Alisha Kembali Bertemu Ara

"Tolong!, tolong saya!" rintihan suara wanita yang entah datang darimana.

"Eh kok ada suara teriakan orang minta lontong sih?, eh salah, maksudnya orang minta tolong" kata Alisha.

Alisha mencari asal suara wanita itu.

"Lah kok ngilang sih suaranya?" tanya Alisha celingukan.

"Tolong!" rintihan suara wanita yang kembali terdengar.

"Eh suaranya ada lagi tuh, darimana sih asal suaranya, eh mbak coba ngomong lagi dong" pinta Alisha.

"Tolong!" rintih seorang wanita.

"Tolong!" rintihan kembali terdengar.

"Kok suaranya kayak ada di patung sih?, eh tung, lu ngomong ya?, kalau ngomong jawab iya cepat!" ucap Alisha.

"Iya" ucap wanita itu.

"Eh beneran lu bisa ngomong tung?" tanya Alisha menatap kebingungan patung yang tadi ia ajak bicara.

"Iya" jawab patung itu.

"Tapi kok mulut lu kagak gerak sih tung?" tanya Alisha menatap patung itu.

"Mereka membunuh ku dan membuang potongan tubuh ku menyebar di rumah ini, lalu mereka membuat patung yang mirip dengan ku, noda merah yang ada di patung ini adalah bagian tubuh ku yang dipotong oleh mereka lalu mengubur setiap potongan di tempat yang berbeda, tolong aku, tolong temukan semua potongan tubuh ku, satukan potongan tubuh ku dan makamkan secara layak di satu liang lahat, aku janji tidak akan menganggu mu lagi, aku janji tidak akan menganggu mereka yang menempati rumah ku, tapi tolong, temukan semua potongan tubuh ku, tenang saja, aku tidak akan membunuh mu asal kamu mau membantu ku, dan orang yang kamu lihat sangat mirip dengan mu itu adalah aku, aku yang memasukkan mu ke dalam ruangan ini, agar kamu bisa bertemu dengan patung ku ini, agar kamu tahu bagian tubuh ku mana saja yang harus kamu temukan, aku menyerupai mu dan pergi bersama teman mu Ara, kamu meminta ruangan yang layak aku penuhi, aku mengubah tempat ini menjadi kamar yang nyaman untuk kamu, aku tahu kamu orang yang baik Alisha, aku tidak berniat untuk membunuh mereka semua, aku hanya ingin mereka tahu kehadiran ku, aku hanya ingin mereka membantu ku, namun mereka malah berbuat perilaku tak senonoh di dalam rumah ku ini, penghuni pertama setelah kematian ku merupakan sepasang pasutri, namun ketika suaminya pergi bekerja, istrinya malah memasukkan pria lain ke dalam rumah ini, mereka melakukan hubungan suami istri, aku membunuh mereka, karena aku tidak ingin mereka berzina di dalam rumah ku ini, aku membunuh suaminya karena setelah aku selidiki, suaminya pun berselingkuh dengan wanita lain, tepat di hari pertama pengajian istrinya, disaat semua orang berkumpul dan membacakan doa, pria itu malah bercumbu dengan selingkuhannya, aku membunuh mereka, penghuni kedua rumah ini adalah tiga orang pria, aku membunuhnya karena ia menculik seorang wanita dan menjualnya, aku melepaskan wanita itu namun aku tidak melepaskan ketiga pria itu, penghuni ketiga rumah ini adalah Ara, teman mu itu, aku membebaskannya karena ia tidak pernah melakukan perbuatan tak senonoh di dalam rumah ku ini, aku tidak berniat jahat pada Ara, aku hanya ingin dia membantu ku, ya memang caraku salah, tapi aku tidak punya pilihan lain, aku menunjukkan semuanya pada Ara namun Ara malah pergi meninggalkan rumah ini tanpa membantu ku karena ketakutan, padahal aku tidak bermaksud untuk menakutinya, aku tahu semua perbuatan ku selama ini salah dengan membunuh nyawa mereka, tapi aku membunuh mereka bukan karena aku memiliki dendam pada penghuni baru yang menempati rumah ku ini, tapi karena perbuatan mereka sendiri, semua orang mengira aku adalah penghuni tak kasat mata yang jahat, mereka salah menerka ku, semenjak kepergian Ara, bertahun-tahun rumah ini kosong, aku sangat sedih karena tidak ada harapan aku bisa dimakamkan secara layak, tidak ada yang bisa membantu ku, aku berteriak meminta pertolongan dari dalam sini, tapi warga sekitar malah menyebarkan rumor jika rumah ini adalah rumah kutukan" ucap wanita itu.

