Chapter 8

"Apa aku juga harus mencari barangnya yang hilang...."

Aku yang sudah berada didalam rumah, dan menuju ke kamarku untuk mengganti baju, tetapi ada satu hal yang aku lupakan.

"Ah, sekarang Mai juga tidak kesini, sebaiknya aku meneleponnya terlebih dahulu."

Sadar akan prioritas adiknya yang lebih penting, dia pun mengambil ponselnya dan menelepon Mai.

"Ada apa kak?." Tanya Mai saat mengangkat panggilan teleponku.

"Kenapa malah kamu yang bertanya, apa kamu sedang sibuk sekali akhir akhir ini?."

"Iya, aku sedang sangat sibuk sekali akhir akhir ini, karena aku tidak ingin ada satu pun mata pelajaran yang berada dibawah nilai standar, jadinya aku harus banyak banyak belajar untuk memahami soal soal ujian tahun tahun sebelumnya."

"Pastinya sangat merepotkanmu, jangan memaksakan dirimu sendiri, lebih baik beristirahat terlebih dahulu, percuma saja jika belajar dalam keadaan suntuk."

"Ya aku tahu, setelah ini mungkin aku ingin memasak sesuatu untuk nenek."

"Oh nenek sudah pulang? apa dia baik baik saja?."

"Ya, nenek baik baik saja, setiap hari aku sudah memberinya obat yang seperti biasa."

"Jika obatnya sudah habis, Jangan lupa untuk memberitahukannya padaku, jangan membelinya sendiri dengan uang milikmu."

"Ehh memangnya kenapa?."

"Uangmu itu lebih baik ditabung saja, bukannya paman dan bibi juga setiap bulan memberikan sejumlah uang, jadi jangan menggunakan uangmu."

"Baiklah kalau begitu....dah, aku matikan ya."

"Ya, jangan terlalu banyak belajar, dan jangan tidur terlalu malam."

"Ya aku tahu, makasih sudah mengkhawatirkanku."

"Itu sudah jelas, karena aku kakakmu."

"Harusnya kamu bisa lebih baik lagi untuk mengkhawatirkan adikmu sendiri, yaudah kalau begitu, dah."

Setelah itu Mai mematikan teleponnya, dan lanjut belajar untuk ujiannya.

"Melihatnya serius seperti itu, aku tidak bisa jika tidak khawatir dengan kesehatannya, mungkin besok aku akan mampir sebentar sekalian bertemu dengan nenek."

................

Saat aku menaruh ponselku diatas meja dekat sofa diruang tamu, aku tidak sengaja melihat ada yang berkilau dibawah meja itu, aku yang penasaran dengan benda itu pun mengambilnya.

"Ini...tidak salah lagi...dia masih menyimpan kalung ini."

Terkejutnya aku yang tahu bahwa kalung berharga miliknya yang hilang adalah kalung pemberianku saat dihari ulang tahunnya, kalung liontin dengan terdapat sebuah foto didalamnya.

"F-Foto ini....foto saat kita berdua masih kecil, kenapa dia masih menyimpan ini?."

Aku yang heran dengan apa yang sekarang aku lihat, tetapi semuanya tidak bisa dipikirkan dengan sudut pandang diriku saja, mungkin saja dia menyimpan ini karena dia memang orang yang sangat menghargai pemberian orang lain, kebetulan waktu itu aku membelikannya kalung dari hasil uang tabungan kerja sampingan ku.

Dia sangat menghargai usaha orang lain, sangat menyukai barang pemberian yang didapatkan dari kerja keras orang itu, karena itu aku berusaha menabung untuk membeli benda yang cukup mahal itu.

Pikiranku langsung tersadar kembali saat Shiraishi meneleponku, aku pun bergegas mengganti baju dan memberi kalung ini langsung kepada Sakura.

"Darimana saja kamu ini!."

"Memangnya kenapa? aku juga mempunyai sedikit urusan."

"Hmph! padahal tadi kamu sendiri yang bilang harus cepat." Ketus Shiraishi sambil melipat tangannya.

"Maaf karena aku, jadi merepotkan kalian."

