#19

Bughh bughh bughhh

“Dad!!” Vinnie terus memohon pada Dad Davis agar menyuruh para anak buahnya berhenti menyakiti Elliot. Wajahnya sudah berderai air mata. Elliot menepati janjinya untuk menemui Dad Davis dan berusaha mempertahankan cintanya.

“Lihatlah!! Apa kamu masih mau bersama dengan pria yang tidak bisa melindungimu sama sekali? Dia hanya pria lemah. Dad tidak bisa mempercayakan hidupmu pada pria seperti itu,” ungkap Dad Davis.

“Aku mencintainya, Dad,” kata Vinnie dengan lirih.

“Pukul dia lagi!” perintah Dad Davis pada anak buahnya.

Vinnie yang melihat itu tak tega. Ia tak bisa membiarkan kekasihnya menerima pukulan lagi. Ia langsung berlari dan menjadi tameng untuk Elliot.

Bughhh

Pukulan itu dengan telak mengenai perut Vinnie, membuatnya terjatuh seketika.

“Lepaskan Elliot, Dad. Aku akan menuruti apapun keinginanmu. Jangan menyakitinya lagi, aku mencintainya,” kata Vinnie sebelum ia tak sadarkan diri.

Elliot langsung memeluk tubuh Vinnie yang melindunginya, “maaf, maafkan aku yang tak bisa mempertahankanmu,” bisik Elliot.

Dad Davis langsung memerintahkan anak buahnya untuk membawa keduanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tubuhnya bergetar ketika melihat putrinya terjatuh setelah menerima pukulan, namun ia bertahan agar tidak terlihat lemah.

**

Daniel menatap Ben yang menatap tajam ke arahnya. Asisten pribadi Dad Donald itu terlihat sangat tidak bersahabat seakan ingin menghajarnya.

“Bisakah kamu tidak egois untuk saat ini?” kata Ben langsung pada intinya.

“Apa maksud perkataanmu?” tanya Daniel.

Mereka berdua duduk berhadapan di sebuah cafe. Secara khusus Ben menemui Daniel di rumah sakit. Ia mengajak putra atasannya itu untuk berbicara empat mata tanpa sepengetahuan Tuan Donald dan Nyonya Hilda.

“Tuan Donald membatalkan perjodohan anda, tapi ia harus menanggung resiko yang sangat besar. Perusahaan Lewis saat ini berada di ambang kebangkrutan karena hampir seluruh investor menarik investasi mereka. Selain itu, Tuan Donald juga harus mencari kembali donor jantung untuk Nona Daisy.”

“Apa maksudmu donornya sudah ada?” tanya Daniel.

“Ya, tapi semua batal karena Tuan Donald membatalkan perjodohan anda dengan Nona Vinnie. Tuan Davis Martin juga membatalkan donor jantung yang sebelumnya sudah dicek cocok dengan Nona Daisy.”

Ben menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi. Mungkin terasa tak adil bagi Daniel, tapi Ben hanya ingin putra atasannya itu tahu bahwa kedua orang tuanya masih memikirkan perasaan putranya.

Daniel terdiam. Ia menatap ke arah jendela dan menerawang jauh. Semua keputusan ada di tangannya dan hanya dirinya yang bisa mengubah semuanya.

Ivy, aku harus bagaimana? - batin Daniel. Sejak bisa keluar dari rumah, ia berusaha menghubungi Ivy menggunakan ponsel Mom Hilda, namun selalu tak bisa tersambung.

**

Ivy menyerahkan surat rekomendasi dari rumah sakit di Kota Munich, Jerman, kepada bagian administrasi di Robert Hospital. Sudah lebih dari 5 tahun kedua rumah sakit itu melakukan kerjasama dalam bisang pendidikan, penelitian, maupun pelatihan.

Ivy mendapatkan referensi ke Robert Hospital karena ia memang melakukan magang dan telah bekerja di rumah sakit itu dengan baik. Ia telah menjadi salah satu dokter junior terbaik di sana.

Setelah menyerahkan surat rekomendasi yang diberikan oleh rumah sakit di Jerman, Ivy berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Ia melihat kondisi rumah sakit di mana para pasien dan perawat berlalu-lalang. Ada yang menggunakan kursi roda, ada pula yang berjalan sambil mendorong tiang penggantung infus.

