"Ketua kelas, untuk dindingnya sudah seperti ini, bagaimana?."
"Hm..di bagian sini, agak lebih diperkecil agar tidak terlalu makan tempat."
"Ada yang melihat palu?."
"Bagian sini masih belum beres, tunggu sebentar.."
"Apa catnya masih kurang gelap?."
"Lebih ditebarkan lagi hiasannya.."
"Kostumnya sudah lengkap!."
"Backsound sudah beres, tambahkan properti lagi!."
Para siswa yang sedang sibuk untuk mempersiapkan kelasnya masing masing kini terdengar hingga satu sekolah menjadi sangat berisik..
"Aoyama, menurutmu bajunya lebih ditutup atau seperti ini saja?." Tanya Sakura menghampiriku yang sedang memasang properti.
"Owh, coba kulihat.."
"Ini." Sambil menyerahkan baju hantu yang dibuat para perempuan.
"Jahit di bagian atas saja, agar lebih mudah dan tidak perlu menjahitnya lebih dalam lagi, agar menghemat tenaga dan bahannya."
"Ah begitu, aku akan memberitahukan pada yang lain."
"Ya.." Ucapku sambil ingin memasang earphone.
"Sepertinya agak sulit untukmu ya."
"Benar, suara suara mereka membuat kepalaku pusing."
"Kamu juga sudah dari tadi bekerja, nanti kita istirahat terlebih dahulu saja."
"Ya."
Lalu Sakura kembali melanjutkan membuat baju hantunya yang akan dipakai para lelaki nanti.
Antusias para siswa sangat besar menantikan ini, bahkan untuk membuat kelas ini menjadi sangat mengerikan, hanya butuh waktu sekitar 5 jam, yang diberikan oleh pihak sekolah jam kosong hingga jam pelajaran terakhir.
Festival sekolah adalah tradisi di sekolahku yang biasanya dilakukan sebelum ujian terakhir untuk naik ke kelas berikutnya, itu mengapa para siswa disini sangat bersemangat untuk melakukannya.
Tidak hanya sebagai hiburan dan rasa senang bagi murid, hal ini juga banyak disempatkan sebagai momen romantis maupun menciptakan hubungan yang lebih dari seorang teman.
Makanya orang sepertiku ini sangat tersiksa berada didalam keramaian semangat para murid murid yang lain, bahkan pada tahun lalu saat setiap festival sekolah, aku sama sekali tidak hadir dan dirumah sambil menikmati waktuku sendiri.
Sekarang aku yang menjadi salah satu pengurus kelas sementara untuk membantu Touya tidak bisa dihindarkan....jangankan untuk izin tidak masuk, dari awal aku sudah dijebak olehnya.
Saat aku sudah memasang properti disekitar dinding, Touya menepuk pundakku dan aku melepas earphone milikku.
"Aoyama, jika kau sudah selesai, istirahat saja diluar, semuanya juga sudah hampir selesai...nanti aku menyusul kalian."
"Ah...baiklah." Ucapku sambil meninggalkan kelasku.
"Ao, aku mendapat pesan dari Yuuki...katanya dia memanggil kita keatas atap sekolah." Sakura yang juga disuruh istirahat oleh Touya menghampiriku untuk memberitahukan hal ini.
"Untuk apa?."
"Katanya untuk makan bekal bareng..."
"Owh begitu...kalau begitu aku pergi membeli makanan dulu."
"Ah tidak usah.."
"Maksudnya?."
"Kata dia kita tidak perlu membeli makanan lagi.."
"Bagaimana bisa dia mengajak kita makan bersama tapi kita tidak boleh membawa makanan?."
"Aku juga tidak tahu...lebih baik kita langsung kesana saja melihat.."
"Huhh, kalau begitu aku ingin membeli minuman saja, kau bisa duluan keatas."
"Kenapa tidak sekalian saja?."
"Ha?."
"Maksudku kita berdua sekalian keatas, aku juga ingin membeli minuman."
"....Yaudah kalau begitu.."
Lalu kami berdua pergi ke kantin untuk membeli minuman kaleng yang biasa dijual didalam mesin minuman, dan setelah itu langsung pergi keatas atap seperti yang Yuuki minta.
................
"Sakura, Aoyama.." Panggilnya saat melihat kita yang sudah berada disana sambil mencarinya.
