09

"Kau itu! Selalu saja pura-pura bodoh untuk menutupi sifat aslimu yang licik dan mantre."

Lagi lagi air mata ini kembali terjatuh. Tidak dapat aku tahan, tidak dapat untuk aku cegah. Sungguh aku sangat lemah di hadapan Langit.

"Aku tidak mengerti Langit, sungguh." Ucapku dengan isak tangis.

"Air matamu tidak mempan untukku. Jadi tidak usah menangis di hadapanku. Dan ini." Langit melemparkan sejumlah uang kertas tepat di depan wajahku.

"Ambil ini dan jangan temui sepupuku lagi."

"Aku tidak butuh uangmu Langit." Aku mencoba melawan karena tidak terima dengan perilaku Langit kepadaku. "Sungguh aku tidak butuh."

Langit terlihat semakin marah, dan langsung mencekik leherku dengan sangat keras membuatku sangat sulit untuk bernafas.

"Berapa yang kau butuhkan agar kau bisa hilang untuk selamanya." Bisik Langit di kupingku.

Aku menggelengkan kepalaku, karena sudah tidak mampu menahan rasa sesak, sakit yang menjalara dari leherku akibat tangan Langit yang mencekikku.

Aku menarik nafas dengan sangat memburu, dengan sangat cepat saat Langit melepaskan tangannya dari leherku. Mungkin bisa sedikit lebih lama lagi Langit mencekikku. Mungkin hari ini aku hanya tinggal nama saja.

"Akan ku pastikan hidupmu akan menderita hingga kau meminta untuk mati." Ucap Langit dengan sangat tegas.

Aku duduk dilantai sambil menangis terisak. Sungguh malang nasibku ini. Setiap hari, aku selalu mendapatkan kekerasan dari Langit. Air mataku sungguh tidak dapat aku bendung, air mata ini terus mengalir mengingat setiap perilaku Langit terhadapku.

Langit sungguh sangat sulit kamu untuk di gapai, sangat sulit kamu untuk aku sentuh walau hanya seujung kuku saja.

Langit, jika kamu tidak menyukaiku, setidaknya jangan kasar kepadaku. Bicaralah baik-baik dimana letak kesalahan ku. Agar aku mengerti akan diriku, agar aku mengerti mana yang harus aku ubah agar dirimu tidak lagi marah, tidak lagi murkah jika berhadapan dengan ku.

....

Telpon fila berdering, aku pun langsung menjawab.

"Halo."

"Sayang bagaimana hari pertamamu?" Tanya ibu mertuaku

"Ibu.. Baik bu, sangat baik."

"Syukurlah. Semoga dengan bulan madu ini, Langit akan terbuka dan mau menerima mu Nak."

"Iya Bu, semoga."

"Baik-baik di situ yah Nak. Salam untuk Langit."

"Iya bu."

Terpaksa aku harus berbohong pada ibu Nurhalisa, ibu mertuaku. Ibu yang sudah aku anggap sama seperti ibu kandungku. Ibu yang membesarkan ku dari aku berusia 16 tahun hingga aku menjadi istri dari anaknya Langit.

"Awas saja kalau mengadu sama ibu, maka ku pastikan kamu hanya tinggal nama saja." Ancam Langit yang tepat berdiri di belakangku. Entah dari kapan ia berada di sana, aku tidak tahu.

Aku menelan salivaku secara kasar mendengar ancaman Langit. Tentu pasti Langit tidak bercanda dengan ucapannya.

"Aku tidak akan mengadu tentang perbuatan burukmu." Ucapku dengan sedikit gemetar.

Sungguh kenapa bibir ini berkata demikian. Ini sama hal nya jika aku sedang mencari masalah.

"Perbuatanku itu karena ulahmu sendiri."

"Benarkah? Bukan karena kamu memang membenciku?"

Lagi-lagi betapa lancangnya bibir ini menyahuti perkataan Langit. Ini benar-benar masalah besar.

"Hahahahahah" Langit tertawa, membuat ku meremang ketakutan mendengar tawanya.

"Aku benci wanita penggoda dan matre seperti dirimu."

"Aku bukan penggoda, dan aku bukan wanita matre." Aku berteriak sekeras mungkin menyangkal ucapan Langit.

"Berani sekali kau melawanku." Kata Langit sambil menarik tanganku dan di putar ke belakang tubuhku.

Sakit. Tentu sakit yang aku rasa. Wanita mana yang tidak merasa sakit jika di perlakukan seperti ini.

"Jangan berani berbicara keras di hadapanku.. ingat! Aku majikan mu dan kau! Kau hanya pembantu matre yang merayu ibuku untuk menjadikan mu menantu."

Setelah berkata seperti itu, Langit lalu mendorong tubuhku membuat aku tertajuh.

Terpopuler

Comments

Anisa😀😀

Anisa😀😀

kejam banget.....kdrt itu woy bantuin kalik Thor

2022-06-26

1

Siti Sa'adah

Siti Sa'adah

langit terlalu kejam dan aqila terlalu lemah,,cengeng,,dikit2 nangis jdy semakin di injak2 ma langit

2022-06-24

1

Leni marlina

Leni marlina

Next

2022-06-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!