"Kau tahu apa yang harus kau lakukan jika kami memberikan pinjaman uang yang kau inginkan itu Renata?", ketus Angelica.
"Kau harus menyewakan rahim mu untuk mengandung anak kami..."
Surrogate mother, sebagai ibu pengganti yang mengandung anak kami".
Kata-kata yang di ucapkan dengan jelas oleh Angelica membuat Renata kaget. Bahkan gadis itu tidak bisa menutupi keterkejutannya. Sampai-sampai kedua matanya yang masih basah melotot seakan hendak keluar dari tempatnya.
"A-pa maksud nona? S-aya tidak mengerti", ucap Renata terbata-bata. Gadis itu menatap pasangan suami-istri itu dengan kedua matanya yang basah dan tatapan penuh tanda tanya.
"Kami mencari wanita yang siap mengandung anak kami, karena ada masalah dengan rahim ku".
"Kebetulan sekali bukan kau juga sedang membutuhkan biaya untuk operasi jantung ibu mu", ujar Angelica.
"Aku dan suamiku menginginkan wanita yang sehat untuk mengandung anak kami, jika kau bersedia bekerjasama maka kau harus mengikuti tahapan-tahapan sesuai keinginan ku dan suamiku. Kau harus menjalani tes kesehatan terutama rahim mu", ucap Angelica menjelaskan.
Dalam hal ini Angelica lah yang lebih banyak bicara, sementara Matteo hanya diam dan memangku dagu dengan tangannya. Netra biru itu tak henti menatap Renata, memperhatikan wajah cantik gadis itu yang terlihat jelas menanggung beban berat. Wajah itu terlihat sendu penuh penderitaan.
Renata tertunduk, sementara kedua tangannya saling meremas satu dengan yang lainnya. Semua itu tak luput dari perhatian Matteo. "Wanita rapuh", ucap Matteo dalam hati.
"Selama kau mengandung anak ku, kau di larang berhubungan intim dengan pasangan mu", tegas Matteo.
Renata mengangkat kepalanya menatap laki-laki itu dan istrinya bergantian.
"T-tapi saya belum menikah", jawabnya dengan suara pelan nyaris tak terdengar.
Angelica menolehkan kepalanya pada Matteo. Sementara Matteo membetulkan posisi duduknya sambil mengusap-usap dagu nya.
"Kau tidak boleh juga berhubungan intim dengan kekasih mu ataupun laki-laki lain", ujar Matteo lagi.
Terlihat Renata kembali menundukkan kepalanya. "Saya tidak memiliki kekasih ataupun hubungan dengan laki-laki manapun. Waktu, saya habiskan untuk bekerja dan merawat mama saja", ucap Renata dengan suara lirih.
Seketika jawaban Renata membuat Matteo dan Angelica bertukar pandang.
Matteo menyunggingkan senyum tipis. "Berapa uang yang kau butuhkan?"
Renata mengangkat kepalanya menatap laki-laki itu, kemudian beralih menatap istrinya. "S-satu Miliyar tuan. Jumlah itu meliputi biaya operasi bypass hingga perawatan pasca operasi. Saya akan menjaminkan sertifikat rumah dan sisanya akan mencicil dengan gaji yang saya terima. Saya juga akan bekerja lembur sampai cafe tutup. S-aya sangat membutuhkan uang itu tuan", ujar Renata memohon sambil menyodorkan map berwarna coklat berisi sertifikat rumahnya di hadapan Matteo.
Matteo mengambil map itu dan membaca sekilas. Kemudian menutupnya kembali.
"Kau tidak perlu kehilangan rumah mu, kau juga tidak perlu bekerja keras hingga larut malam dan kau tidak perlu membayar hutang mu jika kau bersedia menerima tawaran istri ku. Aku akan memberimu uang 2 Miliyar dan membayar biaya operasi mama mu sekarang juga jika kau menerima tawaran istri ku mengandung anak kami", ucap Matteo menatap lekat wajah Renata yang terlihat begitu cemas.
Sementara Angelica tak percaya dengan apa yang didengarnya. Spontan ia memeluk Matteo. "Sayang, aku mencintaimu", ucapnya sambil membingkai wajah Matteo dan mengecup bibir suaminya. Untuk sesaat keduanya berciuman mesra.
Tak ada rasa sungkan sedikit pun walaupun ada Renata di sana. Gadis itu hanya bisa tertunduk dengan wajah muram dan pikiran yang berkecamuk di kepalanya.
Drt
Drt
Handphone milik Renata yang ada di dalam saku celana kerjanya berbunyi. Gadis itu segera menatap panggilan masuk. Dari rumah sakit tempat mamanya di rawat.
Renata segera menggeser tombol hijau.
"Renata segera datang ke rumah sakit, mama mu tak sadarkan diri Rena..."
Tanpa pikir panjang Renata beranjak dari tempat duduknya dan berlari menuju pintu.
"Renata ada apa?", teriak Angelica yang melihatnya sangat panik setelah menerima panggilan telepon dari seseorang.
"Matte ada apa dengannya?"
Matteo mengangkat satu bahunya. Matanya melihat map coklat yang di tinggalkan Renata di atas meja.
"Sayang, kita harus bagaimana sekarang? Bagaimana kalau dia tidak menerima tawaran mu? Padahal ia sangat cocok dengan kriteria yang kuinginkan".
"Ia akan kembali", ucap Matteo sambil mengusap dagunya, senyuman tipis tersungging di bibirnya.
...***...
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Leng Loy
Kayaknya Matteo suka sama Renata
2024-11-18
0
Neng
ketika perawan melupakan penolakan...wkwkwkwk
2022-08-05
0
Diana Budhiarti
Yee Mateo dapat perawan nih ye
2022-08-04
0