"Maaf menunggu lama, tadi aku habis membeli minuman terlebih dahulu.."
"Tidak apa apa, dimana Touya?."
"Dia masih sibuk, katanya dia akan menyusul."
"Begitu ya..."
"Kenapa kau memanggil kita kesini?."
"Aku hanya ingin..." Sebelum menyelesaikan perkataannya, dia membuka kotak yang cukup besar berisi berbagai makanan, seperti sandwich, roti selai, nasi kepal, potongan ayam, dan ikan, begitu juga dengan sayur-sayuran.
"Kita makan bersama, karena hari ini aku masak terlalu banyak.."
"I-Ini...kapan kamu membuat bekal sebanyak ini?."
"Aku sudah menyiapkannya saat pagi tadi, dan menyimpannya di penghangat, jadi mungkin kamu belum sempat... melihatnya.."
"Begitu ya..."
"Kalau begitu kita langsung makan saja, sambil menunggu Touya." Ucap Yuuki yang sudah tidak bisa menahan laparnya.
Saat dia mengambil beberapa makanan, dan dilanjutkan oleh Sakura, lalu aku yang mengambil nasi kepal.
Setelah beberapa menit setelah itu, Touya akhirnya datang setelah sibuk mengurus kelas.
"Maaf menunggu, aku harus mengecek perlengkapan kita, jadi agar lam- whooaaa apa ini?!."
Sebelum selesai menjelaskannya dia sudah terpikat oleh bekal yang Yuuki buat.
"Aku membuatnya terlalu banyak, jadi sekalian aku bawa untuk dimakan disini.."
"Yuuki baik sekali... terima kasih atas makanannya." Ucapnya sambil mengambil makanannya.
Sambil berbincang-bincang kami menghabiskan waktu istirahat bersama.
"Kalau begitu aku pergi dulu, kelasku juga sedang sibuk sibuknya menghias kelas."
"Terima kasih untuk bekalnya.." Ucapku sambil meminum kopi kalengku.
"Mm, dah aku pergi dulu.." Dengan wajah yang sangat senang dia mengatakannya.
Lalu Yuuki pergi kebawah terlebih dulu sebelum kita yang masih duduk.
"Ahh rasanya enak sekali...."
"Kita masih ada pekerjaan yang belum selesai." Ucapku memperingatkan Touya yang masih kekenyangan.
"Kalau itu, semuanya sudah selesai... pekerjaan kita tinggal membereskan barang barang dan sampah yang berantakan."
"Tidak kuduga mereka mengerjakannya dengan cepat.."
"Mereka sangat bersemangat seperti yang kukatakan, bagi anak kelas 1, ini adalah pengalaman pertama mereka dimasa remajanya."
"Aku jadi tidak sabar melihat aksi mereka besok."
"Sakura benar, jika mereka tidak menyeramkan, aku akan menghukum mereka semua.." Sambil melipatkan tangannya, Touya seperti seorang pemimpin yang tegas.
"Lebih baik kita bergegas kebawah, karena tidak enak jika kita terus menerus disini sedangkan yang lain sedang bekerja."
"Ah kau benar."
Kami langsung bergegas kebawah untuk membantu merapihkan barang barangnya, dan juga untuk mengecek hasil buatan kami, dan latihan para siswa yang akan menjadi hantunya untuk menakuti para pengunjung didalam.
"Kita sudah selesai bersiap, ketua kelas bisa mencobanya."
"Yosh, Sakura, Aoyama, kalian duluan yang masuk, aku akan menilainya terakhir...yang seperti ini tidak akan menyeramkan."
"Lalu kenapa kau menyuruh kita duluan yang masuk?."
"Itu agar aku tahu sampai mana tingkat keseraman mereka, aku tahu kalian berdua pasti mudah takut, hahaha.."
"Orang ini sangat buruk, kita lihat saja siapa yang akan takut."
"Kalau begitu...."
Sakura yang juga gugup karena dari kecil dia sangat takut dengan hantu, sekarang dihadapkan dengan pintu masuk yang desainnya cukup menyeramkan.
"Kalau kau takut jangan dipaksakan, biar aku saja yang masuk kedalam."
"T-Tidak...ini hanya buatan..jadi aku akan berusaha..."
Dengan menyesuaikan jalan Sakura, aku tetap berjalan pelan agar kita tidak terpisah.