"Sama sekali tidak merepotkan, karena aku sudah menemukannya." Ucapku sambil memperlihatkan kalung liontin itu.

"T-Tunggu! bagaimana bisa kamu mendapatkannya?!." Ucapnya langsung mengambil benda itu dari tanganku.

"Dimana kamu menemukannya?." Tanya Shiraishi.

"Owh..aku menemukannya di rumahku, mungkin jatuh saat kemarin dia ke rumahku."

"Eh?."

"Kenapa?."

"T-Tidak, syukurlah kita bisa menemukannya." Ucap Shiraishi dengan tersenyum bahagia, tetapi hatinya sedang benar benar tidak bahagia, sebaliknya dia sedikit syok karena mendengar kalung Sakura yang ditemukan didalam rumah Aoyama.

"Sepertinya saat....saat itu kalungmu terjatuh dan masuk kebawah mejaku." Karena ada hal yang tidak bisa dikatakan, aku menjadi membuat diriku bingung sendiri.

Semakin mendengarnya, hati Shiraishi terasa perih, hingga ia menggenggam tangannya didepan dadanya seakan menahan rasa sakit itu.

"K-Kalau begitu, aku ada urusan penting...jadi aku masuk duluan." Shiraishi pun pergi dengan membawa rasa tidak nyaman dihatinya kedalam.

"Kenapa tiba tib- ada apa dengan dia langsung pergi begitu saja." Ucapku yang melihatnya langsung masuk tanpa memberi alasan dengan jelas.

"K-Kamu tidak melihat isinya....kan?." Wajahnya memerah sambil sedikit mengeluarkan air matanya.

"I-Itu...aku tidak sengaja melihatnya....karena saat aku mengambilnya, liontin itu sudah terbuka.." Jawabku dengan gugup karena melihat wajahnya yang seperti tidak ada yang ingin melihat isi dari liontin itu.

"Begitu..."

"Sakura...kalung itu-."

"M-Maaf aku juga ada urusan, jadi aku harus buru buru."

"Ah....ya."

Sakura pun juga berlari masuk kedalam rumah Shiraishi dengan membawa kalung liontin itu.

"Ada apa dengan mereka?...lebih baik aku juga pulang saja, sudah tidak ada yang dilakukan lagi."

................

Saat Shiraishi masuk, dia langsung masuk kedalam kamarnya dan terduduk lemas sambil menggenggam baju didadanya.

"Kenapa...kenapa rasanya sakit sekali." Tangisan yang tidak dia harapkan, keluar begitu saja dengan sendirinya.

Entah apa yang dia alami, tetapi dari beberapa hari yang lalu, dia selalu merasakan banyak hal, hingga rasa sakit itu membuatnya menjatuhkan air matanya.

Dan didalam kamar Sakura, perasaannya yang campur aduk sedang berada di hatinya, karena dia mengira jika saat Aoyama melihat isi dari liontin itu, berarti Aoyama mengira bahwa dia memiliki perasaan padanya, walau apa yang dipikirkan Aoyama jelas jelas hanya atas dasar hadiah persahabatannya.

................

Setelah beberapa waktu menenangkan pikiran mereka masing masing, dengan waktu yang pas mereka berdua keluar dari kamar dan situasinya menjadi sedikit canggung.

"Yuuki.."

"B-Bagaimana dengan kalungnya?." Dengan senyuman halusnya Shiraishi menutupi kesedihannya.

"Um...ya, aku bisa mendapatkannya kembali."

"Syukurlah, memangnya isi dari liontin itu apa?."

"I-Itu...Hanya fotoku saat masih kecil, tidak ada yang berharga didalamnya, hanya kalungnya saja yang berharga bagiku."

"Tuh kan kamu menyembunyikannya lagi, dasar Sakura pelit." Balas Shiraishi menggodanya dengan merajuk seperti anak kecil.

"Isinya hanya foto sewaktu aku duduk di bangku Sekolah dasar, jadi tidak ada apa apanya kok."

"Aku bercanda saja, bagaimana bisa aku marah dengan sahabatku yang sangat imut ini."

"K-Kamu membuatku panik tahu!."

