"..."
"Ada apa ini...."
"Owh kakak, kamu sudah pulang."
"Kenapa mereka ada disini?." Tanyaku bingung.
"Memangnya kenapa kita tidak boleh kesini?." Ucap Yuuki yang keluar dari dapur.
"Tidak, bukan itu maksudku..."
"Tidak apa apa, aku tidak terganggu kalau ada kak Yuuki dan juga kak Sakura."
"Tidak, bukan kau yang apa apa, harusnya aku yang mengatakan itu..."
"Maaf jadi merepotkanmu, sebenarnya kita kesini ingin bertemu denganmu, tapi dirumah hanya ada Mai jadi sekalian.." Sambung Sakura yang menjelaskan kenapa mereka disini.
"Ah begitu..."
"Anu... untuk kemarin... terima kasih..." Yuuki yang Berdiri di depanku.
"Tidak perlu dipikirkan, harusnya ini salahku."
"T-Tidak...ini bukan salahmu...kamu membantuku tetapi tidak diperlakukan dengan baik."
"Memangnya dari awal aku diperlakukan baik olehmu?."
"T-Tentu saja!...."
"Bahkan aku tidak merasakannya sedikitpun."
"Itu berarti salahmu yang tidak peka."
"Terserah apa maunya..."
Lalu aku pergi ke kamar mandi untuk membilas tubuhku dan mengganti bajuku.
................
"Huuh...baru saja aku pulang, kenapa mereka ada disini."
Aku pun masuk kedalam kamarku untuk mengambil baju.
Saat aku membuka pintu kamarku, dan masuk lalu menutupnya, saat berbalik kebelakang ternyata Yuuki yang berdiri mematung lalu diikuti denganku kini saling berkontak mata.
"K-K-Kenapa kamu ada disini?!!." Kagetnya, sambil menutup matanya melihat diriku yang hanya memakai handuk.
"Kau sendiri, kenapa ada di kamarku!."
"Bukannya kamu yang tadi memanggilku!."
"Ha? siapa yang memanggilmu?."
"Kamu bilang ada yang ingin kamu katakan! kalau begitu aku keluar!."
Saat dia ingin pergi sambil menutup matanya, aku menarik tangannya.
"Tunggu dulu..."
"A-Ada apa?.."
"Memang ada yang ingin aku katakan.."
"Kamu bilang tidak memanggilku!."
"Kalau itu memang aku tidak memanggilmu untuk kesini.."
"P-Pokoknya pakai dulu bajumu!."
"Oh benar, jangan melihat kesini."
"Mana mungkin dasar bodoh!!."
"..."
"...Dah, kau bisa berbalik."
"Um.."
"Kenapa? aku sudah selesai."
"Aku tahu! tapi aku jadi tidak enak seenaknya masuk kedalam kamarmu.."
"Sudah melihatku seperti ini, kau masih merasa tidak enak?."
"Lagipula bukan salahku!..."
"Lupakan saja, aku juga tidak terganggu.."
"Terima kasih.." Sambil memainkan jarinya.
"..."
Aku yang ingin bertanya tentang kejadian kemarin ke Sakura, tetapi dia malah menyuruhku menanyakan padanya langsung...tetapi sekarang justru menjadi canggung didalam kamarku hanya kita berdua disini.
"Kemarin...bagaimana.." Tanyaku memulai percakapan.
"Itu...semuanya berjalan lancar...." Sambil memalingkan wajahnya.
"Wajahmu terlihat tidak berjalan lancar..."
"Um..."
"Kenapa tidak kau tolak saja, jika memang ini permintaan ayahmu seperti yang dia katakan, Ujung ujungnya yang akan menikah juga dirimu sendiri." Jelasku.
"Aku...tidak bisa...karena hanya ini yang bisa kulakukan untuk keluargaku...agar aku menjadi anak yang berbakti kepada orang tuaku."
"Bergantung pada keluargamu lagi..."
Yuuki hanya bisa berdiri menahan rasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Aku diberikan kesempatan hingga lulus, dan setelah itu...aku tidak bisa melakukan apa apa lagi.."
"Ah begitu..."
"Jadi...untuk kedepannya..tolong lupakan masalah ini terlebih dahulu...ya?." Senyuman yang membawa rasa sakitnya itu terpampang jelas di wajahnya.
"Baiklah jika itu yang kau mau...aku tidak bisa apa apa...maaf kemarin aku mencampuri urusanmu." Ucapku sambil berjalan melewatinya untuk membuka pintu..
Saat aku ingin membuka pintuku, dia langsung memelukku dari belakang, seakan air matanya tidak bisa ia tahan..
Walaupun dia ingin membanggakan dirinya untuk ayahnya, tetapi di sisi lain dia tersiksa dengan apa yang dia terima.
Hingga dia tidak bisa mengutarakan hatinya selain kepadaku dan sakura.
"Aoyama sama sekali tidak salah...kamu menolongku hingga terluka, dan juga membebani dirimu...dari awal kamu selalu menolongku tanpa meminta sesuatu untuk membalas kebaikanmu...kamu selalu bilang 'Tidak usah dipikirkan', 'Tidak perlu khawatir', 'Jangan memperdulikanku'...justru itu membuatku merasa jika aku hanyalah manusia yang tidak bisa berbuat apa apa...hanya membuat masalah kepada banyak orang..."
Pelukannya kini semakin erat, dan dia semakin dekat denganku.
