THE FORGOTTEN MOTHER

PROLOG/VISUAL

Tidak pernah terpikirkan oleh Renata Hemsworth, gadis cantik berusia 25 tahun yang selalu dirundung kemalangan untuk menyewakan rahimnya pada pemilik cafe tempatnya bekerja.

Renata Hemsworth tinggal berdua dengan ibunya yang sudah sakit-sakitan dan harus segera menjalani operasi yang membutuhkan banyak biaya.

Matteo Thomas, brasteran Italia-Kanada. Berusia 32 tahun. Pria beristri yang memiliki berbagai bisnis mentereng berskala internasional. Pernikahannya dengan Angelica Carolina seorang model cantik belum juga di karuniai keturunan di usia pernikahan sudah berjalan 3 tahun. Hingga posisi Matteo terdesak karena keinginan orang tuanya untuk segera memiliki cucu sebagai penerus kerajaan bisnis keluarga Thomas Anderson. Angelica memiliki ide gila saat melihat salah satu karyawan cafe miliknya, yang ia anggap bisa di jadikan sebagai penyelamatnya menghadapi keluarga Matteo. Angelica menyampaikan idenya pada Matteo, menyewa rahim salah satu karyawan nya untuk melahirkan anak mereka karena Angelica di vonis tidak bisa mengandung anak mereka akibat cedera rahim yang di alaminya setelah kecelakaan yang di alaminya beberapa tahun yang lalu bersama teman-temannya.

Flashback Beberapa hari yang lalu..

"Sayang, apa-apaan kau ini! Tentu saja aku tidak akan pernah menyetujui ide gila mu itu. Aku mencintai mu apa adanya Lica, jangan pernah ragukan itu! Aku menerima mu apa adanya. Termasuk menerima keadaan mu jika kau tidak memberikan aku keturunan", ucap Matteo serius sambil memeluk tubuh istrinya Angelica yang sesenggukan menangis saat keduanya berada di dalam mobil setelah menemui kedua orang tua Matteo.

Matteo kaget mendengar ide istrinya yang baru saja di dengarnya beberapa saat yang lalu, Angelica mengajak Matteo mencari wanita yang menyewakan rahimnya untuk mengandung anak mereka. Ide yang sangat gila menurut Matteo.

Angelica tiba-tiba berkata seperti bukan tanpa sebab, tadi sore Thomas dan Zaneta menghubungi putera mereka Matteo agar ia dan istrinya datang ke mansion. Tanpa curiga sedikitpun, Matteo membawa Angelica menemui mommy dan daddy nya. Namun... siapa sangka ternyata tujuan orang tua nya memintanya datang membahas masalah anak. Hal yang tidak mungkin bisa di wujudkan Matteo karena Angelica tidak akan pernah bisa memberikan keturunan.

Memang setelah Angelica di vonis tidak akan pernah mengandung, Matteo merahasiakan rapat-rapat dari semua orang. Baik keluarga Istrinya maupun keluarga nya sendiri. Hal itu di lakukannya tak lain karena bagi Matteo bukanlah hal penting, baginya cukup ia dan istrinya saling mencintai dan tetap bersama selamanya meskipun tanpa seorang anak pun tidak lah mengapa. Tapi...malam ini ketenangan itu terusik saat mendengar kata-kata tegas ayahnya, yang segera menginginkan cucu. Anaknya dan Angelica sebagai penerus kerajaan bisnis keluarga Thomas Anderson.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan mu, Lica. Kau segalanya bagi ku", tegas Matteo mengecup lembut pucuk kepala istrinya yang bersandar di bahunya.

"Tapi orang tua mu menginginkan cucu sebagai penerus mu sayang. Apa kau mau kehilangan semua harta keluarga mu?", balas Angelica menatap lekat Matteo dengan berlinangan air mata.

Matteo terdiam sambil memijat pelipisnya. Kedua netra coklat itu menatap lekat istrinya yang nampak terguncang. Perlahan jemari tangan Matteo mengusap lembut wajah Angelica. "Aku akan mencari jalan keluarnya sayang, tenanglah. Tapi aku minta kepada mu berhentilah dengan ide-ide konyol mu itu. Aku tidak akan pernah setuju dengan surrogate mother, mencari ibu pengganti untuk mengandung anak kita", tegas Matteo serius sambil membingkai wajah cantik Angelica, wanita yang sangat di cintainya.

"T-tapi aku ingin mencari wanita yang akan menyewakan rahimnya untuk kita sayang, aku akan mencari yang sesuai dengan kriteria kita, wanita muda yang sehat tentunya mohon sekali ini saja turuti keinginan ku, Matte. Demi kebaikan bersama. Aku tidak mau kau kehilangan semua harta mu. Aku takut daddy mewujudkan perkataan nya tadi. Akan memberikan hartanya kepada anak sepupu mu jika kita tidak memiliki keturunan".

Huh..

Matteo menghembuskan nafasnya dalam-dalam dan mengumpat dalam hati. Apa yang dikatakan istrinya benar adanya. Ia sangat tahu ketegasan ayahnya. Jika ia sudah memutuskan maka keputusan itu mutlak tidak akan bisa berubah lagi.