"Hahaha, aku memang sengaja agar bisa melihat wajahmu saat panik." Ucap Shiraishi sambil tertawa melihat reaksi Sakura, tetapi didalam hatinya terdapat perasaan yang berbalik dengan apa yang dia lakukan.

................

"Yoshh!! saatnya kita membicarakan festival budaya!."

Touya yang sangat bersemangat membicarakan hal ini, dan sekarang kami diberikan jam kosong agar lebih bebas untuk memikirkannya.

"Selain pentas seni, kita juga mengadakan sesuatu untuk setiap kelas, jadi hal ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang didalam satu pertunjukkan." Ucapku memberikan usul.

"Benar, jadi kita hanya menggunakan beberapa orang saja untuk pentas seni, ada yang mempunyai ide?."

"Untuk pentasnya, kita bisa melakukan sebuah drama, musik, aksi pertunjukkan, ataupun sebuah video editing." Sakura yang sudah menyiapkan beberapa hal untuk dilakukan.

"Untuk video editing sepertinya adalah yang paling digunakan banyak orang karena tidak sulit, tetapi untuk kelas kita tidak mungkin memilih itu kan?."

"Jadi, apa yang ingin ketua lakukan?." Balasku dengan datar.

"Hmm.... sepertinya yang bisa kita lakukan adalah musik, drama, dan pertunjukkan, tetapi pertunjukkan apa yang akan kita lakukan?."

"Kita tidak tahu pertunjukkan apa yang bisa kita semua lakukan, jadi eliminasi saja pilihan itu."

"Berarti drama dan menyanyi....kalau begitu kita harus melakukan voting."

Sesuai yang Touya katakan, kini pemungutan suara pun dimulai, yang unggul oleh pemungutan suara adalah "Musik" dengan 70% pemilihan.

"Agak jauh juga perbandingannya."

"Tetapi.....siapa yang akan bernyanyi?."

"..." Suasana menjadi hening seketika memikirkan hal yang harusnya dipikirkan sebelum memilih.

"Aoyama, bernyanyilah."

"Hah? kenapa aku?."

"Untuk percobaan, nanti aku juga akan bernyanyi."

"Tidak tidak, kenapa kau seenaknya membuat keputusan seperti itu, kenapa tidak yang lain saj-." Aku menoleh kearah para siswa lainnya, tetapi mereka dengan kompak Langsung bergerak mundur bersama, kecuali Sakura yang hanya tersenyum tidak enak jika dia juga ikut mundur.

"Maka dari itu, kau duluan saja."

"Tunggu sebentar, ini tidak sesuai dengan yang direncanakan."

"Ini hanya untuk percobaan, jadi jangan sungkan."

"Aku tidak pandai bernyanyi kau tahu?."

"Tidak ada salahnya mencoba, kita yang menjadi pendengar akan menilainya."

"( Sialan Touya! sampai kapan dia ingin memojokkan diriku seperti ini!.)"

Aku yang dipojokkan oleh mereka, memaksakan untuk aku bernyanyi sebagai percobaan untuk siapa yang akan tampil di pentas seni antar kelas, Sakura yang tidak bisa membantuku hanya menyemangati diriku yang sudah tidak bisa apa apa.

"Huhh, jangan terlalu berharap padaku tentang ini."

"Tenang saja, ini hanya percobaan."

"Tch, itu mengapa aku tidak ingin kau menjadi ketua kelas." Gumamku.

Dengan terpaksa aku pun mulai bernyanyi dengan apa yang aku bisa, aku hanya menyanyikan sedikit lagu yang aku suka dan aku hafal, untuk memahami inti lagu itu sendiri hanya untuk memikirkan sebuah nada yang ada didalam pikiranku.

"Jadi....bagaimana?."

"Baiklah, Aoyama akan menjadi inti vokalnya, selanjutnya giliran yang lain." gumamnya sendiri sambil menulis sesuatu di bukunya.

"Oi! apa maksudnya."

"Diam saja, kau bilang tidak pandai bernyanyi, tetapi suaramu sangat bagus, dasar orang berbakat!." ketusnya dengan melihatku seperti penuh dengan iri dengki.

"Tapi kenapa aku masuk menjadi inti vokalnya?!."

