PERJANJIAN II

"Begini nona Renata, saya sudah beberapa kali terlibat dengan klien dalam kasus surrogate mother seperti ini. Kenapa ibu pengganti sebaiknya tinggal dengan pemilik janin supaya kedua orang tua janin bisa lebih dekat dengan calon bayi mereka".

"Tentu saja tuan Matteo dan nona Angelica ingin lebih menjaga kandungan anda, terutama tentang kesehatan anda dan nutrisi yang masuk kedalam tubuh nona Renata akan di pantau oleh tuan Matteo dan istrinya langsung".

"Nona Renata juga tidak bisa bekerja seperti biasanya. Semua kegiatan harus sesuai jadwal yang di tentukan oleh penyewa rahim dalam hal ini yaitu tuan Matteo dan istrinya", jawab Dominic menjelaskan dengan rinci dan panjang lebar.

Renata terdiam dan mencerna semua penjelasan itu. Yang ia tangkap artinya ia tidak bisa lagi bebas seperti sekarang. Ia benar-benar sudah terikat kontrak jika ia menandatangani perjanjian ini.

"Kenapa mama mu akan aku tempat kan di apartemen, semua itu demi kebaikan dan kesehatannya, Rena. Aku tahu kau pasti sangat mengkuatirkan kondisi mama mu kan. Aku juga akan menyediakan perawat dan pelayan yang akan menjaganya selama kau tinggal bersama kami", ujar Matteo.

"Surrogate mother ini harus di rahasiakan dari siapa pun, termasuk mama mu, teman mu juga keluarga ku. Nantinya Angelica juga akan cuti selama satu tahun dari pekerjaannya selama kau mengandung anak kami. Jadi kita rahasiakan dari pihak manapun".

"Artinya selama saya hamil, saya tidak boleh bertemu mama saya tuan?", tanya Renata nampak ragu-ragu.

"Iya. Di awal kehamilan kau masih boleh bertemu mama mu tentu saja kau harus seizin ku dan istriku. Setelah dua bulan kehamilan kau tidak boleh lagi bertemu mama mu secara langsung. Silahkan kau berbicara melalui video call yang hanya memperlihatkan wajah mu saja. Kau jangan kuatir dengan mama mu Rena aku akan mempekerjakan orang terbaik untuknya".

"Mama pasti curiga jika aku tidak bersamanya lagi", balas Renata terdengar lirih.

"Aku akan membuat surat pindah tugas mu ke cabang cafe milik ku yang lainnya yang berada jauh dari kota Toronto", jawab Matteo.

"Katakan kau naik jabatan menjadi manajer di sana", ujar Matteo lagi. "Percaya lah semua akan baik-baik saja menyangkut mama mu, Rena. Aku yang akan bertanggung jawab langsung pada mu dan mama mu", ucap Matteo meyakinkan Renata.

Renata terlihat berpikir. Ia bimbang. Terus melangkah atau mundur dari kerjasama ini. Tapi ingatan Renata kembali lagi seminggu yang lalu, Matteo layaknya malaikat menolongnya di situasi sulit. Dimana nyawa Sophia sudah di ujung tanduk. Matteo datang di saat yang tepat, bahkan ia tidak mau menerima jaminan apa pun. "Sepertinya ini lah caraku membalas kebaikannya. Semoga jalan yang aku pilih ini adalah yang terbaik untuk semuanya", batin Renata pada dirinya sendiri.

"Masalah uang 2 Miliyar, itu hak mu Rena. Kau pemiliknya. Aku tetap akan memberikannya kepada mu. Terserah kau mau apakan uang itu", ucap Matteo.

"Kau bisa menggunakan uang itu saat kontrak mu habis nanti. Setelah kau melahirkan anak kami, kehidupan mu kembali lagi seperti semula. Kau bebas melakukan apapun", ucap Matteo sambil mengusap tengkuknya.

Renata terdiam mendengar nya. Ya...Matteo benar sekali, saat anak itu lahir tentu saja kontrak kerjasama antara ia dan Matteo juga berakhir.

Anggaplah Renata bersama Matteo dan istrinya selama sepuluh bulan saja, selanjutnya end.

"Iya tuan saya mengerti, saya bersedia menandatangani perjanjian ini", ucap Renata sambil menatap sekilas wajah tampan Matteo yang duduk di sampingnya.

Dominic memberikan pena tinta berwarna hitam pada Renata. Sesaat Renata memejamkan matanya dan berdoa dalam hati, semoga keputusan yang ia ambil ini tepat. Hanya sepuluh bulan saja, batinnya.

Kemudian gadis itu membubuhkan tandatangan kontrak kerjasama pada tempat yang sudah di tentukan.

Matteo menatap Renata dalam diam. Namun ada gelenyar aneh di dadanya saat melihat gadis itu menyetujui semua poin-poin yang tertera di kontrak yang di buat oleh Dominic temannya sekaligus pengacaranya.

"Baiklah nona Renata, masalah penandatanganan kontrak sudah selesai. Satu minggu setelah ini anda harus menjalani serangkaian tes kesehatan di rumah sakit yang sudah di pilih tuan Matteo dan istrinya. Persiapkan diri anda", ucap Dominic.

Renata menganggukkan kepalanya. "Tuan Matteo jika semuanya sudah selesai, saya pamit ingin melanjutkan pekerjaan saya lagi", ucap Renata menatap Matteo.

"Iya. Tentu saja. Kau boleh kembali bekerja. Jika ada sesuatu yang perlu kau tanyakan lagi jangan sungkan untuk menghubungi ku dan Angelica, Rena", ujar Matteo.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi. Selamat siang", ucap Renata berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu.

Sementara Matteo menatap punggung indah gadis itu.

"Matte apa kau yakin dengan semua ini?", tanya Dominic menatap sahabatnya.

"Hem. Tentu saja", jawab Matteo sambil memijat keningnya.

"Kau tampak ragu dan cemas teman, aku sangat tahu kau Matteo. Sama seperti mu aku pun cemas kau melakukannya teman. Renata sangat cantik siapapun tahu itu saat melihatnya, kau akan kesulitan menolak pesonanya Matte".

"Shitt ..Aku sudah memiliki Angelica, Domi. Jangan berpikiran yang tidak-tidak", jawab Matteo sambil mengusap tengkuknya.

"Aku tahu akan hal itu. Tapi waktu sepuluh bulan cukup lama teman. Semuanya bisa terjadi. Kau akan bersamanya setiap hari selama sepuluh bulan Matteo. Ingat itu", balas Dominic sangsi.

"Aku sangat menghormati pernikahan. Dari awal menikah dengan Angelica aku memegang prinsip pernikahan dalam hidup ku hanya satu kali saja. Kecuali jika salah satu dari kami ada yang berkhianat maka semuanya akan berakhir", jawab Matteo sambil meneguk wine dari gelas sloki hingga tandas.

"Lihatlah diri mu sekarang Matteo. Bahkan saat bersama gadis itu aku melihat mu sangat berbeda kau memperlakukannya sangat lembut. Masih ada waktu jika kau akan membatalkan ide mu ini, teman. Kau bisa membatalkan nya".

"Dalam hal ini bukan hanya diri mu yang aku kuatirkan Matteo, tapi juga perasaan gadis itu. Bagaimana jika selama kalian bersama ia memiliki harapan pada mu, ia jatuh cinta pada mu? Apa kau memikirkan perasaan nya itu...?"