Bab 2. Si Pemberontak

HUNTER SCIENCE HIGH SCHOOL, MANHATTAN.

January, 13 2038.

"Hei, Rockstar Boy, tidak diantar bodyguardmu?"

Seruan itu membuat Elric yang baru saja muncul dari gerbang sekolah memasuki halaman, menoleh pada segerombolan anak lelaki yang sedang tertawa-tawa mengejeknya.

Remaja berambut ikal panjang dengan rahang tegas itu mengangkat tangannya dan mengacungkan jari tengah. Lalu tanpa memedulikan ejekan-ejekan yang terus meluncur dari mulut mereka, Elric melenggang masuk ke dalam gedung sekolah.

Ia menelusuri koridor tanpa memerhatikan sekelilingnya menuju ke arah lokernya. Di sana, dua orang temannya telah menunggu.

"Good morning, Elric," kekeh Michael.

"Shut up (diam)!" hardik Elric sembari membuka pintu loker dan memasukkan tas punggungnya.

"Kau kenapa?" tanya Ryan sembari memperhatikan wajah Elric yang terlihat masam.

"Kenapa memangnya?" Elric menutup lokernya dan melangkah menuju kelasnya yang berada di ujung koridor diikuti oleh Michael dan Ryan.

"Hi, Elric."

Dua orang gadis cantik yang berpapasan dengan ketiga pemuda itu menyapa sembari melemparkan senyum termanis mereka. Namun Elric hanya melirik sekilas tanpa menyahut. Ia melenggang tak acuh masuk ke dalam kelasnya tanpa memedulikan kedua gadis itu.

"Kau mengacuhkan Clara dan Ashley?" Michael membelalakkan matanya tidak percaya. Remaja berambut hitam cepak itu melongok keluar pintu memperhatikan dua gadis bernama Clara dan Ashley itu.

"The most beautiful girls in school (gadis-gadis tercantik di sekolah)," kekeh Ryan.

Elric mengedikkan bahunya. Ia sebal dengan semua siswa wanita di sekolah ini. Mereka selalu bersikap ramah padanya dan cenderung menggodanya. Baginya, mereka tidak lebih hanya penjilat. Mereka berusaha dekat dengannya karena ia anak seorang Nathaniel Bradley. Sementara siswa lelakinya, mereka semua membenci dirinya karena merasa tersaingi baik secara popularitas, ketampanan dan juga kekayaan.

Elric pikir, merasa iri padanya hanya membuang-buang waktu saja. Bahkan ia merasa dirinya hanyalah seorang pecundang. Kalau bukan karena nama besar ayahnya, ia hanya remaja biasa yang tidak tahu arah.

Ia menyukai musik dan ia bisa memainkan beberapa alat musik. Gitar, piano, biola, semua sudah dikuasainya. Kedua orang tuanya mencekokinya dengan semua hal tentang musik dari ia kecil. Dan ayahnya sangat berharap ia terjun ke dunia yang sama. Tapi, hati kecilnya mengatakan, ia tidak mau selalu berada di bawah bayang-bayang nama besar ayahnya. Ia ingin mencari jati dirinya sendiri. Entah apa pun itu.

Dan sore harinya begitu sekolah selesai, seperti biasa, Elric tidak langsung pulang ke rumah. Ia bersama Michael pergi ke East Harlem, tempat tinggal Ryan di area padat penduduk dan kumuh yang ada di Manhattan. Entah kenapa ia merasa lebih nyaman bergaul dengan orang-orang kelas bawah yang tidak tahu identitasnya sama sekali sebagai anak dari rocker ternama di negara ini. Elric pun sudah memperingatkan Ryan untuk tidak menceritakan siapa dirinya pada orang-orang di sana, bahkan kepada orang tua Ryan sekali pun.

Erlic bisa menghabiskan berjam-jam di East Harlem dengan kedua sahabatnya itu, untuk sekedar main game di apartemen Ryan, atau nongkrong bersama remaja-remaja di sekitar lingkungan tempat tinggal sahabatnya itu.