"Lalu mengapa tetangga sini mengatakan jika kamu mengutuk rumah ini?, mereka bilang kalau kamu mengutuk semua orang yang tinggal di dalam rumah ini, mereka bilang kalau setiap tetes darah kamu yang mengalir akan digantikan oleh nyawa mereka yang tinggal di dalam rumah ini" ucap Alisha.

"Ya memang pada awalnya aku mengatakan hal itu, tepat sebelum pria perampas itu menebas leher ku, karena aku dendam pada mereka, mereka bisa berkeliaran dengan bebas, sementara aku hanya bisa mengubur semua keinginan ku karena mereka merenggut nyawa ku, Al, kamu tak jauh berbeda dengan ku, kamu meninggalkan rumah mu karena selalu dikekang oleh kedua orangtua mu dan hal itu juga yang aku lakukan, dulu aku membeli rumah ini agar aku bisa terbebas dari paksaan kedua orangtua ku, agar aku bisa meraih mimpiku, bukan hanya menjalankan keinginan orangtua ku, sama seperti mu Alisha, bedanya kedua orangtua mu berselingkuh, sedangkan kedua orangtua ku tidak, tapi mereka selalu memaksa ku melakukan semua keinginan mereka tanpa mempedulikan apakah aku menginginkannya atau tidak, sebelum para penjahat itu datang, ada saudara ibu ku yang menghubungi ku, dia mengatakan jika kedua orangtua ku telah meninggal dunia, aku seketika depresi dan mandi untuk menenangkan pikiran dan hatiku, namun aku lupa mengunci pintu kamar ku yang membuat mereka melakukan hal senonoh padaku dan menghabisi nyawa ku, Alisha, pulanglah sebelum terlambat, aku tidak ingin nasib mu berakhir sama sepertiku" ucap wanita itu.

Alisha yang mendengar perkataan wanita itu sontak terdiam dan mengingat kedua orangtuanya. Seketika air matanya menetes dan kepala patung itu berputar ke arahnya.

"Mengapa kamu meneteskan air mata mu itu Alisha?" tanya wanita itu.

Alisha menatap patung yang tengah menatapnya itu. Alisha yang tengah bersedih tidak menyadari jika kepala patung itu bisa berputar menatapnya.

"Perlu kamu ketahui Alisha, di rumah ini bukan hanya ada aku, tapi ada arwah lain, dulu setelah kepergian Ara dan rumah ini sudah sangat berantakan pernah ada beberapa pria yang memperkosa seorang wanita di belakang halaman rumah ini, mereka membunuh wanita itu dan mengubur begitu saja jasad wanita itu, semenjak saat itu, rumah ini menjadi ramai oleh para penghuni tak kasat mata yang memiliki dendamnya masing-masing, para wanita tewas dan dibuang di dalam rumah ini, jadi bukan hanya aku saja yang ada di rumah ini, pergilah sebelum terlambat Alisha" ucap wanita itu.

"Tapi bagaimana caranya aku keluar dari dalam sini?" tanya Alisha.

"Aku akan membantumu keluar dari dalam sini" ucap wanita itu.

Seketika Alisha berada di dalam kamarnya bersama dengan Ara yang tengah tertidur pulas.

"Hei, aku berjanji akan membantu mu, aku berjanji akan memakamkan tubuh mu secara layak, berikan aku petunjuk, aku juga akan membantu mereka semua yang tewas di dalam rumah ini" ucap Alisha tersenyum.

Tidak ada jawaban terdengar dari wanita itu dan Alisha pun menghampiri Ara yang tengah tertidur pulas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!