Chapter 5

"Kakak sudah baikan?."

"Aku bukan anak SD, luka seperti ini tidak mengganggu proses pembelajaran sekolahku."

"Baiklah kalau gitu, aku juga ingin berangkat, hati hati ya."

"Ya ya, kamu juga jangan terlalu memikirkan hal yang tidak penting, cukup fokus belajar saja, tapi jangan terlalu serius."

"Aku bukan seperti kakak, tapi aku akan berusaha."

"Kalau begitu aku matikan teleponnya."

"Iya."

Aku pun mematikan teleponku dan bersiap siap untuk pergi kesekolah.

"Huhh kumohon untuk hari ini, tidak ada yang seperti kemarin lagi."

Awal kalimatku sebelum pergi kesekolah dengan mengharapkan hal yang baik, tentunya sangat baik.

Saat aku membuka pintu rumahku, rasanya seperti untuk apa aku mengharapkan hari yang damai, walau sebentar saja aku bisa merasakan kedamaian hingga diujung kepalaku merasakan hal itu.

Tetapi harapan hanyalah harapan, tidak lebih dari sebuah keinginan dan juga tidak kurang dari sebuah keputusasaan.

Dari sebelah rumahku saat aku keluar dari pagar rumah, hal yang membuka lembaran hari ini menjadi sebuah lembaran yang sangat tidak ingin diharapkan untuk menjadi bagian awal halaman.

Saking terkejutnya melihat situasi ini malah membuatku menjadi seorang puitis untuk menggantikan ekspresiku untuk menerimanya.

Mungkin dia yang mengharapkan ekspresi terbaik untuk hari ini menjadi kecewa saat melihat wajah datar yang terpampang jelas didepan nya.

"Pagi, Aoyama." Sapaannya yang membuka percakapan antara kita.

"..." Aku menghiraukannya dan berbalik badan untuk lanjut berjalan kesekolah.

"T-tunggu sebentar! kenapa malah lanjut pergi?." Sambil menghadang jalanku pergi.

"Serius, untuk apa kau disini."

"S-Sebenarnya aku sedikit penasaran apa kamu tidak sekolah atau sekolah, jadi sekalian saja jika memang bisa kita be-berangkat bareng."

"Ah begitu." Aku lanjut berjalan tanpa memanjangkan masalahnya.

"Eh? hanya begitu saja? biasanya kamu berusaha menolaknya."

"Untuk apa, ini jalan umum bukan jalan milikku, lagipula saat ini aku sedang malas untuk menanggapinya."

"Benar juga, baiklah."

Agar tidak terlambat untuk kesekolah, aku terpaksa berangkat bersama Shiraishi Yuuki kesekolah.

................

Perjalanan yang cukup hening membuat dia tidak bisa memikirkan kata kata yang tepat untuk berusaha mencairkan suasana yang sudah membeku seperti es.

Dari stasiun didekat rumahku hingga sampai didepan stasiun sekolahku, aku selalu merasakan dia yang selalu melirikku untuk mendapatkan kesempatan untuk mengobrol, bahkan hingga keluar stasiun kita harus berjalan kaki sekitar 15 menit untuk sampai kesekolah.

""Aoyama... apa menurutmu aku ini salah..."

"Apa maksudmu?."

"Lebih mementingkan keegoisan ayahku daripada mengikuti apa yang diriku inginkan..."

"Aku tidak tahu, lagipula aku sudah lupa bagaimana rasanya dikekang oleh keluarga, satu satu nya keluargaku yang selalu mengaturku hanya adikku saja."

"Eh? maaf! bukan maksudku seperti itu!."

"Aku tahu, setiap manusia memang seperti itu... menjadi dua pribadi seperti burung liar atau burung peliharaan... tetapi bukannya burung peliharaan tidak bisa menjadi liar."

"Tapi...."

"Semua tergantung padamu, karena kau yang bisa memilih."

"I-itu benar, tapi aku cukup merasa tidak enak dengan apa yang diputuskan oleh kedua orang tuaku, khususnya kakakku yang selalu mencampuri urusanku."

"Kau seperti ingin memberitahukan sesuatu kepadaku, tapi kau terlalu bertele-tele... memangnya ada apa?." Aku sudah tahu jika pembicaraan ini tidak hanya obrolan biasa

"E-Eh?! k-kenapa tiba tiba?."

"Kau mengatakan hal ini karena ada hal yang menyangkut diriku bukan? Aku saat ini benar-benar tidak ingin melakukan sesuatu."