"Jadi...kumohon...berikan aku satu saja...satu saja hal yang bisa aku lakukan untuk membalasmu.."
"..."
"Satu...saja...kalau begitu..."
Aku berbalik padanya hingga wajah kita berdua sangat dekat.
Aku melihat jelas wajahnya yang sudah dihiasi air mata, dan memerah seperti tomat.
"Jika aku ingin meminta satu hal apa saja padamu..benar?."
"U-Um.."
Aku mendekatkan wajahku dengan bertatapan langsung kearah matanya itu...semakin dekat matanya menutup seakan tidak sanggup melihatnya..
*Tak!
"Aw! k-kenapa kamu malah menyentil dahiku!." Ucapnya sambil memegang dahinya.
"Kau juga...kenapa malah menutup matamu, itu malah membuatku seperti melakukan yang tidak tidak kepadamu.."
"Kukira kamu memang melakukannya.." Gumamnya.
"Ha? melakukan apa?."
"Tidak! tidak apa apa, lupakan saja.." Balasnya sambil berbalik dariku.
"..."
Dan aku meminta kepadanya satu hal sambil memegang gagang pintu kamarku.
"Satu hal yang kuinginkan padamu...jangan pernah meninggalkan Sakura, dia tidak akan pernah meninggalkanmu."
Setelah mendengar itu, Yuuki langsung terdiam tidak berkata... lalu tersenyum manis berbalik ke arahku.
"Mm! aku berjanji.."
"Baiklah kalau begitu.."
Lalu aku keluar dari kamarku meninggalkan dia sendirian untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu..
Saat pintu kamar Aoyama tertutup, Yuuki langsung terjatuh duduk lemas dan meneteskan air mata diwajahnya.
"Jadinya seperti ini akhirnya...memang sudah seharusnya...ini pantas untukku..." Sambil menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti.
................
"Bagaimana?." Tanya Sakura yang menghampiriku setelah melihatku keluar dari kamar.
"Ya seperti itu...aku sudah mengetahui semuanya...aku tidak bisa melakukan apa apa lagi.."
"Begitu..ya.."
"Tetapi kau bisa membantunya, dia terlihat menahannya sendiri...dan yang bisa menolongnya hanya kau...sahabatnya."
"Ya...aku akan melakukan apapun untuk membuatnya bahagia dalam tiga tahun ini.."
"Kalau begitu, pergilah kedalam... sepertinya dia membutuhkanmu."
"Baiklah kalau begitu, aku izin kedalam."
"Ya, aku ingin membantu Mai didapur.."
Lalu aku pergi kedalam dapur untuk menghampiri Mai dan Sakura masuk kedalam kamarku untuk menenangkan Yuuki.
"Ah kakak, kenapa kamu disini."
"Aku hanya ingin membantumu, apa tidak boleh?."
"Bagaimana dengan kak Sakura dan kak Yuuki?."
"Mereka...sedang berdua didalam kamarku...bagaimana aku bisa masuk.."
"Aku tidak tahu apa yang terjadi...bahkan aku juga baru mengetahui jika kak Sakura berhubungan dengan kak Yuuki dari kecil..tetapi...kakak juga teman kecilnya kak Sakura, kakak harus lebih peduli dengan mereka.."
"Aku tidak bisa melakukan apa apa, walaupun aku mengenal Sakura dari kecil...tetap saja aku bukan siapa siapa diantara mereka, tidak ada ikatan ditengah ikatan mereka untuk diriku.."
"Huhh, seperti biasa...kamu susah sekali dimengerti.."
Beberapa saat kemudian, mereka keluar dari kamarku dan sekalian kita makan siang bersama di rumahku.
................
"Terima kasih Aoyama....Mai...maaf jika kita merepotkan kalian berdua.."
"Tidak apa apa, kak Yuuki dan juga kak Sakura bisa kesini kapan saja kok."
"Bagaimana kau bisa mengatakan itu di rumahku.."
"Ha? rumah kakak juga rumahku, jadi aku bebas melakukan apa saja.."
"Ah begitu..."
"Kalau begitu kita pergi dulu."
"Terima kasih untuk masakannya." Ucap Sakura.
"Ya..lain kali aku akan memasak yang lainnya.."
Lalu mereka pergi untuk pulang ke rumahnya.
"Kak, aku ingin tidur disini sampai besok, dan aku ingin belajar disini saja, boleh kan?."
"Ha? bagaimana dengan nenek?."
"Disana sudah ada tante nila yang menemani nenek, dan juga mereka mengizinkannya."
"Baiklah kalau begitu, tidur saja disini, aku ingin istirahat sebentar...badanku rasanya ingin jatuh dari tadi."
"Jangan terlalu lama tidur, atau aku akan menyiram wajahmu."
"Ya ya."
Mai pun pergi ke dapur mencuci piring kotor, seperti biasa dia menolak untuk dibantu, jadi aku langsung masuk kedalam kamarku dan mengingat apa yang Yuuki katakan terbayang didalam kepalaku.
Aku terbaring diatas kasur kamarku, seketika tubuhku menjadi sangat lemas hingga kesadaranku cepat hilang dan langsung tertidur....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Wong kam fung
yalah kan tiap hari diciumin
2023-03-20
0
Anita
perintah yang bijaksana,
2023-03-20
0
𝐀⃝🥀Jinda🤎Team Ganjil❀∂я🧡
kalo tidak enak kasih kucing aja hihi✌️
2023-03-16
0