanya kembali karena teriakan dan sumpah serapah yang saling dilontarkan oleh kedua orang tuanya begitu mengganggu.

Rupanya Elric muncul dan mencari masalah dengannya pada saat yang tidak tepat. Anak itu menjadi sasaran pelampiasan kekesalan Emma pada kedua orang tuanya.

***

"Barang bagus," ujar Noah seraya melempar dua buah bungkusan ke hadapan Elric, Michael dan Ryan.

Ryan buru-buru memasukkan dua bungkusan itu ke dalam tas punggungnya. "Apa tugas kami?" tanyanya seraya menoleh ke samping kanan dan kirinya memastikan tidak ada orang lain di sekitar mereka. Keempatnya sedang duduk di tangga di samping gedung apartemen yang sudah tidak terpakai lagi.

"Kau bodoh, ya? Tentu saja kalian jadi kurir!" hardik Noah pada adik lelakinya itu.

"Apa gajinya besar?" tanya Elric.

"Sebagai kurir?" Noah menoleh ke arah Erlic.

Eric mengangguk. Sementara Noah tergelak. "Kalau mau gaji besar, kau jadi penjual saja."

"Caranya?" tanya Elric dengan antusias.

"Caranya kau lawan semua gangster yang ada di East Harlem," kekeh Noah. "Step by step (bertahap), El, semua merangkak dari bawah."

"Jadi, saat ini kita bekerja pada siapa?" Michael memandang pada Noah.

"Kalian bertiga bekerja padaku. Aku yang bekerja untuk salah satu gangster di sini," sahut Noah seraya menghisap rokoknya.

Gangster. Elric menarik sudut bibirnya. Sebuah gaya hidup bebas yang penuh dengan bahaya dan memacu adrenalin. Ia menyukai itu. Dunia laki-laki yang penuh ego dan kekerasan.

"Siapkan mental kalian untuk melakukan misi kita dua hari lagi."

Misi dua hari lagi. Elric menanti-nanti saat itu. Ini akan sangat menyenangkan namun sekaligus mendebarkan.

***

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

anak tolol ya gini hidup enak malah nyari penyakit mending masukin penjara biar kapok

2024-11-08

0

Emi Wash

Emi Wash

salah gahol luh ric...

