#7

Ivy berada di dalam perpustakaan. Ia meminta izin dari bagian administrasi sekolah agar ia bisa meminjam beberapa buku pelajaran yang tidak ia miliki. Sayang rasanya jika Ivy harus membelinya, padahal ia hanya menggunakan buku-buku itu 1 semester saja.

Setelah mendapatkan izin, Ivy mengambil beberapa buku dan menyortirnya. Jam istirahat tidak terlalu panjang, jadi ia harus segera memilah buku-buku itu. Setelah selesai, ia merasa tetap harus membeli beberapa buku karena stock buku yang ada di perpustakaan juga terbatas jumlahnya.

Saat Ivy membereskan buku-buku, tiba-tiba Daniel datang menghampirinya. Daniel yang melihat saat Ivy masuk ke dalam perpustakaan, langsung mengikutinya dan meninggalkan sahabat-sahabatnya.

“Kamu memerlukan semua buku ini?” tanya Daniel. Ivy mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Daniel.

“Tidak. Apa kakak mau meminjam salah satu dari buku-buku ini?” tanya Ivy.

“Tidak. Kalau kamu memerlukan buku-buku itu, aku memilikinya di rumah,” jawab Daniel. Ivy menautkan kedua alisnya dan melihat Daniel dengan tatapan bingung.

Daniel tersenyum, “Jangan bingung, aku memiliki buku-buku yang kamu perlukan, kamu bisa menggunakannya.”

Terima nggak terima nggak. Kalau nanti aku terima, nanti disangka mengambil kesempatan. Tapi kalau aku tolak, rasanya sayang. Lumayan kalau aku bisa meminjamnya, jadi tidak perlu beli. - batin Ivy.

“Nggak usah dipikirin lama-lama. Besok aku bawain ya,” kata Daniel.

Bel tanda waktu istirahat sudah selesai kini tengah berbunyi. Ivy merapikan buku-buku tersebut divatas meja dengan tertumpuk rapi. Petugas perpustakaan akan mengembalikannya nanti ke dalam rak.

“Ayo!” ajak Daniel sambil melangkahkan kaki keluar dari perpustakaan dan diikuti oleh Ivy.

Banyak mata yang melihat saat Ivy berjalan bersama dengan Daniel. Hal itu membuat Ivy melambatkan langkahnya agar tercipta jarak yang cukup jauh antara dirinya dengan Daniel. Daniel menyadari tindakan Ivy dan tidak mempermasalahkannya.

“Saya balik ke kelas dulu ya Kak. Terima kasih sebelumnya,” Ivy akhirnya berjalan lebih cepat dan meninggalkan Daniel. Daniel hanya tersenyum saat melihat Ivy pergi untuk kembali ke kelasnya.

**

Keesokan paginya, kelas dihebohkan dengan setangkai bunga mawar merah yang berada di atas meja tulis Ivy. Teman-teman kelas yang sudah datang, memperhatikan Ivy yang baru saja masuk ke dalam dan menatap Ivy dengan sinis.

Ivy duduk di kursi dan mengeluarkan buku, kemudian meletakkan tas miliknya di kursi. Ia menyingkirkan bunga tersebut ke ujung meja dan mulai membuka bukunya. Ia membaca tanpa mempedulikan siapapun yang melihat ke arahnya dengan mengintimidasi.

Brakkk

“Famous banget lo sekarang!” kata Juliet dengan kesal.

“Kamu mau?” tanya Ivy sambil mengambil bunga itu kemudian memberikannya kepada Juliet.

“Buat gue aja!” kata Flora yang langsung meraih bunga tersebut dari tangan Ivy sebelum keduluan oleh Juliet. Ivy tersenyum melihat tingkah Flora.

Flora memutar-mutar bunga tersebut dan membolak balik setiap kelopaknya. Ia juga melihat bagian daun dan tempat-tempat tersembunyi lainnya.

“Nggak ada nama pengirimnya. Wahhh Ivy punya secret admirer. Woii!!! Ada yang lihat nggak siapa yang taruh nih bunga di situ?” ujar Flora ke seluruh teman sekelasnya sambil menunjuk meja Ivy.

“Sky!” Kata salah satu anak.

Baru terdengar nama Sky disebutkan, Daniel masuk ke dalam kelas sambil membawakan satu buah tas yang berisi buku-buku untuk Ivy, seperti yang ia janjikan kemarin.

