Matteo masih sibuk dengan pekerjaannya. Laki-laki itu jika sudah bekerja akan lupa waktu. Apalagi jika istrinya sering bepergian karena pekerjaannya seperti saat ini. Biasanya Matteo lebih memilih bekerja dan menghabiskan waktunya di kantor hingga malam.
Tak jarang juga laki-laki itu memilih tidur di kantornya. Tiga tahun pernikahan dengan Angelica sebenarnya sering kali membuat Matteo kesepian. Pernikahan mereka belum di karuniai keturunan sementara Angelica sibuk dengan pekerjaannya.
Tok
Tok
"Masuk!"
Ceklek...
"Maaf tuan Matteo mengganggu anda, di lobby ada wanita bernama Renata ingin bertemu tuan dan nona Angelica", ujar Rea sekertaris Matteo.
Matteo menghentikan pekerjaannya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerjanya.
"Renata? Ada apa gadis itu ingin menemui ku dan istriku", ucap Matteo bergumam.
"Iya tuan? Apa saya suruh pergi saja?".
"Biarkan ia menemui ku. Kau siapkan teh hangat dan cemilan", perintah Matteo.
"Baik tuan", jawab Rea tersenyum dan menutup pintu bosnya itu.
"Renata...Renata", ucap Matteo sambil mengetuk meja kerjanya. "Ada apa gadis itu menemui ku, apa ia menerima tawaran ku dan Lica?"
Beberapa menit kemudian..
Tok
Tok
"Masuk!"
Pintu terbuka, terlihat Rea yang mempersilahkan Renata masuk keruangan Matteo.
Tak lama berselang office girl datang membawakan cemilan dan dua gelas teh hangat. Rea menata minuman di meja sofa. Kemudian permisi keluar karena masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan nya.
Renata tampak ragu-ragu untuk duduk, ia hanya berdiri. Ia merasa canggung karena di ruangan itu hanya berdua dengan Matteo tidak ada Angelica. Renata mengusap lengannya.
Sementara Matteo berdiri dari kursinya dan melangkahkan kakinya ke sofa.
"Sampai kapan kau akan berdiri seperti itu? Apa kaki mu tidak sakit?"
"Kenapa pakaian mu basah begitu? Kau bermain air dimana?".
Matteo memberondong Renata dengan pertanyaan. Laki-laki itu menyesap teh hangat yang disuguhkan oleh sekretarisnya.
"Oh...Hm, pakaian saya basah karena membantu paman Thomas di bawah tuan", ujar Renata memberikan alasan sambil mendudukkan tubuhnya di sofa yang kemarin ia duduki juga.
Matteo menyipitkan matanya. "Paman Thomas?"
"Iya, paman Thomas tukang kebun perusahaan anda ini. Yang merawat bunga-bunga di taman milik anda tuan", jawab Renata.
"Uhukk Uhukk.."
Perkataan Renata membuat Matteo terbatuk-batuk. Bahkan nyaris saja teh yang di minum nya menyembur keluar dari mulutnya.
"Tuan apa anda baik-baik saja?", tanya Renata serius sambil mengambilkan tissue untuk laki-laki itu.
"Iya, aku baik-baik saja. Ada apa kau ingin bertemu dengan ku?", tanya Matteo serius menatap lekat wajah Renata. Wajah itu terlihat lebih segar dan bercahaya tidak seperti kemarin.
"Saya dan mama ingin mengucapkan terimakasih kepada anda dan nona Angelica, tuan. Entah bagaimana caranya saya membalas kebaikan tuan. Tapi saya janji akan membayar semua hutang-hutang saya pada tuan. Seperti kemarin yang saya katakan, saya menjaminkan sertifikat rumah dan silahkan potong gaji saya.
Matteo menyilangkan kakinya sambil menyandarkan punggungnya. "Renata, kenapa kau tidak terima saja tawaran istriku? Kau akan mendapatkan uang dan kau tidak perlu lagi memikirkan masalah pekerjaan mu".
Renata terdiam dan menundukkan kepalanya. "Saya takut melakukannya tuan, saya tidak tahu cara merawat kandungan itu seperti apa. Belum lagi saya harus merawat mama yang baru saja di operasi. Menurut dokter masa pemulihan nya memakan waktu cukup lama".
"Baiklah, jika kau berubah pikiran kau bisa menghubungi aku dan istriku".
Renata menganggukkan kepalanya. "Iya tuan Matteo. Tapi tuan jangan kuatir saya tidak akan lari dari tanggung jawab, saya akan berkerja keras agar bisa mengembalikan uang tuan".
Matteo terlihat sedang berpikir. "Mudah saja kalau kau ingin membayarnya. Sebagai DP-nya kau harus menemani ku makan sekarang. Aku belum makan apapun. Dan sekarang perut ku mendadak sangat lapar", ujar Matteo sambil berdiri dari tempat duduknya.
Renata melebarkan kedua matanya. "T-api tuan... saya harus kembali ke rumah sakit, sebelum nya saya harus kembali ke rumah mengambil pakaian", jawab Renata memberanikan diri menolak secara halus ajakan Matteo.
Yang benar saja, makan berdua dengan tuan Matteo? Bisa-bisa Renata tidak bisa menelan makanannya.
"Aku tidak menerima penolakan dan alasan Renata. Ini perintah atasan kepada bawahan", ketus Matteo menahan tawanya melihat wajah Renata seketika memucat.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Leng Loy
Sepertinya Matteo tertarik nech
2024-11-18
0
Atiek As Ardhy
mulai ada tanda" nih kesepian di di tinggal istri
2024-05-16
0
Ummi Ime 🙈
Kau mulai terjerat fuergoso 😜
2022-08-04
3