#20

“Sayang.”

“Dad!”

“Kamu nggak apa-apa, sayang?” tanya Dad Arthur.

“Ivy nggak apa-apa, Dad. Mungkin cuma kecapean aja karena kita baru sampai,” jawab Ivy berbohong.

Dad Arthur melayangkan pandangan ke arah sosok pria yang berada di samping Ivy.

“Tuan Sky?”

“Selamat siang, Tuan Arthur. Tak disangka kita bertemu lagi di sini,” kata Sky.

“Dad mengenalnya?” bisik Ivy.

“Ini cucu Tuan Luther,” jawab Dad Arthur. Bibir Ivy membentuk huruf O. Ia tak pernah menyangka bahwa Dad Arthur pernah bekerja untuk perusahaan Sky.

Dad Arthur kembali mengarahkan tubuhnya ke arah Sky, “Terima kasih sudah menolong putri saya, Ivy.”

“Tidak masalah Tuan Arthur. Ivy juga adalah teman saya.”

“Ahh, benarkah?” Dad Arthur menoleh ke arah Ivy seakan menanyakan kebenaran.

Sky sendiri sangat berterima kasih kepada Arthur atas pertolongannya dulu pada Grandpa Luther. Mungkin jika dulu Tuan Arthur terlambat sedikit saja membawa Grandpa Luther ke rumah sakit, ia akan menjadi sebatangkara saat ini. Sky tidak lagi mempedulikan kedua orang tuanya yang sama tidak pernah mencarinya ataupun menanyakan keberadaannya.

“Aku mau pulang, Dad. Aku sudah tidak apa-apa,” pinta Ivy.

“Wajahnmu masih terlihat pucat, sayang,” kata Dad Arthur.

“Aku akan istirahat di rumah saja, Dad.”

Meskipun keluarga mereka bukan keluarga miskin, namun Ivy tak ingin membebani Dad Arthur dengan biaya rumah sakit, apalagi biaya rumah sakit di Kota New York pasti lebih mahal. ia juga seorang dokter, ia tahu apa yang ia rasakan ini bukanlah sakit secara raga, tapi sakit di dalam hatinya.

“Dad akan bicara dengan doker terlebih dahulu,” Ivy pun akhirnya mengangguk. Dad Arthur keluar dari ruang rawat untuk menemui dokter. Kini di dalam kamar hanya ada Sky dan Ivy.

“Vy,” panggil Sky.

Ivy menoleh, “Ya.”

“Maaf, dulu aku …”

“Sudah kak, yang lalu biarlah berlalu. Nggak usah diingat-ingat lagi,” kata Ivy tanpa melihat ke arah Sky.

“Tapi Vy, aku …,” perkataan Sky terputus karena Dad Arthur sudah memasuki ruangan.

“Bagaimana, Dad?” tanya Ivy.

“Dokter sudah mengijinkan,” Ivy pun tersenyum mendengarnya.

Tanpa menunggu lama, Ivy langsung mendekat ke arah Dad Arthur dan menggandeng lengan Daddynya itu.

“Tuan Sky, terima kasih sekali lagi saya ucapkan. Saya dan Ivy permisi dulu,” pamit Arthur.

“Kak, terima kasih. Aku pamit pulang,” pamit Ivy dengan sopan.

Bagaimanapun perlakuan Sky dulu kepadanya, ia tak ingin menyimpan dendam. Kedua orang tuanya tak pernah mengajarkan hal seperti itu kepadanya. Sebisa mungkin Ivy akan bersikap sopan.

“Kita bisa bertemu lagi, Vy?” tanya Sky.

“Kalau masih ada umur, kita pasti akan bertemu lagi. Aku permisi,” Ivy pun pergi bersama dengan Dad Arthur.

Sky melihat Arthur dan Ivy yang menghilang di balik pintu. Hatinya sedikit lega karena kondisi Ivy sudah lebih baik. Selain itu, bertemu dan gadis itu mau berbicara dengannya, sudah membuat ia bahagia.

Ponsel Sky yang berada di saku bergetar, Sky pun mengangkat panggilan itu.

“Bagaimana, Se?” tanya Sky.

“Semua udah beres, Bos! 15 menit lagi meeting bakalan dimulai. Lo langsung ke ruang meeting aja ya. Apa perlu gue jemput?” Goda Sean.

“Sini jemput, tapi pakai kereta kencana ya,” jawab Sky kembali menggoda Sean. Saat ini perasaannya sedang bahagia, meski masih terselip sebuah penyesalan.

“Mimpii!!” jawab Sean dari seberang telpon.

Sky tertawa mendengar jawaban Sean, “Tunggu gue di sana.”

Sky pun memutuskan panggilan dan bergegas menuju ke ruang meeting.

**

“Jangan pernah mengharapkan apapun dari pernikahan ini,” kata Daniel sambil menatap tajam pada seorang wanita di hadapannya yang tengah menunduk.

“Aku mengerti. Sebelumnya, maukah kamu memaafkan Dad atas permintaannya ini?” tanya Vinnie.

“Menurutmu? Apa aku akan bisa memaafkan orang yang telah menghancurkan hidupku? Kalian merusak mimpiku tentang sebuah pernikahan dan tentang sebuah keluarga. Apa kamu kira semudah itu aku akan memaafkan?” Daniel menampakkan wajah yang sangat menyeramkan bagi Vinnie.