"Sudah jelas bukannya?, jika suaramu itu sangat bagus?."

"Kau sengaja bukan! ingin memaksaku masuk!."

"Aku? entahlah, aku tidak tahu." Ucapnya sambil berpura pura bodoh.

"Dasar mata empat! lihat saja nanti!." Gumam ku tanpa didengar olehnya.

Akhirnya pemilihan orang yang akan bernyanyi terus berlanjut dengan kecurangan yang sangat terlihat, satu satu dari mereka sengaja mengubah ubah suara mereka menjadi berantakan, aku yang menjadi percobaan pertama menjadi tumbal bagi mereka untuk berbuat curang.

"Baiklah, selanjutnya.... Sakura."

"Eh, ya."

Aku yang berpikir Sakura juga akan sengaja merusak nadanya untuk sengaja agar tidak terpilih, tetapi nyatanya dia bernyanyi dengan sangat merdu, suaranya memenuhi seisi kelas dengan kemerduan yang dikeluarkan dari mulutnya, dari dulu aku sudah mengetahuinya jika dia sangat bagus dalam bernyanyi, hingga akhirnya dalam pemilihan itu, hanya ada aku, Touya dan juga Sakura yang terpilih menjadi orang yang akan tampil.

"Berarti sudah diputuskan jika aku, Aoyama, dan Sakura yang akan tampil, sisanya akan mengurus tentang kelas ini."

"Bagaimana dengan tema kelasnya?." Salah satu siswa bertanya dengan Touya.

"Kalau itu tentu saja sudah dipastikan! untung saja tema ini belum dipakai oleh kelas lain."

"Memangnya apa?."

"Hohoho, kita akan membuat....RUMAH HANTU!!."

Saat mendengar tema yang Touya tetapkan, para murid lelaki bersemangat untuk menjadi hantunya, dan murid perempuan akan membantu mendandaninya menjadi lebih seram.

"Jadi sudah ditetapkan seperti ini ya, aku akan mengkonfirmasikan ke para pengurusnya." Ucap Sakura sambil mencatat semua yang sudah direncanakan.

Tidak terasa persiapan panjang ini selesai bersamaan dengan jam pulang sekolah, seperti biasa aku akan berkumpul terlebih dahulu dengan yang lain, tetapi sebelum itu aku menemani Sakura untuk menyerahkan tema kelas kita.

"Aku tidak menyangka, kamu bisa bernyanyi, padahal dari dulu kamu selalu bilang tidak bisa bernyanyi." Ucap Sakura sambil berjalan bersama denganku ke ruang pengurus.

"Sudah kubilang aku memang tidak bisa bernyanyi....selain itu, kukira kamu akan sama seperti yang lain, sengaja menjelek-jelekkan suaranya agar tidak dipilih."

"Aku sangat menyukai bernyanyi, jadi tidak mungkin aku melakukan seperti itu."

"Benar juga, untung saja Touya tidak sengaja seperti yang lain, jika dia melakukannya aku akan membuatnya menyesal."

"Apa kamu dan Touya juga sudah lama berteman?."

"Tidak, kita hanya bertemu pertama kali saat awal masuk sekolah ini."

"Begitu...aku terkejut kamu mempunyai teman sepertinya."

"Dia hanya memaksaku saja, orang merepotkan seperti dia memang keras kepala."

Sakura tertawa mendengar aku yang bercerita tentangnya, aku menjadi mengingat tentang kalung yang masih dia simpan itu.

"Sip sudah selesai, kita harus bergegas menghampiri Yuuki, mungkin dia sudah menunggu didepan gerbang."

"Benar juga."

Setelah kita selesai memberi laporan tema kelas, kita berdua pergi untuk berkumpul ditempat biasanya, dan disana sudah ada Touya dan Shiraishi yang sudah menunggu kita.

"Maaf menunggu lama."

"T-Tidak apa apa, aku juga baru sebentar menunggu disini."

Dan kami berempat pun pulang sambil mengobrol tentang persiapan festival budaya sekolah yang akan di lakukan sebelum ujian akhir semester.

"Kalau tidak salah, kelas kalian akan bernyanyi bukan?."

