11

Dengan perasaam sedih, aku berjalan keluar dari fila. Aku duduk tepat di rerumputan di bawah pohon kelapa. Perasaan ku tidak karuan saat ini. Perasaan sedih, dan perasaan penasaran semua bercampur menjadi satu. Sedih karena Langit kasar padaku. Dan perasaan penasaran dengan ucapan Sintia tadi.

Dulu, aku ingat sekali.. Aku pernah mendorokan hatiku pada seseorang yang aku tahu itu adalah keluarga ibu Nurhalisa. Tapi aku tidak tahu persis untuk siapa hatiku itu.

"Cantikmu akan luntur jika terus melamun." Suara Andre membuatku tersadar dari lamunanku

"Andre.. Sejak kapan di sini?" tanyaku sambil melihat Andre yang sudah duduk tepat di sampingku.

"Sejak wanita cantik di sebelah ku melamun. Dengan air mata yang jatuh membasahi pipi cantiknya." Kata Andre sambil memberikan ku sapu tangannya. "Hapus air matamu. Wajahmu terlihat sangat jeles jika menangis."

Tanpa menjawab aku langsung mengambil sampu tangan milik Andre dan ku usap wajah ku yang basah, lalu ku keluarkan isi hidung ku.

"Jorok." Kata Andre sambil menatap ku yang masih sibuk mengeluarkan ingusku.

"Biarin." jawabku ketus.

"Untung kamu cantik. Kalau enggak udah aku tinggalin."

"Ndre..."

"Hhmm.."

"Kenapa kamu ngak bilang kalau kamu sepupunya Langit?"

"Apa itu penting.?"

"Hhmm ngak juga sih"

"Yah udah ngak usah di pikirin. Mau aku siapa kek, yang penting kita bisa dekat. Gimana??"

"Tapi.."

Aku terdiam, aku tidak mau melanjutkan lagi ucapanku, aku tidak ingin mengatakan jika Langit melarangku untuk bertemu dengan Andre, karena jika itu terjadi, itu sama halnya jika aku ingin membuat sodara sepupu ini bertengkar karena aku.

"Apa Langit melarangmu dekat dengan ku?"

Pertanyaan Andre membuatku terdiam. Sungguh aku tidak bisa menjawab 'ya'.

"Tidak usah kamu dengarkan kata Langit. Toh Langit juga tidak mendengar perkataanmu kan? jadi untuk apa"

"Kamu ngak masalah berteman denganku?" tanya ku pada Andre.

"Masalah lah."

"Haaa???"

"Abisnya aku ngak mau jadi teman. Aku mau nya lebih dari teman." Kata Andre membuatku terdiam mencerna satu persatu kata itu.

Apakah mungkin Andre suka padaku? tapi itu tidak mungkin. Karena Andre adalah sepupu dari Langit, suamiku, suami yang selalu menyiksaku, suami yang hanya menginginkan pernikahan ini hanya sebatas kontrak.

"Tidak usah tegang begitu. Aku hanya bercanda kok" Ucap Andre.

Aku pun bernafas dengan sangat legah nya. Sungguh aku tidak mampu membayangkan jika memang Andre suka padaku.

"Kamu yah.. Suka banget bercanda."

"Kalau itu serius. Kamu mau apa? bukan kah perasaan kita ngak ada yang tahu kapan muncul dan pada siapa ia berlabu."

"Buang jauh-jauh perasaan itu sebelum datang." jawabku.

"Ayo kita jalan. Aku ingin mengajakmu keliling di kota yang indah ini." Ajak Andre.

.....

"Aku pengan janjimu Langit. Karena aku mencintaimu. Dan aku harap penantianku ini akan membuahkan hasil yang sesuai dengan ekspektasiku. Kuharap kamu tidak akan jatuh cinta pada pembantu itu."

"Terima kasih sayang. Aku akan menjadikan mu wanita paling bahagia. itu." Ucap Langit lalu mengecup kening Sintia dengan penuh kelembutan dan penuh dengan cinta.

"Jangaj jatuh cinta pada pembantu itu." Kata Sintia dengan bibir yang cemberut.

"Jatuh cinta? itu tidak mungkin sayang. Justru aku akan menyiksa pembantu itu, karena dialah penyebab mimpi kita harus tertuda. Lihat saja, aku akan membuatnya menderita."

"Kalau begitu buktikan."

"Tentu sayang."

Terpopuler

Comments

Leni marlina

Leni marlina

Next

2022-06-27

0

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

males peran cweknya lemah bodoh

2022-06-26

0

Siti Sa'adah

Siti Sa'adah

langit kalau tahu kebenaranya pasti menyesal

2022-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!