Bila kita mengalami kisah yang tidak mengenakkan dan hal itu akan menimbulkan sebuah trauma maka kita berharap hal itu jangan pernah terulang untuk kedua kali nya namun bila kita tidak belajar dari kesalahan yang terjadi dalam kisah tersebut maka secara reflek hal itu akan terulang dan terus terulang hingga kita memahami apa maksud dari sebuah kejadian tersebut.
Begitu juga kali ini Teresa Mama nya Daniel sudah menutup dan bahkan mengubur semua kisah masa lalu nya yang kelam tragedi pembantaian yang terjadi kepada kedua orang tua nya dan kelima saudara semenjak diri nya pergi meninggalkan desa tempat kelahiran nya dan mengganti identitas nama nya dengan harapan semua nya berakhir.
Namun ternyata semua itu harus terkuak kembali dan kembali kisah getir itu menghampiri ingatan nya melalui putra dan menantu nya yang menyampaikan berita yang sangat mengerikan dan mengejutkan bahwa I Gusti Ketut Kuma Fima hidup kembali dan menuntut balas kepada keluarga Beli Runda Darma yang menjadi bedande di desa tersebut mengganti kan posisi Ayah nya Yudha Darma yang sudah wafat.
Pagi ini Daniel, Risma dan Pak Suta telah tiba di rumah orang tua Daniel dan hal itu membuat Teresa bertanya - tanya melihat kehadiran mereka yang lumayan tidak wajar dalam berbusana sebab mereka bertiga menggunakan busana ala kadar nya dengan raut wajah yang terlihat sangat lelah dan pucat maka hal itu menimbulkan sebuah kecurigaan bagi Teresa.
" Pagi Ma, Aku pulang,"
Ucap Daniel sambil melangkahkan kaki nya menuju meja makan.
" Hei ... kenapa tidak memberi tahu dahulu kalau kalian akan pulang Nak?"
Tanya Teresa sambil tersenyum renyah menyambut Daniel dan Risma.
" Ma aku istirahat dulu ya, Kepala ku terasa berat,"
Jawab Risma setelah menyapa mertua nya.
" Iya sayang, Apa kamu tidak ingin sarapan dahulu?"
Tanya Teresa kepada Risma namun hanya di jawab dengan senyuman dan kepala yang menggeleng tanda menolak.
Sedangkan saat itu Daniel duduk di kursi meja makan dengan ekspresi lesu dan lelah serta tatapan fokus kepada Mama nya yang sedang duduk di hadapan nya untuk sarapan pagi, Di situ lah Daniel mulai menanyakan apa yang terjadi sebenarnya di villa tersebut dan siapa sosok leak yang berada di kamar yang terkunci di ruang makan.
" Ma tolong jawab dengan jujur, Apa yang sebenarnya terjadi dengan villa tua milik Kakek dan siapa sosok hantu yang di rantai itu?"
Tanya Daniel dengan nada serius.
" Kamu sedang membicarakan apa Daniel, Apakah kamu sedang mengigau?"
Jawab Teresa sambil mengoleskan selai ke roti dan sesekali melirik Daniel sambil tersenyum.
" Ma Aku serius, Mahkluk itu sudah meneror ku dan juga istri ku dan lagi untuk apa di kamar itu di beri sesaji di malam tertentu, Sungguh tidak masuk akal!"
Ucap Daniel dengan nada geram dan tatapan sebal kepada Teresa.
" Kamu pasti kelelahan jadi lebih baik kamu sekarang beristirahat ya sayang dan jangan lupa minum vitamin, Mama pergi ke kantor dulu,"
Ucap Teresa sambil meletakkan pisau dan garpu di sisi piring di hadapan nya lalu bangkit dari duduk nya.
" Ma tolong jawab pertanyaan ku!"
Teriak Daniel dengan nada sedikit tinggi kepada Teresa.