Ivy tiba di sebuah ruangan besar di mana terdapat sebuah televisi besar. Ruangan itu berada tak jauh dari lobby dan digunakan sebagai ruang tunggu. Ketika matanya melihat apa yang ditayangkan, sekujur tubuhnya terasa kaku. Ia tak percaya apa yang telah dilihatnya.

...Putra pengusaha Donald Lewis, Daniel Ocean Lewis, bertunangan dengan Vinnie Martin, putri dari pengusaha Davis Martin....

Televisi itu menayangkan wajah Daniel yang terlihat sangat tampan dan gagah serta seorang wanita cantik sedang bertukar cincin. Tubuh Ivy tak bisa bergerak, ia seperti terpaku di sana dan terus menatap ke arah televisi.

Sudah sejak 2 minggu yang lalu Daniel tak bisa dihubungi, membuat Ivy kadang tak enak makan san tak bisa memejamkan matanya saat malam.

Air mata Ivy mulai luruh dan pandangannya mulai kabur. Dalam hitungan detik ia sudah tak sadarkan diri.

**

Ivy mengerjapkan matanya, mencari kembali kesadarannya. Dengan pandangan yang masih sedikit kabur, ia mencoba untuk bangkit. Ia melihat seseorang duduk persis di samping brankar.

“Kamu sudah sadar?”

“Iya, aku di mana?” tanya Ivy.

“Robert Hospital. Kamu pingsan di lobby tadi.”

Ivy memejamkan matanya dan pikirannya secara spontan langsung memutar kembali kejadian tadi. Acara televisi yang menayangkan Daniel sedang bertunangan dengan seorang wanita, masih sangat jelas di dalam ingatannya.

Aku harus meminta penjelasan dari Kak Daniel. - batin Ivy.

Ivy mencabut selang infus yang tertancap di punggung tangannya, kemudian ia turun dari brankar.

“Dokter mengatakan kamu harus istirahat. Apa kamu belum makan dari pagi?”

Ivy menoleh dan melihat ke arah sosok pria yang tadi berada di samping brankarnya. Matanya menangkap wajah tampan dengan manik mata hazel yang pernah ia lihat.

“Kak Sky?” gumam Ivy pelan, namun masih dapat didengar oleh Sky.

“Hmm, ternyata kamu masih mengenaliku,” Sky tersenyum.

Flashback on

Hari ini Sky memiliki jadwal inspeksi sekaligus meeting di Robert Hospital. Biasanya Grandpa Luther yang datang dan langsung melihat bagaimana perkembangan rumah sakit. Namun dikarenakan beberapa hari ini kesehatannya mulai menurun, membuat Grandpa Luther jadi mudah kelelahan. Oleh karena itulah Sky mengambil alih.

Ia pergi bersama Sean menuju Robert Hospital. Sesampainya ia di lobby, pandangan matanya seakan terhenti ketika ia melihat sosok wanita yang selama 10 tahun ini selalu memenuhi pikirannya.

Gadis itu sudah berubah menjadi seorang wanita dewasa. Melihatnya secara langsung membuat dunia Sky seakan terhenti. Rambutnya yang hitam kecoklatam tergerai, menutupi sebagian bahunya. Matanya yang bulat dan cantik masih Sky ingat dengan baik.

Namun, Sky melihat tubuh wanita itu mulai oleng dan seketika itu jatuh. Tanpa berpikir panjang ia langsung berlari menghampiri dan menggendongnya.

“Se, panggil dokter!” Perintah Sky.

Flashback off

“Istirahatlah dulu, Sean sedang menghubungi keluargamu,” kata Sky.

“Aku tidak apa-apa.”

“Setidaknya biarkan dokter memeriksamu sekali lagi. Jika memang sudah membaik, kamu baru pulang,” ujar Sky.

Namun, saat ini perasaan Ivy sedang kacau dan tidak menentu. Ia hanya ingin pulang dan menenangkan pikirannya.

“A-aku harus pergi sekarang …”

Belum Ivy bisa melanjutkan perkatannya, pintu ruangan terbuka.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

👍🌹❤️🤗😘

2022-07-07

1

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

next

2022-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!