"T-Tapi, bagaimana jik-."

"Aoyama!." Dari belakang dia berteriak memanggilku saat melihatku dari jauh, lalu dia mendekatiku.

"Apa kau bisa tidak berteriak seperti itu?."

"Maaf maaf, kalian berangkat bersama?."

"Aku tidak tahu, saat ingin berangkat tiba tiba suasana di sekitarku menjadi sangat suram."

"Tung- apa maksudmu!."

"Mungkin kau yang merasakan betapa suramnya dirimu."

"Aku tidak peduli dengan itu."

"Lebih baik kita bergegas masuk ke sekolah"

Aku menyadari sesuatu atau memang hanya perasaanku saja, mereka berdua saling bertatapan dan memberikan kode kode entah dari james Bond mana...

"A-Ah benar juga, kalau begitu cepat."

"Ada apa dengan kalian berdua?."

"T-Tidak ada! benarkan Touya?."

"Bicara apa kau Aoyama, tidak ada apa apa."

"Terserah kalian. ( Aku merasakan hal yang buruk )."

Lalu kami pun masuk kedalam gerbang sekolah dan berjalan melewati para murid yang juga berdatangan.

Anehnya mereka semua yang setiap hari selalu melirik gadis di sebelahku ini, sekarang mereka berganti arah dengan menandai aku yang menjadi pusat perhatian mereka, lirikan yang biasanya dilemparkan dengan lirikan aneh ataupun menyeramkan, sekarang mereka seperti melirik sama halnya dengan melihat Shiraishi, aku yang menyadari keanehan ini pun tidak bisa diam.

"Apa yang terjadi? mereka melihatku berbeda hari ini...."

"Bukannya memang seperti itu?."

"Tunggu Touya, jangan bilang ini tentang kejadian kema-."

"Permisi Nyonya Yuuki, dan juga Tuan Aoyama."

"C-Celestia, jika disekolah seperti ini panggil saja Yuuki."

"Mohon maaf, tetapi sudah menjadi aturan keluarga besar untuk seperti ini."

"Seperti biasa kamu selalu bertanggungjawab pada tugasmu."

"Silahkan, nyonya Yuuki dan tuan Aoyama, kalian sudah ditunggu oleh tuan besar diruang kepala sekolah."

"Tu-Tunggu dulu, aku tidak mengerti hal ini."

"Untuk penjelasannya bisa dijelaskan langsung didalam."

"Touya, apa yang terjadi kemarin saat aku tidak hadir?." Aku berbisik kepada Touya yang berada di sampingku.

"Masalahnya panjang, intinya kau berurusan dengan keberuntungan." Ucap Touya yang membalas bisikan dengan bisikan.

"Hah?."

"Silahkan segera masuk, tuan besar sedang menunggu."

"Huhh baiklah baiklah, aku akan masuk."

Dengan terpaksa aku mengikuti arahan dari mereka yang masalahnya tidak aku ketahui.

Saat aku masuk kedalam ruang guru, aku melihat kepala sekolah, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dan juga seorang gadis yang tidak terlalu jauh umurnya dengan aku.

"Aoyama dan Yuuki, silahkan kalian duduk disini." Kepala sekolah menyuruh kita berdua untuk duduk dihadapan kedua orang itu, yang sepertinya pria tua itu adalah ayah dari Shiraishi.

"Mohon maaf untuk berbicara, ada alasan apa saya dipanggil kesini?."

"Saya tidak ingin basa basi, kau Kizuku Aoyama yang menyelamatkan putriku dari pelecehan dua hari lalu."

"Saya hanya kebetulan melihatnya saja..."

"Untuk itu saya berterimakasih atas pertolongan yang kamu berikan, berkatmu putri saya tidak terluka dan baik baik saja."

"( Apa ini abad pertengahan? kau menyelamatkan putri kerajaan, dan sang raja berterimakasih kepada kau... omong kosong.)"

"Usahaku bukanlah hal yang patut diapresiasi... jika ingin mencari kebaikan, tanyakan saja sendiri pada anak anda langsung."

"Apa kau tidak punya sopan santun? ayah sedang berbicara dengan orang sepertimu seharusnya bersyukur.."

"Kakak-."

Kesimpulan yang kakaknya Shiraishi berikan membuat situasi didalam ruangan ini memanas.

"Sudah cukup, walaupun begitu, menghormati sebuah kebaikan adalah hal yang harus dilakukan."