Saat itu Teresa hanya melambaikan tangan nya sambil melanjutkan langkah kaki nya namun sebenarnya dalam hati Teresa lumayan terkejut mendengar pertanyaan dari putra nya pagi itu dan pasti nya hal itu sangat mengganggu pikiran Teresa sebab ia sudah menghapus masa lalu itu dan mengapa saat ini harus timbul kembali kepermukaan.
Mengapa hal ini muncul kembali, Apa sebenarnya yang terjadi kepada Daniel dan Risma selama di sana lalu siapa yang di tanyakan Daniel itu tadi sosok yang di rantai memang nya siapa yang di rantai di sana dan sejak kapan Pak Susena memberi sesaji di kamar itu, Sungguh membingungkan.
Bergumam lah dalam hati Teresa sambil melangkahkan kaki nya menuju mobil nya untuk pergi ke kantor sedangkan di sisi lain ada Pak Suta yang sedang duduk di sebuah bangku sambil memandangi burung peliharaan Daniel yang sedang tergantung di teras belakang dan masih saja mengalami hal ganjil.
" Mana oleh - oleh nya yang baru pulang jalan - jalan,"
Tanya sosok yang menyerupai Mimin asisten rumah tangga di rumah nya Teresa.
" Oleh - oleh nya ketakutan Min, Selama di sana di kejar hantu terus aku,"
Jawab Pak Suta dengan wajah sedih tanpa melihat ke arah yang mengajak nya berbicara.
" Bagus dong Kang Suta jadi cover boy di bangsa goib,"
Ucap sosok tersebut diiringi senyuman yang membuat bulu kuduk berdiri.
" Ngaco kamu Min, Masak jadi cover boy di alam goib memang nya aku separah itu, Kan aku orang nya manis dan bisa bikin kangen,"
Jawab Pak Suta sambil mengelus leher nya yang merasa tidak nyaman.
" Benar Kang aku saja sampai kena diabetes kebanyakan kena rayuan manis mu,"
Ucap sosok itu diiringi senyuman.
" Kang Suta sedang bicara dengan siapa?"
Tanya Mimin yang tiba - tiba muncul dari pintu dapur sambil membawa ember cucian.
" La ya sama kamu to Min, la ... lo kamu kok di sana yang di belakang ku siapa Min?"
Tanya Pak Suta dengan tatapan panik kepada Mimin.
" Dari tadi itu Kang Suta berbicara sendiri maka nya aku tanya itu tadi,"
Jawab Mimin sambil melangkah menuju jemuran.
" Walah ... hantu nya masih ngikutin saja ya, Pahit ... Pahit ... Pahit!"
Ucap Pak Suta sambil bangkit dari duduk nya dan berlari masuk kedalam dapur.
" Orang aneh, Mana ada hantu pagi - pagi memang nya hantu nya kesiangan apa kesasar sampai jam segini belum balik ke kandang."
Jawab Mimin sambil menjemur baju dengan nada gusar.
Sedangkan di villa pagi itu menjadi sangat sepi dan mengerikan meski matahari sudah menyapa namun tetap saja suasana yang mencekam itu di rasakan oleh warga sekitar yang menyaksikan kejadian semalam, Sedangkan di rumah Beli Runda sedang mempersiapkan acara ngaben jasad Beli Runda dan pasti nya diiringi isak tangis kesedihan dari istri dan anak yang di tinggalkan.
Saat itu istri dan anak Beli Runda tidak menerima atas meninggal nya Beli Runda dengan cara tragis seperti itu dan bertekad untuk menuntut balas kepada pelaku nya namun hal itu bisa di redam oleh Pak Susena yang saat itu berada di rumah Beli Runda dan mencoba memberi pemahaman kepada masyarakat yang saat itu bertekad untuk membakar villa tersebut.
" SEMUA HARUS DI PERHITUNGKAN, AKU AKAN MENUNTUT BALAS KEPADA PELAKU YANG MEMBUNUH AYAH KU!"
Teriak Putu Sukma putra dari Beli Runda dengan penuh emosi.
" Benar Beli Sukma jangan di biarkan saja, Bisa jadi besok salah satu dari kita yang akan jadi korban nya!"
