Keesokan harinya...
Sinar matahari pagi menerobos lewat celah gorden ruang VVIP rawat inap rumah sakit yang terletak di pinggiran kota Toronto.
Ruangan mewah yang tidak akan mampu Renata bayar. Karena biaya satu malam di kamar itu bisa menguras tabungan Renata. Ini pertama kali Sophia di rawat di kamar seperti itu, sendirian dan sangat nyaman.
Renata menatap wajah Sophia. Gadis itu terlihat lebih ceria pagi ini. Begitupun wajah sang mama, terlihat lebih segar.
Renata mengecup lembut kening wanita yang sangat disayanginya itu. Merasa ada yang menyentuhnya perlahan kelopak mata Sophia terbuka.
Wajah yang masih terlihat sisa-sisa kecantikannya itu tersenyum menatap putrinya.
"Bagaimana perasaan wanita kesayangan ku", ucap Renata menempelkan wajahnya pada wajah Sophia.
"Sayang, mama baik-baik saja", jawab Sophia menenangkan putrinya.
"Pagi ini Rena sangat bahagia, bangun tidur dengan perasaan damai. Tidak seperti hari-hari kemarin, karena mama sudah di operasi. Semoga mama selalu sehat. Rena menyayangi mama", ucap Renata sumringah dengan wajah berseri-seri.
Sophia tersenyum mendengarnya.
"Rena, kenapa mama bisa berada di ruangan ini nak. Bagaimana kita membayarnya pasti sangat mahal sekali", ucap Sophia dengan suara pelan.
Renata terdiam. Jujur ia tidak tahu harus menjawab apa. Renata benar-benar tidak terpikirkan akan pertanyaan ini. Tidak mungkin juga ia berkata yang sebenarnya tentang tawaran bosnya yang akan menyewa rahimnya. Bisa-bisa mamanya syok lagi.
"Mama di tempat kan di ruangan ini karena Rena mendapatkan fasilitas dari kantor ma. Hm...mama lihat laki-laki yang menjadi penolong kita kemarin, ia adalah pemilik cafe tempat Rena bekerja. Sebelumnya Rena menemui istrinya dan tuan Matteo Thomas untuk meminjam uang dengan jaminan sertifikat rumah kita. Siapa sangka mereka sangat baik, mau meminjamkan uang untuk operasi mama. Mama lihat sendiri kan tuan Matteo datang langsung ke rumah sakit", ucap Renata memberikan jawaban sekenanya namun cukup meyakinkan.
"Rena kau harus segera menemui tuan Matteo dan istrinya nak sampaikan ucapan terimakasih dari mama atas bantuan mereka. Tanpa mereka mama tidak akan sembuh Rena. Kita berhutang budi pada atasan mu itu", ujar Sophia pelan.
Renata menganggukkan kepalanya. "I-ya ma. Nanti Rena akan menemui nona Angelica dan tuan Matteo di kantornya", jawab Renata sambil menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah karena tidak bisa berkata jujur pada Sophia.
Namun ucapan mama nya ada benarnya juga. Biar bagaimanapun mama nya bisa selamat berkat tuan Matteo yang datang tepat waktu. Sehingga dokter segera mengoperasi Sophia setelah semua biaya di tangani Matteo.
*
Renata melangkahkan kakinya setelah turun dari taksi yang mengantarkan nya ke perusahaan milik Matteo. Perusahaan itu berdiri menjulang di pusat kota Toronto.
Sekarang sudah pukul tiga sore. Sebenarnya Renata ingin menemui Angelica dan Matteo pagi tadi namun ia tidak tega meninggalkan mama nya sendirian. Hingga siang tadi teman baiknya Kelly datang membesuk Sophia. Dan Renata menceritakan semuanya, tentang pertolongan Matteo. Tentu saja Renata tidak menceritakan tentang tawaran Matteo dan Angelica pada siapapun. Termasuk pada Kelly. Kelly menawarkan dirinya untuk menjaga Sophia selama Renata pergi menemui atasan mereka.
Renata menghentikan langkah kakinya tepat di depan gedung pencakar langit di mana kantor Matteo berada. Yang ia dengar Angelica berkantor di gedung itu juga.
"Ah shitt kenapa jadi rusak begini..."
Renata menolehkan kepalanya ke sumber suara yang terdengar sangat kesal. Terlihat laki-laki paruh baya sedang berjongkok membetulkan keran air yang sepertinya tidak bisa mengalir. Laki-laki itu sedang berada di sebuah taman tepat di sebelah kanan Renata.
Renata tersenyum dan menghampiri laki-laki itu. "Paman kenapa, apa ada yang bisa saya bantu?", tanya Renata sopan dengan suara lembut.
"Hahaa kau bisa apa gadis muda?", jawab laki-laki itu setengah mengolok Renata.
"Huhh...paman meragukan kemampuan ku? Aku bisa melakukan apa saja", balas Renata sambil mencebikkan bibirnya.
"Tunjukkan sekarang, kau betulkan keran itu kenapa airnya tidak keluar!", ujar laki-laki itu lagi sambil memberikan peralatan pada Renata.
Renata memeriksa keran air yang di maksud laki-laki di hadapannya, gadis itu mengeluarkan kawat kecil dari tempat alat yang di berikan padanya kemudian menyambungkannya menjadi simpul dan menguatnya dengan baut yang tadi terlepas oleh laki-laki itu.
"Selesai. Mari kita buktikan sekarang hasil nya", ujar Renata dengan yakin dan melebarkan kedua tangannya.
"Gadis sombong! kita buktikan saja", ucap laki-laki itu setengah menantang sambil memutar keran yang sudah tersambung dengan selang. Seketika air pun menyembur dengan derasnya.
Laki-laki paruh baya itu pun tertawa melihat hasilnya. "Not bad, pekerjaan mu lumayan juga gadis muda", ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bunga-bunga ku tampak segar kembali".
Renata tersenyum mendengarnya. "Sekarang paman mengakui pekerjaan ku kan?"
"Thomas. Panggil namaku Thomas", ucap laki-laki itu tanpa menoleh pada Renata, ia sibuk menyemprotkan air menggunakan selang ke bunga-bunga indah di taman mungil itu.
Renata tersadar ia melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul setengah empat. "OMG, aku harus menemui nona Angelica dan tuan Matteo", gumam Renata.
"Hm...paman Thomas aku harus pergi sekarang, aku harus bertemu seseorang", ucap Renata membalikkan badannya.
"Hei, siapa nama mu gadis muda? Kau ingin menemui siapa di gedung ini?", balas Thomas.
Renata menghentikan langkah kakinya dan membalikkan badannya lagi menghadap Thomas. "Aku Renata. Aku ingin menemui pemilik perusahaan ini, tuan Matteo. Bye paman Thomas", ucap Renata setengah berlarian meninggalkan Thomas yang menatap punggungnya.
"Renata? Ingin bertemu dengan Matteo? Apa hubungannya dengan Matteo?", gumam Thomas.
"Selamat sore tuan Thomas. Saya membawakan bibit bunga yang tuan inginkan selama ini".
"Edward, apa kau pernah mendengar nama Renata di perusahaan ini?"
...***...
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Leng Loy
Paman Thomas apakah ayah Matteo
2024-11-18
0
Ummi Ime 🙈
Paman itu ayah metteo
2022-08-04
2
Meili Mekel
siapa thomas
2022-07-29
0