"Tetapi, sepertinya dia terlihat tidak menghormati rasa terimakasih kita." Ucap kakak Shiraishi memanaskan sumbu kompor.

"Jujur saja aku tidak peduli dengan permainan kekeluargaan kalian yang penuh dengan omong kosong, waktu belajarku jadi terpotong" Balasku dengan kata kata yang lebih panas ditambah senyum merendahkan.

"Apa kau bilang!!." Dia memukul meja didepannya dan berdiri seakan tidak terima akan perkataanku

"K-Kakak! tenanglah."

"Rena, kamu yang terlebih dahulu menyulut api, cepat minta maaf." Ayah mereka dengan tegas melerai dan merubah situasi yang ada didalam ruangan ini.

"T-Tapi!."

"Cepat minta maaf, kamu yang lebih tua seharusnya lebih mengerti!."

"Baiklah, saya mohon maaf atas pembicaraan ini."

Seketika dia langsung patuh kepada ayahnya dan bertanggungjawab seperti rumor seorang Shiraishi Rena sebagai alumni disekolah ini.

"Kalau begitu saya juga mohon maaf atas perkataan saya yang tidak membuat kalian nyaman."

"Baiklah, jika situasi sudah dingin, saya ingin melanjutkan inti masalahnya, Yuuki, ini juga karena kesalahanmu yang tidak bisa berpikir kritis dan selalu mudah mempercayai setiap orang."

"Maaf."

Setelah mendengar perkataan ayahnya, Shiraishi menunduk dan wajahnya seperti sangat merasa bersalah akan kesalahannya.

"Dan juga itu tidak sepenuhnya salahmu, ini juga salah ayah yang tidak memberimu penjagaan."

"P-Papa tidak, ini salahku karena aku tidak bisa menjaga diriku sendiri."

"( Aku seperti berada didalam rapat keluarga yang sangat serius, rasanya seperti kehadiranku mengganggu mereka.)"

Aku yang tidak pernah merasakan perbincangan serius kepada orang tuaku yang membuat aku untuk pertama kalinya berada didalam sebuah obrolan keluarga merasa bahwa kehadiranku yang seperti ini akan menganggu perbincangan mereka.

"Jadi, saya akan memberikan Yuuki pengawal pribadi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan belajarmu."

"I-Itu tidak perlu papa, aku akan berusaha menjaga diriku agar lebih aman."

"Kamu tidak perlu khawatir, karena kamu mungkin akan menerimanya."

Saat dia masuk, rambut hitam cerah dengan wajah cantik dan mata hijaunya langsung membuatku terkejut.

"S-Sakura!!."

Aku begitu tidak mempercayai apa yang aku lihat...

"( Yang benar saja! Sakura? bagaimana dia bisa ada disini?.)"

Melihat ekspresi yang berbeda dariku, dia menatapku seakan memberikanku kode sebuah senyuman.

"Mohon maaf atas kehadiran saya, izinkan saya memperkenalkan diri, saya siswi dari sekolah khusus perempuan dan dari keluarga Nanami yang melayani keluarga tuan besar Nanami Sakura."

"Jadi, Sakura akan dipindahkan kesekolah ini untuk menjagamu, bagaimana? jika dia kamu tidak keberatan kan?."

"Terimakasih papa, aku tidak keberatan sama sekali dengan hal ini."

"Syukurlah."

Dengan suasana lega yang mereka rasakan, berbeda denganku yang merasakan canggung yang sangat dalam, seakan suasana ini mulai menekan diriku, aku mencoba untuk pergi dari ruangan ini.

"M-maaf mengganggu momen kalian, jika tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, saya akan permisi-."

"Tunggu sebentar." Ayah Shiraishi mengehentikan niatku yang ingin pergi dari sini.

"Apa ada yang saya lakukan lagi?."

"Walaupun ini dibilang lancang, tetapi aku ingin meminta satu hal padamu."

Seisi ruangan menjadi hening menunggu kata kata selanjutnya yang akan dikeluarkan oleh ayah Shiraishi.

"Aku ingin memintamu untuk menjadi pengawal Yuuki disekolah."

"Hah?."

"T-Tunggu, maksud papa, Aoyama menjadi pengawal Yuuki?." Kakak Shiraishi yang ikut terkejut karena tidak pernah mendengar ini sebelumnya.

"Bukannya ini terlalu berlebihan ayah?."