Ia baru akan pulang jika ibunya sudah menelponnya berkali-kali. Itu pun ia menolak mentah-mentah ketika ibunya menyuruh supir untuk menjemputnya. Elric memilih untuk naik subway dan turun di stasiun bawah tanah yang dekat dengan rumahnya di Greenwich Village. Ia juga lebih senang berjalan kaki dari stasiun menuju rumahnya.

"Elric, where have you been (kau dari mana saja)." Begitu yang selalu ibunya tanyakan setiap kali ia menginjakkan kaki di rumah mewah milik ayahnya itu.

"Dari rumah teman." Ia pun hanya menjawab singkat saja. Ibunya, Alya, biasanya tidak akan menanyakan apa-apa lagi.

Namun, ketika ayahnya, Nathan ada di rumah, ia akan diinterogasi. Ayahnya itu selalu mengecek dengan siapa saja ia berteman, atau pergi ke mana saja. Kedua orang tuanya tahu ia bersahabat dengan Michael, namun mereka tidak tahu tentang Ryan dan tempat tinggalnya yang hampir setiap hari ia datangi.

Mungkin, jika kedua orang tuanya tahu, ia tidak akan pernah lagi diizinkan untuk bertemu dengan Ryan apalagi datang ke rumahnya di East Harlem. Tempat paling kumuh dan berbahaya di Manhattan, menurut kebanyakan orang.

Ia juga bersahabat dengan kakak laki-laki Ryan yang bernama Noah. Pemuda berumur dua puluh dua tahun itulah yang mengenalkan rokok, cannabis, dan juga minuman beralkohol padanya, Michael dan Ryan.

Nathan juga menyimpan botol-botol alkohol. Tapi, Elric hanya diizinkan meminum wine saja karena umurnya masih terlalu muda. Ada aturan yang diterapkan oleh Nathan untuk Elric, bahwa ia tidak boleh minum-minum atau merokok sampai cukup umur. Namun dalam benak Elric tersimpan sebuah slogan bahwa aturan ada untuk dilanggar.

"Aku jarang melihatmu masuk studio," kata Nathan pada Elric di suatu pagi ketika menikmati sarapan.

"Aku sibuk." Elric menyahut sekenanya seraya mengunyah potongan croissant yang ia cocolkan ke dalam bubur kentang.

"Memangnya kau sibuk apa, Elric?" desak Nathan seraya menatap putera semata wayangnya itu penuh selidik. Namun sentuhan tangan Alya di lengannya membuatnya mengerti kalau istrinya itu tidak ingin menikmati sarapan pagi dengan perdebatan antara ayah dan anak.

"I gotta go now (aku harus berangkat sekarang)." Elric beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati Alya dan mencium pipinya sekilas.

"Biar Pablo mengantarmu, Sayang," ucap Alya.

"Tidak perlu," tolak Elric seraya menghambur keluar ruang makan tanpa berpamitan dengan Nathan.

"Kenapa dia sepertinya sangat membenciku?" keluh Nathan seraya menatap Alya keheranan.

Alya mendecak. "Jangan berpikiran seperti itu, okay?!" tegasnya.

Nathan mengangkat kedua tangannya pasrah. Ia tidak mengerti jalan pikiran remaja seumuran Elric. Mereka membenci apa saja. Tidak mau mendengarkan orang lain, dan hanya menuruti ego mereka sendiri.

***

Terpopuler

Comments

Emi Wash

Emi Wash

anak sultan mencari jati diri....

2024-01-07

0

Wica Carolina

Wica Carolina

kenapa ada Pablo juga disini??? 🤔 sopir nya Ben part time disini kah 😆😆😆

2022-07-25

0

Lina Maryani

Lina Maryani

semakin dilarang semakin penasaran...darah muda.

