“Ivy,” panggil Sky.
Ivy yang melihat Sky berada di depan pintu kelasnya hanya membalas dengan sebuah senyuman.
Ahh ngeliat gue aja dia udah senyum gitu. Udah pasti dia sebenernya suka sama gue, cuma pengen tarik ulur aja. - batin Sky.
Juliet yang kebagian piket kelas bersama dengan Ivy, langsung membulatkan matanya saat melihat keberadaan Sky di pintu. Ia langsung berjalan mendekatinya.
“Kak Sky!” teriak Juliet.
Sky yang tidak merasa mengenal, berusaha menghindari kedekatannya dengan Juliet.
“Tumben kak ke sini? Sering-sering donk kak ke sini, apalagi sebentar lagi Kak Sky bakalan lulus,” kata Juliet dengan suara yang dibuat semanja mungkin.
“Sudah selesai, Vy?” tanya Sky mengalihkan pembicaraannya dengan Juliet.
Ivy menghampiri Sky, “Ada apa, Kak?”
“Pulang bareng yuk!” ajak Sky.
“Duluan aja kak, nanti Ivy pulang sendiri.”
“Pulang bareng aku aja, Kak,” Juliet langsung meraih siku lengan Sky. Hal itu membuat Sky langsung meraih tangan Juliet dan menghempaskannya dengan kasar.
Sky merasa sangat risih dengan apa yang dilakukan oleh Juliet. Bayangan seorang wanita memegang lengan Dad George dengan manja dan mesra, kembali muncul di kepala Sky dan membuatnya marah.
Menjijikkan! - batin Sky.
“Vy cepat! Udah tinggalin aja. Ntar gue yang minta petugas kebersihan yang ngelanjutin semuanya,” kata Sky dengan tidak sabaran.
Wajah Sky sudah mulai menampakkan kekesalan. Jujur ia tidak suka dengan wanita, namun bukan berarti ia penyuka sesama jenis. Ia juga tidak suka jika harus menunggu seorang wanita.
Ia berjalan mendekati Ivy dan mengambil tas milik gadis itu. Ia langsung menarik tangan Ivy dan membawanya keluar. Ivy pun tak bisa menolak dan dengan terpaksa mengikutinya.
“Kak, sakit,” Ivy meringis. Ia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Sky yang begitu erat.
Sky tak mempedulikan ucapan Ivy dan tetap membawanya ke area parkir di mana mobilnya berada. Ia pun langsung membukakan pintu untuk Ivy.
“Masuk!” teriak Sky pada Ivy.
“Nggak Kak. Ivy bisa pulang sendiri,” Ivy mulai takut dengan sifat Sky yang terlihat kasar.
“Masukk!!!” teriak Sky dengan suara yang lebih keras.
Ivy tak ingin mengikuti keinginan Sky. Ia langsung memutar tubuhnya, berlari menuju jalan ke arah rumahnya. Namun, Sky dengan cepat langsung menarik lengannya dan membuat Ivy bersandar di mobilnya.
Tubuh Ivy sedikit sakit karena menghantam mobil dengan sedikit keras. Kini Ivy berada di dalam kungkungan Sky. Kedua tangan Sky menghalangi bagian kanan dan kiri Ivy, sehingga ia tak bisa pergi ke mana-mana.
Sky mendekatkan wajahnya ke wajah Ivy, sehingga ia bisa merasakan deru nafas Sky yang sangat cepat.
“Gue suka sama lo. Lo mau jalan sama gue?” tanya Sky kini to the point.
Jantung Sky terasa tak karuan dan berdetak dengan sangat cepat. Mungkin jantung itu bisa melompat keluar saat ini juga. Belum pernah dalam hidupnya ia mengatakan kalimat itu pada gadis manapun karena selama ini para gadis-lah yang mengatakan itu padanya.
Ia memandang tajam ke arah Ivy. Sebenarnya ia ingin mengatakannya di suasana yang lebih baik, tapi rasanya itu terlalu lama karena ia harus bergerak dengan cepat untuk menyelesaikan semuanya.
Ivy yang cukup kaget dengan apa yang dikatakan oelh Sky pun mengumpulkan kekuatann dan keberaniannya, kemudian melihat ke arah Sky.