Imbuh Ayu Komang dengan tatapan penuh dendam.
" BAKAR SAJA VILLA NYA!"
Teriak warga yang bergantian di depan rumah Beli Runda.
" KALIAN SEMUA DENGAR KAN AKU, AKU TIDAK MEMBELA SIAPA PUN TAPI AKU HANYA MENGINGATKAN SAJA YANG KALIAN LAWAN ITU BUKAN WUJUD MANUSIA JADI BILA KALIAN BAKAR ITU VILLA MAKA HAL ITU AKAN LEBIH MEMICU PEMILIK VILLA ITU DAN KALIAN AKAN TERKENA MASALAH DENGAN HUKUM!"
Teriak Pak Susena sambil berdiri di depan warga yang tersulut emosi nya.
" LALU SAMPAI KAPAN KITA HARUS DIAM SAJA, APAKAH SAMPAI SEMUA WARGA KAMPUNG INI MATI SEMUA BELI SUSENA?"
Tanya salah satu warga dengan nada tinggi.
" PERCAYALAH KEPADA KU, BIAR AKU YANG BERBICARA DENGAN SOSOK ITU DAN KALIAN JANGAN BERTINDAK GEGABAH!"
Jawab Pak Susena dengan nada tinggi dan penuh penekanan.
Saat itu tatapan warga menjadi sinis kepada Pak Susena sebab mereka di larang untuk membakar villa tua tersebut, Tidak lama kemudian Pak Susena mohon pamit untuk pulang dan di sepanjang perjalanan menuju pulang Pak Susena memutar otak bagaimana cara berbicara dengan I Gusti Ketut Kuma Fima agar tidak marah dan mengingat semua kejadian.
Bagaimana cara ku untuk berbicara dengan I Gusti Ketut agar tidak melakukan balas dendam lagi, Sedangkan saat ini rantai nya telah di buka oleh Nyonya Risma hal ini lebih berbahaya lagi sebab dengan terbuka nya rantai itu maka I Gusti bisa leluasa pergi kemana pun tidak seperti saat diri nya masih di rantai.
Bergumam lah dalam hati Pak Susena sambil melangkah kan kaki nya menyusuri jalan setapak yang di sisi nya masih rimbun dengan pepohonan dan tidak lama kemudian sampai lah Pak Susena di rumah nya yang berada tepat di belakang villa, Lalu ia masuk kedalam rumah untuk menemui Nilu Wulan yang saat itu sedang duduk di ranjang.
" Nilu maaf semalam aku tidak pulang sebab Runda meninggal dan aku harus membantu keluarganya,"
Ucap Pak Susena sambil meletakkan senter di meja.
" Iya Beli aku sudah mengetahui dari I Gusti,"
Jawab Nilu Wulan sambil meneteskan air mata.
" Apakah I Gusti kemari dan berbicara kepada mu Nilu, Lalu apakah ia akan membalas kan dendam nya?"
Tanya Pak Susena sambil duduk di sisi ranjang menghadap ke Nilu Wulan dan memegang kedua pundak nya.
" Iya Beli, Tadi pagi sebelum matahari terbit I Gusti Ketut kemari dan mengucapkan terimakasih sebab selama ini kita berdua sudah memegang pesan nya dan juga menyelamatkan putri bungsu kesayangan I Gusti Ketut,"
Jawab Nilu Wulan sambil masih menangis.
" Bagaimana cara ku berbicara dengan I Gusti Ketut agar memaafkan semua pelaku kejadian itu?"
Tanya Pak Susena sambil tertunduk.
" Siapa pun orang nya pasti akan melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan I Gusti Ketut, Andaikan hal itu terjadi pada mu pun aku yakin kamu akan melakukan hal yang sama kan Beli?"
Jawab Nilu Wulan dengan tatapan penuh dendam ke arah jendela di kamar nya.
Kala itu Pak Susena terdiam sejenak lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju teras rumah nya sambil memandang ke langit yang tiba - tiba langit tertutup awan gelap dan tiupan angin yang kencang, Sesekali tatapan Pak Susena tertuju ke pintu belakang villa tersebut, Ada rasa ingin kesana namun ada juga rasa bimbang di hati nya sebab kini I Gusti Ketut telah bangkit kembali.
