My Youth Bond Increase!!
Saat aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. Aku pernah merasa berpikir apa itu sebuah ikatan? ikatan dalam suatu hubungan. Dari sebuah keluarga, saudara, teman, maupun seorang pacar.
Menurutku beberapa diantara itu tidak cukup berguna untukku. Seperti hal nya sebuah persahabatan atau percintaan. Hal bodoh itu selalu ada diberbagai tempat.
Seperti jika saat mereka saling bertemu. Dan mengatakan "Ingin kemana kita hari ini." atau "Kau cocok sekali menggunakan itu." hal seperti itu sering sekali kudengar dan lihat seperti sebuah daun yang jatuh berserakan membuat lingkungan menjadi kotor.
Jelas sekali karena dasarnya adalah aku tidak mempunyai teman maupun seorang pacar. Dan juga jelas sekali aku tidak peduli dengan hal itu. Apa kau tau seekor hewan seperti Elang, Beruang, atau Ular? mereka adalah salah satu hewan yang lebih suka menyendiri. Bertahan disebuah Medan perburuan mahluk hidup sendirian. Mereka yakin bahwa dengan hidup berkelompok hanya akan membawa nya ke sebuah kesulitan bertahan hidup. Dan seperti itulah diriku yang berjuang dalam hidup sejak lulus dari sekolah dasar. Hidup seorang diri ditinggalkan oleh orang tua yang berpisah, dan bertahan dengan kemampuan yang kumiliki sendiri seperti bekerja sampingan, belajar untuk mendapatkan sebuah beasiswa, dan ingin menggapai sebuah tujuanku sendiri.
Hingga saat ini aku sudah ada di sebuah sekolah menengah atas pilihan. Aku berjuang mendapatkan beasiswa untuk ini hingga sampai aku mendapatkannya dan mulai nya masa remajaku di sini.
Aoyama Kizuku, itulah namaku. Aku adalah manusia introvert yang individualis, melakukan segala sesuatu dengan kemampuan diriku sendiri, dan melakukan hal yang hanya dilakukan oleh seorang. Aku cukup menyukai anime dan manga, itu adalah sebuah karya fiksi yang tidak akan bisa dirasakan di dunia nyata. Walau tidak banyak fakta bahwa banyak orang yang menerima kenyataan itu...Lupakan hal itu.
Aku mempunyai satu adik perempuan yang berusia satu tahun dibawah umurku. Walaupun orang tua kami berpisah, tetapi kami masih akur layaknya saudara seperti biasanya.
Tentu saja kita tidak tinggal bersama. Dia tinggal bersama nenek kami. Dan dia sering sekali mengunjungi rumahku hanya untuk mengecek kondisiku. Sungguh dia adalah adik yang sangat mudah khawatir karena dia selalu membawakan makanan sehat untukku setiap minggu, dan meneleponku hanya untuk menanyakan sisa bahan dapur maupun hal lain yang ada didalam rumahku, dia adalah adikku yang sangat spesial. Bahkan aku tidak akan membiarkan dia berada ditangan lelaki yang tidak pantas. Aku akan membantu nya untuk lebih menghargai hidup nya tidak hanya untuk sebuah percintaan sepele yang bisa membuatmu sakit hati saat terjadi suatu hal, dan juga dia harus mempunyai teman yang sangat bisa diandalkan, hanya itu yang bisa kulakukan untuk membuat nya aman.
Kembali kearah topik utamanya. Sekarang adalah hari pertama penerimaan siswa siswi SMA Asterisk. Pelajaran awal tahun baru diriku sebagai siswa baru harus mengikuti sebuah upacara penerimaan yang sangat panjang dan melelahkan.
................
Beberapa waktu berlalu... upacara penerimaan siswa telah selesai. Para siswa mulai keluar dari aula lapangan berhamburan kesana kemari dan berkumpul. Sedangkan aku mencari tempat yang sepi dan tidak banyak orang, hingga aku menemukan bangku panjang di taman belakang sekolah ini yang cukup sepi dan mungkin akan menjadi tempat yang tidak sering siswa siswi melewatinya. Aku pun duduk dan mengambil earphone untuk mendengarkan musik hingga menunggu jam pertama masuk.
Angin sejuk menghembus kearah belakangku, rasanya seperti angin itu membelai rambutku dengan lembut dan sejuk, suasananya yang sangat nyaman, hingga hanya ada suara ranting pohon yang terkena angin seakan pohon itu ikut tenang oleh belaian anginnya, selagi aku mendengarkan musik sembari membaca buku, tak terasa aku menikmatinya selama 20 menit hingga bel berbunyi.