2024-01-07

0

bunga cinta

bunga cinta

salah pergaulan

2022-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selamat Datang Di Dunia, Elric Arthur Bradley.
2 Bab 2. Si Pemberontak
3 Bab 3. Emma Lopez, Lulusan Psikologi Yang Membutuhkan Psikiater.
4 Bab 4. Elric Dan Hidungnya Yang Patah.
5 Bab 5. Sepertinya Elric Membenci Apa Saja.
6 Bab 6. Misi Dua Hari Lagi.
7 Bab 7. Dia Belum Tahu Siapa Kau, Elric.
8 Bab 8. Misi Yang Konyol
9 Bab 9. Elric, Kau Dihukum.
10 Bab 10. Siapa Mengajar Siapa.
11 Bab 11. James, Bassist Hellbound Yang Tampan.
12 Bab 12. Pendapat Elric Tentang Emma.
13 Part 13. Things To Do List
14 Bab 14. Aku Lebih Suka Melihatmu Marah.
15 Bab 15. Do You Have Crush On Her?
16 Bab 16. Where's Emma?
17 Bab 17. Numpang Lewat.
18 Bab 18. Jangan Ganggu Aku, Elric!
19 Bab 19. Hari Yang Begitu Buruk Untuk Emma.
20 Bab 20. Her Misery.
21 Bab 21. Si Bapak Baptis Tampan Yang Womanizer.
22 Bab 22. James Terlalu Tua Untukmu!
23 Bab 23. Makan Malam Yang Gagal.
24 Just Fun.
25 Bab 24. Adik Lelaki Yang Tidak Pernah Emma Miliki.
26 Bab 25. Like Father Like Son.
27 Bab 26. Ide Buruk Elric Dan James Yang Salah Berucap.
28 Bab 27. Mengajak Emma Kencan Dengan Budget Minim.
29 Bab 28. What Is Love.
30 Bab 29. Casual Dinner
31 Bab 30. Curahan Hati Emma.
32 Bab 32. Kau Mengkhawatirkanku, Emma?
33 Bab 33. Part Of My Body.
34 Bab 34. Wajahku?
35 Bab 35. He'll Be Back To Where He Belongs.
36 Bab 36. Tidak Ingin Membuang Waktu.
37 Bab 37. Kutunggu Jawabanmu.
38 Bab 38. You Are The Reason.
39 Bab 39. Malam Pertama Elric.
40 Bab 40. Outdoor Movie Theater.
41 Bab 41. Di Jantung East Harlem
42 Bab 42. The Bad Boy Of Manhattan
43 Bab 43. Yes Or No?
44 Bab 44. A Brilliant Guitar Player.
45 Bab 45. Denial.
46 Bab 46. Start The Band.
47 Bab 47. Apa Pun Untuk Emma.
48 Bab 48. Elric's Very First Concert.
49 Bab 49. Whatever That Is.
50 Bab 50. Angel Without Wings
51 Bab 51. Lalu Kenapa?
52 Bab 52. I Just Don't Know.
53 Bab 53. Thank You, Angel.
54 Bab 54. Why Is Everything So Confusing?
55 Bab 55. And The Party Begins.
56 Part 56. The Party Continues.
57 Bab 57. Kekesalan Emma.
58 Bab 58. Unknown Feeling.
59 Bab 59. Bersulang Untuk James.
60 Bab 60. When I'm Away From You.
61 Bab 61. Special Invitation.
62 Bab 62. He Will Hate Me.
63 Bab 63. I'm Sorry, Elric.
64 Bab 64. Entahlah.
65 Bab 65. I Can't Help Falling In Love With You.
66 Bab 66. Menganalisa Perasaan.
67 Bab 67. Decision.
68 Bab 68. First Date As A Lovers.
69 Bab 69. Mencoba
70 Bab 70. Siapa Yang Ikut Campur?
71 Bab 71. Pertama Dari Yang Pertama.
72 Bab 72. Gimmick Sialan.
73 Bab 73. Psssttt ....
74 Bab 74. Dinner And The Awkward Moment.
75 Bab 75. Awkward Moment (2).
76 Bab 76. Sekacau Ini?
77 Bab 77. Dilema.
78 Bab 78. Menjaga Jarak.
79 Bab 79. Merelakan.
80 Bab 80. Jika Memang Begitu.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Selamat Datang Di Dunia, Elric Arthur Bradley.
2
Bab 2. Si Pemberontak
3
Bab 3. Emma Lopez, Lulusan Psikologi Yang Membutuhkan Psikiater.
4
Bab 4. Elric Dan Hidungnya Yang Patah.
5
Bab 5. Sepertinya Elric Membenci Apa Saja.
6
Bab 6. Misi Dua Hari Lagi.
7
Bab 7. Dia Belum Tahu Siapa Kau, Elric.
8
Bab 8. Misi Yang Konyol
9
Bab 9. Elric, Kau Dihukum.
10
Bab 10. Siapa Mengajar Siapa.
11
Bab 11. James, Bassist Hellbound Yang Tampan.
12
Bab 12. Pendapat Elric Tentang Emma.
13
Part 13. Things To Do List
14
Bab 14. Aku Lebih Suka Melihatmu Marah.
15
Bab 15. Do You Have Crush On Her?
16
Bab 16. Where's Emma?
17
Bab 17. Numpang Lewat.
18
Bab 18. Jangan Ganggu Aku, Elric!
19
Bab 19. Hari Yang Begitu Buruk Untuk Emma.
20
Bab 20. Her Misery.
21
Bab 21. Si Bapak Baptis Tampan Yang Womanizer.
22
Bab 22. James Terlalu Tua Untukmu!
23
Bab 23. Makan Malam Yang Gagal.
24
Just Fun.
25
Bab 24. Adik Lelaki Yang Tidak Pernah Emma Miliki.
26
Bab 25. Like Father Like Son.
27
Bab 26. Ide Buruk Elric Dan James Yang Salah Berucap.
28
Bab 27. Mengajak Emma Kencan Dengan Budget Minim.
29
Bab 28. What Is Love.
30
Bab 29. Casual Dinner
31
Bab 30. Curahan Hati Emma.
32
Bab 32. Kau Mengkhawatirkanku, Emma?
33
Bab 33. Part Of My Body.
34
Bab 34. Wajahku?
35
Bab 35. He'll Be Back To Where He Belongs.
36
Bab 36. Tidak Ingin Membuang Waktu.
37
Bab 37. Kutunggu Jawabanmu.
38
Bab 38. You Are The Reason.
39
Bab 39. Malam Pertama Elric.
40
Bab 40. Outdoor Movie Theater.
41
Bab 41. Di Jantung East Harlem
42
Bab 42. The Bad Boy Of Manhattan
43
Bab 43. Yes Or No?
44
Bab 44. A Brilliant Guitar Player.
45
Bab 45. Denial.
46
Bab 46. Start The Band.
47
Bab 47. Apa Pun Untuk Emma.
48
Bab 48. Elric's Very First Concert.
49
Bab 49. Whatever That Is.
50
Bab 50. Angel Without Wings
51
Bab 51. Lalu Kenapa?
52
Bab 52. I Just Don't Know.
53
Bab 53. Thank You, Angel.
54
Bab 54. Why Is Everything So Confusing?
55
Bab 55. And The Party Begins.
56
Part 56. The Party Continues.
57
Bab 57. Kekesalan Emma.
58
Bab 58. Unknown Feeling.
59
Bab 59. Bersulang Untuk James.
60
Bab 60. When I'm Away From You.
61
Bab 61. Special Invitation.
62
Bab 62. He Will Hate Me.
63
Bab 63. I'm Sorry, Elric.
64
Bab 64. Entahlah.
65
Bab 65. I Can't Help Falling In Love With You.
66
Bab 66. Menganalisa Perasaan.
67
Bab 67. Decision.
68
Bab 68. First Date As A Lovers.
69
Bab 69. Mencoba
70
Bab 70. Siapa Yang Ikut Campur?
71
Bab 71. Pertama Dari Yang Pertama.
72
Bab 72. Gimmick Sialan.
73
Bab 73. Psssttt ....
74
Bab 74. Dinner And The Awkward Moment.
75
Bab 75. Awkward Moment (2).
76
Bab 76. Sekacau Ini?
77
Bab 77. Dilema.
78
Bab 78. Menjaga Jarak.
79
Bab 79. Merelakan.
80
Bab 80. Jika Memang Begitu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!