Sedang kan di kota ada Teresa yang sudah berada di kantor sedang diam berfikir apa yang sesungguhnya terjadi dan dengan sekuat tenaga Teresa mencoba mengingat tragedi pembantaian seluruh keluarga nya malam itu, Namun yang mampu di ingat hanya saat diri nya melihat Ayah nya di ikat di sebatang kayu kelapa di pelataran rumah nya oleh masyarakat.
Malam itu suasana sudah tidak kondusif setelah Ibu kandung Teresa terlempar ke kolam renang dan Ayah nya turun dari lantai dua dengan membawa rantai untuk melawan para warga yang menyiksa Ibu nya hingga tewas dan di lemparkan ke kolam renang samping rumah nya, Namun yang terjadi rantai yang di bawah oleh I Gusti Ketut untuk melawan masa malah jadikan alat untuk mengikat tubuh I Gusti Ketut di batang kayu kelapa.
Dan Teresa ingat betul siapa orang yang telah memerintahkan itu bukan lain Yudha Darma bedande desa tersebut yang di perintah oleh pesaing bisnis I Gusti Ketut, Akhir nya ia pun menghasut masyarakat mengatakan bahwa keluarga I Gusti Ketut penganut ilmu hitam dan sudah membunuh putra dari pesaing bisnis nya namun sebenar nya putra pesaing bisnis I Gusti Ketut meninggal di karena kan sakit TBC.
Maka terjadi lah tragedi malam pembantaian satu keluarga I Gusti Ketut dan Teresa berfikir bahwa Ayah nya sudah di bakar oleh masa hidup - hidup, Sebab Teresa terakhir melihat tubuh Ayah nya di siram oleh bensin oleh Yudha Darma dan setelah itu Teresa tidak mengetahui lagi apa yang terjadi sebab Teresa di panggil Kakak keempat nya untuk berlari masuk ke dalam hutan pinus.
Apakah benar Ayah ku masih hidup sampai detik ini, Namun bila benar Ayah ku masih hidup lalu kemana pergi nya selama berpuluh - puluh tahun dan mengapa Pak Susena tidak mengatakan kepada ku bila Ayah masih hidup bahkan selama ini Pak Susena hanya menjawab tidak tahu di mana Ayah ku, Apa ini sebenarnya yang terjadi aku harus menanyakan kepada Pak Susena.
Bergumam lah dalam hati Teresa sambil membalikkan tubuh nya berjalan mendekati meja kerja di hadapan nya dan saat diri nya akan menghubungi Pak Susena melalui telepon tiba - tiba sekretaris Teresa masuk ke ruangan tersebut dan mengingatkan bahwa 10 menit lagi ada meeting dengan klien dan Teresa hanya menjawab dengan senyuman dan mengangguk.
Lalu apakah Pak Susena akan menceritakan kejadian sesungguhnya saat malam kejadian itu ataukah Pak Susena tetap menutup rapat kisah sesungguhnya kepada Teresa dan Daniel serta Risma atau kah Risma yang akan memberi tahu mertua berkat bantuan dari Wiyasa dan Wisesa juga Ayu yang mengikuti kemana pun pergi nya Risma saat ini?
Ikuti terus kisah mereka semua dan temukan jawaban nya hanya di PEMBURU LEAK dan jangan pernah bosan untuk selalu dukung author agar semangat nulis nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
pak suta apes betul di ikuti makhluk halus 🤣
jadi Bu Teresa gak tau BPK nya SDH meninggal tapi blm di sempurnakan, aihh semakin menarik ceritanya 🤩
2022-08-13
1
Elisabeth Ratna Susanti
sukses 😍😍😍😍
2022-07-19
1
Stephen Wirakarna
Nilu Nilam istri dari Beli Runda dn anak nya akan menuntut balas sm yg sdh membunuh Beli Runda
2022-07-01
7