13

Byuuuurrrrrr....

Sayup-sayup aku melihat seseorang menyebur kedalam kolam dan membawa diriku ketepi, dan menaikkan tubuhku kepinggiran kolam.

Apa ini mimpi? Atau apakah dia adalah malaikat yang akan membawaku ke alam yang lain?

///////////////

Sayup-sayup aku mendengar suara seseorang berbicara. Sungguh aku takut dan ragu untuk membuka mata ini. Aku takut menerima kenyataan jika aku sudah berada di alam lain. Namun suara itu terus berbisik di telinga ku membuat aku penasaran, apakah ini nyata atau hanya mimpi saja?

Secara perlahan aku membuka mataku. Ku lihat wajah Andre yang terlihat senyum sambil menatap diriku.

"Aqila.." Ucap Andre, "kau sudah sadar?"

Aku menerkah-nerkah ucapan Andre. Lalu aku menghembuskan nafas ku, aku merasa lega. Itu artinya aku masih hidup dan masih berada di dunia ini. Berarti tadi yang menolongku itu adalah Andre bukan Langit.

"Ndre.." Ucapku dengan lirih.

"Maaf Aqila aku ngak bisa gantiin baju kamu. Jadi aku hanya pakein kamu selimut." Kata Andre.

"Ngak papa Ndre. Makasih yah udah nolongin aku." Ucapku, lalu secara perlahan aku berdiri.

"Mau aku bantu?" Tanya Andre.

"Ngak usah Ndre, aku bisa sendiri kok. Ouh iya kamu lebih baik pulang aja yah. Aku takut kalau Langit bakalan marah lihat kamu."

"Tapi kamu yakin udah baikan?"

"Iya Ndre, aku udah baikan kok. Kamu pulang yah. Aku mau ke dalam, mau ganti baju."

"Baiklah kalau begitu."

Saat Andre telah pergi, aku pun berlalu berjalan sambil memengang selimut, karena merasa kedinginan. Saat aku berjalan, aku melihat sosok Langit berdiri tegap menatap kearah luar jendela. Mungkin saja Langit sedang melihat kepergian Andre. Namun ada yang berbeda dengan Langit. Baju yang tadi ia kenakan sudah berubah, entah kenapa Langit bisa berganti pakaian.

Tapi aku tidak mungkin bertanya pada Langit. Jadi ku putuskan untuk terus melangkah kedalam kamarku.

Saat di dalam kamar, aku terus memikirkan tentang siapa tadi yang telah menyelamatkan nyawaku. Apa mungkin Andre? Tapi jika memang itu Andre, kenapa baju Andre tidak basah? Lalu apa mungkin itu Langit? Tidak! Tidak mungkin Langit mau menceburkan dirinya kedalam kolam hanya untuk menolong diriku. Toh yang membuat aku tenggelam itu Langit. Jadi tidak mungkin dia.

Pikiranku terus menerkah nerkah, hingga membuat ku tidur dengan pulasnya.

Ke esokan harinya.

Sama seperti biasa, aku menyiapkan makanan namun yang berbeda kali ini, sudah jam sembilan pagi, namun Langit belum juga keluar dari kamar. Entah apa yang ia lakukan. Namun aku tidak mau dan tidak memberanika diri untuk mengetuk pintu kamarnya. Karena kejadian semalam sudah membuatku takut untuk melawan dan juga mendekati Langit..

"Jika ingin selamat, jangan katakan pada ibuku apa yang telah terjadi." Kata Langit membuat ku merinding.

"Dengar!!" teriak Langit sambil menggebrak meja makan.

"Iya." Jawabku sambil terhenyah kaget mendengar teriakan dan pukulan Langit di meja makan.

Setelah berkata seperti itu Langit berpaling dan berlalu dari ruang makan. Aku pun langsung mengusap dadaku. Sarapan kali ini, bukan sarapan dengan menu makanan, melainkan sarapan dengan kekagetan. Untung saja aku tidak jantungan.

"Apa mungkin?" gumam ku sambil melihat pundah belakang Langit. Ya, apa kah mungkin Langit yang menolong ku tadi malam? sungguh aku masih penasaran dengan siapa penolong nyawaku semalam.

Terpopuler

Comments

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

pasti langit yg nyelamatin aqila

2022-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!