*Kriinngggg Kriiingggg
Jam menunjukkan pukul 08.45 menandakan Bell berbunyi masuk. Sebelum itu para siswa diminta untuk melihat daftar siswa dan pembagian kelasnya masing masing pada majalah dinding.
Mungkin hari ini adalah hari yang sangat tidak menguntungkan untukku, karena letak kelasku kelas X-N yang terletak didalam gedung kedua lantai 3 koridor kedua. Tidak ada hal yang tidak bisa ku sesali lalu aku pun bergegas menuju gedung kedua sekolah ini. Cukup jauh untuk berjalan kaki tetapi tidak memakan waktu yang cukup banyak karena jarak antara kedua gedung hanya selisih beberapa meter dengan dipisahkan oleh lapangan olahraga.
..................
Beberapa lama kemudian aku berjalan, aku sampai didepan pintu kelas X-N yaitu kelasku sendiri. Aku mendengar beberapa siswa mengobrol dan berbincang, mungkin bukan beberapa, tetapi sedikit ramai suara yang terdengar ditelingaku, aku pun masuk kedalam kelas tersebut dan mengambil kursi dibelakang dan dekat dengan jendela luar sungguh beruntung bisa mendapatkan tempat yang cocok untuk berkonsentrasi.
Mulai nya jam pertama dan guru meminta kepada para murid untuk memperkenalkan diri masing-masing. Hal itu adalah bagian yang sangat tertekan bagiku karena para murid memperkenalkan dirinya dengan sangat lengkap hingga apa yang mereka sukai dan mereka tidak sukai. Rasanya seperti aku tidak akan bisa berbicara selancar mereka. Hingga tibalah saat giliran diriku untuk memperkenalkan diri.
"..."
"Um, perkenalkan namaku Kizuku Aoyama....mohon bantuannya."
"( Sudah kuduga hal ini akan gagal....Huhh baiklah. )"
Aku pun kembali duduk dan dilanjutkan dengan murid yang lain. Hingga beberapa menit kemudian semua telah selesai memperkenalkan diri dan jam istirahat pertama masuk, sebenarnya aku berencana ingin tetap disini saja hingga jam pelajaran dimulai lagi, tetapi rasanya terlalu menyedihkan untuk hari pertama hanya diam didalam kelas, aku pun pergi untuk berencana pergi ke taman belakang yang sebelumnya telah aku kunjungi.
"Yo, kau Kizuku kan?"
Seseorang menyapaku dari belakang saat aku ingin pergi keluar kelas. Sebenarnya aku juga merasakan dari awal ada seseorang yang selalu memperhatikanku saat aku pertama kali memasuki kelas.
"Ah, benar itu namaku."
Ucapku sambil berbicara kearahnya yaitu seorang lelaki dengan kacamatanya yang berwarna hitam terlihat seperti seorang kutu buku.
"Sebelumnya perkenalkan namaku Kitahara Touya."
Ucapnya memperkenalkan dirinya padaku.
"Baiklah, salam kenal juga."
"( Ada apa dengan dia? apakah ada sesuatu yang dia perlukan denganku? )"
"Oh benar juga, Kizuku, apa kau mau makan siang bersama?"
"Ha?.."
"Hm?, apa ada yang salah?"
"T-tidak ada, tetapi tiba tiba seperti ini."
Reaksiku sedikit terkejut saat ada seseorang yang mengajakku untuk makan bersama, karena jangankan ada yang ingin mengajakku, bahkan dari saat aku disekolah menengah pertama tidak ada satupun yang ingin berbicara kepadaku.
"Oh maaf mengajakmu tiba tiba seperti ini, jika kamu sedang tidak bisa tidak apa-apa kok."
"Ah tidak, aku hanya penasaran kenapa kau tiba-tiba mengajakku."
"Owh soal itu, sebenarnya ada yang ingin kuberitahu sesuatu padamu, mungkin ini sedikit penting"
"Jadi begitu..( Bagaimana ini, apa yang harus kukatakan, sebetulnya aku tidak ingin menerimanya tetapi jika aku menolaknya alasan apa yang harus kuberitahu, ah benar juga mungkin dia hanya ingin memberitahuku sesuatu tentang sistem kelas atau semacamnya, mungkin dia yang sedang mengatur sementara sistem kelas karena terlihat dapat diandalkan. ) Jika ada hal yang ingin diberitahukan aku tidak keberatan."
"Benarkah??, kalau begitu kita berkumpul di taman dekat kolam ikan."