"Aku tahu, tetapi aku sudah memikirkan secara matang, Sakura hanya akan mengawasi Yuuki dan menemanimu disekolah, tetapi bagaimanapun juga Sakura juga seorang wanita, walau aku mengirim pengawal untukmu pasti itu tidak akan membuatmu nyaman, jadi Aoyama adalah orang yang bisa dipercaya akan hal ini."

"Saya tidak bisa melakukannya, bahkan kalian dengan mudahnya mempercayai orang asing yang tidak tahu kehidupannya seperti apa.."

"Siswa dengan peringkat satu dalam hal akademik, memenangkan beberapa seni bela diri pada umur 12 tahun, dan sepertinya kau juga sedang melakukan kerja sampingan."

"Bagaimana anda bisa mengetahu-."

Tatapan ayah Shiraishi yang menatapku dengan yakin, membuatku mengganti pandangan kepada Sakura, karena hanya dia yang mengetahui hal itu.

Nanami Sakura, dari jenjang Sekolah dasar hingga Menengah pertama, kami bersekolah disekolah yang sama, karena itu mengapa kehadirannya membuatku terkejut saat melihatnya, saat ditengah semester akhir menengah pertama...dia keluar dari sekolah karena dipindahkan sekolahnya oleh keluarganya, yang ternyata selama ini keluarganya mengabdi kepada keluarga besar Shiraishi dengan menyandang sebagai keluarga besar yang melayani khusus keluarga Shiraishi.

"Apa ayah begitu percaya dengannya?."

"Walau kita baru bertemu dengannya hari ini, tetapi dia sudah terbukti dapat dipercaya, kau tahu Rena, Nanami Sakura sahabat kecil Yuuki, saat beberapa tahun yang lalu dia juga diselamatkan oleh temannya dari penculikan anak, dan yang menyelamatkannya adalah Aoyama."

"( Bahkan dia mengetahui sampai sedalam itu?!..)

"Benarkah? aku tidak tahu ada kejadian seperti itu." respon Shiraishi mendengar cerita dari ayahnya.

"Maka dari itu, Aoyama, saya sebagai kepala keluarga Shiraishi, ingin meminta kau untuk menjadi pengawal Yuuki, tentu saja akan ada pembayaran dan keuntungannya, bahkan kau tidak perlu lagi untuk melakukan pekerjaan sampingan, karena gaji yang selama ini kau dapatkan akan jauh lebih besar dari sebelumnya."

"Tetapi, meskipun begitu, hal ini-."

"Tentang akademik, tentunya kami tidak mengekang anda, hanya akan melakukan seperti biasa dan hanya menjaga putriku saja."

"Bagaimana dengannya? hal ini tentunya yang memutuskan adalah orangnya."

"Memangnya ada apa?."

"Dia selalu membicarakan tentang dirinya yang selalu hidup mengikuti aturan keluarganya, dan juga berusaha menjaga nama baik keluarganya atas nama Shiraishi Yuuki, dan dengan ditambah pengawasan mungkin itu akan semakin membuatnya tidak nyaman."

Aku yang mencoba berusaha keluar dari ajakan ayahnya Shiraishi ini, dan terus menerus mencari pernyataan yang masuk akal.

"Benar juga apa yang kau katakan, Yuuki, bagaimana denganmu? jujur saja dengan apa yang bisa membuatmu lebih nyaman."

"Aku..."

Begitu dia menatapku dan aku memberikannya kode untuk menolak, tetapi dia justru terlihat ingin membalasku.

"Apa yang papa katakan, aku hanya bisa menerimanya." Sambil melepaskan pandangan tidak mau tahu dariku.

"( Orang ini, apakah perkataannya masih tidak serius dikatakannya?..)"

"Lagipula ini adalah keuntungan dua pihak, tidak ada yang rugi."

"Mohon maaf mencampuri urusan, tetapi menurut saya Aoyama adalah orang yang cocok untuk ini, karena saya sudah mengenalnya begitu lama."

Perkataan Sakura membuat ayah Shiraishi semaki yakin, dan sebaliknya hal itu membuat diriku merasakan bahwa hidupku mulai akan menjadi semakin merepotkan diriku.

"Huhh kemana perginya keinginanmu yang selalu kau inginkan."

"B-Berisik! ini juga termasuk keinginanku tau!."

"Ahh Yuuki kamu mengatakannya." Sakura menjahilinya.