“Vy, seperti janjiku kemarin, ini buku-bukunya,” Daniel meletakkan tas itu ke atas meja.

“Terima kasih, Kak. Nanti kalau sudah selesai, akan segera saya kembalikan,” kata Ivy.

“Oke!” kata Daniel sambil membentuk huruf O dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Setelahnya, Daniel pun keluar dari kelas.

“Pertama Gil nyamperin ke sini. Trus Sky ngasih bunga mawar. Habis itu Daniel datang pinjemin buku. Setelah itu siapa lagi? Sean?” kata Juliet menyebut satu persatu anggota Universe Boys yang menjadi idaman mereka.

“Lo ngiri ya Ju?” tanya Rey yang kesal karena Juliet selalu saja mencari masalah.

“Ihh, ngiri? Nggak ada tuh ya dalam kamus gue acara iri-iri-an. Gue cuma bingung aja, masa anggota Universe Boys semuanya kepincut sama nih cewe. Kita tinggal nunggu Sean aja kalau begitu,” Juliet tersenyum mengejek, menyunggingkan ujung bibirnya.

Ivy sendiri tidak tahu apa yang dibicarakan. Siapa itu Universe Boys? Untuk sementara ini ia hanya tahu Gil dan Daniel, sementara untuk Sky dan Sean, ia tidak tahu bahkan ia tak pernah melihatnya.

“Kalau emang nggak ngiri, mendingan lo diem aja. Berisik tahu nggak, bikin kepala gue pusing!” kata Rey dengan ketus.

Juliet merebahkan tubuhnya duduk di kursi dengan setengah dibanting. Perasaannya sangat kesal saat ini. Sudah sejak lama ia mengincar Sky, tapi mengapa Sky malah memberikan bunga untuk Ivy, yang notabene anak baru.

Sementara itu Flora masih sibuk dengan setangkai bunga mawar yang diberikan oleh Ivy untuknya. Flora sibuk dengan pikirannya sendiri yang mengawang-awang sambil terus mencium harum bunga tersebut.

**

Jam sekolah sudah usai, semua siswa-siswi sudah meninggalkan sekolah. Ivy masih berada di dalam kelas karena ia belum selesai mencatat pelajaran yang ada di papan tulis. Kebetulan tadi bagian administrasi memanggilnya untuk menyelesaikan beberapa dokumen yang tertinggal.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3, sudah lewat 30 menit sejak sekolah usai. Kelas sudah kosong dan sekolah juga sudah mulai sepi. Saat ini hanya tinggal beberapa guru dan juga petugas kebersihan.

Ivy merapikan buku-bukunya ke dalam tas, kemudian mengambil tas yang tadi diberikan oleh Daniel yang berisi buku-buku yang ia pinjam.

Berat juga ternyata. - batin Ivy. Ivy berjalan menuju pintu kelas. Ia harus segera pulang karena ia harus menyiapkan makan malam untuk Dad Arthur.

“Sini gue bantuin!” Seorang pria mendekati Ivy dan ingin mengambil tas yang berisi buku-buku milik Daniel.

Ivy menoleh dan pria itu tersenyum padanya. Seorang pria tampan dengan tatapan seperti elang, begitu tajam dan menusuk.

“Tidak usah, terima kasih,” kata Ivy.

“Sky,” Sky menyodorkan tangannya, mengajak berkenalan.

Ohhh jadi inikah yang namanya Sky? - batin Ivy.

“Ivy,” Ivy hanya menganggukkan kepalanya sedikit karena tangannya begitu penuh memegang tas yang berisi buku-buku.

Sky yang tidak melihat Ivy memegang bunga mawar yang ia berikan tadi pagi pun bertanya, “kamu sudah menerima bunga mawarnya?”

“Oh bunga mawarnya dari Kak Sky? Terima kasih. Itu sangat indah. Saya permisi dulu,” kata Ivy.

Tiba-tiba Sky langsung meraih tas buku yang dibawa oleh Ivy, “Sini gue bawain!”

Sky meraih tas itu dengan cepat sehingga Ivy tidak memiliki kesempatan untuk menolak. Sky melihat ada nama Daniel di salah satu buku itu.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

Ivy new student yg sdh punya pesona 😘😘

2022-09-29

1

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁𝐘𝐖❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

👍🌹❤️🤗😘

2022-06-25

1

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

next

2022-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!