Elliot, kalau saja kamu yang menjadi calon suamiku, aku pasti tidak akan mengalami hal seperti ini. - batin Vinnie.

“Maaf. Tenang saja. Setelah adikmu mendapatkan donor jantung dan perusahaanmu mendapatkan suntikan dana dari Dad, kita akan bercerai. Aku akan pergi, jadi kamu bisa segera kembali pada kekasihmu.”

“Pegang janjimu!” Daniel segera bangkit dan pergi meninggalkan cafe tempat mereka berdua bertemu.

Vinnie mengusap bulir bening yang mulai turun di sudut matanya.

Kuatlah Vinnie, kamu pasti bisa melewati semua ini. Ini semua hanyalah kerikil dalam perjalanan hidupmu. - Vinnie akhirnya bangkit dari sana setelah membayar pesanannya. Mereka berdua bahkan tidak menyentuh minuman mereka sama sekali.

**

“Apa?!” teriakan Sky seakan memecah keheningan di dalam ruang kerjanya. Gil dan Sean yang berada di sana langsung menutup telinga dengan kedua tangan mereka.

“Buset Bos, tenang … tenang … sabar,” Sean langsung bangkit dan menepuk bahu sahabatnya itu.

“Gue juga baru tahu 2 hari yang lalu. Gue harus cari tahu kebenarannya dulu sebelum ngabarin lo, api ternyata kemarin udah ada beritanya di televisi,” ungkap Gil.

Apa mungkin kemarin Ivy pingsan karena melihat berita itu? - batin Sky.

“Kabarnya sih Perusahaan Lewis lagi mengalami masalah karena para investor menarik investasi mereka,” kata Gil.

“Tapi kenapa para investor melakukan itu?” tanya Sean, sementara Sky hanya diam berpikir.

“Gue juga nggak tahu, tapi yang pasti Perusahaan Lewis membutuhkan suntikan dana yang besar dan Martin Coorp yang akan membantunya. Tapi ya itu … Daniel dan putri Tuan Martin harus menikah. Bisa dibilang ini hanya pernikahan yang berlandaskan bisnis,” kata Gil melanjutkan.

Sky menahan kepala dengan sebelah tangannya. Ia masih tak habis pikir bahwa di zaman yang sudah modern seperti saat ini, masih ada perjodohan. Bisnis ya bisnis, pernikahan adalah masalah pribadi, begitulah mungkin pikiran Sky.

“Trus, Ivy gimana?” tanya Gil.

“Kemarin dia pingsan di rumah sakit,” jawab Sean.

“Jadi lo udah ketemu dia, Sky?” tanya Gil ingin tahu. Sky menganggukkan kepalanya.

“So sweet banget loh. Langsung ada acara peluk dan gendong. Lo nggak lihat mukanya sih, panik langsung pucat,” kata Sean meledek Sky.

Sky langsung saja menepuk bahu Sean, “Sakit bos!”

“Itu lo tahu kalau gue bos lo. Apa perlu gajinya didiskon biar semakin sadar?” ancam Sky.

“Ampun … ampun … jangan pakai gaji donk ancemannya. Kredit rumah gue belum lunas nih,” Sean mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada seakan meminta pengampunan.

“Nanti lo kerja sama gue aja,” kata Gil.

“Ogah gue kerja sama lo, yang ada gue malah jadi kayak sales panci,” kata Sean mengerucutkan bibirnya.

Gil kembali melihat ke arah Sky, “Trus Ivy ada ngomong sesuatu nggak sama lo?”

“Dia nggak terlalu banyak ngomong, tapi yang pasti gue minta maaf sama dia dan dia minta gue ngelupain semua yang udah lalu.”

“Itu berarti dia udah maafin lo,” kata Sean.

“Gue nggak tahu pasti, mudah-mudahan aja. Gue cuka nggak tahu gimana perasaannya saat ini setelah tahu pertunangan antara Daniel dengan putri Tuan Martin,” kata Sky.

“Padahal mereka tuh romantis banget ya berdua,” kata Gil menimpali. Tubuh Gil langsung mendapat sikutan dari Sean ketika melihat perubahan pada wajah Sky. Sahabatnya itu tengah cemburu.

🌹🌹🌹

Thank you buat supportnya selalu 🥰

Jangan bosan-bosan ya kakak semua buat baca karya aku. Dan mohon dimaafkan kalau ceritanya masih muter-muter ke mana-mana. Rencananya novel yang kali ini bakalan cerita berkelanjutan tentang Sky, Daniel, Gil, dan juga Sean. ❤️

Terpopuler

Comments

Ran Aulia

Ran Aulia

duh, smp disini udah mewek aja 😫😫😫😫

go Ivy go Shora 💪💪💪😍😍😍😍

2024-10-23

0

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

daniel ..virnie jg gk salah nih...tolong lah baik2 sm dia jg...ivy..km pasti bisa lewati badai ini meski tanpa daniel...

2022-07-08

2

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

Lnjtkn,Adeq 👍🌹❤️🤗😘 ... Smngt 🔥🤟💪

2022-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!