"O-oh ya....( Huhh merepotkan sekali, mungkin ini hanya memakan waktu sedikit, tidak masalah jika aku sedikit berguna didalam sistem kelas hanya dengan mendengarkannya. )"
Aku pun pergi ke mesin minuman untuk membeli kopi kalengan, dan menunggu ditempat sesuai yang dia katakan, kolam ikan yang cukup besar untuk disebut sebuah kolam, dan dipinggir nya banyak ditanami tumbuhan hias, sudah wajar tempat seindah ini banyak murid berkumpul, aku mengambil tempat duduk yang jauh dari keramaian.
"Rasanya....jika dipikir-pikir, aku merasa tidak asing dengan wajahnya.....huhh tidak bisa, aku tidak bisa mengingatnya."
Ucapku berusaha mengingat wajahnya yang asing, tetapi seorang penyendiri sepertiku sering melupakan seseorang yang baru saja ia temui, mungkin itu hanya diriku saja..
Beberapa saat kemudian aku melihatnya, sepertinya dia terlihat kesusahan dengan barang bawaannya, aku pun pergi membantunya.
"Kau terlihat kesulitan, apa perlu aku ban-...Ha?? apa itu? onigiri? untuk apa kau membeli sebanyak itu?."
"Oh Kizuku, yahh aku adalah tipe orang yang sangat membutuhkan energi yang sangat banyak, jadi aku membeli ini."
"J-jadi seperti itu..( Seperti apa dia mengkonsumsi banyak karbohidrat, bahkan satu atau dua pasti cukup.)"
Aku pun membantunya membawa satu kantong berisi onigiri dan makanan ringan lainnya, dan kami berdua duduk ditempat sebelumnya.
"Nih, makanlah."
"Ah tidak, aku tidak usah."
"Sudahlah, kulihat kau hanya membawa minuman ditangan mu."
"Baiklah, terimakasih makanannya." ucapku sambil menerima onigiri berisi daging ikan ditangannya.
"Seperti yang kukatakan, ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu."
"Oh, ya." ucapku sambil menikmati onigirinya."
"Kizuku, apa kau mengingat kejadian 2 tahun lalu?."
"Ha?, 2 tahun lalu?, ( Maksudnya?, dan juga ini bukan tentang sistem kelas?!!.)"
"Benar, lebih tepatnya saat festival kembang api 2 tahun lalu."
"...( Waktu itu...kejadian saat aku mengalami kecelakaan.) Apakah tentang kecelakaan?."
"Ah benar, waktu itu."
"Waktu itu aku tidak terlalu mengingatnya, yang aku ingat hanya aku sudah terbaring dirumah sakit."
"....Jadi seperti itu, sayang sekali.."
"Memangnya ada apa dengan kejadian itu, saat aku diberitahu oleh adikku aku tertabrak mobil saat melompat kejalan raya, rasanya aneh menerima pernyataan seperti itu."
"Tidak seperti itu!, sebenarnya pada saat kejadian itu kau...kau melompat untuk menyelamatkan adikku yang berada ditengah jalan..."
"..."
"Pada saat itu aku mengajak adikku pergi melihat kembang api. Tetapi aku ceroboh saat berada di ruko untuk membeli minuman untuk kami berdua. Adikku berjalan sendirian di keramaian hingga keluar dari kawasan festival, dan saat itu posisiku dan adikku sangat jauh, aku dengan bodohnya merasa lega saat melihatnya, dan tidak melihat dia sedang berdiri dimana, hingga mobil berkecepatan cukup tinggi ingin menabrak adikku. Aku sempat melihat sopir sudah menginjak rem semampunya tetapi....
Aku hanya bisa berlari sia sia mengejar adikku. Teriakan orang orang disekitarnya semakin membuatku merasa panik dan putus asa sehingga yang ada dipikiran diriku hanya ada ketakutan. Tetapi entah mengapa aku melihat adikku seperti terdorong oleh seseorang dan tetap saja aku mendengar terdapat suara tabrakan yang cukup keras."
"..." aku yang hanya mendengarkan ceritanya dengan merasa canggung.
Saat mendengar sedikit ceritanya aku menjadi ingat kejadian itu. Saat itu aku sedang membeli bahan makanan yang diperintah adikku karena dia sangat memaksa untuk membelikannya malam malam hanya karena khawatir. Jadi aku yang membelinya sendiri agar dia tidak pergi keluar tetapi saat itu aku melihat seorang anak kecil sedang berlari seperti ketakutan mencari seseorang. Dan entah mengapa aku merasa hanya aku yang melihat sebuah mobil bergerak dengan cepat menghampirinya hingga dia menyadari ada anak kecil didepannya. Tetapi rem pun tidak bisa menghentikan sekejap kecepatannya.