"Iya, tapi hanya kita bertiga yang akan tampil." Jawab Sakura.

"Heeh, aku tidak sabar untuk melihatnya."

"Kalau Yuuki, apa yang kamu lakukan?."

"Kelasku? sepertinya kelasku mengambil 'Drama'."

"Benarkah? tentang apa?."

"Kalau itu...kami masih belum memastikannya, sepertinya besok akan dipastikan, tetapi kelasku akan mengadakan tema 'Cafe Maid', karena para lelaki di kelasku sangat bersemangat tentang itu."

"Kalau begitu, aku akan membeli kamera dengan tangkapan gambar yang bagus!." Ucap Sakura sambil memikirkan kamera apa yang akan dia beli.

"Tunggu dulu! itu tidak boleh tahu!."

"Kalau begitu aku akan mengambilnya secara diam diam." Seakan suasana menjadi hangat, mereka berdua tertawa kecil dan terlihat seperti layaknya adik kakak yang sedang bermain bersama.

Kita berdua hanya bisa menyimak pembicaraan mereka sepanjang perjalanan.

................

"Sampai jumpa besok, Aoyama." Ucap Shiraishi yang sudah sampai di rumahnya.

Aku membalas dengan menganggukan kepalaku kearah mereka berdua lalu masuk kedalam rumahku.

Setelah selesai melakukan hal seperti biasa, aku bergegas mengganti bajuku untuk pergi kerumah Mai sesuai janjiku, karena sekalian membeli obat untuk nenek yang sedang sakit karena usianya yang sudah rentan.

"Apa itu saja obatnya?." Ucapku bertanya kepada Mai lewat telepon, apa saja obat yang akan dibeli.

"Ya, sepertinya hanya itu, apa kakak kesini sendirian."

"Ya, aku memang sendirian saja, memangnya ada apa?."

"Kakak...bertemu dengan kak Sakura...kan?." Tanya Mai tiba tiba.

"Darimana kamu bisa tahu?."

"Aku mendengarnya dari Rina, kata kak Touya kamu bekerja sebagai pengawal kak Yuuki karena kejadian waktu lalu, dan dia juga bilang ada kak Sakura murid yang baru pindah ke sekolah kakak."

"Huhh orang itu, seperti biasa tidak pernah diam."

"Kenapa... kakak begitu mudahnya bertemu dengannya kembali.."

"Tidak, aku hanya melakukan seperti biasa, aku kelelahan hanya secara mental saja, karena aku belum terbiasa dengan hal ini."

"Yaudah kalau begitu, aku tunggu kakak disini."

"Ya, apa mau ku belikan makanan?."

"Kue manis saja, rasa stroberi."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu."

"Ya, hati hati."

Setelah itu aku pergi mengenakan jaketku karena cuaca pada malam hari sedikit dingin, jadi aku tidak bisa pergi hanya menggunakan kaos tipis.

................

Setelah selesai membeli obat, aku lanjut pergi ke toko kue untuk membeli apa yang Mai pesan.

"Obat ini sudah, ini juga sudah, baiklah semuanya sudah lengkap, tinggal membeli kue untuk Mai."

Saat ingin pergi, aku yang tidak memperhatikan jalanku tiba tiba tidak sengaja menabrak seseorang di depanku.

"M-Maaf, apa anda tidak apa apa?."

"Ya, aku tidak apa apa...maaf aku tidak sengaja."

"Aku jug- Sakura?." Ternyata orang yang menabrakku adalah sakura yang juga ingin pergi ke toko kue.

"A-Ao? kenapa kamu ada disini?."

Pertemuan kita berdua dimalam hari pun berlanjut...

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

ini kakak yang posesif sekali ini..

2023-03-20

0

Novex

Novex

Belajar secukupnya, istirahat secukupnya... Keseimbangan...

2023-03-20

1

Kacan

Kacan

betulllll sekali, belajar disaat suntuk itu tdk masuk ke otak, cmn lewat . fyusshh

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Bonus Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Episode 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Episode 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Episode 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Bonus Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205 : Ending
Episodes

Updated 205 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Bonus Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Episode 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Episode 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Episode 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Bonus Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!