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selamat Datang Di Dunia, Elric Arthur Bradley.
2 Bab 2. Si Pemberontak
3 Bab 3. Emma Lopez, Lulusan Psikologi Yang Membutuhkan Psikiater.
4 Bab 4. Elric Dan Hidungnya Yang Patah.
5 Bab 5. Sepertinya Elric Membenci Apa Saja.
6 Bab 6. Misi Dua Hari Lagi.
7 Bab 7. Dia Belum Tahu Siapa Kau, Elric.
8 Bab 8. Misi Yang Konyol
9 Bab 9. Elric, Kau Dihukum.
10 Bab 10. Siapa Mengajar Siapa.
11 Bab 11. James, Bassist Hellbound Yang Tampan.
12 Bab 12. Pendapat Elric Tentang Emma.
13 Part 13. Things To Do List
14 Bab 14. Aku Lebih Suka Melihatmu Marah.
15 Bab 15. Do You Have Crush On Her?
16 Bab 16. Where's Emma?
17 Bab 17. Numpang Lewat.
18 Bab 18. Jangan Ganggu Aku, Elric!
19 Bab 19. Hari Yang Begitu Buruk Untuk Emma.
20 Bab 20. Her Misery.
21 Bab 21. Si Bapak Baptis Tampan Yang Womanizer.
22 Bab 22. James Terlalu Tua Untukmu!
23 Bab 23. Makan Malam Yang Gagal.
24 Just Fun.
25 Bab 24. Adik Lelaki Yang Tidak Pernah Emma Miliki.
26 Bab 25. Like Father Like Son.
27 Bab 26. Ide Buruk Elric Dan James Yang Salah Berucap.
28 Bab 27. Mengajak Emma Kencan Dengan Budget Minim.
29 Bab 28. What Is Love.
30 Bab 29. Casual Dinner
31 Bab 30. Curahan Hati Emma.
32 Bab 32. Kau Mengkhawatirkanku, Emma?
33 Bab 33. Part Of My Body.
34 Bab 34. Wajahku?
35 Bab 35. He'll Be Back To Where He Belongs.
36 Bab 36. Tidak Ingin Membuang Waktu.
37 Bab 37. Kutunggu Jawabanmu.
38 Bab 38. You Are The Reason.
39 Bab 39. Malam Pertama Elric.
40 Bab 40. Outdoor Movie Theater.
41 Bab 41. Di Jantung East Harlem
42 Bab 42. The Bad Boy Of Manhattan
43 Bab 43. Yes Or No?
44 Bab 44. A Brilliant Guitar Player.
45 Bab 45. Denial.
46 Bab 46. Start The Band.
47 Bab 47. Apa Pun Untuk Emma.
48 Bab 48. Elric's Very First Concert.
49 Bab 49. Whatever That Is.
50 Bab 50. Angel Without Wings
51 Bab 51. Lalu Kenapa?
52 Bab 52. I Just Don't Know.
53 Bab 53. Thank You, Angel.
54 Bab 54. Why Is Everything So Confusing?
55 Bab 55. And The Party Begins.
56 Part 56. The Party Continues.
57 Bab 57. Kekesalan Emma.
58 Bab 58. Unknown Feeling.
59 Bab 59. Bersulang Untuk James.
60 Bab 60. When I'm Away From You.
61 Bab 61. Special Invitation.
62 Bab 62. He Will Hate Me.
63 Bab 63. I'm Sorry, Elric.
64 Bab 64. Entahlah.
65 Bab 65. I Can't Help Falling In Love With You.
66 Bab 66. Menganalisa Perasaan.
67 Bab 67. Decision.
68 Bab 68. First Date As A Lovers.
69 Bab 69. Mencoba
70 Bab 70. Siapa Yang Ikut Campur?
71 Bab 71. Pertama Dari Yang Pertama.
72 Bab 72. Gimmick Sialan.
73 Bab 73. Psssttt ....
74 Bab 74. Dinner And The Awkward Moment.
75 Bab 75. Awkward Moment (2).
76 Bab 76. Sekacau Ini?
77 Bab 77. Dilema.
78 Bab 78. Menjaga Jarak.
79 Bab 79. Merelakan.