Saat beberapa menit kemudian, muncul banyak hantu hantu yang menyeramkan, membuat Sakura terkejut.
"Waaaaa!!." Teriaknya sambil memegang lenganku.
"Mereka tidak segan segan...dan juga riasannya sangat bagus.." Ucapku yang justru tertegun melihatnya.
"Waaaaa!!."
"Apa itu!!."
"Aaaa!!."
Sepanjang jalan aku hanya bisa diam mendengar teriakan Sakura yang selalu dikejutkan para lelaki hantu itu, tangannya memeluk lenganku dan menarik narik lenganku saat ada yang keluar.
"Y-Ya...ini sudah cukup menyeramkan..."
"Padahal aku yang membuat costum mereka...tapi aku tidak tahu jika akan menyeramkan seperti ini..."
"Kau benar, jika kita yang mengetes ruang hantu ini, mungkin tidak terlalu menyeramkan bagi Touy-."
"Huwaaaaa!!!! minggir minggir!!! Kenapa ada itu aaaaaa!!."
Dari belakang teriakan yang tidak asing membuat kita juga terkejut oleh suaranya, beberapa detik kemudian orang itu berlari kearah kita dan melewati kita begitu saja.
"Tadi..bukannya itu Touya?."
"Sialan, bicaranya saja yang berani...takut oleh buatannya sendiri...dasar mata empat."
"S-Sebaiknya kita juga segera keluar dari sini.." Ucap Sakura yang masih takut sambil memegang lenganku.
"Kau benar, sepertinya kita tinggal setengah ja-...ada apa?."
"S-S-Siapa...yang...memegang...pundak..kananku..."
"Ha? aku sama sekali tidak, lenganku saja dari tadi selalu kau pegang.."
"Lalu..."
Kita berdua menoleh kearah belakang, hantu yang besar dan perutnya berlubang hingga terlihat organ organ didalamnya..dan matanya yang bergelantung keluar dari tempatnya, berada tepat dibelakang kami.
"Oi, mau seseram apapun, kami sudah tidak takut lagi.."
Setelah ku peringati, dia masih terdiam didepan kami.
"Apa kau dengar? huhh... Sakura, lebih baik kita lanjutkan jalannya."
Saat aku melihat Sakura, dia sudah terdiam bergetar dan seluruh badannya seperti membeku sambil mencengkeram lenganku.
*Tuk.
Kepala hantu itu tiba tiba lepas dan terjatuh didepan kami.
"Huwaaaaaaaaaa!!!."
"T-Tunggu, jangan menarik bajuku!! jangan cepat cepat!!."
"Aaaaaaaaa!!."
................
"Huhh...akhirnya kita sampai.." Ucapku dengan lega sambil mengatur nafasku.
"A-Aku sudah tidak kuat lagi....aku tidak ingin masuk lagi..."
"Sampai segitunya, lebih baik kau tunggu saja diluar.."
Saat kami sudah berada diluar, kami sama sekali tidak melihat Touya yang lari duluan keluar.
"Apa kalian melihat Touya?."
"Ketua kelas tadi setelah keluar, dia langsung pergi kedalam toilet, katanya perutnya mual.."
"Orang itu...karena kebanyakan makan, lalu ketakutan seperti itu...tidak bisa diduga.."
Aku melihat Sakura yang masih mengatur nafasnya karena setelah berlari dan berteriak mungkin dia kelelahan.
"Sebaiknya kau duduk dulu disana, biar aku yang membeli minuman untukmu."
"T-Tidak...jangan repot repot.."
"Dari tadi kau juga sudah merepotkanku, duduk saja disana."
"Mm..."
Setelah mengantarkan Sakura ke tempat duduk, aku pergi membeli beberapa minuman untuknya dan juga Touya saat dia keluar dari toilet.
"Huhh...aku tidak tahu ini baik atau buruk, tapi mereka sudah sangat baik hingga Sakura dan Touya menyerah..."
Aku mengambil uangku dari dompet dan memasukkannya kedalam mesin minuman untuk mengambil 3 kaleng minuman.
"A-Aoyama.."
"Hm?.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Wong kam fung
aku mau
2023-03-20
0
Wong kam fung
ada palu buat palu palalu
2023-03-20
0
🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸
tuh kan bener, wah enak² tuh, dah kyk piknik aja
2023-03-16
0