Setelah berkata salah paham dan Shiraishi menyadarinya, membuat wajahnya semakin memerah karena kesalahpahaman kata katanya.

"B-Bukan seperti itu beneran! maksudku aku juga ingin bersekolah bersama Sakura, bukan karena aku ingin bersama Aoyama!."

"Anak remaja memang sangat rumit untuk dipahami, jadi bagaimana Aoyama?."

"Aku tidak ingin menghabiskan waktu sekolahku lebih banyak... anggap saja aku orang asing yang selalu membantunya jika ada masalah, jika seperti itu bisa diterima bukan?."

"Jadi kau menerimanya, syukurlah, terimakasih banyak."

"Ada apa ini? Aoyama? apa kamu serius?."

"Ini tidak ada bedanya dengan beberapa jam yang lalu, hanya saja aku mendapatkan uang gratis setiap bulannya."

"A-Apa maksudmu? apa kamu ingin menjadikanku mesin uang?."

"Hah? bagaimana kau bisa mengatakan hal itu setelah apa yang sudah dibicarakan?."

"Ah begitu! kalau begitu aku juga bisa menjaga diriku sendiri."

"Kalau begitu baiklah, terserah kau, aku juga tidak peduli."

Mendengar perselisihan kami berdua membuat mereka yang mendengarkan hanya bisa melihat dan diam.

"Aoyama memang seperti ini, dia hanya peduli dengan dirinya sendiri tetapi dia juga orang yang baik." Ucap Sakura yang berbicara dengan ayah Shiraishi yang melihat kami bertengkar dan juga tersenyum lega.

Dalam pembicaraan ini, kepala sekokah hanya menyimak pembicaraan dari awal dan tidak pernah berkata satu kata pun.

Setelah semua ini selesai, aku yang keluar dari ruangan bersama keluarga Shiraishi mengundang banyak perhatian para murid, dan juga tentunya hal ini membuat sekujur tubuhku merinding, karena aku tidak bisa jika ada banyak orang yang menatapku.

Kehidupan sekolahku menjadi sangat berantakan, dari aku mendapatkan seorang teman dari kebaikanku, bahkan sekarang aku juga menjadi pengawal seorang putri sekolah akibat kebaikanku juga, rasanya seperti aku tidak bisa membedakannya, kebaikan atau keburukan yang aku rasakan.

Ikatan yang ada pada diriku semakin lama semakin banyak, dan juga semakin merepotkan dalam kehidupanku yang seorang antisosial.

Dan sekarang semuanya telah berubah.

Hal ini pun mulai berubah

Terpopuler

Comments

ㅤ

Belajar juga harus fokus + serius sih

2023-03-22

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

yaampun kok jawabannya gitu dih kak, padahal lagi khawatir loh, makanya di tanya kanyak gitu..

2023-03-20

0

Sylius

Sylius

hiyah..malu" nih yea

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Bonus Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Episode 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Episode 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Episode 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Bonus Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Chapter 174
175 Chapter 175
176 Chapter 176
177 Chapter 177
178 Chapter 178
179 Chapter 179
180 Chapter 180
181 Chapter 181
182 Chapter 182
183 Chapter 183
184 Chapter 184
185 Chapter 185
186 Chapter 186
187 Chapter 187
188 Chapter 188
189 Chapter 189
190 Chapter 190
191 Chapter 191
192 Chapter 192
193 Chapter 193
194 Chapter 194
195 Chapter 195
196 Chapter 196
197 Chapter 197
198 Chapter 198
199 Chapter 199
200 Chapter 200
201 Chapter 201
202 Chapter 202
203 Chapter 203
204 Chapter 204
205 Chapter 205 : Ending
Episodes

Updated 205 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Bonus Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Episode 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Episode 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Episode 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Bonus Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Chapter 174
175
Chapter 175
176
Chapter 176
177
Chapter 177
178
Chapter 178
179
Chapter 179
180
Chapter 180
181
Chapter 181
182
Chapter 182
183
Chapter 183
184
Chapter 184
185
Chapter 185
186
Chapter 186
187
Chapter 187
188
Chapter 188
189
Chapter 189
190
Chapter 190
191
Chapter 191
192
Chapter 192
193
Chapter 193
194
Chapter 194
195
Chapter 195
196
Chapter 196
197
Chapter 197
198
Chapter 198
199
Chapter 199
200
Chapter 200
201
Chapter 201
202
Chapter 202
203
Chapter 203
204
Chapter 204
205
Chapter 205 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!