80 Bab 80. Jika Memang Begitu.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Selamat Datang Di Dunia, Elric Arthur Bradley.
2
Bab 2. Si Pemberontak
3
Bab 3. Emma Lopez, Lulusan Psikologi Yang Membutuhkan Psikiater.
4
Bab 4. Elric Dan Hidungnya Yang Patah.
5
Bab 5. Sepertinya Elric Membenci Apa Saja.
6
Bab 6. Misi Dua Hari Lagi.
7
Bab 7. Dia Belum Tahu Siapa Kau, Elric.
8
Bab 8. Misi Yang Konyol
9
Bab 9. Elric, Kau Dihukum.
10
Bab 10. Siapa Mengajar Siapa.
11
Bab 11. James, Bassist Hellbound Yang Tampan.
12
Bab 12. Pendapat Elric Tentang Emma.
13
Part 13. Things To Do List
14
Bab 14. Aku Lebih Suka Melihatmu Marah.
15
Bab 15. Do You Have Crush On Her?
16
Bab 16. Where's Emma?
17
Bab 17. Numpang Lewat.
18
Bab 18. Jangan Ganggu Aku, Elric!
19
Bab 19. Hari Yang Begitu Buruk Untuk Emma.
20
Bab 20. Her Misery.
21
Bab 21. Si Bapak Baptis Tampan Yang Womanizer.
22
Bab 22. James Terlalu Tua Untukmu!
23
Bab 23. Makan Malam Yang Gagal.
24
Just Fun.
25
Bab 24. Adik Lelaki Yang Tidak Pernah Emma Miliki.
26
Bab 25. Like Father Like Son.
27
Bab 26. Ide Buruk Elric Dan James Yang Salah Berucap.
28
Bab 27. Mengajak Emma Kencan Dengan Budget Minim.
29
Bab 28. What Is Love.
30
Bab 29. Casual Dinner
31
Bab 30. Curahan Hati Emma.
32
Bab 32. Kau Mengkhawatirkanku, Emma?
33
Bab 33. Part Of My Body.
34
Bab 34. Wajahku?
35
Bab 35. He'll Be Back To Where He Belongs.
36
Bab 36. Tidak Ingin Membuang Waktu.
37
Bab 37. Kutunggu Jawabanmu.
38
Bab 38. You Are The Reason.
39
Bab 39. Malam Pertama Elric.
40
Bab 40. Outdoor Movie Theater.
41
Bab 41. Di Jantung East Harlem
42
Bab 42. The Bad Boy Of Manhattan
43
Bab 43. Yes Or No?
44
Bab 44. A Brilliant Guitar Player.
45
Bab 45. Denial.
46
Bab 46. Start The Band.
47
Bab 47. Apa Pun Untuk Emma.
48
Bab 48. Elric's Very First Concert.
49
Bab 49. Whatever That Is.
50
Bab 50. Angel Without Wings
51
Bab 51. Lalu Kenapa?
52
Bab 52. I Just Don't Know.
53
Bab 53. Thank You, Angel.
54
Bab 54. Why Is Everything So Confusing?
55
Bab 55. And The Party Begins.
56
Part 56. The Party Continues.
57
Bab 57. Kekesalan Emma.
58
Bab 58. Unknown Feeling.
59
Bab 59. Bersulang Untuk James.
60
Bab 60. When I'm Away From You.
61
Bab 61. Special Invitation.
62
Bab 62. He Will Hate Me.
63
Bab 63. I'm Sorry, Elric.
64
Bab 64. Entahlah.
65
Bab 65. I Can't Help Falling In Love With You.
66
Bab 66. Menganalisa Perasaan.
67
Bab 67. Decision.
68
Bab 68. First Date As A Lovers.
69
Bab 69. Mencoba
70
Bab 70. Siapa Yang Ikut Campur?
71
Bab 71. Pertama Dari Yang Pertama.
72
Bab 72. Gimmick Sialan.
73
Bab 73. Psssttt ....
74
Bab 74. Dinner And The Awkward Moment.
75
Bab 75. Awkward Moment (2).
76
Bab 76. Sekacau Ini?
77
Bab 77. Dilema.
78
Bab 78. Menjaga Jarak.
79
Bab 79. Merelakan.
80
Bab 80. Jika Memang Begitu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!