“Maaf, Kak. Ivy juga suka sama Kak Sky, tapi hanya sebatas teman. Kalau lebih dari itu, maaf … Ivy nggak bisa,” jawab Ivy dengan tenang.
“Jadi … lo nolak gue?” tanya Sky lagi.
Ivy menganggukkan kepalanya, mengiyakan apa yang dikatakan oleh Sky. Akhirnya Sky melepaskan kungkungannya. Tak pernah ada gadis yang menolaknya, bahkan semua mengejar dirinya hingga rela mengantri untuk menjadi kekasihnya.
Meskipun apa yang dilakukan oleh Sky saat ini hanyalah sebuah misi, namun ketika ia ditolak, harga dirinya terasa seperti diinjak-injak. Ia tertawa kecil merasa apa yang ia banggakan tak berarti.
Ivy bergeser sedikit dari hadapan Sky. Ia tak ingin langsung bertatap muka dengan pria itu.
“Ivy permisi dulu. Ivy pulang, Kak,” kata Ivy. Begitu ada kesempatan ia langsung berlari ke arah rumahnya. Untung saja rumahnya dekat hingga ia tak perlu menunggu bus ataupun mencari taksi.
Sky hanya melihat kepergian Ivy tanpa menahannya sama sekali.
“Brengsekk!!! Shitttt!!” Sky menggebrak mobilnya sendiri untuk meluapkan kekesalan hingga alarm yang terpasang di mobilnya berbunyi.
**
Sejak kejadian itu, sudah tak ada lagi setangkai hunga mawar merah di atas meja Ivy. Ia pun tak mengindahkannya karena ia juga tak ingin Sky berharap padanya. Saat ini Ivy hanya ingin fokus belajar dan meraih cita-citanya.
“Sky, kok tumben lo diam aja belakangan ini?” tanya Sean.
Mereka biasanya berkumpul di depan kelas. Namun kini mereka hanya duduk di balik meja karena melihat Sky yang tetap berada di sana.
“Lo masih ngedeketin si Ivy nggak sih Sky?” tanya Gil.
Daniel meletakkan telunjuknya di depan bibirnya, memberi tanda pada Sean dan Gil agar keduanya diam. Daniel merasakan ada sesuatu yang salah pada Sky, tapi ia belum tahu apa. Akhirnya Daniel bangkit dari duduknya dan dengan berani meraih lengan Sky dan membawa sahabatnya itu keluar dari kelas.
“Lo kenapa?” tanya Daniel.
Mata Sky memandang ke atas, ke arah awan-awan di langit. Ia seakan mengelak beradu pandang dengan Daniel yang sedang bertanya kepadanya.
“Kalau lo lagi ada masalah, cerita Sky! Kita udah mau ujian, jangan aampai lo keganggu gara-gara masalah lo,” kata Daniel mengingatkan.
“Gue nggak apa-apa, nil. Lo semua nggak usah kuatir. Gue hanya perlu ketenangan aja.”
“Lo yakin?” tanya Daniel sekali lagi.
Sky menganggukkan kepalanya mengiyakan. Daniel menepuk bahu Sky beberapa kali memberi sahabatnya itu support. Bersahabat dengan Sky, Daniel tahu kalau saat ini Sky sedang mengalami masalah, namun sahabatnya itu seperti enggan bercerita dan lebih memilih memendamnya seorang diri.
Daniel yakin jika Sky lebih tenang dan ingin membagi masalahnya, ia pasti akan bercerita. Hanya saja tadi ia langsung menarik Sky karena sebentar lagi mereka akan ujian dan Daniel tak ingin Sky terhambat ataupun gagal karena masalah itu. Ia pun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas dan meninggalkan Sky seorang diri.
Sky berdiri di depan dinding pembatas, yang tingginya hampir sedada. Ia melihat ke bawah, melayangkan pandangannya ke kelas Ivy dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Rit Chyaramyka
😍😍😍
2024-01-02
1
🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
👍🌹❤️🤗😘
2022-06-27
0
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
udalah sky bljr aja yg rajin dl...br entr ngejar ivy lg kl hati km da mantap..gk main2 lg..
2022-06-27
0