Hingga keanehan pada diriku pun terjadi. Aku mengingat adikku yang sedang khawatir kepadaku sekilas seperti hal itu secara tiba-tiba muncul didalam pikiranku dan secara tiba-tiba tubuhku bergerak untuk menolongnya. Tidak ada cara lain selain mendorongnya hingga setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi.
"Aku merasa sebuah keajaiban datang kepadaku dan melihat adikku selamat dari kecelakaan itu. Tetapi orang yang melindungi adikku terluka parah hingga dilarikan kerumah sakit terdekat. Aku sempat menjenguknya dan aku mengetahui nama seorang penyelamat adikku. Kizuku Aoyama seorang pelajar sekolah menengah. Kau tahu...rasanya seperti....diriku ini tidak berguna sama sekali."
"Tenanglah, bahkan aku sudah melupakan hal itu."
"Tetapi aku tetap tidak bisa menerima diriku yang sangat ceroboh."
"Jika memang seperti itu. Kau tidak bisa mengubahnya. Bahkan jika hal itu terjadi. Tidak ada yang bisa menebaknya karena kesalahan ada untuk menjadi sebuah peringatan."
"Kizuku...maaf...."
"Tidak usah dipikirkan. Mungkin karena kecelakaan itu, aku bersyukur masih ada seseorang yang peduli terhadapku. Adikku selalu berada disamping tempat tidurku setiap hari dan aku bersyukur bisa melakukan hal seperti itu."
"Terimakasih....aku tidak percaya bertemu denganmu disini."
"Sepertinya wajahmu yang tidak asing mungkin karena wajahmu sangat mirip dengan adikmu."
"Benarkah?"
"Ya...aku terus berpikir seperti itu."
"Kau tahu, adikku juga ingin bertemu denganmu."
"Be-benarkah... syukurlah dia baik baik saja."
"Kalau begitu aku akan mengajakmu ke rumahku."
"Ha? Tidak...tidak usah."
"Tidak harus hari ini kok, maksudku jika ada kesempatan."
"Y-ya..." Ucapku dengan lemas.
*Kriinngggg Kriiingggg
Bel masuk berbunyi dan jam pelajaran berikutnya pun ingin dimulai.
"Baiklah, untuk tiga tahun kedepan, mohon bantuannya."
"Ya....Hah?!?."
"Maksudku untuk seterusnya."
"Tidak..bukan itu.."
"Lalu?."
"Apa kau memang sangat mudah mengakrabkan diri kepada orang lain?"
"Tidak terlalu, karena Kizuku sudah menjadi temanku, jadi mohon kerja sama untuk seterusnya."
"Kenapa kau memutuskannya sendiri?" aku yang mulai merasakan bahwa dia adalah orang yang merepotkan untukku.
"Karena aku ingin berteman denganmu.."
"( Rasanya aku ingin menghilang dari sini.)"
Ucapku mendengar perkataannya berteman denganku. Setelah beberapa tahun aku memang tidak pernah mempunyai sebuah teman hingga aku menjadi tidak peduli lagi dengan hal itu....Tetapi sepertinya aku merasakan hidupku mulai menjadi semakin merepotkan.
"Kau tidak ingin masuk? Aoyama."
"Kenapa kau memanggilku dengan nama depan?." tanyaku dengan wajah datar yang sangat tidak menerima keputusan sepihak.
"Karena kita sudah berteman, kau juga bisa memanggilku Touya saja."
"Tidak tidak, ini tidak benar."
"Cepatlah, sebentar lagi jam pelajaran selanjutnya akan dimulai, Aoyama."
"Huh... kenapa justru menjadi begitu merepotkan..."
Aku pun pergi dengan sangat tidak mempercayai hal ini. Aku mendapatkan sebuah teman, sebuah ikatan yang tidak kuinginkan tiba tiba muncul pada diriku dihari pertamaku pada masa remajaku di SMA Asterisk.
Mulai dari sekarang hingga seterusnya, ini akan menjadi sebuah kehidupan remajaku yang sangat merepotkan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Women-Stars🍁 Al-Zha
teorinya bagus tentang hidup
2023-04-04
0
Kokoro No Tomo✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻
saya kira ada yg komen "wah gue banget " ternyata tdk ada 😄
2023-04-04
0
🥀
samaa, mak juga sering. Hiss kadang jiwa kita meronta jangan tanya langsung aja action dung
2023-04-04
0